Ku Akan Menikahimu
Terlihat begitu banyak mobil mewah sudah berjajar rapi di halaman parkir sekolah.Tak satupun dari mobil itu yang memiliki usia tua maupun lecet sedikitpun. Sekolah yang terkenal dengan fasilitas yang begitu baik dan megah, serta memiliki Guru pilihan, menjadikan sekolah itu menjadi kawasan elit bagi para anak bangsawan untuk bersekolah disana.
Akan tetapi, tidak ada niatan bagi sekolah tersebut untuk tidak memasukkan anak yang memiliki kecerdasan yang luar biasa, sehingga sekolah mengeluarkan beasiswa bagi anak yang lulus dengan nilai tinggi dan hasil tes kecerdasan yang begitu tinggi.
Salah satu gadis yang cerdas adalah Ayana Meilan. Seorang gadis berhijab satu-satunya disekolah, dengan latar belakang ekonomi di bawah rata-rata, sehingga membuatnya sering di kucilkan dan di bully oleh para siswa kaya dengan aroma uang yang selalu menjadi kebanggaan mereka.
Tapi semua itu tidak menyurutkan hasratnya untuk tetap bersekolah di sana dan mendapatkan nilai yang lebih daripada murid lainnya.Ayana selalu berusaha keras untuk mencapai nilai yang terbaik, dengan belajar sendiri dirumah, dan dukungan selalu diberikan Ibunya, orang tua satu - satunya yang di miliki Ayana saat ini.
"Ayanaa, aku tidak tau tentang bab ini, ayo kerjakan ,setelah selesai berikan kepadaku Ok" seru Samuel sambil tertawa menyodorkan kertas kerjanya ke wajah Ayana.Ayana menerima kertas itu dengan sedikit takut.
Para siswa lain tertawa menatap wajah lugu Ayana yang menatap kertas dalam diam.
Tak terkecuali Lucas Wayne yang ikut menertawakan Ayana.Walaupun di dalam hatinya dia tidak tega juga melihat Ayana di perlakukan seperti itu. Namun dia hanya mengikuti teman - temannya.
" Kalau punya Sam sudah, ganti punyaku Ayana, huft mau bagaimana lagi, tadi malam aku benar-benar sibuk di pesta bersama teman-teman " pinta Kiki seraya menyodorkan kertas kerjanya juga.
Gelak tawa kembali terdengar dari mulut mereka.Mereka sangat bahagia dia atas penderitaan Ayana. Selain itu juga kebutuhan akan nilai membuat mereka memanfaatkan kecerdasan gadis polos itu, tanpa sedikit pun mereka berusaha sendiri.
Perlakuan seperti inilah yang selalu diterima Ayana dari teman-temannya. Dia hanya menerima agar permasalahan cepat selesai pikirnya, dan tidak ada kekerasan yang bisa saja ia dapatkan. Dengan menurut, bagi Ayana semua pasti akan baik - baik saja, namun semua tidaklah semudah pemikiran Ayana, setiap hari dia seperti kewalahan meladeni teman- temannya yang menginginkan ini itu.
***
Hari sudah sore, senja orange sudah hampir tenggelam di barat sana, Ayana masih berjalan pulang dari sekolah, menyusuri setiap jalan dan melewati gang sempit untuk bisa menuju rumahnya.
Rumah yang begitu kecil yang jalannya pun hanya bisa dilewati oleh kendaraan kecil. Terlihat seorang Ibu berumur sekitar 40th, sedang sibuk menutup toko buahnya yang tidak cukup besar.Ayana menghampiri Ibu itu.
" Ibu, Ayana sudah pulang " Ayana memeluk Ibu nya dari belakang.
" Bagaimana sekolahmu tadi, apa semua lancar? "Seorang Ibu yang dengan telatennya selalu menanyakan kabar anaknya di sekolah, karena ia tahu, anaknya berada di tengah para anak pejabat kaya yang bisa saja melakukan apapun kepada orang miskin seperti mereka. Namun semua itu di tutupi oleh Ayana, sedikitpun dia tidak ingin membuat Ibu nya bersedih dan khawatir, dia selalu memberi kabar bahagia kepada Ibunya.
" Tenang saja Ibu, semua berjalan lancar, setiap hari juga seperti ini, tidak ada yang perlu Ibu khawatirkan " Senyum Ayana yang ia buat demi menenangkan hati sang Ibu tercinta, Orang satu-satunya yang merawat Ayana saat ini, dengan berbekal dagangan buah yang setiap hari mungkin akan sulit untuk menjadi lembaran uang.
" Baiklah, masuklah ke dalam, tadi Ibu sudah membuat sup ayam, Makanlah dan ganti bajumu ! " Perintah Ibu Starla Ibunya Ayana sambil meneruskan kembali pekerjaannya.
***
Lucas masih berada di dalam mobil mewahnya,ditemani oleh sopir pribadi yang selalu menemani Lucas kemana ia pergi, membuat Lucas begitu risihrisih dengan perlakuan yang dia dapat dari keluarganya. Dalam hati kecilnya, dia ingin hidup bebas seperti teman- temannya.
" Aku ingin kerumah Sam. antar aku kesana sekarang ! "
" Tapi Tuan Angkasa menyuruh Tuan Muda untuk segera pulang. sudah tiga hari anda tidak pulang Tuan Muda "
Huft, malas sekali kalau harus pulang ke rumah.
" Baiklah, terserah kalian saja " Lucas menghela napas kasar.Dia tidak ingin membantah lagi, karena itu akan percuma saja.
***
Di sebuah rumah yang begitu mewah, seorang perempuan berumur sekitar 40th dan seorang pria tua berusia sekitar 60th sedang duduk di ruang tamu ditemani minuman mereka yang berada di atas meja dan buah sebagai pelengkapnya.
" Apa Lucas nanti akan pulang? " tanya pria tua itu, yang tak lain adalah ayah Lucas bernama Angkasa Wayne.
" Aku sudah menyuruh sopir untuk membawa Lucas pulang sayang " jawab Ibu Lucas sembari memakan potongan buah dihadapannya.
Seorang wanita berusia 50th nan menghampiri mereka dengan membawa map di tangannya.
" Fanny, kau itu Ibunya, harusnya kau bisa mengendalikan anakmu agar bisa disiplin, apa -apaan, sudah tiga hari dia tidak pulang kerumah, bagaimana dia bisa mengurus bisnis keluarga kita kelak "
"Leticya, sudah urus saja Louis yang juga tidak pernah pulang sampai sekarang, berhubungan dengan keluarga hanya melalui ponsel" Angkasa memperingatkan istri pertamanya untuk tidak membuat keributan.
" Louis tidak pulang karena dia mengurus pekerjaannya, kau sudah tau itu " sembari duduk menikmati potongan buah di meja.
" Ini, tanda tangani " Leticya memberikan map kepada Angkasa.
Fanny hanya diam tanpa berkata apa-apa. Dia tau betul, kemampuan dia dalam bisnis tidak seberapa. Sehingga hanya rumah yang menjadi kesibukannya saat ini. Melihat Leticya dan suaminya sibuk dengan pekerjaan, dia berdiri hendak kebelakang, namun Lucas masuk tanpa menyapa mereka.
" Lucas kau sudah pulang sayang " Fanny mencium kedua pipi anaknya dan menyuruhnya untuk duduk.
" Aku kira kau lupa jalan pulang " seru Leticya tanpa menatap Lucas.
Fanny hanya mengelus dada anaknya, agar Lucas tidak terpancing emosi yang di buat Leticya.
" Ayo sayang, Ibu sudah menyuruh Bibi memasakkan makanan kesukaanmu ! " Lucas kembali berdiri bersama Fanny.
" Belajarlah bisnis di kantor, itu akan menjadi pengalaman setelah kau lulus sekolah sebentar lagi ! " seru Angkasa.
Lucas hanya terdiam menatap Ibu, berharap membawanya pergi dari tempat itu.
" Biar dia makan dulu, itu bisa di bicarakan nanti! " Fanny menarik tangan Lucas dan membawanya pergi menuju dapur.
" Duduklah sayang. ...Bibi,.. .bawa tas Lucas ke kamar ! " Pelayan rumah itu segera menerima tas yang di berikan Fanny, dan segera pergi menuju kamar Lucas.
"Tunggulah sebentar, Ibu akan mengambilkan makanan untukmu " Lucas hanya diam melihat Fanny mengambil makanan untuknya.
" Ini makanlah yang banyak! "
.
.
.
.
.
.
.
.
Salam buat pembaca semua, jangan lupa like vote dan komen ya 🙏💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mbok Wami
mampir
2021-03-25
0
Radin Zakiyah Musbich
nengok nengok...
keren thor...
ijin promo ya 🙏
jgn lupa mampir jg ke novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" ❤️
kisah cinta beda agama,
ku tunggu jejaknya ya 🤗🙏
2020-09-23
0
🍀kimmy🍀( HIATUS )
aku mampir kak cz 🙂🙂🙂🙂
2020-09-19
0