Menyambut HUT RI setiap tahunnya selalu diadakan perlombaan, begitu juga di apartemen semua warga apartemen berbondong-bondong merayakannya
Berbagai perlombaan dari memanjat pohon pinang, tarik tambang, bola dangdut dan menari berpasangan, jalan berpasangan dengan kaki terikat juga ada.
Semua warga apartemen wajib mengikuti tanpa pengecualian, termasuk Andra dan Mia. Hanya mereka berdualah yang tidak memiliki pasangan, sehingga panitia yang tidak lain Nyonya Merry memasangkan Mia dan Andra.
"Andra dan Mia kalian berpasangan, Aisyah dan suaminya Arman, Aina dan Ayung, Mili dan Miller, Juli dan Anto, Rahma dan Yudi grup pertama bermain lomba berjalan dengan kaki kanan dan kiri pasangan diikat menjadi satu. Ayo berbaris! Priiiittt ...." Nyonya Merry meniup peluit.
Semua pasangan berbaris rapi dengan kaki terikat di tengah mereka, Mia dan Andra saling pandang bingung harus meletakkan tangan mereka di mana.
"Letakkan tangan Kamu di sini dan kamu di sini." Ucap Nyonya Merry, meletakkan tangan kiri Andra di pinggang Mia dan tangan kanan Mia di pinggang Andra.
Deg deg deg!
Keduanya saling pandang dan memalingkan wajah, Nyonya Merry tersenyum melihat rona merah di wajah Mia dan Andra.
Priiittt!
Kembali Nyonya Merry meniup peluit memberi aba-aba.
"Siaaappp! Mulaii ...." Ucap Pak Salam melihat dengan mencatat semua regu yang sudah melewati garis start.
Aisyah dan suaminya jatuh bangun dan tertawa mereka gagal, Juli dan Anto malah cubit-cubitan dan jatuh saling tindih,
Aina dan Ayung jatuh hampir di garis finis.
Hanya Andra dan Mia yang masih selaras berjalan hingga mencapai finis merekalah pemenangnya.
"Horeee!" teriak Mia senang merangkul Andra tanpa sadar, anak-anak kompleks mengabadikan momen tersebut dan mengunggahnya ke media sosial bahkan youtobe.
Rangkaian lomba pun dimulai lagi, sekarang giliran joget dangdut dengan berpasangan akan tetapi di antara kedua kening pasangan di letakkan balon, dengan aturan balon tidak boleh pecah ataupun jatuh disaat mereka sedang berjoget dangdut.
Ada sepuluh pasangan bersiap-siap salah satunya Andra dan Mia kembali Nyonya Merry memberikan aba-aba dan meniup peluitnya.
Priiiitt!
"1, 2, 3, mulaaaaii!" ucap Nyonya Merry, musik dinyalakan dan para pasangan memulai tarian mereka.
"Ayo terus! Teruss!" teriak penonton Andra dan Mia berusaha agar balon di antara kening mereka tidak meletus.
Akan tetapi balon mereka meletus, "Aaoouuuu!" Mia kaget hampir terjengkang ke belakang, secara repleks Andra menarik lengannya hingga tubuh Mia masuk ke dalam dekapan Andra.
Para penonton bertepuk tangan heboh akhirnya semua rangkaian acara pun selesai, ditutup dengan do"a dan panjat pinang dengan suka cita mereka pulang ke apartemen masing- masing.
*****
Drrttt drrrtt drrtt
" Hallo, ada apa Tika?" tanya Andra malas.
📞" Kamu sudah lihat IG, fb, twit dan youtobe?"
"Memang ada apa?" Andra masih tidak bergeming di depan laptopnya dengan bersandar di kepala tempat tidur, ia hanya mengenakan pakaian dalam saja jubah mandinya sudah terbang ke lantai.
📞" Kamu lihat saja! Pasti heboh." Tika mematikan ponselnya.
Andra masih saja terus mengerjakan pekerjaannya tidak peduli.
Drrrt drrtt drrttt
" Hallo"
📞"Sebaiknya kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" suara papanya menggema dengan bahasa Arab.
"Apa yang terjadi?" tanya Andra bingung.
📞"Apakah kau diam-diam sudah menikah?"
"Menikah?" Andra menghentikan pekerjaannya.
"Siapa yang menikah?"
📞"Kau lihat di media sosial, wajahmu dan seorang wanita terpampang dengan jelas!" ucap papanya dengan murka di sana. Andra mengingat-ingat setiap detilnya ia tidak pernah dekat dengan wanita kecuali, "Mia?" batinnya
"Memang ada hubungan apa Pap, lagian itu privasiku bila aku dekat dengan seorang wanita. Kecuali aku dekat dengan gay baru heboh." Andra malas menanggapi omelan papanya.
📞"Masalahnya, mereka ingin menarik semua saham mereka bila kamu tidak menikah juga. Mereka ingin kamu menikahi gadis itu juga."
"Apaa?"
📞"Aku tidak mau tahu! Yang aku tahu sekarang juga intel akan menyeretmu dengan paksa."
"Tapi "
Tut! tut! tut!
Papanya sudah memutuskan sambungan ponsel, benar saja seseorang membunyikan bel. Andra menyambar bajunya memakainya secepat kilat ia menuju pintu.
"Malam Pak, kami dari kepolisian ingin membawa Bapak. Segala sesuatunya dapat di jelaskan di kantor polisi." Andra pasrah ia hanya membawa hand phone dan dompetnya.
Seluruh warga apartemen berhamburan ke luar, "Apa yang terjadi?" tanya Nyonya Merry kepada salah satu polisi.
"Maaf Bu ada urusan internal." Jawab polisi cuek. Mereka membawa Andra walaupun tidak terborgol namun, seluruh apartemen tua heboh malam itu juga.
"Aku akan memberitahukan kepada Mia." Nyonya Merry pergi ke apartemen 1B sudah setengah jam ia memencet bell Mia tidak kunjung membuka pintu juga.
Di saat Nyonya Merry ingin kembali ke apartemennya Mia datang dari arah tangga apartemen.
"Ada apa Nyonya Merry?"
"Kau tahu Mia? Baru saja polisi meringkus Andra."
"Apaa?!"
"Iya, baru sejam yang lalu."
"Kantor polisi mana? Apa yang sudah dilakukan Andra Nyonya?"
"Kami semua tidak tahu, hanya Tuhanlah yang tahu apa yang sudah dilakukan anak itu?" ucap Nyonya Merry kecut. Ia sama sekali tidak menyangka akan seperti ini jadinya.
"Apakah kau tahu sesuatu Mia?" Nyonya Merry memandang Mia penuh curiga.
Mia hanya menggelengkan kepalanya
"Tidak Nyonya! Aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi?" Mia benar-benar pusing tujuh keliling.
"Apakah kau tahu pekerjaannya?" Nyonya Merry memegang bahunya.
"Sungguh Nyonya aku tidak tahu!" Mia semangkin putus asa ia menjambak rambut pendeknya sehingga rambutmu berdiri seperti duri landak.
"Baiklah Mia, istrahatlah dan berdoa semoga Andra baik- baik saja." Nyonya Merry menenangkannya.
****
Andra duduk di kursi di sebuah ruangan yang kedap suara di seberang meja papanya, sekretaris papanya juga beberapa jendral hebat berbintang lima duduk di samping kanan-kiri papanya.
Papa Andra bernama Mohammed Abdullah bin Riyad bin Husain bin Aktar seorang Raja Minyak di Dubai, harus menggunakan pesawat pribadi petang itu juga karena unggahan tanpa sengaja di medsos, mereka memperlihatkan kepada Abdullah cuplikan mesra saat Andra makan malam di Restauran P, berciuman mesra di depan apartemen, nonton di bioskop, duduk manis di jempatan kota juga perayaan HUT RI di dalam semua perlombaan.
"Lalu apa hubungan semua ini Pap?" Tanya Andra di dalam bahasa Arab. Papanya memakai sorban keffiyeh ciri khas Arab, seperti yang dipakai Raja Salman.
Tubuh tinggi tegap papanya menjulang tinggi di tengah ruangan, Ibu Andra seorang wanita Indonesia yang menyelesaikan kuliah S-2 di Dubai hingga mereka pun menikah.
Akan tetapi Andra lebih senang tinggal di Indonesia, apa lagi sejak tunangannnya kabur dengan suami adik perempuannya Malika. Ia merasa tidak sanggup setiap melihat putra-putri Malika yang masih kecil, karena ketololan rasa cinta matinya terhadap Manda hingga adiknya jadi korban.
Brak!
"Kau tidak tahu siapa wanita itu?" tanya Abdullah.
"Benar juga! Aku tidak mengenal Mia." batinnya.
"Dia bekerja sebagai Sekretaris Menhankam Nasional, wanita ini bernama Mia Arianti, walaupun saat ini ia sedang cuti sementara akan tetapi biasalah politik." Ucap Menhamkam penuh wibawa dan bijaksana.
"Lalu apakah dengan pertemanan kami maka kami akan menjual negara? Sementara aku juga WNI. Sudah 5 tahun ini aku jadi WNI, tidak mungkin aku menjual negaraku sendiri apa lagi negara tercinta Ibuku?" Andra pusing tujuh keliling dengan tuduhan tidak mendasar.
Ia paling benci politik makanya ia lebih senang menjadi pengusaha miliknya sendiri di bidang konveksi dari pada mengurusi minyak di perusahaan papanya, ia menyerahkan urusan perusahaan papanya kepada Rasid abangnya lain ibu. Rukayah ibu Rasyid adalah istri tertua Abdullah yang sudah meninggal sebelum menikahi Annisah putri seorang Ustad di Lombok Ibu Andra.
Rasyid sudah menikah dan memiliki dua orang putri dan adik Andra Malika memiliki sepasang anak.
"Kamu harus bertanggung jawab akan kelakuanmu itu?" Teriak Abdullah dalam bahasa Arab yang kental.
"Tetapi kami tidak melakukan kesalahan?" tolak Andra bingung.
"Apakah kau mau wanita itu akan di bunuh oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab? Kau ingin mengorbankan wanita itu?" amarah Abdullah memuncak.
Bayangan kematian Mia begitu menyakitkan di hatinya.
"Memang apa yang telah dia lakukan hingga semua ini bisa sampai seperti ini? Kami tidak pernah berbicara soal negara atau apa pun?" Andra pun semangkin berang.
"Kau anakku Andra, mungkin aku mudah menyelamatkanmu, tetapi bagaimana dengan wanita itu? Apakah kau ingin mengorbannkannya?" ucap Abdullah.
"Tidak! Aku tidak akan mengorbankan dia atau siapa pun di dalam masalah ini." Lirih Andra mulai buntu.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya batin Andra galau.
"Solusinya hanya satu Tuan Abdullah" Menhankam berbicara di dalam bahasa Inggris dengan Abdullah.
"Kita nikahkan saja mereka dan Mia mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi semua skandal bisa teredam dengam baik satu-satunya cara membungkam mulut saingan minyak dan yang menghujat ketidakbecusan negara memilih sekretarianya. Jadi Indonesia-Dubai tidak menuai kontraversi." Usul Menhankam RI.
Bersambung ....
Terima kasih jangan lupa like, komen, hadiah dan votenya.😘😘🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Devi Handayani
au ahh ribet bgt masalahnyaa.... simple aja kok mereka sekarang sedang jatuh cintaa..... ga ada hub ama masalah negara.... gitu aja kok repot😅😅
2022-10-31
0
Sis Fauzi
hidup penghuni apartemen 🔥❤️ feedback Dibalik Emoticon Cinta end of love stories 🙏
2021-09-08
1
Susanti Ibrahim
kasi bom like, n favorit
2021-09-07
0