Keberuntungan Dicintai

Keberuntungan Dicintai

Like a Cinderella

Tap! Tap! Tap!

Mocca Yola, seorang gadis cantik berambut hitam panjang dan bermata biru, dengan sepatu hak tinggi berwarna hitam bermotif berpadu dengan dress cantik berwarna biru dongker berdiri disebuah gedung mewah bernama Love Hotel.

"Apa ini tempatnya?"

Ditangannya dipegang sebuah berkas.

Beberapa saat yang lalu dia menerima telpon dari kakak tirinya, Ruri Yola. Dia tiga tahun lebih tua dari Mocca dan kini bekerja di perusahaan milik ayah mereka.

Suatu urusan mengharuskannya menemui klien malam itu, namun sesuatu yang sangat penting tidak sengaja tertinggal. Berkas yang kini berada di tangan Mocca.

Karna ragu, Mocca kembali mengecek ponselnya, andai saja dia salah lihat dan pergi ke tempat yang salah. Namun benar, tempat itu yang kakaknya kirim melalui sebuah pesan.

"Bertemu klien di hotel?" Mocca menghela nafas panjang, dia membuang pikiran kotor itu dan mulai melangkahkan kaki. Memasuki tempat itu.

Masuk dengan menundukkan kepala dan tergesa, mempercepat langkah kaki agar lekas sampai ditempat tujuan dan segera pergi dari sana. Tak lama Mocca berhenti, memeriksa pesan Kak Ruri untuk mengantisipasi salah masuk kamar.

"Nomor ... 201?" Dilihatnya nomor pintu didekatnya, hampir mendekati nomor yang dia cari. Mungkin di lantai berikutnya. Namun belum sempat pergi, Mocca mendapati sesosok bayangan di belakangnya. Sontak dia menoleh waspada.

Brak!

Beberapa pria brandal berdiri dengan sebuah tongkat ditangannya, baru saja dia melayangkan sebuah pukulan pada Mocca namun dia berhasil menghindar.

"Siapa kalian?"

Perlahan berjalan mundur, Mocca sadar mereka berusaha mencelakainya namun gagal. Tapi siapa mereka? Kenapa melakukan hal itu padanya yang bahkan Mocca saja tidak mengenal mereka.

"Mocca Yola, malam ini ... kau milik kami!"

Pria bertubuh kekar itu kembali mengangkat tongkat di tangannya dengan senyum menyeringai menjijikan diikuti oleh beberapa pria lainnya. Dari ujung kepala sampai ujung kaki dibuat gemetaran oleh mereka. Untung sebelum pukulan selanjutnya mendarat, Mocca melarikan diri.

"Siapa mereka? Mereka bahkan tahu namaku, tapi aku tidak pernah menyinggung siapapun," batin Mocca dibuat riuh. Semua tenaga dia pusatkan pada kedua kaki tak kala menoleh kebelakan dan mendapati mereka tengah mengejarnya.

Keringat menetes di pelipis, namun harus berjuang, jangan sampai ditangkap oleh mereka!

Lift! Lift! Lift! Lift!

Melihat Lift terbuka didepannya membuat Mocca merasa sangat lega, asalkan bisa masuk dan menutup pintu segera, maka dia sudah selamat. Tinggal mencari bantuan melalui ponsel.

Masuk!

Dengan nafas terengah perjuangannya tidak sia sia, dia berhasil masuk ke dalam lift. Didalam terdapat beberapa orang pria dewasa ber-jas, melihat Mocca meminta bantuan pada mereka membuat pria pria brandal itu lari terbirit birit.

"Huh, selamat."

Ia merasa lega.

Menyenderkan tubuhnya ke dinding sembari menghela nafas panjang dengan mata terpejam. Dia menurunkan kewaspadaannya, menganggap diri sudah aman. Namun siapa sangka dia jatuh ke tangan yang lain.

Beberapa pria ber-jas membekap Mocca dengan sebuah sapu tangan yang sudah diberi sebuah obat. Mocca meronta hebat sambil berusaha melepaskan genggaman tangan yang membekapnya itu.

"Mmmmhh ... Mhh ... M ...." Perlahan rontaan Mocca kian melemah, obat itu sudah bekerja, kini membuatnya tak sadarkan diri.

"Tuan besar, kami sudah menemukan seorang wanita." Ia berbicara pada seseorang melalui earphone.

"Bawa dia, segera!"

"Baik."

Ting!

Pintu lift terbuka, Mocca yang sudah tidak berdaya digendong dan dibawa masuk ke sebuah kamar hotel. Disana sangat gelap, namun disebuah ranjang tidur, yang sekilas terkena sinar bulan menunjukan bahwa adanya seseorang terbaring disana.

Ia menggeliat-geliat kecil dibawah selimut.

Lalu pria pria itu membaringkan Mooca disampingnya "Tuan muda, silahkan menikmati."

Brak!

Mereka pergi begitu saja, meninggalkan Mocca disana bersama seorang pria dewasa. Pria dewasa yang bertingkah sangat aneh dengan suhu tubuh yang sangat panas, keringat sudah membasahi tubuhnya.

"Ssshh~ Panas," desahnya.

Lalu Mocca tersadar.

Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing dan berusaha mengingat apa yang terjadi padanya, juga dimana dia sekarang. Mocca beranjak dan terduduk tanpa menyadari adanya seorang pria di sampingnya.

"Dimana ini, gelap seka---Ah!"

Bruk!

Seseorang menariknya jatuh ke ranjang dan langsung menyerang Mocca dengan sangat brutal. Tubuh yang sangat kekar berotot dan tenaga yang sangat besar membuat Mocca kesulitan melepaskan diri.

Hilang sudah, hancur sudah.

Air matanya mulai mengalir saat pria itu mulai melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan pada Mocca. Pria yang tidak dia kenal merenggut kesuciannya.

Beberapa saat kemudian ...

Semua berakhir, Mocca menangis tersedu lalu menatap pria yang langsung tertidur pulas seperti tidak ada yang terjadi diantara mereka.

"Pria bermata merah dengan tahi lalat kecil di bawah mata kanan. Aku ... Mocca Yola, suatu hari akan membalasmu," ucap batin Mocca.

Ia terduduk di tepi ranjang, memungut kembali satu persatu pakaiannya dan memakainya. Kejadian malam itu tidak akan bisa Mocca lupakan, "Berdo'alah agar kita tidak dipertemukan lagi."

Mocca beranjak, hendak memungut heels- nya namun tiba tiba terdengar suara derap langkah kaki di koridor hotel. Itu mungkin mereka, mereka yang membawa Mocca ke sana.

Aku harus segera pergi!

Sialnya dia tidak bisa menemukan heels sebelahnya, namun derap itu kian mendekat membuat Mocca mengabaikan heels satunya untuk segera pergi dari sana.

Brak!

"Tuan muda!"

Panggil salah satu dari mereka seraya mendobrak pintu kamar, masuklah beberapa pria dengan pakaian formal serba hitam. Namun sepertinya mereka bukan beberapa pria yang Mocca temui di Lift.

Trek!

Lampu dinyalakan, mereka melihat pria yang mereka sebut tuam muda itu tengah terduduk linglung dengan selimut membalut tubuhnya. Tangannya memegangi kepalanya yang agak terasa pusing itu.

"Tuan muda Leon!"

Pria bernama Leon itu menoleh, "Kalian, kenapa ada disini? Aku, kenapa bisa ada di-sini?" tanyanya terbata sembari menyerengit kesakitan.

"Kami menerima kabar bahwa Tuan Danial, paman anda, telah merencanakan sesuatu. Setelah mengetahui lokasi keberadaan Tuan, kami langsung bergegas."

Sekilas ingatan ingatan saat itu bermunculan, siapa gadis yang bersamanya beberapa saat yang lalu? Mata biru, dengan dua tahi lalat kecil ke dada. Ingat itu membuat Leon sontak menyibakkan selimut.

Darah kesucian!

Mereka dibuat terkejut karna hal itu. Bagaimana bisa Tuan Leon berhubungan dengan seorang wanita? Pasalnya, menurut kabar yang beredar Tuan Leon seorang pria impoten.

"S-siapa wanita itu? Cari dan bawa ke hadapanku!"

Ia berteriak lantang, membuat bulu kuduk para bawahannya berdiri. Satu bentakkan membuat mereka langsung melakukan pergerakan.

"Wanita ajaib, wanita pembawa berkah," pikir mereka. Apapun yang terjadi harus mendapatkan wanita itu!

"Mmmhh?"

Ia menyadari sesuatu yang berada di bawah ranjang tidur, sebuah heels berwarna hitam dengan sebuah motif ukiran sebelah sayap kupu-kupu berwarna keemasan. Ia tersenyum menyeringai, "Wanita, aku pasti akan menemukanmu."

Terpopuler

Comments

Ilham Risa

Ilham Risa

Hai kak, mampir yuk ke novel aku yang berjudul " suamiku posesif berlebihan " makasih Kak🙏

2022-03-09

0

R@3f@d lov3😘

R@3f@d lov3😘

bungkuuus Thor🤭🤭AQ skaaaa ceritax

2022-02-26

0

Susy Harjono

Susy Harjono

ikut baca thor

2022-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Like a Cinderella
2 Anak ayah yang baik
3 Dua malaikat kesayangan Mama
4 Ma, dunia luar itu seperti apa?
5 Maaf dan Terima kasih
6 Pulang ke tempat Mama ingin pulang
7 Candy sayang
8 Gadis untuk kencan buta
9 Harta sesungguhnya
10 Apa aku tampan seperti ayah?
11 Pertemuan
12 Ayo menikah
13 Ayah si kembar
14 Menikah mendapatkan bonus si kembar
15 Pria tidak tahu malu!
16 Dia telah kembali!
17 Jangan menjadi pengganggu!
18 Si pemanja
19 Ujian dari ibu mertua ketus
20 Duri dalam daging rumah tangga
21 Rasa kesepian tanpa tempat pulang
22 Cerita malam
23 Nona yang sebenarnya
24 Siapa?
25 Kurang tampan apa aku?
26 Si kembar Genius
27 Salah sendiri!
28 Perang dingin di kediaman besar
29 Kebenaran
30 Rencana paman Danial
31 Batas kesabaran
32 Menenangkan diri
33 Information!
34 Budak cinta
35 Si kembar di culik
36 Sebut saja paman
37 Yang kembali
38 Perasaan yang tak terbalas
39 Bucin tingkat dewa
40 Iblis - iblis kecil
41 Tingkah Bumil
42 Wanita bermuka dua
43 Andai ada kesempatan kedua
44 Sepotong sayap di punggung Mama ~ Candy
45 Maaf Tuan Vello
46 Firasat buruk
47 Rena ku sayang, Rena ku malang
48 Rubah licik
49 Kejutan yang tidak terduga
50 Mengorbankan
51 Menolak rencana Vello
52 Tua Bangka mesum
53 Apa kau mencintaiku?
54 Jangan benci Candy
55 Wanita berhati iblis
56 Tidak akan mengampuninya
57 Ini baru pembukaan
58 Aku mencintai pria ini
59 Anggota baru keluarga Domino
60 Diculik pria misterius
61 Yang setia menunggu
62 Taktik menyingkirkan pengganggu
63 Bekerja sama
64 Jangan menyembunyikan sesuatu dariku
65 Diketahui Mocca
66 Kemunculan Ruri
67 Rencana Ruri
68 Meresahkan
69 Cemburu pada si kembar
70 Ketulusan pria
71 Dia lebih pantas
72 Perasaan Rena
73 Pengakuan Rena
74 Selamat tinggal
75 Dia sudah pergi
76 Pucuk dicinta, ulam pun tiba
77 Orang dimasa lalu?
78 Rival
79 Pencuri di laboratorium
80 Rayuan Mocca
81 Partner
82 Harus menjaga jarak
83 Aku cemburu
84 Persaingan dua pria
85 Betina cemburu
86 Tujuan
87 Mungkinkah mengandung anakku?
88 Rencana si kembar
89 Siapa yang paling cerdas
90 Tunggu! Jangan dibuka!
91 Undangan
92 Rencana di balik rencana
93 Penyusup
94 Jangan tinggalkan aku
95 Bunuh bayi itu
96 Kali ini aku yang menang
97 Berikan status yang jelas untuk adikku
98 Mengumumkan
99 Kejutan dari paman Danial
100 Percaya padaku
101 Permainan pak tua
102 Si Genius yang bisa diandalkan
103 Konferensi Pers
104 Berani menyentuh anakku?
105 Ular tetaplah ular
106 Ini perintah!
107 Pelarian Ruri
108 Tidak akan membiarkannya lolos
109 Restu
110 Pergi ke tempat itu
111 Kotak kaca merah
112 Pilihan
113 Karna aku mencintai Tuan
114 Meninggalkan
115 Kabar duka
116 Pak tua licik dan menjijikan
117 Aku mau Papa
118 Pembalasan untuk Danial
119 Awal pembalasan
120 Kedatangan
121 Bayi bermata merah
122 Papa bodoh!
123 Diantara pilihan
124 Memutar balikkan keadaan
125 Lamaran untuk Mocca
126 Balas dendam terakhir
127 Kejutan di hari pernikahan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Like a Cinderella
2
Anak ayah yang baik
3
Dua malaikat kesayangan Mama
4
Ma, dunia luar itu seperti apa?
5
Maaf dan Terima kasih
6
Pulang ke tempat Mama ingin pulang
7
Candy sayang
8
Gadis untuk kencan buta
9
Harta sesungguhnya
10
Apa aku tampan seperti ayah?
11
Pertemuan
12
Ayo menikah
13
Ayah si kembar
14
Menikah mendapatkan bonus si kembar
15
Pria tidak tahu malu!
16
Dia telah kembali!
17
Jangan menjadi pengganggu!
18
Si pemanja
19
Ujian dari ibu mertua ketus
20
Duri dalam daging rumah tangga
21
Rasa kesepian tanpa tempat pulang
22
Cerita malam
23
Nona yang sebenarnya
24
Siapa?
25
Kurang tampan apa aku?
26
Si kembar Genius
27
Salah sendiri!
28
Perang dingin di kediaman besar
29
Kebenaran
30
Rencana paman Danial
31
Batas kesabaran
32
Menenangkan diri
33
Information!
34
Budak cinta
35
Si kembar di culik
36
Sebut saja paman
37
Yang kembali
38
Perasaan yang tak terbalas
39
Bucin tingkat dewa
40
Iblis - iblis kecil
41
Tingkah Bumil
42
Wanita bermuka dua
43
Andai ada kesempatan kedua
44
Sepotong sayap di punggung Mama ~ Candy
45
Maaf Tuan Vello
46
Firasat buruk
47
Rena ku sayang, Rena ku malang
48
Rubah licik
49
Kejutan yang tidak terduga
50
Mengorbankan
51
Menolak rencana Vello
52
Tua Bangka mesum
53
Apa kau mencintaiku?
54
Jangan benci Candy
55
Wanita berhati iblis
56
Tidak akan mengampuninya
57
Ini baru pembukaan
58
Aku mencintai pria ini
59
Anggota baru keluarga Domino
60
Diculik pria misterius
61
Yang setia menunggu
62
Taktik menyingkirkan pengganggu
63
Bekerja sama
64
Jangan menyembunyikan sesuatu dariku
65
Diketahui Mocca
66
Kemunculan Ruri
67
Rencana Ruri
68
Meresahkan
69
Cemburu pada si kembar
70
Ketulusan pria
71
Dia lebih pantas
72
Perasaan Rena
73
Pengakuan Rena
74
Selamat tinggal
75
Dia sudah pergi
76
Pucuk dicinta, ulam pun tiba
77
Orang dimasa lalu?
78
Rival
79
Pencuri di laboratorium
80
Rayuan Mocca
81
Partner
82
Harus menjaga jarak
83
Aku cemburu
84
Persaingan dua pria
85
Betina cemburu
86
Tujuan
87
Mungkinkah mengandung anakku?
88
Rencana si kembar
89
Siapa yang paling cerdas
90
Tunggu! Jangan dibuka!
91
Undangan
92
Rencana di balik rencana
93
Penyusup
94
Jangan tinggalkan aku
95
Bunuh bayi itu
96
Kali ini aku yang menang
97
Berikan status yang jelas untuk adikku
98
Mengumumkan
99
Kejutan dari paman Danial
100
Percaya padaku
101
Permainan pak tua
102
Si Genius yang bisa diandalkan
103
Konferensi Pers
104
Berani menyentuh anakku?
105
Ular tetaplah ular
106
Ini perintah!
107
Pelarian Ruri
108
Tidak akan membiarkannya lolos
109
Restu
110
Pergi ke tempat itu
111
Kotak kaca merah
112
Pilihan
113
Karna aku mencintai Tuan
114
Meninggalkan
115
Kabar duka
116
Pak tua licik dan menjijikan
117
Aku mau Papa
118
Pembalasan untuk Danial
119
Awal pembalasan
120
Kedatangan
121
Bayi bermata merah
122
Papa bodoh!
123
Diantara pilihan
124
Memutar balikkan keadaan
125
Lamaran untuk Mocca
126
Balas dendam terakhir
127
Kejutan di hari pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!