Ayana berjalan meninggalkan Lucas yang masih tertawa disana. Lucas duduk kembali di tempatnya.
Untung saja Aya tidak membocorkan rahasia ku. Aku benci sekali kalau ada orang lain tau pribadiku.
Lucas masih berpikir.
Aku harus pergi kemana sekarang. Kerumah Sam juga sudah tidak mungkin lagi.
Tiba - tiba nama Ayana terlintas dalam benaknya.
Ayana
Lucas berlari menyusul Ayana. Kemana dia.
Lucas masih menatap jalanan, matanya tidak berhenti memutar mencari Ayana.Kedua matanya berhenti setelah menemukan sosok yang dia cari.
Itu dia.
Lucas berlari lebih mendekati Ayana.Setelah sudah dekat dengan Ayana, dia berjalan mengikuti Ayana tanpa Ayana sadari.
Karena sedikit bosan, Lucas memasang headset, mendengarkan lagu kesukaannya.
Lucas masih dengan santainya mendengarkan musik sambil menatap punggung Ayana.
Jauh sekali jalannya, apa rumahnya berada di sekitar gang sempit ini.
Ayana berjalan ke arah toko Ibunya dan memeluk Starla setelah mereka bertemu. Ayana menatap dagangan Ibunya yang masih cukup banyak sambil tersenyum.
"Dagangan Ibu hari ini masih banyak Ayana "
Ayana kembali memeluk Starla.
" Tidak apa-apa Ibu, besok pasti habis "Ayana melepaskan pelukannya, " Ayana masuk dulu Bu " Starla belum menjawab pertanyaan dari Ayana. Dia menatap seorang pria yang dari tadi berdiri menatap mereka dari jauh.
" Siapa dia? " Ayana melihat ke arah yang ditunjukkan Starla.
" Lucas? "Ayana terkejut. Kenapa dia ada di sini.
" Ibu, dia teman Ayana, sebentar! "Ayana berlari mendekati Lucas. Starla masih menatap anaknya dari belakang.
" Kenapa kau di sini, kau mengikutiku? "
" Iya" Lucas menjawab dengan santai.
"Kenapa, apa ada yang perlu kita bicarakan lagi, bukankah tadi...? "
" Kau banyak bicara sekali "
" Lalu, apa kau bicara kalau aku tidak bicara duluan? " Ayana begitu kesal dengan Lucas.
" Aya, ajak kemari temanmu, jangan bicara di jalan! " teriak Starla.
" Ibumu saja tahu " Lucas tersenyum sinis.
Dia berjalan mendahului Ayana yang masih berdiri dengan mulut terbuka karena kesal terhadap tingkah Lucas. Ayana berjalan mengikuti Lucas.
Lucas memberi salam kepada Starla dan di sambut senyuman sumringah dari Starla.
" Masuklah, maaf rumah Bibi begitu berantakan " Starla terlihat kebingungan memindahkan barang yang tidak perlu dari ruang tamunya.
" Duduklah, Ibu akan ambilkan minum untukmu " Starla meninggalkan Lucas setelah melihat Lucas duduk.
" Terima kasih Bibi " Lucas duduk sambil melihat rumah Ayana.
Sempit sekali, kenapa mereka bisa tinggal di tempat sempit seperti ini.
" Katakan, kenapa kau membuntuti ku? "
Ayana tiba-tiba mengejutkan Lucas. Membuat tubuh Lucas mundur sedikit.
" Kau mengejutkanku saja" Lucas menatap Ayana yang berada tepat di hadapannya.
"Aku mau minta bantuan mu! "Ayana mengernyitkan dahinya, tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
" Apa tidak salah? " gumam Ayana,lalu Ayana mengalihkan pandangannya ke arah Starla yang membawa minuman.
" Ini, silahkan di minum, apa kau sudah makan Nak? "
" Emm belum Bibi " Lucas tersenyum malu-malu.
" Baiklah, Ibu akan siapkan makan untuk kalian berdua " Starla menatap Ayana "kau tunggu dagangan Ibu sebentar Ayana "
" Baik, Bu " Starla meninggalkan Ayana dan Lucas menuju ke dapur. Ayana menatap Lucas kembali yang masih menikmati minumnya.
" Bantuan apa Lucas? " tanya Ayana kembali. Lucas menaruh gelas di meja depannya.
" Carikan aku kontrakan di sekitar sini"
Ayana masih terdiam tidak percaya.
Orang kaya kenapa butuh kontrakan?
"Tapi jangan sampai teman-teman tahu masalah ini " wajah Lucas memelas,
" Tolong, bantu aku kali ini saja! "Ayana menghela napas dan menghembuskannya pelan.
" Di dekat sini ada kontrakan, tapi kecil, kalau kau mau setelah makan nanti kita ke sana "
Lucas tersenyum lebar menatap Ayana seraya menaruh tangannya di atas kepala Ayana.
" Terimakasih " Lucas mengalihkan tangannya dari kepala Ayana, wajah merona Ayana begitu terlihat oleh kedua mata Lucas.
" Lucu sekali, pipimu seperti tomat " Lucas tertawa kecil. Ayana segera pergi dari hadapan Lucas, menutupi malunya.
Lucas, Ayana dan juga Starla terlihat makan bersama di ruang tamu. Tidak ada ruang makan di rumah Ayana sekecil itu. Lucas terlihat begitu lahap menyantap masakan yang di buat Starla.
" Pelan-pelan saja makannya Nak, kalau masih kurang kau bisa ambil lagi " tutur Starla kepada Lucas.
" Ini enak sekali Bibi, apa Bibi sendiri yang memasak? " tanya Lucas sambil mengunyah makanan yang tersisa di dalam mulutnya.
"Siapa lagi kalau bukan Bibi, di sini Bibi tidak bisa membayar pelayan " Starla tersenyum.
Ayana hanya menatap dalam Lucas sambil memakan makanannya.
Seperti tidak pernah makan saja.
Lucas dan Ayana sudah selesai makan siang. Lucas masih duduk manis di ruang tamu sambil memainkan ponsel di tangannya, sedang Ayana membantu Starla mencuci piring di dapur.
"Temanmu itu namanya siapa? " tanya Starla yang tangannya masih sibuk mengelap piring.
" Lucas Bu "
" Oow, teman sekolah?"
"Iya " Ayana mengelap tangannya yang basah.
" Berarti dia orang kaya, kenapa kau dekat dengannya Aya? " Ayana menatap Ibunya.
" Kebetulan saja Bu, dia sedang mencari kontrakkan, dia menyuruhku menemani. Apa boleh Bu? "
" Iya sayang, dia butuh bantuan, jadi temani dia " Ayana mengangguk dan pergi menemui Lucas di depan.
" Ayo, aku akan mengantarmu mencari kontrakan " Lucas menganggukkan kepala dan segera berdiri mengikuti Ayana keluar rumah.
" Eh, Aya aku belum pamit Bibi" Lucas hendak
kembali, tapi Ayana menahannya.
"Sudah aku pamitkan tadi, ayo! "
Ayana dan Lucas berjalan melewati jalan yang sempat mereka lalui tadi saat pulang sekolah.
Ayana berhenti di sebuah rumah berlantai tiga.
" Disini biasanya menyewakan kamar, kalau kau mau aku akan bertanya kepada pemiliknya? "
" Boleh, ini sepertinya cukup untuk aku sendiri"
Ayana mengetuk pintu, dan tak begitu lama pemiliknya keluar. Seorang wanita paruh baya tersenyum kepada mereka setelah mengetahui niat mereka untuk menyewa sebuah kamar, dan menyuruh mereka masuk memperlihatkan beberapa kamar yang di kontakkan.
"Di sini ada Tiga orang yang sudah kontrak, dan masih ada 4 kamar kosong yang bisa kamu pilih, tampan " wanita paruh baya itu tersenyum genit kepada Lucas, membuat Lucas geli melihatnya.
Setelah harga sewa dan tempatnya juga cocok, Lucas menerima kunci kamar yang tadi dia pilih.
" Baiklah, kau bisa keluar masuk lewat pintu sebelah rumah, oh ya tampan siapa namamu? "
" Lucas Tante "
" Baiklah Lucas, semoga kau betah berada di sini "
" Terimakasih Tante, saya keluar dulu ambil barang "
Ayana dan Lucas keluar.
" Terimakasih kau sudah membantuku " Lucas berjalan berdampingan dengan Ayana.
" Sama-sama " Ayana terlihat malu-malu dan pipinya juga merona.
Ayana dan Lucas kembali ke rumah Ayana untuk mengambil tas punggung yang Lucas bawa.
Setelah berpamitan Lucas kembali ke kontrakannya.
Dia duduk di sofa yang berada di sudut kamar.
Apa aku harus menghubungi Ibu, kalau tidak bagaimana aku bisa bayar kontrakan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Eh btw itu kan Lucas WayV🤣🤣
2020-10-18
0
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Nabung 5 like dulu ya kak, nanti aku baca nyicil, semangat
2020-10-18
0
Radin Zakiyah Musbich
awesome 🍓🍓🍓
ijin promo sekalian thor 🍓
jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE",
kisah cinta beda agama,
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍓🍓🍓
2020-10-15
0