Musibah Tak Terduga

Enam hari telah berlalu Nayla tak pernah menerima pesan dari Rezza. Jujur ia menunggu kabar dari pria tampan itu.

Nayla merasa ada yg aneh dalam dirinya, hatinya terus menanyakan sang captain. Nayla seperti merindukan keisengan Rezza. Entahlah, ia sendiri pun bingung kenapa ia mengharapkan sang captain menghubunginya.

"Ah, nggak ... nggak mungkin. Aku nggak mungkin jatuh cinta pada pria itu." Nayla selalu berusaha menepis perasaanya. Ia tak mau jatuh cinta pada pria lain selain kekasihnya yang tak tahu di mana keberadaanya itu. Nayla tak mau membagi hatinya

***

Di lain pihak ada sang captain tampan yang selalu menganggu Lintang dengan pertanyaan-pertanyaan konyolmua. Rezza memperlakukan gadis itu bak informan pribadinya.

Banyak sekali pertanyaan yang Rezza ajukan padanya seperti, Kakakmu dimana? Sama siapa Lagi apa? Sudah makan belum? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan Rezza jika ditampung. Kadang Lintang juga jengah meladeninya.

Tak cukup sampai di situ, jika malam tiba pasti pertanyaanyaakan bertambah lebih banyak lagi. Seperti, Udah sampai rumah belum? Udah tidur belum? Hingga pernah Lintang menjawabnya tak sesuai pertanyaan.

.

"Kenapa sih, capt. Nggak nanya sendiri sama kakak, punya kan nomernya," jawab Lintang kesal, memanyunkan bibirnya tanda ia mulai lelah dengan pertanyaan sang atasan.

" Lah kan ada kamu asisten saya, bibir nggak usah dimanyu- manyunin mau saya cium kamu!" gertak Rezza.

"Nggak, capt. Maaf," jawab Lintang spontan sambil menutup mulutnya .Captain tampan itu hanya ngloyor pergi tanpa rasa berdosa bahkan ia  tertawa bahagia.

"Nyebelin banget sih sekarang ,huufff," Lintang mengerutu. Para kru yang sudah hafal dengan kelakuan captain-nya hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala.

***

Di tempat lain, musibah tak terduga terjadi. Ibu dari sang captain tampan mengalami kecelakaan di dalam kamar mandi. Suara benda jatuh terdengar nyaring sampai lantai bawah rumah itu. Membuat sang asisten rumah tangga di sana panik.

Ani, sang asisten rumah tangga yang bekerja di rumah itu segera berlari mencari arah sumber suara. Yang ia yakin bahwa suara itu berasal dari kamar majikannya.

Dugaan Ani tak melesat, Ia menemukan Ibu manjikannya terkapar tak berdaya di dalam kamar mandi dengan darah mengucur deras dari pahanya. Paha perempuan paruh baya itu sobek. Ani pun panik dan berusaha membangunkan sang majikan yang terlihat mulai kehilangan kesadarannya.

"Nya, bangun, Nya Ya Allah bagaimana ini?" kata Anigugup, gemetar tak menentu. Ia terus saja menepu- nepuk pipi majikanya, agar majikannya tetap terjaga kesadarannya.

"Aduh, bagaimana ini aku minta tolong siap?."ucap Ani taku. Tapa berfikir panjang ia pun mengambil bantal yang ada di kasur untuk mengganjal kepala majikanya.

Tak sengaja, Ani melihat ponsel majikannya tergeletak di nakas dekat ranjang. Ani pun berinisiatif memakai ponsel itu mencari bantuan.

"Maafkan saya ya, nya, sudah lancang."Ani semakin gugup.

"Bagaimana ini? Ah syukurlah nggak pakai kode," Ani pun segera mencari  riwayat panggilan terakhir. Dan di sana tertera nama 'mantuku' langsung dipencetnya nomer itu.

Beruntungnya sang pemilik nomer langsung merespon, Ani pun tersenyum bahagia.

"Hallo, iya tant," jawab pemilik nomer.

"Maaf, Kak saya Ani asistenya ibu Sinta. Saya mau minta tolong, Kak. Ibu jatuh di kamar mandi, sekarang tak sadarkan diri.  Ani takut, Kak. Ani mesti gimana?" ucap Ani gugup.

"Ya ampun, ya udah Ani kamu tenang dulu. Aku segera ke sana.Kamu segera siapkan perlengkapan tante ya, alatnya kanu share ya jangan lupa," jawab Nayla ikutan gugup.

"Baik, Kak."

Mereka pun segera bertindak, Ani menuruti apa yang Nayla perintahkan. Nayla sendiri juga bergegas menggambil tas dan kunci mobilnya, tak lupa ia memesan pada asistenya untuk menutup butik karena ada keperluan mendadak.

Tak lupa Nayla segera menghubungi petugas medis untuk menjemput ibu Sinta. Beruntun sesampainya ia  di kediaman rumah ibu Sinta, para petugas sudah siap memberikan pertolongan.

"Saya ikut masuk ya, Pak!" pinta Nayla pada petugas medis yang bertugas. Dan mereka untungnya mengizinkannya. TAk lupa Nayla juga memberi pesan pada anik untuk menghubungi Rezza atau suami ibu Sinta.

Di perjalanan Nayla terus berdoa dan memegang tangan ibu Sinta.Tangis juga mengiringi perjalanan merekadari rumah ke rumah sakit.

Sesampainya d irumah sakit, ibu Sinta langsung dimasukkan ke dalam IGD. Darah yang  keluar dari luka yang diderita ibu Sinta sangat banyak. Para dokter menyarankan untuk mengambil tindakan operasi, dengan tujuan menghentikan pendarahan.

 Nayla tidak punya pilihan,selain menyetujuinya. Biarlah masalah keluarganya aku pikir nanti.

"Lakukan yang terbaik untuk ibu saya, Dokter,"pinta Nayla. Memohon pada tim dokter untuk menyelamatkan ibu Sinta. Wanita yang sudah ia anggap sebagai ibu sendiri itu.

Sambil menunggu operasi berlangsung, Nayla pun berinisiatif menghubungi Rezza. Siapa tahu pria tampan itu sedang ada di darat. Sayangnya, berkali- kali ia mencoba menghubungi, tetapi tak diangkat.

Nayla pun menghubungi adeknya. Siapa tahu mereka memiliki jadwal terbang yang sama. Kali ini panggilan itu terhubung, dan Lintang menyambutnya.

"Assalamu'alaikum," jawab Lintang.

"Waalaikum salam, Dek. Mas Rezza ada?" tanya Nayla lansung pada pokok permasalahan.

"Ada apa cari captain, Kak?" tanya Lintang.

"Tolong cepetan ini penting, Dek," pinta Nayla.

"Oke tunggu sebentar, Kak."

Lintang langsung lari menuju kokpit untuk mencari pria yang diminta oleh kakaknya.

"Capt, maaf kak Nay cari," ucap Lintang sambil menyodorkan ponselnya.Rezza pun menerima ponsel itu segera.

"Ada ap? Tumben dia cari aku?" "tanyan Rezza pada Lintang.

"Nggak tahu, Capt," jawab Lintang. Rezza pun tersenyum dan segera membuka percakapan dengan Nayla.

"Hallo sayang kangen ya?" canda Rezza.

"Ehh,  capt sekarang posisi dimana?" tanya Nayla tanpa banyak basa-basi.

"Dikota M.."

"Kapan terbang Jakarta, Capt?"

"Ini mau ke Jakarta," jawab Rezza

"Mas ,sebelumya maaf ya. Saya mengambil keputusan yang sangat besar. Tante tadi terpleset di kamar mandi. Dan sekarang saya bawabeliau ke rumah sakii,"ucap Nayla pelan. Agar Rezza juga tak terlalu shock.

Rezza diam, ia tak tahu harus berucap apa.Nayla pun melanjutkan ucapannya lagi. "Tante memerlukan tindakan operasi untuk menghentikan pendarahanya, Mas. Dari tadi saya menghubungi anda tapi tidak diangkat. Terpaksa menyetujui saran dokter melakukan tindakan itu. Apakah Mas marah?" tanya Nayla takut

"Nggak, Nay. Mana mungkin aku marah. Aku malah makasih banyak. Titip mami bentar ya Nay, dua jam lagi aku landing di Jakata," ucap Rezza.

"Baik, Mas,"

Panggilan terputus.

"Kenapa capt?" tanya Lintang

"Mami jatuh dikamar mandi Lint,sekarang lagi dioprasi."jawab Rezza.

"Ya Allah capt, kok kakak tadi yang telpon?."tanya Lintang.

"Iya kakakmu yang bawa,mungkin asisten mami yg telpon"jawab Rezza

"Sabar ya capt,Insya Allah tante baik baik saja"ucap Lintang mencoba menguatkan Rezza.

Walau pikiranya kalut Rezza berusaha tetap tenang,dalam hatinya tak henti henti nya dia berdoa,agar maminya diberi keselamatan.

......

2 jam kemudian Rezza berhasil mendarat di jakarta dengan selamat,dia langsung menuju ke rs dimana mami nya dirawat.Tak lupa dia telpon Nayla untuk menanyakan dimana posisi sekarang.

"Nay.."Rezza melihat Nayla langasung memanggilnya.

"Capt.."

"Gimana keadaan mami"tanya Rezza.

"Tante baru keluar ruang opras,sekarang lagi masa pemulihan,jadi belum sadar,tante sudah melewati masa kritisnya,Insya Allah akan baik baik saja.."jawab Nayla menjelaskan keadaan Ibu Sinta.

"Makasih banyak Nay"tanpa sadar rezza memeluk Nayla dan mencium kening Nayla.jujur saja Nayla kaget mendapat perlakuan seperti itu, Nayla berusaha tetap tenang.

"Apakah ini darah mami"tanya Rezza.

"Iya.."jawab Nayla.

"Aku akan mengganti bajumu nanti ya"

"Ga usah capt aku kan bisa bikin kalo baju"ucap Nayla sambil tersenyum.

"Oia aku lupa.."jawab Rezza.

"Capt aku pulang sebentar ya mau ganti baju nanti aku kesini lagi".

"Mau naik apa Nay?."tanya Rezza.

"Aku naik taksi aja capt,tadi aku ikut ambulance kesininya mobil aku tinggal dirumah tante"jawab Nayla.

"Di depan ada mang ujang tadi habis jemput aku,aku minta mang ujang anter ya"

"Ga usah capt nanti ngrepotin"

"Ah ga Nay aku lebih ngrepotin kamu."tanpa sadar tangan mereka masih saling menggenggam.

tut tut

"Mang bawain koperku ke kamar mami ya tanya di rung VIP no 5 Ya mang habis itu antar non Nayla pulang".

"Siap den"

..

"Ya udah aku pamit dulu ya capt.."

" O iya jangan capt lagi dong kemarin kan udah mas."Ucap Rezza protes.

Nayla tersipu malu..

"Ohh lupa capt eh mas tapi tanganya.."

"Upps maaf"

Muka mereka sama sama bersemu merah.

Nayla pun melangkah meninggalkan Rezza sendirian.baru beberapa langkah Rezza sudah memanggilnya lagi.

"Nay.."rezza melangkah dan memeluk nayla lagi dia mengecup kening Nayla untuk kedua kalinya"Makasih ya.."

"Heemm sama sama capt.."

"Tu kan capt lagi"

"iya iya mas hehe lupa,aku pulang dulu ya.."

"Oke hati hati ya"

"Iya.."

Jujur saja Rezza merasa berat melepaskan Nayla,disaat seperti ini dia memang membutuhkan seseorang Rezza sendiri binggung dengan perasaanya.

Jantung nya berdetak 3x kali lebih cepet sebenernya tapi dia selalu berusaha menetralkanya.

**HUUFF apa apaan sih dia main peluk peluk,cium cium juga,bikin deg deg kan aja capt capt,eh mas,Nayla terkekeh sendiri dengan pikiraanya.

1 jam berlalu Nayla sudah kembali kerumah sakit tak lupa dia membawa baju ganti dan peralatan kerjanya,serta makan malam jntuk Rezza,dia jg berpesan pada mang ujang untuk mengantar mobilnya ke rumah sakit, agar besok pas kebutik dia tidak merepotkan orang lain.

took tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,masuk nay"

"Tante gimana mas."

"Masih belum sadar Nay,mungkin pengaruh obatnya"jawab Rezza

" Oo mas udah makan"tanya Nayla.

"Belum"jawab Rezza

"Ini tadi saya sempet beli rawon dilangganan aku,mas mau coba"Nayla menawarkan makanan yang dia bawa.

"Rawon apa itu rawon."Tanya Rezza.

"Mas belum pernah makan"

" Ih kok kuahnya hitam gitu Nay"

"Hehe iya tapi enak kok mas,cobain deh.."Nayla mengambil satu sendok dan menyuap kemulut Rezza.

"Heemm enak kan"tanya Nayla.

"Enak kamu nemu dimana makanan gini Nay"

"Hehe ya udah makan mas pasti laper"

"iya makasih ya Nay.."

"Sama sama"

mereka saling melirik dan melempar senyum

****bersambung***

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

suka ceritay too the point..smg yg trbaik rezza sm nay bisa cpt nikah..

2021-09-09

0

Angel Tamara

Angel Tamara

thor kn rezza py adek trs papanya jg msh ada knp art nya mlh tlpn nayla?

2021-07-18

0

Alya Alghazali

Alya Alghazali

mamas Eza nya kayak soang maen nyosor az.. cium cium nayla

2020-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bimbang
3 Pria Aneh
4 Musibah Tak Terduga
5 Bermalam Bersama
6 Dapet Restu
7 Mungkinkah Ini Jalanku
8 Pulang Kampung
9 bersama keluarga nay..
10 lamaran..
11 pernikahan dan pertemuan dengannya
12 malam pertama yang tak sesuai harapan
13 hari ke 2 menjadi istri..
14 ahirnya dapet juga...
15 lintang bertemu bara
16 aksi bara..
17 pengganggu...
18 menjadi kacau...
19 awal petaka rumah tangga nayla dan rezza
20 surat cerai..
21 mama dan ayah dikampung sudah tau..
22 kegigihan nayla...
23 periksa kandungan
24 kepergian bara..
25 kehadiran baby boy..
26 lintang ketauan..
27 ketakutan itu tidak terjadi
28 kejutan untuk nayla..
29 bertemu mantan
30 kegelisahan dan kemarahan rezza
31 kedatangan bara
32 bertemu lagi..
33 dia datang
34 usaha rezza
35 bahagiaku itu kamu
36 hot daddy..
37 rasa itu masih ada..
38 jangan pergi dulu
39 merindukanmu
40 masa terberat..
41 setelah hampir 2 tahun
42 cinta terhalang restu
43 hati mama mulai terbuka
44 lintang mendapat tamu tak terduga..
45 ga tau harus gimana
46 kesedihan lintang
47 lintang menepati janji
48 3 hari di resort...davian dan lintang berteman
49 kembali kerutinitas...
50 perjodohan untuk nayla
51 nayla depresi..
52 pertemuan pertama nayla dengan mantan mertua
53 davian mengajak lintang ke makam bara
54 kesepakatan rico dan livia
55 rahasia rezza
56 rezza pulang nayla masih diam
57 diajak nikah langsung mau ngomong..
58 pernikahan kedua rezza dan nayla..rico ketahuan modusnya...
59 kehamilan lintang..
60 kekecewaan rico membawa petaka...
61 gadis itu dia..
62 rico masih penasaran
63 belajar menaklukan wanita
64 kebesaran hati lintang
65 wedding rico n dina
66 kehadiran baby boy lintang dan davian..
67 seseorang mengaku ayah biologis putri davian
68 anak tetaplah anak..mereka tidak bersalah..
69 kehamilan nayla bermasalah
70 perjuangan nayla
71 nayla mulai stabil..
72 kecurigaan davian
73 diinterogasi
74 obat trauma
75 sudah ga takut..
76 memang siapa yang malu
77 semua sudah siap..tapi...sandra pergi dan tak kembali
78 kepergian sandra hanya meninggakan kisah untuk rio..
79 menjadi lebih pendiam..dingin..dan jutek..
80 di tempat gym..
81 kabar gembira untuk rezza..aksi davian
82 mimpi apa semalam
83 menjengkelkan dan mengharukan
84 first kiss
85 will you merry me???
86 pacar plus suami...halal
87 davian meminta mereka kembali
88 jujur itu indah...seandainya tidak...
89 rencana konyol rezza..kesabaran sifa
90 dinner...sifa rio kangen
91 rico selamat puasa..
92 rasa rindu ini membunuhku pak..dia datang
93 seperti backstret..
94 rico salting..rio menang
95 rio tak mau menutupi lagi..
96 dimana rezza
97 kegelisahan nayla
98 berat melepasmu.
99 drama pembebasan rezza..
100 feeling seorang istri..suasana menjadi rumit
101 suamiku
102 kamu siapa??
103 perasaan campur aduk..
104 aku mencintaimu
105 Kamu Anggap Aku Apa
106 Hukuman Untuk Rio dan Sifa
107 Rezza Ingin Tapi Tak Bisa
108 Pernyataan Cinta Rangga
109 Makan Malam Buy One Get One Free(end)
110 PENGUMUMAN
111 Berhenti Kerja
112 Bertemu Cinta Masa SMA
113 Rumah Mertua
114 Kegelisahan Sifa
115 Orang Tua Sifa
116 Rio yang Bijaksana
117 Menerima
118 Bertemu Orang Tua
119 Karya Baru
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Prolog
2
Bimbang
3
Pria Aneh
4
Musibah Tak Terduga
5
Bermalam Bersama
6
Dapet Restu
7
Mungkinkah Ini Jalanku
8
Pulang Kampung
9
bersama keluarga nay..
10
lamaran..
11
pernikahan dan pertemuan dengannya
12
malam pertama yang tak sesuai harapan
13
hari ke 2 menjadi istri..
14
ahirnya dapet juga...
15
lintang bertemu bara
16
aksi bara..
17
pengganggu...
18
menjadi kacau...
19
awal petaka rumah tangga nayla dan rezza
20
surat cerai..
21
mama dan ayah dikampung sudah tau..
22
kegigihan nayla...
23
periksa kandungan
24
kepergian bara..
25
kehadiran baby boy..
26
lintang ketauan..
27
ketakutan itu tidak terjadi
28
kejutan untuk nayla..
29
bertemu mantan
30
kegelisahan dan kemarahan rezza
31
kedatangan bara
32
bertemu lagi..
33
dia datang
34
usaha rezza
35
bahagiaku itu kamu
36
hot daddy..
37
rasa itu masih ada..
38
jangan pergi dulu
39
merindukanmu
40
masa terberat..
41
setelah hampir 2 tahun
42
cinta terhalang restu
43
hati mama mulai terbuka
44
lintang mendapat tamu tak terduga..
45
ga tau harus gimana
46
kesedihan lintang
47
lintang menepati janji
48
3 hari di resort...davian dan lintang berteman
49
kembali kerutinitas...
50
perjodohan untuk nayla
51
nayla depresi..
52
pertemuan pertama nayla dengan mantan mertua
53
davian mengajak lintang ke makam bara
54
kesepakatan rico dan livia
55
rahasia rezza
56
rezza pulang nayla masih diam
57
diajak nikah langsung mau ngomong..
58
pernikahan kedua rezza dan nayla..rico ketahuan modusnya...
59
kehamilan lintang..
60
kekecewaan rico membawa petaka...
61
gadis itu dia..
62
rico masih penasaran
63
belajar menaklukan wanita
64
kebesaran hati lintang
65
wedding rico n dina
66
kehadiran baby boy lintang dan davian..
67
seseorang mengaku ayah biologis putri davian
68
anak tetaplah anak..mereka tidak bersalah..
69
kehamilan nayla bermasalah
70
perjuangan nayla
71
nayla mulai stabil..
72
kecurigaan davian
73
diinterogasi
74
obat trauma
75
sudah ga takut..
76
memang siapa yang malu
77
semua sudah siap..tapi...sandra pergi dan tak kembali
78
kepergian sandra hanya meninggakan kisah untuk rio..
79
menjadi lebih pendiam..dingin..dan jutek..
80
di tempat gym..
81
kabar gembira untuk rezza..aksi davian
82
mimpi apa semalam
83
menjengkelkan dan mengharukan
84
first kiss
85
will you merry me???
86
pacar plus suami...halal
87
davian meminta mereka kembali
88
jujur itu indah...seandainya tidak...
89
rencana konyol rezza..kesabaran sifa
90
dinner...sifa rio kangen
91
rico selamat puasa..
92
rasa rindu ini membunuhku pak..dia datang
93
seperti backstret..
94
rico salting..rio menang
95
rio tak mau menutupi lagi..
96
dimana rezza
97
kegelisahan nayla
98
berat melepasmu.
99
drama pembebasan rezza..
100
feeling seorang istri..suasana menjadi rumit
101
suamiku
102
kamu siapa??
103
perasaan campur aduk..
104
aku mencintaimu
105
Kamu Anggap Aku Apa
106
Hukuman Untuk Rio dan Sifa
107
Rezza Ingin Tapi Tak Bisa
108
Pernyataan Cinta Rangga
109
Makan Malam Buy One Get One Free(end)
110
PENGUMUMAN
111
Berhenti Kerja
112
Bertemu Cinta Masa SMA
113
Rumah Mertua
114
Kegelisahan Sifa
115
Orang Tua Sifa
116
Rio yang Bijaksana
117
Menerima
118
Bertemu Orang Tua
119
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!