Setelah Jesslyn dan Andrean berbincang-bincang dengan panjang, Jesslyn pun dipanggil oleh Ayah nya untuk segera melakukan tes pertandingan nya.
Jesslyn lolos tes dalam pertandingan pertama, melawan beberapa anak buah ayahnya, tes itu di adakan khusus oleh Ayah nya setiap 6 bulan skali.
Untuk pertandingan penentuan, ia harus melawan kakak nya sendiri.
Dalam beberapa hal kemampuan, mereka berdua seimbang, akan tetapi perbedaan nya, Jesslyn lebih jago dan lebih menguasai dalam hal memanah, menembak, dan terutama balapan.
Sedangkan Andrean lebih lihai dan jago dalam hal-hal kemampuan bela diri, menembak, dan cara menggunakan pedang.
Kelemahan Jesslyn untuk saat ini adalah, dia tidak pernah berani mengarah kan senjata ke arah Kaka nya sdari kecil, entah itu senjata api, pedang dan senjata lain nya, ia takut akan melukai kakak nya sendiri, dan Ayah nya tau kelemahan putri nya tersebut.
Karna itu lah Anthony memilih lawan-lawan nya yg terbilang dekat dengan Jesslyn.
Tujuan nya, agar putri nya dapat mengendalikan diri dan perasaan nya.
Bukan hal tidak mungkin Kalo suatu hari, ia akan dikhianati oleh orang-orang terdekat nya, begitu pun berlaku untuk Andrean.
Dalam hal dunia bisnis dan kehidupan, tidak jarang kita akan mendapat kan penghianatan dan ke bohongan dari orang-orang di sekita kita.
Menurut Anthony, musuh terbesar itu adalah, orang-orang yang berada di sekitar kita dengan berkedok pertemanan, rekan bisnis, bahkan bawahan sendiri sekalipun.
Kalo Jesslyn tidak bisa menghadapi kakak nya sendiri, bagaimana ia bisa melepaskan putri nya didunia yg begitu kejam ini.
"Sayang apa kamu serius? membiarkan Jesslyn melawan Andrean.?" Tanya Veronica kepada suami nya.
"Tentu saja."
Tegas Anthony.
"Kalau Jesslyn kalah.?"
Veronica menghentikan ucapan nya dan menatap suami nya. "Setidak nya ijinkan dia keluar, untuk hanya sekedar berjalan-jalan, jangan terlalu keras pada nya."
Sambung Veronica melanjutkan ucapan nya yg terhenti sebentar.
Anthony hanya terdiam seraya melihat wajah istri nya.
"Sayang, dia adalah putri mu." Sambung Veronica dengan wajah memelas.
Veronica sangat tau bahwa suami nya terlalu ketat terhadap putri nya itu.
"Karna dia putriku, makanya aku ingin memberikan nya yang terbaik." Tegas Anthony. "Sudahlah, kita lihat saja pertandingan nya." Ucap Anthony seraya memegang tangan istri nya.
"Sayang, kalau Jesslyn menang dan lolos.?"
Sebelum Veronica selesai bicara, Anthony pun sudah menyela.
"Aku akan mengijinkan nya pergi ke seluruh dunia, kemanapun yang dia mau." Sahut Anthony.
"Benarkah.?"
Veronica bertanya sambil tersenyum dengan nada mengejek kepada suami nya.
.....
.....
.....
Prangg....
Suara pedang Andrean terjatuh dari tangan nya.
Tanpa di duga, Jesslyn pun memenangkan pertandingan tersebut.
Anthony yang melihat lengan putra nya terluka dan berdarah, mengakhiri pertandingan dengan kemenangan Jesslyn.
Dan ia pun menepati janji nya terhadap Jesslyn.
Ruang pengobatan
Disana ada salah satu dokter pribadi kediaman keluarga Carolles, yang sedang mengobati luka Andrean.
"Kak."
Jesslyn menatap Kaka nya penuh tanya.
"Yo, Adik ku memang sangat hebat."
Ucap Andrean sembari tersenyum.
Lalu Andrean menatap Dokter itu, menandakan kalau ia menyuruh dokter itu untuk meninggal kan mereka berdua.
Dokter itu pun mengangguk hormat dan kemudian pergi.
"Kau sengaja kan.?"
Ucap Jesslyn, menatap tajam Kaka nya.
"Haih, bukankah itu tanda nya adik ku memang hebat."
Andrean mengelak kecurigaan dari Adik nya.
Melihat Adik nya yg masih menatap nya dengan tajam, Andrean pun berusaha meyakinkan Adik nya, dan berbicara tanpa henti.
"Bagaimana pun Kaka harus cepat, mengakhiri pertandingan nya, siapa yang mau kalah, bukankah itu akan memalukan diri kakak sendiri."
"Haih, di kantor masih banyak pekerjaan yg belum selesai, disini tangan ku terluka, kalah dari seorang Adik perempuan, bagaimana aku menghadapi dunia."
Andrean berbicara tanpa henti dengan wajah konyol, sembari melirik wajah adik nya dgn ujung mata nya.
"Apa menurut kaka, aku ini bodoh.?"
Ucap Jesslyn setengah berteriak, sembari memberi Kaka nya sedikit cubitan.
"Hei, Adik bodoh, apa tidak melihat Kaka mu terluka, kenapa kau mencubit ku."
Ucap Andrean seraya mengelus-ngelus pinggang nya yang dicubit oleh Jesslyn.
"Apa itu sakit.?"
Tanya Jesslyn dengan menunjuk tangan Andrean yg terluka.
"Luka seperti ini, tidak akan membuat ku mati."
Ucap Andrean dengan penuh bangga.
"Oh iya, kakak harus kembali ke Amerika, masih banyak hal yang harus diurus."
Tambah Andrean melanjutkan, takut Adik nya bertanya yg tidak-tidak lagi.
.....
.....
.....
Anthony, Veronica dan Jesslyn pun kembali ke Kanada, sedangkan Andrean kembali ke Amerika.
Untuk pertama kalinya, Jesslyn mendapatkan kebebasan nya, layaknya orang normal.
Beberapa bulan belakangan ini, Jesslyn sering ke luar rumah, untuk sekedar pergi ke pantai, balapan, dan banyak hal yg ia lakuin.
Disisi lain, ia juga sering mengikuti perlombaan-perlombaan balapan, dan sering mendapat kan penghargaan, akan tetapi iaa tetap menyembunyikan status keluarga nya, ia tidak pernah melepas masker dan topi nya ketika di arena balapan, terutama pas nerima penghargaan.
******
Kampus
Ahir-Ahir ini, di kampus nya ia sering di deketin oleh teman teman nya, Dia pun heran ada apa, bahkan banyak dari mereka ingin pergi main ke rumah nya, namun Jesslyn selalu menolak mereka dan beralasan kalau ia sibuk.
"Jesslyn."
Salah satu teman nya memanggil.
"Iya.?"
Jesslyn menoleh seraya menjawab. "Ada apa.?" Tanya Jesslyn ke pada tmn nya
"Apa kamu Ahir Ahir ini, sering pergi ke luar.?"
Teman nya bertanya kepada Jesslyn.
Sedangkan Jesslyn hanya menatap temannya, sembari mengerutkan dahi dan menyipit kan mata nya, tanpa menjawab pertanyaan itu.
"Ahhh, lihatlah, bukan kah dia mirip dengan mu, walau dia, tidak pernah membuka masker, dan topi nya, tapi tinggi nya, bentuk tubuh nya, warna rambut nya, bukan kah seperti dirimu."
Teman nya menjelaskan, dan membahas nya dengan panjang lebar.
"Ahir-Ahir ini, dia banyak memenangkan pertandingan, dan menjadi trending no 1, di internet, semua orang penasaran dengan wajah nya, tapi dia terlalu tertutup ga sih."
Lalu temannya mengakhiri percakapan nya itu dgn menghela napas.
"Ada apa.?"
Jesslyn bertanya karna teman nya menghela napas dalam.
Karna Jesslyn ahir-ahir ini sibuk merancang design buat ikut perlombaan yg akan di adakan di L.A, dua bulan mendatang. dia tidak sempet untuk melihat-lihat berita di Internet.
"Aku seperti nya mengagumi nya."
Sambung teman nya, menjawab pertanyaan Jesslyn tadi.
"Lihat lah, mobil sport yg ia pake, bukan kah itu mobil super mewah edisi terbatas, dan keluaran terbaru."
Teman nya bicara tanpa henti, dan mengagumi berita di internet, seraya menunjukan berita itu kepada Jesslyn.
"Haih, kalau itu aku, bukan kah aku harus bekerja seumur hidup ku, baru bisa mendapat kan mobil seperti itu."
Jawab Jesslyn dengan nyeleneh.
Jesslyn mendapat kan mobil itu dari Ayah nya, yaitu Anthony sebagai kado ulang tahun nya.
Beberapa orang teman nya di kampus, mulai curiga dengan statusnya, mobil mewah, elegan, barang barang branded, tertutup, bahkan tidak ada informasi tentang keluarga nya, membuat teman-teman nya semakin penasaran.
Tapi, ia selalu menyangkal semua itu, karna mereka, memiliki motif sendiri.
Jesslyn hanya lumayan dekat dengan dua orang tmn nya yaitu
Clory dan Ambar.
Karna mereka sedikit memiliki hobi yg sama. dan beberapa kali pernah keluar untuk sekedar balapan santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments