Bab 03: Syarat dari Ayah

Setiap enam bulan sekali, Anthony selalu mengadakan tes untuk kedua anaknya, yang seperti biasanya ia selalu adakan di Rusia dikediaman pribadi utamanya.

Tidak lain adalah untuk melihat bakat dari kedua anak-anaknya, dalam hal bidang ilmu kemampuan beladiri, memanah, berkuda, berburu, menembak, dan cara menggunakan pedang.

Semua hal tentang kemampuan beladiri, ia ajarkan dengan sangat ketat kepada kedua anaknya, terutama putrinya, karna seorang wanita, menurutnya sangat rentan terhadap keselamatan mereka sendiri.

Tidak jarang pelajaran yang ia dapatkan lebih keras dari pada Andrean kakaknya.

Kali ini, Anthony mengambil sebuah keputusan besar, yaitu untuk mengijinkan Jesslyn keluar dari tekanannya sendiri, melihat Jesslyn yang sudah tumbuh dengan dewasa, ia perlu membiarkannya sedikit melihat-lihat luasnya dunia, dan kerasnya dunia ini kepada mereka, terutama kepada yang lemah, dan tidak memiliki kemampuan apapun, mereka hanya bisa menjadi mangsa yang kuat.

Karna itulah, slama ini Jesslyn tidak pernah diijinkan keluar dari kediamannya oleh Anthony, kecuali ke Universitasnya.

Hanya dengan lulus tes kali ini yang bisa membuat Jesslyn agak terbebas, untuk memiliki kelonggaran ketatnya hidup yang ia jalani.

Berbeda dengan kakaknya, Andrean sudah lolos beberapa kali tes terlebih dahulu, karna memang usia mereka terpaut empat tahun lebih tua.

Dan Andrean sedikitnya membuat Anthony berpikir bahwa anak lelakinya memiliki kedewasaan dalam memutuskan sebuah keputusannya sendiri.

Walau sedikit mendapatkan kelonggaran dalam hal lingkungan dan pergaulannya, tetapi tidak membuat Andrean berleha-leha dalam segala pendidikan dan pembelajaran yang ia dapatkan.

Bahkan sering sekali Andrean sangat bekerja dengan keras tentang pisiknya dan pelatihan-pelatihan beladirinya, sehingga membuat Anthony melonggarkan sedikit waktunya dan tekanannya terhadap Andrean.

Setelah ia mengalami sebuah guncangan hebat dalam hidupnya, ia baru sadar kemampuannya masih sangat jauh, kehidupan dunia keji yang tanpa sengaja pernah ia lihat, begitu sangat keras dan menakutkan baginya.

Hanya yang berkemampuan tinggi, yang bisa melindungi dirinya sendiri, tanpa menunggu bantuan dari orang lain, terutama ayahnya.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Pagi hari, pukul 08.30 Kanada

Anthony yang sedang duduk diruangan kerja pribadi miliknya, yang ada dikediamannya, tengah terdiam merenung, dan sesekali ia mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja, ia sedang berpikir panjang untuk masa depan putrinya, takut-takut ia salah langkah dalam hal mengambil sebuah keputusan, berkali-kali ia menghela napas panjang yang sangat berat.

"Andrean, pulanglah besok ke Rusia.!"

Ucap Anthony yang seketika langsung melakukan panggilan telepon kepada Andrean, sementara Andrean saat itu memang tengah berada di Amerika.

"Ada apa, ayah.?"

Ia bertanya diujung telepon kepada Anthony dengan bingung.

Sebenernya Andrean sangat tahu dengan jelas, kalau lusa adalah, hari dimana diadakannya sebuah tes untuk adiknya, yang selalu diadakan setiap enam bulan sekali.

Akan tetapi Andrean berpikir, Itu adalah tes untuk adiknya, bukanlah untuk dirinya.

"Lalu untuk apa aku menghadiri acara itu, bukankah itu sudah hal yang biasa Ayah lakukan.?' Ucapnya dalam hati sedikit berfikir.

"Lusa adalah tes untuk adikmu." Sahut Anthony tegas.

"Aku tahu itu Ayah, memangnya semua itu apa hubungannya denganku.?" Jawab Andrean diujung teleponnya dengan sangat santai.

"Kamu akan pulang atau tidak.?"

Tanya Anthony tegas dengan sedikit nada suaranya yang agak kesal.

Mendengar suara ayahnya yang agak meninggi, Andrean malah berpikir ingin secara sengaja untuk membuat ayahnya jengkel dan kesal, menurutnya, itu hal yang menyenangkan ketika mendengar ayahnya yang frustasi dengan tingkah lakunya.

"Tidak, aku sedang sangat sibuk, di kantor sedang banyak sekali pekerjaan yang harus aku urus dan aku selesaikan secepatnya."

Ujar Andrean membantah ayahnya dengan menggerakkan dahinya sendiri.

"Haih...." Anthony sesaat menarik napas sangat panjang dan berat, "Apa menurutmu ayah tidak tahu.?" Ujar Anthony pada intinya.

Karna memang sebenarnya Anthony tahu, kalau pekerjaan Andrean di kantor sedang sangat longgar, secara Anthony selalu tahu apa yang dilakukan oleh anak-anaknya.

Ia secara khusus mengirimkan beberapa anak buah kepercayaannya untuk mengawasi gerak-gerik putranya yang sedikit bersikap playboy itu.

"Baiklah, baiklah, aku tahu ayah tahu segalanya."

Andrean sudah bisa menebak dengan kebiasaan Ayahnya sendiri, yang tidak akan melewatkan hal sekecil apapun.

"Aku tidak akan pulang, kecuali... ayah memberi tahukan aku ada apa.!" Tegas Andrean dengan nada ngeyelnya.

"Setelah tes awalnya Jesslyn selesai, kamu akan jadi lawan tanding adikmu, untuk penentuan tes.!" Ucap Anthony santai dengan nada memerintah.

"Apa.?"

Andrean kaget mendengar ucapan Ayahnya. "Yah, apa kau serius.?"

"Jesslyn itu perempuan, dia juga belum terlalu dewasa." Sambung Andrean menegaskan Ayahnya.

"Memangnya siapa yang bilang bahwa adikmu bukanlah perempuan."

Jawab Anthony dengan nada nyeleneh diujung teleponnya.

"Yah, bukan itu yang aku maksud."

Jawab Andrean dengan suara ngegasnya yang meninggi.

"Apa kamu meragukan kemampuan Adikmu.?"

Jawab Anthony cepat dengan nada suara sinis dan meremehkan dirinya.

Sebenernya Anthony melihat kemampuan putrinya meningkat pesat selama satu tahun terakhir ini, dan Jesslyn ia slalu merengek kepada Ibunya, kalau dia ingin mendapatkan sedikit kebebasan seperti layaknya anak muda seusianya.

"Baiklah, baiklah."

Andrean menjawab sambil menarik napas panjang, ia hanya bisa pasrah dengan keputusan ayahnya sendiri, kemudian ia menutup sambungan teleponnya.

\*\*\*\*\*\*

Malam hari

Tok, tok, tok.

Jesslyn mengetuk pintu ruangan kerja pribadi ayahnya. "Yah, ini Jesslyn."

"Masuklah.!" Ujar Anthony menjawab dari dalam ruangannya.

Pintu terbuka, Jesslyn melangkah masuk mendekati arah tempat duduk dimana ayahnya berada.

"Duduklah.!"

"Yah, ada apa? tadi ibu bilang ayah memanggilku.?" Tanya Jesslyn kepada ayahnya, ia bertanya-tanya didalam hatinya sendiri dengan gundah.

"Ini pasti tentang tes lusa, atau, apakah aku membuat sebuah kesalahan *dimata a*yah.?"

Sebenernya Anthony bukanlah tipe ayah yang sangat galak, mungkin bisa dibilang lebih tepatnya tegas saja, hanya saja, saat itu jesslyn melihat raut wajah ayahnya yang sedang serius, membuat ia berpikir yang tidak-tidak.

"Lusa adalah tes seperti biasa untukmu.! " Ucap Anthony dengan nada serius.

"Ya, aku tahu."

Ujar Jesslyn menjawab dengan cepat.

"Memangnya apa bedanya? lulus tes juga, tetep saja aku tidak bisa kemana-mana." Pungkasnya dalam hati Jesslyn.

Sebenernya Jesslyn sudah lulus tes dari ayahnya 2x, akan tetapi, menurutnya, kemampuannya masih kurang, karna antara latihan dan pertarungan yang sesungguhnya sangatlah jauh berbeda.

"Kalau kamu lulus tes kali ini, Ayah akan mengijinkanmu melakukan apapun yang kau mau, tapi---" Sebelum Anthony selesai bicara, Jesslyn sudah terlebih dahulu berteriak dan memeluk erat tubuh ayahnya.

"A A A A A H H H H, ye, benarkah.?" Jesslyn dengan raut wajahnya yang sumbringah.

"Hem... dengarkan dulu ayah sampai selesai bicara.!" Ujar Anthony menjawab dengan nada memerintah, sembari memicingkan ujung bibir dan matanya.

"Hehe, baiklah."

Jesslyn segera kembali ketempat duduknya, dan bersikap patuh, seperti seekor kucing yang akan mendapatkan ikan.

"Asal, kamu tidak melebihi batas.!" Sambung ucapan Anthony.

"Iya Ayah, aku tahu, aku bisa menjaga diriku sendiri." Ucap jesslyn menjawab dengan sangat yakin.

"Baiklah, kembalilah kekamar kamu.!" Ujar Anthony

Jesslyn hanya menganggukkan kepalanya.

ia berjalan keluar dari ruangan ayahnya, akan tetapi, sebelum ia melangkah jauh, ayahnya berbicara kembali. "Oh iya Jesslyn, tes kali ini agak berbeda, ayah hanya mengingatkan kamu saja."

Sambung Anthony dengan suara dan wajahnya yang mengejek putrinya.

Jesslyn menatap ayahnya seraya mendengus kecil, dan memicingkan ujung bibirnya. "Berbeda? memang apanya yang berbeda, aku ini sudah terbiasa ditindas oleh ayah, Huh."

Jesslyn menjawab dan berbicara sendiri sambil berjalan semakin menjauh dari ruangan ayahnya tersebut, akan tetapi ayahnya masih bisa mendengar ucapan putrinya itu.

Sementara Anthony hanya bisa tersenyum tipis, dan menggelengkan kepalanya, mendengar ucapan dari putrinya yang samar-samar.

.......

.......

.......

.......

Terpopuler

Comments

Johnson Kapantow

Johnson Kapantow

wajar dan pantas...👌

2021-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Pengenalan karakter dan Cerita
2 Bab 02 : Keputusan Veronica
3 Bab 03: Syarat dari Ayah
4 Bab 04 : Jesslyn dan ingatan nya Andrean
5 Bab 05 : Lolos tes
6 Bab 06 : Awal sebuah pertemuan
7 Bab 07 : Lomba acara desaigner
8 Bab 08 : Lomba acara desaigner
9 Bab 09 : Los Angeles
10 Bab 10 : Menarik perhatian
11 Bab 11 : Pendekatan Leon part 1
12 Bab 12 : pendekatan Leon part 2
13 Bab 13 : Rumor part 1
14 Bab 14 : Biodata Jesslyn, Chris, dan Leon
15 Bab 15 : Nama-Nama karakter
16 Bab 16 : Rumor part 2
17 bab 17 : Pengakuan cinta part 1
18 bab 18 : Pengumuman
19 Bab 19 : Pengakuan cinta part 2
20 Bab 20 : Sepasang kekasih
21 Bab 21 : Terlalu Indah
22 Bab 22 : Kebahagiaan dan kesedihan
23 Bab 23 : Awal sebuah Tragedi
24 Bab 24 : Luka dan Kesedihan
25 Bab 25 : Bertemu Chris Joan Dinata
26 Bab 26 : Keseharian
27 Bab 27 : Perlombaan berenang
28 Bab 28 : Merenung, menghindari kebisingan
29 Bab 29 : Kekesalan Chris
30 Bab 30 : Cerita Andara dan perusahaan baru
31 Bab 31 : Rumah Jesslyn part 01 bersama Andara
32 Bab 32: Rumah Jesslyn part 02. pembahasan & penegasan untuk Vera, Andara
33 Bab 33 : Sedikit ingatan bersama Vera
34 Bab 34 : Kedatangan Liora
35 Bab 35 : Mulai berlatih
36 Bab 36 : Chris tanpa kehadiran Jesslyn
37 Bab 37 : 2 Kelompok part 1
38 Bab 38: 2 kelompok part 2 Perdebatan Chris dan Jesslyn
39 Bab 39: Perdebatan Chris dan Jesslyn
40 Bab 40 : Pembuat masalah part 1
41 Bab 41 : Pembuat masalah part 2
42 Bab 42 : Kecurigaan
43 Bab 43 : Lomba panahan
44 Bab 44 : Menelpon ayah, dan Merasa di awasi
45 Bab 45 : Tangisan untuk Leon dan hilang nya Jesslyn part 1
46 Bab 46 : Tangisan untuk Leon dan hilang nya Jesslyn part 2
47 Bab 47 : meluapkan emosi
48 Bab 48 : Pembicaraan Chris dan Jesslyn
49 Bab 49 : Rencana Lusi
50 Bab 50 : Jesslyn dan Lusi part 1
51 Bab 51: Jesslyn & Lusi part 2: balapan
52 Bab 52: Jesslyn & Lusi part 3: Menggonggong lah
53 Bab 53: Ancaman untuk direktur
54 Bab 54: Menurut ku bukan rasa suka
55 Bab 55: PENGUMUMAN
56 BAB 56 : PENGUMUMAN
57 Bab 57: Orang jatuh cinta, memang jadi bodoh
58 Bab 58 : Tidak ada hubungan, biar aku ingatkan kembali
59 Bab 59: Berbicara dari hati ke hati
60 Bab 60 : Gaira*h pantai
61 Bab 61: Jadian
62 Bab 62: Visual
63 Bab 63 : Sibuk dengan pekerjaan
64 Bab 64 : Traktiran dari Chris.
65 Bab 65: Membeli Rumah baru dengan uang cas.
66 Bab 66: Pembagian pekerjaan
67 Bab 67: Makan malam keluarga besar Carolles, ultah Andrean.
68 Bab 68 : Anthony, Andrean, dan Jesslyn.
69 Bab 69 : Pria asing berambut kuning
70 Bab 70 : Perkelahian 2 Carolles, & musuh tersembunyi Di Meksiko part 01
71 Bab 71: Perkelahian 2 Carolles, & musuh tersembunyi di Meksiko part 02
72 Bab 72: Kobaran api yang meluluh lantahkan kan ujung kota X
73 Bab 73 : Berita dunia yang menggemparkan.
74 BAB 74: Flashback renggangnya hubungan Chris dan Jesslyn.
75 Bab 75 : Kembali bertemu
76 Bab 76 : Rencana licik chris
77 Bab 77 : Kedatangan Jesslyn ke perusahaannya Chris.
78 Bab 78 : Adik kecil yang ditendang
79 Bab 79 : Hari pertama
80 Bab 80 : Apa kau sudah gila?
81 Bab 81: Tak bisa mengendalikan
82 Bab 82: Tertangkap basah
83 Bab 83: Konferensi fers
84 Bab 84 : Akhir SWP S1
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 01 : Pengenalan karakter dan Cerita
2
Bab 02 : Keputusan Veronica
3
Bab 03: Syarat dari Ayah
4
Bab 04 : Jesslyn dan ingatan nya Andrean
5
Bab 05 : Lolos tes
6
Bab 06 : Awal sebuah pertemuan
7
Bab 07 : Lomba acara desaigner
8
Bab 08 : Lomba acara desaigner
9
Bab 09 : Los Angeles
10
Bab 10 : Menarik perhatian
11
Bab 11 : Pendekatan Leon part 1
12
Bab 12 : pendekatan Leon part 2
13
Bab 13 : Rumor part 1
14
Bab 14 : Biodata Jesslyn, Chris, dan Leon
15
Bab 15 : Nama-Nama karakter
16
Bab 16 : Rumor part 2
17
bab 17 : Pengakuan cinta part 1
18
bab 18 : Pengumuman
19
Bab 19 : Pengakuan cinta part 2
20
Bab 20 : Sepasang kekasih
21
Bab 21 : Terlalu Indah
22
Bab 22 : Kebahagiaan dan kesedihan
23
Bab 23 : Awal sebuah Tragedi
24
Bab 24 : Luka dan Kesedihan
25
Bab 25 : Bertemu Chris Joan Dinata
26
Bab 26 : Keseharian
27
Bab 27 : Perlombaan berenang
28
Bab 28 : Merenung, menghindari kebisingan
29
Bab 29 : Kekesalan Chris
30
Bab 30 : Cerita Andara dan perusahaan baru
31
Bab 31 : Rumah Jesslyn part 01 bersama Andara
32
Bab 32: Rumah Jesslyn part 02. pembahasan & penegasan untuk Vera, Andara
33
Bab 33 : Sedikit ingatan bersama Vera
34
Bab 34 : Kedatangan Liora
35
Bab 35 : Mulai berlatih
36
Bab 36 : Chris tanpa kehadiran Jesslyn
37
Bab 37 : 2 Kelompok part 1
38
Bab 38: 2 kelompok part 2 Perdebatan Chris dan Jesslyn
39
Bab 39: Perdebatan Chris dan Jesslyn
40
Bab 40 : Pembuat masalah part 1
41
Bab 41 : Pembuat masalah part 2
42
Bab 42 : Kecurigaan
43
Bab 43 : Lomba panahan
44
Bab 44 : Menelpon ayah, dan Merasa di awasi
45
Bab 45 : Tangisan untuk Leon dan hilang nya Jesslyn part 1
46
Bab 46 : Tangisan untuk Leon dan hilang nya Jesslyn part 2
47
Bab 47 : meluapkan emosi
48
Bab 48 : Pembicaraan Chris dan Jesslyn
49
Bab 49 : Rencana Lusi
50
Bab 50 : Jesslyn dan Lusi part 1
51
Bab 51: Jesslyn & Lusi part 2: balapan
52
Bab 52: Jesslyn & Lusi part 3: Menggonggong lah
53
Bab 53: Ancaman untuk direktur
54
Bab 54: Menurut ku bukan rasa suka
55
Bab 55: PENGUMUMAN
56
BAB 56 : PENGUMUMAN
57
Bab 57: Orang jatuh cinta, memang jadi bodoh
58
Bab 58 : Tidak ada hubungan, biar aku ingatkan kembali
59
Bab 59: Berbicara dari hati ke hati
60
Bab 60 : Gaira*h pantai
61
Bab 61: Jadian
62
Bab 62: Visual
63
Bab 63 : Sibuk dengan pekerjaan
64
Bab 64 : Traktiran dari Chris.
65
Bab 65: Membeli Rumah baru dengan uang cas.
66
Bab 66: Pembagian pekerjaan
67
Bab 67: Makan malam keluarga besar Carolles, ultah Andrean.
68
Bab 68 : Anthony, Andrean, dan Jesslyn.
69
Bab 69 : Pria asing berambut kuning
70
Bab 70 : Perkelahian 2 Carolles, & musuh tersembunyi Di Meksiko part 01
71
Bab 71: Perkelahian 2 Carolles, & musuh tersembunyi di Meksiko part 02
72
Bab 72: Kobaran api yang meluluh lantahkan kan ujung kota X
73
Bab 73 : Berita dunia yang menggemparkan.
74
BAB 74: Flashback renggangnya hubungan Chris dan Jesslyn.
75
Bab 75 : Kembali bertemu
76
Bab 76 : Rencana licik chris
77
Bab 77 : Kedatangan Jesslyn ke perusahaannya Chris.
78
Bab 78 : Adik kecil yang ditendang
79
Bab 79 : Hari pertama
80
Bab 80 : Apa kau sudah gila?
81
Bab 81: Tak bisa mengendalikan
82
Bab 82: Tertangkap basah
83
Bab 83: Konferensi fers
84
Bab 84 : Akhir SWP S1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!