SEBUAH SUNTIKAN.

Suasana yang semula tenang, mendadak kacau saat perdebatan diantara dua gadis itu tak kunjung mereda. Tidak ada yang mau mengalah dari salah satunya, bahkan ketika sang pemilik acara menghampiri, mereka masih dalam keadaan yang saling berapi-api.

"Panas banget, seumur-umur belum ada yang pernah nampar aku"

Embun masih merasakan panas di pipi kirinya, baru kali ini ia ditampar oleh seseorang. Dan ternyata rasanya sangat panas bercampur sakit. Gadis itu mendelik tajam kearah perempuan yang kini masih memakai topengnya.

Siapa gadis gila ini?, teriak Embun didalam hati.

Jika tidak banyak orang yang kini mengerubunginya. Sebenarnya ia bisa langsung membalas tamparan yang sempat dilakukan gadis itu, agar mereka sama-sama merasakannya.

"Perempuan jalang!" maki Maura tak tertahankan. "Berani sekali kamu berdansa dengan pasanganku?"

"Maksud kamu apa? siapa yang merebut pasanganmu? tanyakan dulu padanya, jangan asal menampar seseorang!"

Embun merasa tidak terima dengan tuduhannya.

Joshua tidak menyela atau bahkan memihak Embun yang tidak bersalah, ia hanya memandangi wajah Embun yang sudah tidak memakai topeng. Ia sedikit terkejut dengan wajah Embun yang ternyata jauh lebih cantik saat tidak menggunakan topeng.

"Hey! kalian ini,kenapa ribut-ribut disini?" David bertanya dengan antusias.

Tentu saja ia tidak ingin acara pernikahannya akan berantakan karena perdebatan dua gadis yang tidak ia undang tersebut. Kini David mengamati Embun yang sedikit menunduk.

"Kamu siapa? sepertinya saya tidak mengenalmu, gimana bisa kamu ada disini?"

Embun tidak membalas, gadis itu tetap diam menunduk. Ia merasa sangat malu sekarang, jika diperbolehkan. Ia ingin lari kabur dari sini, tapi kakinya sangat berat untuk melangkah.

"Dia perempuan jalang yang sudah merebut Joshua dariku"

"Aku bukan orang seperti itu!" elaknya.

Firasatnya tentang acara ini sudah ia rasakan sejak tadi, dan ternyata benar yang di perkirakan nya. Sesuatu yang tidak baik tengah terjadi.

"Ma—maaf, karena sudah merusak acara mu Tuan David. Aku permisi pergi" Embun membungkuk.

Ia hendak melangkah pergi. Tetapi sekali lagi, seseorang menahannya.

"Kamu mau kemana? Urusan kita belum selesai"

Itu Joshua, pria yang sedari tadi hanya diam itu kini malah menahannya agar tidak bisa pergi.

Sebenarnya apa yang di inginkan pria asing ini, apa memang sedari awal inilah tujuannya. Membalas Embun dengan membuatnya malu seperti ini.

"Apalagi?" Embun bertanya dengan mata yang mendelik jengkel.

"Kenapa kamu malah marah dengan saya?" Joshua merasa dia tidak bersalah.

Embun mengangkat tangannya yang di genggam oleh Joshua. "Oke, kamu benar, saya yang salah disini. Jadi, tolong biarkan saya pergi!"

"Tidak akan! kamu yang ikut saya!"

"Kamu mau bawa aku kemana?"

Tanpa persetujuan Embun, Joshua menarik gadis itu pergi dari hadapan semua orang. Mereka menuju ke luar gedung, bahkan panggilan dari David dan juga Maura tidak dihiraukannya sama sekali.

"Joshua! kamu mau kemana?"

"Tuan Josh, anda mau kemana? Tolong kembali! acaranya belum selesai"

Tapi percuma saja, Joshua sama sekali tak menghiraukannya. Dengan beberapa anggota pengawal yang langsung memblokir pengejaran David dan Maura agar tidak bisa menyusul Joshua yang terlanjur pergi dari acara tersebut.

...***...

Air tenang dari sebuah sungai yang berada disalah satu taman kota Jakarta yang terkenal dengan keindahannya tampak sangat damai dengan kerlap-kerlip lampu taman masih bertahan walau tak ada satupun seseorang yang mengunjunginya.

Tentu saja karena jam malam sudah menunjukkan pukul 11 dini hari. Sementara itu, sebuah mobil berhenti tepat didepan aliran sungai tersebut. Suasana taman yang sepi membuat suara yang berasal dari dalam mobil tersebut sedikit terdengar sampai ke area luar.

Embun secara spontan menaikkan suaranya. "Untuk apa kamu membawaku kesini? Aku mau mau pulang, lepaskan aku!" pekiknya keras.

Joshua menempelkan jari telunjuknya ke bibir gadis tersebut —isyarat untuk diam, ia tidak ingin membiarkan gadis itu pergi begitu saja.

"Kamu diam dulu, nanti saya kasih tau"

Sudah lama ia tidak dihibur dengan sikap lancang seorang perempuan seperti ini.

Namun Embun berbeda, Joshua tau jika Embun tidak mengenalnya sama sekali. Karena itu, semua terasa semakin menarik baginya. Ia ingin sekali mempermainkan gadis polos ini.

Embun sudah merasa lelah. "Apa yang kamu mau? biar kamu membiarkan saya pergi?"

"Saya hanya ingin kamu disini, boleh?"

"Kenapa?"

"Tidak ada penolakan!"

"Bukan itu yang aku maksud, kenapa kamu aneh sekali. Kita tidak saling mengenal bukan? Kenapa aku harus menemani kamu disini? Itu, perempuan mu sedang mencari mu!"

Joshua menyeringai. "Gadis nakal, kamu bisa tidak untuk diam saja dan tinggal disini!"

Embun menggeleng cepat, tanpa berbicara ia meraih kembali ganggang pintu mobil untuk berniat pergi. Joshua yang melihatnya segera menahan Embun agar tidak turun dari mobil.

Ia meraih tangan Helena yang berada di ganggang pintu. "Kamu mau kemana? Saya bilang jangan keluar ya jangan keluar!" sentak pria itu. "Saya gak bakal melepaskan kamu begitu saja, dasar gadis nakal!"

Raut wajah Embun terlihat takut, baru pertama bertemu tapi pria ini berani menyentaknya. Embun hanya bisa melihat tatapan tajam dari mata Joshua dan juga senyuman sinis dari bibirnya.

Pria itu belum melepas topengnya sedari tadi, karena hal itulah Embun menjadi takut harus bersama dengannya. Apalagi mereka hanya berduaan, ya walau Embun tau jika dibelakang mereka terparkir mobil lain yang ia yakini pasti para pengawal pria ini.

"Kamu sebenarnya siapa?"

Merasa pergerakannya tertahan akibat ulah pria asing yang memegangi tangannya, Embun yang masih ketakutan, berusaha melawan. Gadis itu segera menggigit lengan Joshua sampai membuat pria itu meringis kesakitan. Joshua sendiri tak menyangka jika Embun akan melakukan hal sampai sejauh itu.

"Tolong lepaskan aku Tuan!"

Tangan kirinya meraba tuas yang berada dibawah kursi mobil, setelah mendapatkannya ia menarik tuas tersebut hingga membuat jok kursinya turun. Dengan begini tidak ada lagi yang bisa menghalangi pergerakannya, dengan sangat cepat Joshua sudah pindah ke kursi belakang lalu menahan tubuh Embun dari belakang.

"Ternyata kamu cukup berani ya? Saya jadi tertarik dengan mu!" suara beratnya mengalun ditelinga Embun bersamaan dengan pelukannya yang semakin erat mengikat Embun agar tak bisa bergerak.

"Kamu kenapa? lepaskan aku, kamu sebenarnya siapa? Siapapun Tolong!" Embun menjadi panik karena perilaku Joshua yang sangat berani.

Embun menoleh cepat kearah Joshua, yang membuat dahinya menatap keras rahang pemuda itu. "Pria mesum!"

Sikap keras kepala Embun membuat Joshua sedikit kesal, dengan sekali gerakan ia menarik tubuh Embun ke kursi hingga gadis itu terbaring, lalu dengan cepat ia menindihnya agar Embun tak lagi memberontak. Ia menahan kedua tangan Embun yang terus menerus ingin memukulnya, mata elangnya menatap tajam Embun yang kini mulai diam.

Joshua menatap lekat wajah Embun, salah satu tangannya memegangi dagu gadis itu yang tengah menahan tangis. Senyuman miring menghias wajah Joshua melihat Embun yang ketakutan.

"Kamu tau, saya tidak pernah se tertarik ini pada perempuan. Saya ingin tau, apa kamu tidak mengenaliku? atau kamu hanya pura-pura untuk mendekatiku? Jika itu niatmu, kamu sudah berhasil gadis"

"Maksud kamu apa? aku sama sekali tidak paham, aku juga tidak mengenal kamu."

Pertanyaan Embun tak mendapat balasan, gadis itu tiba-tiba kehilangan kesadaran secara perlahan. Joshua tersenyum sembari mengangkat sebuah alat suntik ditangannya, entah apa yang sudah diberikan pria itu padanya. Namun yang jelas, Embun benar-benar sudah dibuat tidak sadar.

"Kamu harus bertahan, kamu tidak boleh mati dengan cepat. Karena kamu harus menderita, seperti apa yang keluargamu lakukan kepadaku"

To Be Continued...

Jangan lupa Klik Favorit.

Tinggalkan Like, Komen dan Subscribe ya. Terima kasih ❤️

Terpopuler

Comments

Djoko Utomo

Djoko Utomo

cakep

2021-09-20

0

Gontenk

Gontenk

aku udah mampir kk

2021-08-26

1

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-08-03

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!