Ada Cinta Di Apartemen
Novel ini kupersembahkan untukmu ....
Wahai penjaga hatiku, seperti lilin yang selalu memberi cahaya di dalam gelap terima kasih telah menjadi inspirasi dan pelitaku.
Loving you
Mia
Seorang janda yang cantik, mandiri juga tomboi berambut pendek bak artis luar negri Demi Moore masih muda, ia bekerja sebagai penulis komik yang sukses.
Andra
Seorang CEO tampan di perusahaan ekspor-impor Indonesia dan luar negeri di bidang konveksi, sayangnya Andra telah patah hati. Ia sangat membenci kaum wanita hingga ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan sendiri.
Manda
Mantan Andra yang menginginkan Andra kembali kepadanya hingga menggunakan berbagai cara dan trik
Amri
Pria yang sangat mencintai Mia.
Kisah bermula ....
Apartemen kecil di sudut Ibu Kota yang penuh sesak namun, bersih dan nyaman penuh dengan suara teriakan dan tangisan anak-anak juga lolongan anjing maupun kucing.
Apartemen tua ini di huni oleh orang-orang penuh semangat dan keceriaan, mereka menapaki waktu dengan semangat. Tanpa kenal menyerah seorang pemuda tampan memasuki apartemen, sepupunya merekomendasikan untuk sementara ia tinggal di apartemen ini tanpa bayar.
"Mengapa tidak di hotel saja?" ucap Andra ketus kala itu.
"Tidak usah di situ saja lebih seru!" ucap Tika sepupunya.
Andra memasuki apartemen kecil yang penuh sesak, syukurnya apartemen tua ini cukup bersih dan rapi.
Ia memasukkan kunci di kamar 1A berseberangan dengan kamar 1B, Andra tidak membawa banyak barang karena ia hanya sementara saja di sini menunggu rumahnya selesai di renovasi di pinggir pantai menghadap hamparan laut luas. Ia berharap istana mungilnya yang indah itu sebagai gua persembunyiannya dari kejamnya hati yang tidak berperasaan.
Andra hanya membawa sekoper pakaian dan sebuah biola saja, ia sangat piawai di bidang yang satu ini. Ia menjatuhkan tubuhnya di sebuah sofa yang sudah kusam berdebu, membuka kotak biola dan mulai mengalunkan lirik Kenny G yang mendayu biru akan tetapi, baru saja ia menikmati permainan musiknya suara bising dari seberang kamarnya.
Andra membuka celah pintunya mengintip sedikit ke arah apartemen 1B.
Ia melihat banyaknya anak dan wanita juga pria muda maupun tua mungkin sekitar 15 orang di dalam ruangan itu.
Tertawa bergembira, suara orang mengaji setelah itu suara riuh yang luar biasa bising. Belum lagi Andra melihat seekor kucing mencakar-cakar malas ke arah dinding pintu, secepat kilat Andra menutup pintunya.
Hampir semalaman Andra tidak tertidur hingga suara bising itu pun terhenti, mungkin pesta telah usai.
Andra mengambil cuti selama sebulan karena semua pekerjaannya ia handle lewat hand phone dan email saja, sisanya asistennya Tika yang juga sepupunya yang menjalankannya.
Ia mengambil biolanya dan kembali memainkannya, menikmati setiap perih yang tertuang di alunan biolanya yang menyayat hati.
Tok! Tok! Tok!
Andra menghentikan permainan biolanya, ia merasa sial andaikan si tetangga tidak suka dengan suara musiknya, bila itu terjadi ia akan pindah detik itu juga.
Krieeett
"Hai, aku Mia! Aku tetangga seberang kamarmu. Aku dari apartemen 1B, musikmu indah sekali dan aku suka! Ooo iya nih aku membuat sedikit roti, terlalu banyak. Maklumlah! Bila moodku sedikit kacau aku membuat banyak makanan tapi tidak ada yang memakannya" Ucap Mia memasuki ruangan Andra meletakkan piring tertutup kertas roti
Andra masih mengawasinya, "Tolong kembalikan piringnya ya? Soalnya piring itu adalah piring kesayanganku sulit mendapatkan piring seperti"
Brak!"
Belum selesai kalimat Mia pintu sudah tertutup di depan hidungnya, Mia terperanjat dan merasa sakit hati, "Dasar kampretttt!" umpatnya kesal kembali ke apartemennya 1B, sesampai di balik pintunya Mia menjulurkan lidahnya kesal.
Baru kali ini Mia dicuekin seseorang, Mia Arianti seorang wanita cantik bertubuh mungil ia terkenal sangat lembut, pemurah, pemaaf dan baik hati. Walaupun ia sangat tomboi juga energik, Mia putri bungsu dari Samsul Bahri dan Mariana.
Samsul Bahri merupakan salah satu bupati di Kota B akan tetapi, Mia selalu senang tinggal di apartemen miliknya sendiri walaupun apartemen itu sangat tua.
Karena ia merasa bisa berinteraksi dengan orang-orang, yang ia gunakan menjadi salah satu cerita komiknya. Setiap Minggu komiknya akan menghiasi surat kabar maupun di MangaToon.
Baru kali ini Mia dibuat sakit hati biasanya tiada satu orang pun yang bisa menolak pesona Mia untuk sekedar berbicara kepada Mia, karena Mia memiliki karakter yang ceria bersamanya semua kesedihan menguap entah ke mana.
"Lain kali, bila aku bertemu dengannya aku akan memalingkan wajahku, huh!" Umpatnya kesal.
****
Andra ingin pergi ke gym walaupun ini sudah pukul 20.00 WIB, setelah mandi ia melirik di meja makan piring berisikan cookies coklat, ia mengambil sepotong dan merasakan nikmat yang luar biasa hingga ia mengambil lagi dan lagi hingga tidak tersisa, ia berniat mengembalikan piring kepada si pemilik yang manis.
Akan tetapi ia mendengar seseorang menaiki tangga dengan menghentak-hentakkan kakinya dan mengomel tak jelas, Andra bersembunyi ke balik pintu apartemennya menunggu siapa yang sedang mengomel?
"Lain kali bila ia mencoba untuk menjodohkan aku lagi? Aku akan mengatakan tidakk! Walaupun pisau menancap di jantungku. Apa dia tidak tahu ponakannya seperti siluman kera bertangan seribu? Selalu ingin berbuat mesum. Dasar kamprettt!" umpat Mia, ia masih mencari di mana letak kunci di dalam dompetnya yang ia selipkan.
"Nih, piringmu! Terima kasih" ucap Andra.
"Eh, kalau kamu ga mau temenan sama aku? Ga masalah! Temenku juga banyak, aku ga butuh nambah satu lagi." Ucap Mia ketus.
"Sialan! Di mana lagi ini kunci?" tangan Mia sedikit gemetar karena menahan amarahnya.
Andra mengambil dompet di tangan Mia dan membantu mencarikan kunci dan membukakan pintu apartemennya.
"Terima kasih!" ucap Mia membanting pintunya.
Andra meninggalkan apartemen menuju ke tempat fitnes dengan menenteng tas olah raganya, wajahnya yang tampan dan tubuh atletisnya sungguh mempesona, hingga seorang wanita setengah tua yang dikenal bernama Nyonya Merry yang sedikit rempong, ia selalu mengawasi setiap orang yang ke luar-masuk apartemen, karena sepanjang waktunya ia habiskan duduk di jendelanya dengan menjahit pesanan gorden maupun seprei.
"Akh, tampan sekali! Ada sebagai bahan gosip." Batin Nyonya Merry.
Secepat kilat ia meninggalkan jahitannya dan mengetuk pintu apartemen 1B.
Tok! Tok! Tok!
"Ada apa Nyonya Merry?" tanya Mia mempersilakan tamunya masuk, Mia kembali ke meja kerjanya menggambar berbagai sketsa di kertas-kertas maupun di laptopnya.
"Akh, Mia ... apa kamu sudah tahu ada pemuda tampan di flat kita ini?" tanya Nyonya Merry penuh semangat.
Mia masih terus menggambar di kertasnya mencoba berbagai mimik wajah di kaca di samping tubuhnya lalu ia tuangkan ke dalam kertasnya.
"Aku tidak tahu!" ucap Mia walaupun sebenarnya ia sudah tahu maksud Nyonya Merry pasti pemuda sombong dan angkuh di seberang pintu apartemennya. Hanya saja ia berpura-pura tidak tahu.
"Akh, ga mungkin kamu ga tahu Mia? Aku yakin kamu sudah tahu?" desak Nyonya Merry.
"Sungguh Bibi Merry, aku tidak tahu! Memang ada apa dengan pemuda itu?" tanya Mia.
"Akh, dia sangat tampan! Ayolah Mia ke luarlah sekali-kali ikuti pemuda itu kau tahu, kau sudah waktunya menikah. Mau sampai kapan kamu menjanda terus?" ucap Nyonya Merry.
"Akh, baru 5 tahun Bibi, belum 10 tahun! Masih banyak waktulah." Ucap Mia.
"Waktu terus berjalan ... waktu tidak akan mampu mengubah masa lalu, masa sekarang adalah cerminan masa depan. Jangan berpatokan pada sesuatu yang membuatmu jatuh, tapi cobalah untuk bangkit Mia!" Nyonya Merry menepuk-nepuk punggung Mia, "Sudahlah aku mau pergi ke Gereja. Titip rumahku ya?" ucap Nyonya Merry.
Di depan ruang kerja Mia Nyonya Merry bertemu dengan Ibu Aisyah, "Akh, Nyonya Merry di sini rupanya? Aku mencari ke rumahmu?" ucap Ibu Aisyah.
"Ada apa Aisyah?"
"Aku akan mengambil jahitan gordenku?" ucap Aisyah.
"Nanti saja sepulang aku dari Gereja, kamu temanilah si Mia, bujuk dia agar ia menikah lagi." Ucap Nyonya Merry.
"Ada-ada saja!" jawab Mia tersenyum salah satu kebahagiaan Mia tinggal di apartemen ini adalah penuh warna, berbagai suku, agama namun tetap saling menghormati dan menghargai.
Aisyah duduk memperhatikan semua kerjaan Mia, "Memang kamu tidak ingin menikah lagi Mia?" tanya Aisyah dengan lembut.
"Hm, aku tidak tahu Bibi. Mungkin suatu hari nanti aku akan menikah lagi, bila aku menemukan seorang pria yang benar-benar baik." Ucap Mia.
Bayangan masa lalunya yang kelam sangat menyakiti hatinya, ia masih trauma akan kata pernikahan.
"Apakah komikmu kali ini bercerita tentang Anita yang sedang berbahagia bertemu seorang pemuda tampan?" ucap Aisyah, dengan mudah menebak alur ceritanya Mia hanya tersenyum ceria kedua lesung pipinya terlihat dengan manisnya.
"Aku jadi penasaran, cowok mana yang berhasil mencuri isi hati Anita? Dan aku akan menunggunya?" Aisyah tersenyum bahagia.
"Di mana Anita menemukan pria idaman hatinya itu Mia?" Aisyah memperhatikan kotak-kotak bergaris di mana Anita sedang mengintai seorang pria tampan yang sedang duduk termenung.
"Aku hanya mencoba mengubah sedikit warna ceritanya Bibi? Agar tidak terlalu monoton." Balas Mia terus menggambar karikaturnya dengan cekatan.
"Pengajian kemarin malam sungguh luar biasa ramai, seperti biasa kue yang kamu sajikan sangaat enak" ucap Aisyah Mia tersenyum bahagia.
Mia tersenyum.
Bersambung ....
Simak terus kelanjutannya, jangan lupa like, comen, vote juga hadiahnya.🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
auliasiamatir
hadir Thor, aku suka sama ceritany, langsung aku favorit ini thor
2022-02-14
0
LIDIA KAY
semangad kak.. 👍👍💪💪
2021-09-12
0
[💝¹³_ALi💫¹⁶JaFar²⁰*💝
❤️❤️❤️❤️
2021-08-30
0