CINTA PERTAMA BOS MAFIA
Perkenalan Cast
Embun Puspita Nala a.k Wendy Gilbert (19 Tahun)
Mahasiswi cantik, polos, lugu, mandiri, pandai berkelahi, mengidap penyakit yang masih dirahasiakan. Tidak pernah menjalin hubungan cinta dengan seorang laki-laki sebelumnya.
Joshua Bram (27 Tahun)
Bisnisman muda sukses, Tempramental, kejam, berhati dingin, tidak percaya dengan cinta, hobi bermain dengan wanita. Seorang Mafia, Bos Gangster penyelundup barang ilegal.
Arnando Putra Darmawan (19 Tahun)
Mahasiswa tampan, paling populer di Kampusnya karena anak seorang Wakil Rektor. Adik tingkat Embun di Kampus, baik, lembut, perhatian, namun memiliki sifat playboy dan menjadi idaman teman-teman kampusnya.
...Happy Reading...
“Selamat datang, boleh saya tulis pesanan anda?”
Embun Puspita Nala, gadis cantik berkulit putih dengan paras ayu dan senyuman manisnya. Merupakan seorang Mahasiswi di Universitas Internasional Maharaja semester akhir Fakultas Sastra.
Dia cukup cerdas, karena mampu berkuliah dengan beasiswa yang didapatnya. Sangat menyukai puisi, terlebih puisi roman tentang percintaan.
Sejak kecil begitu mengagumi sosok Peterpan dalam kisah Neverland. Dia selalu berharap mengalami kisah cinta yang bahagia, seperti kisah dongeng.
Saat ini Embun tengah melakukan pekerjaan paruh waktu yang sering ia lakukan di sela kegiatan Kampusnya.
Sebagai seorang anak dari keluarga yang pas-pasan, Embun harus menjalani kehidupan yang cukup keras di Ibu Kota. Tetapi ia selalu menjalaninya dengan banyak bersyukur.
Embun bukan gadis yang mudah mengeluh, ia banyak menjadi panutan teman-temannya di Kampus. Selain sifatnya yang ceria, Embun juga sangat baik pada siapapun.
Ayahnya merupakan mantan anggota Polisi, namun beliau harus pensiun dini dikarenakan kecelakaan yang menimpanya. Kecelakaan tersebut membuat kedua kaki beliau tak lagi bisa di gerakan alias lumpuh.
“Mbak, saya pesan americano ice nya satu. Di tambah kue bolu nya juga ya satu."
Lamunan Embun buyar, ketika seorang gadis memesan minuman dan makanan padanya. Segera mungkin Embun mencatat pesanan pelanggannya tersebut.
“Baik, nanti saya akan memanggil anda jika sudah jadi pesanannya. Silahkan menunggu disana.”
Setelah memberikan mesin pemanggil otomatis, Embun bergegas kebelakang untuk menyiapkan pesanan tersebut.
Kedua tangannya bergerak cukup lincah, Embun memang sudah lama menekuni kerja paruh waktu di banyak Cafe. Karena itulah, ia sudah cukup mahir dalam membuat atau meracik berbagai minuman.
Setelah beberapa menit, pesanan Nona berbaju merah itu selesai. Embun segera memanggilnya dengan alat otomatis yang menjadi fasilitas di Cafe tersebut.
Tak lama, gadis itu pun datang. Dengan senyuman ramah, Embun memberikan nampan pesanannya.
"Selamat menikmati makanannya"
"Terima kasih Mbak"
"Sama-sama" balas Embun dengan senang hati.
Embun tampak bahagia melihat senyuman yang ada di wajah para pembelinya.
Seseorang memperhatikan Embun dari meja sebelah. Entahlah, senyuman Embun memang seperti racun yang menular.
"BUBUN!" panggilnya.
Embun menoleh, dia melihat teman prianya tengah mengangkat tangan kanannya sembari mengepal.
"Semangat!" ujarnya tanpa suara.
Embun tersenyum, ia membalas hal yang sama seperti yang Bagas lakukan.
Tak berselang lama pintu kembali terbuka, Embun segera merapikan celemek nya lalu menyapa seorang gadis yang berjalan kearahnya.
“Selamat datang di Strawberry Cafe, boleh saya tulis pesanan anda?”
Gadis itu hendak menjawab, namun ekspresi wajahnya berubah syok ketika melihat Embun.
“Embun? Ini kamu kan? Astaga, apa kabar Bun?" gadis itu mengenalnya.
Namun Embun seolah tidak mengingat sama sekali, siapa gadis tersebut.
Embun mengernyit. "Saya baik, em... ada yang bisa saya bantu?"
“Bun, kamu lupa ya sama aku? Aku Derin, teman SMP kamu dulu.”
Entah apa yang dikatakan oleh Derin, namun Embun tetap tidak bisa mengingat satu hal pun tentang gadis itu.
Tanpa mereka ketahui, ada seorang pria yang tampak mencurigakan. Ia duduk di meja paling pojok, ditangannya terdapat kamera yang jelas-jelas diarahkan kepada Embun.
Ketika Embun tengah sibuk membuat pesanan Derin, diam-diam gadis itu menoleh kearah pria misterius tersebut. Tatapannya seolah memberi kode, yang langsung dimengerti oleh si pria.
"Nah silahkan!" ujar Embun.
Derin menerima minuman yang ia pesan, gadis itu memberikan uang kepada Embun. Tanpa berbincang banyak, Derin segera berpamitan pergi.
"Yaudah aku pulang dulu ya Bun"
"Iya Mbak, hati-hati dijalan ya" balas Embun.
Setelah Derin pergi, Embun hendak membantu Bagas untuk membersihkan meja. Namun suara notifikasi dari ponselnya, membuatnya menoleh.
Sebuah pesan WA dari orang yang bernama ‘Arnando’, tapi sepertinya Embun sengaja mengabaikannya. Ia lebih memilih untuk membantu Bagas membersihkan meja.
...***...
Derin berjalan dengan terburu-buru, ia menghampiri seorang pria yang sudah menunggunya di sebelah Cafe Strawberry.
“Hei kamu, sini buruan!"
Pria itu menoleh, wajahnya tampak gusar. Ia tau Derin pasti akan mengomelinya.
“Mana fotonya?! Dasar, di suruh ambil gambar aja hampir ketahuan! Kalau sampai target sadar sedang di intai gimana?”
Benar bukan dugaannya, Derin pasti mengamuk padanya.
“Iya iya. Maaf Bos, yang penting kan aku udah dapat gambar gadis yang Bos maksud."
“Yasudah! Mana kameranya?"
Pria itu memberikan ini bayaran mu, buruan sana pergi!"
Kemudian Derin mengambil amplop coklat yang berisi uang dan segera memberikannya, tak menunggu waktu lama pria asing itu pun berjalan pergi sembari mengenakan penutup jaketnya.
...***...
Disebuah rumah megah yang berada di pusat kota Los Angeles, Amerika. Seorang pria tengah menaiki tangga dengan tergesa-gesa, kemudian ia langsung mengetuk pintu dihadapannya tersebut.
Tok! Tok! Tok!
“Josh, ini aku Lucas, tolong buka! Ada informasi penting yang harus kamu tahu” teriaknya dari luar.
Tidak ada sahutan dari dalam, namun tak berselang lama. Pintu itu terbuka, menampilkan sosok pria muda berwajah maskulin dengan tatapan yang dingin.
Lucas hanya bisa menggelengkan kepala, melihat Bosnya sedang dalam keadaan berantakan. Pria itu hanya memakai celana pendek sebatas lutut, rambut blondenya pun terlihat acak-acakan.
Dia menatap tajam kearah Lucas, pemuda itu tengah mencuri-curi pandang ke arah belakangnya.
"Kamu perlu apa, sampai harus mengganggu ku?" tanyanya datar.
Lucas tersenyum. "Maaf Josh, aku membawakan informasi tentang gadis yang selama ini kamu cari, ini tentang Wendy." ujarnya.
"Wendy?"
"Iya, aku sudah menemukan keberadaanya. Ini foto-fotonya."
“Berikan padaku!”
Lucas memberikan beberapa lembar kertas yang berisikan informasi lengkap tentang seorang gadis bernama ‘Wendy Gilbert’ , tak lupa ia juga menyelipkan sebuah foto gadis muda yang sudah dicetaknya.
“Kau tau, selama 3 bulan aku mengawasinya seorang diri. Dan aku berani yakin, jika gadis ini adalah adik kandung Peter.”
Joshua Bram mengamati semua laporan yang sudah dirangkum oleh Lucas sendiri, ia membaca satu persatu informasi tentang gadis tersebut.
Pemuda itu tersenyum seringai, ia merasa puas dengan informasi yang diberikan Lucas. Sudah bertahun-tahun ia mencari keberadaan Gilbert bersaudara itu. Dan kini ia mendapatkan sang adik yang akan sangat berguna untuk pembalasan dendamnya.
Dia melirik Lucas. “Kamu yakin, benar gadis ini orangnya?”
Lucas mengangguk dengan mantap. "Aku berani menjaminnya!"
Joshua kembali mengamatinya, seorang gadis dengan wajah yang tampak lugu. Tengah bekerja di sebuah kedai minuman.
"Menarik! Kurasa dia cukup cantik"
Lucas hanya membalasnya dengan anggukan.
“Oke, tetap awasi dia apapun yang terjadi! ”
"Baik Josh."
"Siapkan penerbangan setelah meeting ku minggu depan, aku akan segera pergi ke Jakarta untuk menemuinya"
Sekali lagi, Lucas hanya mengangguk patuh dan segera melakukan perintah bosnya tersebut. Setelah keperluannya selesai, Lucas berpamitan untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Kalau begitu, aku pergi dulu"
"Hm" balas Joshua.
Joshua menoleh kebelakang, Nathalie tersenyum lembut. Joshua kembali menghampirinya untuk melakukan aktifitas mereka yang sempat tertunda.
To be continued....
Halo Readerku tercinta ❤️
Semoga kalian suka dengan ceritaku ya, jangan lupa klik Favorit biar gak ketinggalan ceritanya.
Tinggalkan Like, Komen dan Subscribe ya. Terima kasih ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
nisanurjanah97
semangat Thor 💪💪🥰
2021-09-13
0
Okky Widiastuti
haii.. aku dah mampir niich...
2021-08-28
1
nichic
bagus thor ceritanya, lanjut y
2021-08-14
1