Darren Si Posesif

Darren Si Posesif

eps 1

🌺Author Pov🌺

Setelah kelahiran Gio Xander, kebahagiaan Darren dan Via makin lengkap. Gio membawa warna dalam kehidupan mereka berdua. Darren selalu pulang lebih awal untuk membantu Via mengurus Gio. Jadi Via sangat terbantu sekali. Darren turut mengambil peran dalam mengurus Gio dengan telaten.

"Halo Gio, daddy pulang!" sapa Darren saat sudah masuk ke dalam kamar baby Gio.

Gio yang sedang berada di boxnya sangat senang melihat wajah daddynya. Dia berjingkrak-jingkrak kegirangan sambil menebar senyumnya yang sudah terlihat empat buah gigi yang muncul digusinya.

"Gemes banget sih sama anak daddy yang satu ini," kata Darren sambil mengangkat anak semata wayangnya ini sambil mencium kedua pipi chubbynya bergantian.

Via datang dan memeluk Darren dari belakang punggung Darren. "Kamu baru pulang?" tanyanya sambil bermanja ria dengan suaminya.

"Iya. Daddy pulang langsung cari Gio," katanya sambil bermain dengan anaknya.

Via pindah ke samping Darren dan melihat senyum bahagia Gio yang sedang digendong oleh Darren. Gio memang sangat akrab dengan Darren karena Darren sangat memperhatikan Gio.

"Biar aku yang gendong, kamu mandi dulu sana!"

"Gio, mami suruh daddy mandi. Keknya mami mau pacaran sama daddy deh nanti," kata Darren dengan suara pelannya.

Gio hanya tertawa saja walaupun ia belum mengerti apa maksud perkataan daddynya barusan.

"Kamu sama mami dulu ya, Gio sayang," kata Via sambil mengambil Gio dari gendongan Darren.

Gio memang lagi lucu-lucunya di usianya yang sudah beranjak tujuh bulan. Badannya yang bulat membuat pipinya ikut kemerahan seperti pakai blush on.

* ilustrasi baby Gio

Via menemani Gio bermain, tidak lama kemudian Darren menyusul ikut berkumpul kembali bersama.

"Sayang, apa aku boleh izin pergi ikut pagelaran fashion week sama mami di US (United States)?" tanya Via yang ingin mendapat izin dari suaminya.

Darren yang tadinya sedang mengajak Gio bermain jadi terhenti. "Kapan?"

"Minggu depan. Tapi itu juga kalo kamu izinin."

"Gio di ajak?"

"Gak. Sementara aku titip ke rumah mami kamu selama lima hari."

Sebenarnya Darren agak keberatan dengan Via, tapi ia juga tidak tega lihat Via yang sudah lama berkarir malah sia-sia. Apalagi desain jewerlynya sudah mulai punya nama di pasaran luar negeri juga. Semenjak itu, dia sudah jarang berdiri di tokonya. Dia tetap fokus urus anak dan suami sembari kerja dari rumah.

"Gak papa kalo cuma lima hari," kata Darren dengan senyum datarnya.

"Kamu, izinin?" tanya Via memastikan lagi, tapi sudah tampak berbinar dikedua bola matanya yang penuh harap kalau Darren benar-benar mengizinkannya.

"Iya," jawab Darren yang sudah berusaha ikhlas mengizinkan Via.

"Makasih ya, sayang," kata Via sambil mencium pipi Darren dengan rasa gemasnya.

"Diliatin Gio tuh!" ledek Darren.

"Eh.. iya," timpal Via sambil mengajak Gio bermain lagi.

*****

Sebelumnya Via dan Darren sudah inap di rumah orangtua Darren sambil membawa keperluan Gio. Disamping itu, orangtua Darren sama sekali tidak keberatan untuk menjaga Gio dalam beberapa waktu. Mereka malah senang bisa punya waktu penuh bersama dengan cucu semata wayangnya.

Via bisa berangkat dengan hati yang tenang. Ia di antar Darren ke bandara. Sebagai suami yang bertanggung jawab, Via selalu menjadi yang utama di hati Darren dari dulu hingga saat punya baby Gio. Cintanya pada Via sama sekali tidak ada yang berubah, walaupun lelah saat pulang kerja, kadang Via juga sibuk dengan baby Gio, ia tidak pernah mengeluh untuk minta waktu Via seutuhnya buat dia.

"Aku berangkat dulu ya," pamit Via yang sudah mau masuk ke dalam untuk check-in.

"Kamu ati-ati ya! Jangan lupa kabarin aku! Jaga dirimu baik-baik di sana!" pesan Darren sambil mencium kening Via.

"Ya! Kamu juga ati-ati bawa mobilnya dan jaga dirimu serta baby kita dengan baik!" pesan Via juga sambil mengecup pipi kanan Darren.

Mereka saling melambai sebagai salam perpisahan sebelum akhirnya mereka benar-benar berpisah.

*****

Darren mendapat kabar dari mami Via kalau Via mengalami kecelakaan. Mobil yang menjemputnya telah masuk ke jurang. Dengan hati yang kacau, Darren menyusul untuk segera terbang ke US saat itu juga. Ia menitipkan baby Gio di tangan orangtuanya.

Dengan hanya membawa pakaian yang ia kenakan saja, ia pergi ke US dengan buru-buru. Dari awal setelah mendengar kabar tentan kecelakaan Via, wajahnya sudah tampak stress berat dan hatinya sangat terguncang.

Setelah sampai di US, ia sudah di jemput oleh seorang supir dengan mobil yang dipesannya. Ia bergegas ke kantor polisi dimana mami Via masih menunggu kedatangannya di sana.

"Mami!" panggil Darren saat menemukan mami Via sedang nangis tak berdaya di tempat duduk yang ada di ruang kantor polisi.

"Darren!" sahut mami Via sambil makin menjadi nangisnya.

Darren yang tak kuasa melihat mami Via sedih, ia pun hanya bisa memeluk dan mengusap punggung mami Via sambil menenangkannya. Padahal ia sendiri juga sangat kacau, tapi ia tidak mau sedih karena baginya Via belum meninggal dan ia yakin kalau Via pasti akan ketemu dalam keadaan hidup-hidup saat ia belum melihat kenyataannya sendiri.

Darren pergi ikut ke lokasi TKP di mana jatuhnya mobil yang membawa Via dengan beberapa polisi di sana. Sedangkan mami Via sudah diantar ke hotel terlebih dulu olehnya agar dapat istirahat.

*Darren

Darren menunggu dengan sabar para polisi yang sedang investigasi lokasi kejadian.

"Maaf pak, mobil yang jatuh ke jurang sudah meledak. Rasanya sangat sulit mencari jasad istri anda," kata salah satu polisi yang sudah memeriksa kondisi mobil yang ditumpangi Via.

"Apa? Meledak?" tanya Darren tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

'Tidak mungkin! Via pasti masih hidup. Dia gak akan ninggalin aku dan Gio begitu aja,'batin Darren.

"Ya, pak! Sebentar lagi bangkai mobilnya akan diangkat dan bapak bisa liat sendiri hasilnya," kata sang polisi yang sudah memutuskan harapan Darren untuk bertemu dengan Via.

'Cobaan apalagi ini Tuhan? Kenapa kami harus di uji seperti ini? Rasanya aku gak bisa tanpa dia,' keluh Darren dalam hati yang penuh sesak.

"Sabar ya, pak!" ucap salah satu polisi yang berperawakkan gemuk sambil menenangkan Darren.

Seperti yang sudah di jelaskan oleh salah satu polisi tadi, memang bangkai mobil yang telah diangkut dengan bantuan salah satu mobil alat berat itu terlihat sangat hancur tak berbentuk. Remuk, hangus, benar-benar tidak bisa digambarkan lagi.

"Viaaaaaa!!!" teriak Darren sambil berlutut dan memukul-mukul jalanan aspal setelah melihat kondisi bangkai mobil tadi.

Tanpa terasa ia sudah menangis sejadi-jadinya. Hatinya sangat terpukul, tapi ia langsung kepikiran dengan baby Gio yang masih membutuhkan perhatiannya. Ia pun langsung bangkit seketika dan menghapus air matanya saat mengingat baby Gio.

'Aku janji padamu akan membesarkan anak kita dengan baik dan tunggu aku di sana. Semoga kamu tenang di sana!' doanya dalam hati yang mencoba mengikhlaskan semua yang telah terjadi.

Terpopuler

Comments

Tati Cinqi

Tati Cinqi

bacay aj ampe thn napas thor

2021-12-29

1

nining indahyati

nining indahyati

aduh thor baru baca kok sudah ada bawangnya...

2021-07-29

1

Ughie Ghafa

Ughie Ghafa

Thor...
jangan bikin via meninggal....😭😭😭

2021-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!