Haruskah Aku Merelakanmu
Tuhan ... haruskah aku selalu setia pada janjiku
haruskah aku bertahan untuknya, batin Nayla. Bergejolak, mana kala penantian panjangnya untuk sang kekasih tak kunjung mendapat kabar.
Wanita dewasa berwajah cantik ini memang sedang dalam masa penantian. Menanti sesuatu yang tak tahu ada jawabannya atau tidak. Rindu tak bertuan.
***
Jam dinding menunjukkan pukul delapan malam. Nayla merapikan pekerjaannya. Malam ini dia harus menjemput adiknya di Bandara. Lintang, sang adik yang bekerja sebagai pramugari itu sangatlah manja padanya. Dan Nayla tak pernah merasa keberatan soal itu.
Taksi yang sudah ia pesan telah menunggu di depan butik milliknya. Wanita cantik ini pun segera bergegas, agar tak mengecewakan adik kesayangannya itu.
Tak butuh waktu lama, ia pun akhirnya sampai di tempat tujuan. Sayangnya pesawat yang lintang tumpangi mengalami kendala. Dan Nayla telat membaca pesan dari adik tercintanya itu.
Setelah sekian lama menunggu, rasa bosan mulai menghampirinya. Bukan hanya rasa bosan, kantuk pun menyerangnya. Tak lama pemberitahuan bahwa pesawat yang adeknya tumpangi telah mendarat sempurna. Nayla tersenyum bahagia.
"Huff... akhirnya landing juga," gumannya sambil melihat jam tangan yang menepel di tangan cantiknya.
Nayla merasakan getaran di tas miliknya mungkin itu getaran ponsel pertanda ada panggilan masuk. Benar saja adik cantiknyalah yang menghubunginya.
"Ya sayang, udah mau keluar belum?" sambut Nayla.
"Sepuluh menit lagi , Kak. Aku pamit sama kawan-kawan dulu ya. Tungguin," balas Lintang manja.
"Iya, Kakak tungguin," jawab Nayla. Mereka pun mengakhiri panggilannya.
Sepuluh menit kemuadian ...
Nayla tersenyum manis melihat adik kesayanganya sedang berjalan ke arahnya. Gadia periang itu berlari kecil seolah tak sabar ingin segera bersua dengan sang Kakak. Maklum jadwal terbang Lintang sangatlah padat.
"Hai Kakakku yang syantik kangen .... " ucap Lintang tersenyum manja sambil menghambur kepelukan Kakaknya.
"Kakak juga kangen sayang," jawab Nayla sambil melepas pelukan adiknya.
"Sini Kakak bawain kopernya, mobil Kakak di bengkel kita naik taksi aja ya," ucap Nayla.
"What, taksi malem-malem gini, astaga Kakak! harusnya Kakak nggak usah jemput. Aku bisa nebeng temen kalau gitu. Nggak abis pikir Aku sama Kakak ini," balas Lintang terlihat kesal.Nayla hanya tersenyum tak perduli ocehan adiknya.
Tak perduli dengan kekesalan adiknya, ia pun segera memencet tombol ponselnya untuk segera memesan taksi.
Lintang diam, dan menunggu apa yang kakaknya kerjakan. Tak lama ada seseorang yang memanggilnya.
"Lin!" panggil orang itu. Nayla dan Lintang menoleh bersamaan.
"Hay Capt," jawab Lintang membalas panggilan Captain pilot pimpinan dalam krunya.
"Katanya dijemput kok belum jalan?" tanya sang Captain pada Lintang.
"Yang jemput oneng Capt malem-malem ngajak nunggu taksi," ucap Lintang sambil melirik Kakaknya.
"Lin, masak sama Kakaknya dikatain oneng nggak sopan kamu," ucap sang Captain.
Nayla tersenyum malu karena tanpa ia minta, pria tampan ini membelanya. Nayla memang bersalah, tapi tak seharusnya juga sang adik kesal padanya.
"Rumah kalian dimana?" tanya Captain.
"Kita di Cengkareng, Capt," jawab Lintang.
"Ya udah ikut mobil aku aja, aku anterin," Captain pilot tampan itu mencoba menawarkan bantuan.
"Beneran Capt, nggak ngrepotin?" tanya Lintang.
"Nggak apa-apa, ayo itu mobil aku udah kesini." Captain menunjuk mobil yang menuju kearah mereka. Dan mereka melihat mobil Pajero Sport hitam menghampiri mereka. Seseorang keluar membukakan pintu depan untuk Sang Captain.
"Ayo," ajak Sang Captain. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya.
"Eh, Dek, apa nggak apa-ap kita ngrepotin pimpinanmu?" tanya Nayla sambil menarik ujung baju adeknya tanda dia ragu.
"Nggak apa-apa Kak, Captain baik kok. Lain kali kita ajak beliau makan, sebagai tanda terima kasih oke. Ayo masuk cepetan, " ajak Lintang sambil menarik tangan Kakaknya.
"Ayo jadi ikut nggak ni?" tanya Captain pilot tampan itu.
"Jadi Capt, ayo Kak," ajak Lintang, ia pun membukaan pintu mobil untuk kakaknya.
Di dalam mobil mereka berdua hanya diam Lintang tak berani banyak bicara karena di sampingnya ada kakaknya dan juga atasanya.
"Oia Lin, rumah kamu sebelah mana?" tanya Sang Captain.
"Lampu merah depan ambil kiri Capt," jawab Nayla sambil melirik Lintang.
Deg
Tiba-tiba jantung Captain berdetak lebih cepat, saat mendengar suara lain yang ia yakini bukan suara Lintang. "Okey," jawabnya singkat. Suasana kembali hening, tak ada pembicaraan lagi disana.
"Itu Capt, rumah cat putih pagar biru depan," ucap Lintang memberi tahu letak pasti rumah mereka.
"Okey, mang kita berhenti di depan ya," ucap Captain memberi intruksi pada sopirnya. Sang sopir agaknya paham ia pun menuruti perintah majikannya.
Mobil berhenti tepat di depan rumah pribadi Nayla. Dan kakak beradik itu pun keluar dari mobil sang pria baik hati ini.
"Makasih banyak ya Capt, makasih ya Mang," ucap Lintang dan Nayla barengan.
"Nggak mampir dulu Capt," tawar Lintang basa-basi.
"Lain kali aja udah malem, kapan kapan aja ya," tolak pria tampan itu. Walaupun jujur sebenarnya dia ingin mampir.
"Oia, Capt ulang tahun Sania besok, dateng nggak?"
tanya Lintang.
"Dateng dong," jawab Captain
"Okey Capt sampai ketemu besok malem ya," balas Lintang lagi.
"Oke, eemmm Kakaknya nggak dikenalin nih?" tanya pria tampan ini sambil melirik Nayla.
"Oh lupa Capt, maaf ... ini Kakak saya namanya Nayla. Kak ini Captain pilot di tempat adik kerja," ucap Lintang memperkenalkan mereka. Nayla tersenyum manis pada Captain. Captain pun sama. Mereka pun berjabat tangan.
"Rezza Wijaya, kamu bisa panggil aku Rezza," ucap Rezza memperkenalkan diri.
"Nayla Novianti bisa dipanggil Nayla," jawab Nayla.
Mata mereka saling menatap sepersekian detik. membuat debaran aneh diantara keduanya.
Tanganya hangat banget, batin Nayla.
Huff ni cewek beda banget ama adiknya, adem batin Captain Rezza.
"Okey, aku pamit dulu ya Nay Lin," ucap Rezza berpamitan.
"Okey Capt hati hati di jalan ya," balas Lintang.
"Siap. Sampai ketemu besok ya," ucap Captain Rezza mengingatkan pesta yang akan mereka hadiri sama sama.
"Oke daaa." Nayla dan Lintang pun melambaikan tangan dan pria tampan itu pun masuk ke dalam mobilnya dan berlalu.
Bersambung.....
Ndoi nan jauh disana..mamas bara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Arnissaicha
ngikutin dulu...
2021-09-24
0
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ya..
2021-09-08
0
🌷💚SITI.R💚🌷
lihat awaly sprtiy seru next baca berikuty stlh..selesai nonel yg lain
2021-08-26
0