Bab 20 Membuka kisah lama

Lintang

Jam sebelas aku dan Bintang sudah sampai di sebuah mall berlantai 4. Aku melangkahkan kaki menyusuri deretan restoran mencari pasangan paruh baya yang sudah menunggu kami.

Kami sampai di meja dimana mereka menunggu, aku menyapa mereka dengan mengucap salam. Dan duduk di depan mereka.

"Mama papa apa kabar?"

"Mama papa baik Lin, kamu sehat kan? Bunda sama ayah gimana kabarnya? Dengar kabar Langit kecelakaan, tapi mama gak sempat jenguk karena sedang keluar kota." Ucap mama Citra penuh penyesalan.

"Semua sehat ma, apa lagi gadis yang satu ini." Aku memeluk bahu Bintang. "Semangat empat lima mau main sama oma opanya."

"Hi... hi... hi.." Bintang tertawa menutup mulutnya.

"Maaf lama menunggu," Suara wanita paruh baya mengagetkanku. Membuat kami menatap asal suara.

"Tante Hana, Om Bram. Apa kabar?" Ucapku sedikit terkejut, tapi tetap ku raih tangan mereka untuk bersalaman. Hampir setahun aku tak pernah bertemu dengan mereka. Karena mereka tinggal di luar kota.

"Kami sehat. Lintang, apa kabar nak?" Tanya tante Hana menyentuh kepalaku dengan penuh kelembutan.

"Alhamdulillah sehat. Zoya apa kabar nak? Wah, Zoya sekarang lebih tinggi ya dari Bintang." Aku pengecup keningnya.

Bukan menjawabku, gadis seusia Bintang ini malah melesak dalam pelukanku "Kangen mama Lintang." Aku meneteskan air mata. Aku juga merindukannya. Mama juga rindu Zoya.

Kami saling bercerita dan bercanda sambil menikmati makan siang. Bahkan Bintang dan Zoya tak sungkan saling bercanda.

Sepenggal kisah dimana aku mengenal Sepasang suami istri dan cucunya ini.

Tante Hana dan Om Bram adalah Ayah dari perempuan yang merebut suamiku. Sebagai orang tua, baik mama papa mertuaku, maupun tante Hana dan Om Bram sama sekali tidak mengetahui kelakuan kedua anak mereka. Keduanya pandai menyembunyikan aib yang berlandaskan cinta itu dengan sangat apik.

Bahkan tante Hana dan om Bram baru mengetahui kebenaran itu saat putrinya telah melahirkan. Ya, Zoya adalah buah cinta suamiku dengan putri mereka, Arumi.

Marah? tentu. Kecewa? sangat. Tapi bagaimana aku bisa marah dan menyimpan dendam pada anak yang lahir dihari yang sama dengan Bintangku.

Bagaimana bisa aku menghukum bayi merah tak berdosa itu. Hidup ini tidak adil bagiku dan Bintang, tapi jauh lebih tidak adil bagi Zoya. Anak yang terlahir sebagai bukti cinta namun hadir dengan cara yang salah.

Mama Citra dan papa Damar bahkan bisa berhubungan baik dengan Om Bram dan tante Hana demi kebahagian Zoya. Demi cucu yang lahir dan besar tanpa sosok papa dan mama.

Kami melangkahkan kaki keluar dari restoran, aku melambaikan tangan pada mereka. "Jangan nakal ya sayang-sayangnya mama." Aku mengecup pipi kedua putriku.

Aku membiarkan mereka bermain bersama oma dan opa mereka. Ritual rutin yang mereka lakukan jika Zoya ada disini.

Ponselku bergetar, panggilan dari mas Akhtar.

"Dimana Lin?"

"Masih di mall mas."

Dia memintaku menunggu, karena lima menit lagi dia sampai. Tapi aku menolak. Aku perlu bicara padanya. Tapi tidak disini.

"Aku tunggu di depan mas. Kita ke taman saja."

Kami bertemu di depan mall, aku masuk kedalam mobilnya dan kami mampir ke masjid untuk sholat Dzuhur.

Pukul satu siang kami tiba di sebuah taman di pinggir danau. Aku mendudukkan diri di sebuah kursi panjang. Kami duduk di ujung yang berbeda.

"Kenapa kesini Lin?" Tanya mas Akhtar padaku. Pria ini sibuk melihat ke kiri dan kanan, belum terlalu ramai tapi ada beberapa pasangan yang saling bercengkrama. Bahkan ada sekumpulan remaja tengah berfoto-foto.

"Adem di sini. Lebih nyaman aja. Kita juga gak cuma berdua di sini." Ucapku sambil menutup mata, menghirup udara segar bahkan di saat panas terik begini. Angin menerpa tiap dedaunan yang bergelayut diujung ranting. Menyebabkan dedaunan tua mulai berguguran.

"Kenapa gak ajak Bintang?"

"Dia sedang quality time sama oma opanya." Ucapku yang kini tengah bersandar di kursi besi ini.

"Aku mau melanjutkan pembicaraan kita di Villa itu mas."

Mas Akhtar terdengar menghela nafas, dia juga menegakkan duduknya.

"Aku sudah memikirkannya." Aku menatapnya dan dia juga menatapku.

Dia mengangguk. "Bicaralah Lin."

****

Akhtar

Lintang duduk tegak di kursi besi ini, dengan pandangan lurus kedepan.

"Sebelumnya aku ingin bercerita tentangku yang mungkin belum kamu ketahui." Aku mulai mendengarkannya.

"Aku, menikah lima tahun lalu dengan putra dari dosen yang mengajarku saat kuliah dulu. Namanya mas Rezki."

"Dia pria yang di tinggal menikah oleh mantan pacarnya. Disaat tengah putus cinta, mama Citra mengenalkan kami berdua." Lintang menatapku, dan aku mengangguk tanda mengiziknanya melanjutkan cerita.

"Dua tahun setelah perkenalan itu, kami memutuskan untuk menikah. Hubungan kami sangat baik, aku mencintainya, bahkan sangat mencintainya." Pandangannya menerawang, menatap lurus kearah danau.

"Suatu hari, ketika aku baru pulang memeriksakan kehamilanku yang sudah genap tujuh bulan. Saat itu aku sedang hamil Bintang di usia pernikahan kami yang baru sepuluh bulan."

"Aku melihat mas Rezki bersama wanita yang tengah hamil memasuki sebuah klinik persalinan. Aku turun dari mobil dan membuntuti mereka. Sampai disana aku mendapati fakta bahwa wanita itu adalah mantan pacar mas Rezki yang tengah mengandung anaknya, anak suamiku."

Air mata Lintang mulai menetes, pasti hatinya sakit sekali. Tapi aku masih harus mendengarkannya. Ku berikan dia sapu tangan yang ada di tasku.

"Aku marah, memaki mereka berdua dan setelah itu meninggalkan keduanya tanpa memberi kesempatan untuk mendengarkan penjelasan mereka."

"Mas Rezki mengikutiku sampai di rumah, menjelaskan, memohon maaf atas nama wanita itu agar mengurangi rasa sakitnya saat melahirkan. Mereka menganggap rasa sakit yang wanita itu rasakan akibat kesalahan mereka padaku." Lintang tersenyum masam.

"Tapi aku tidak memaafkan mereka. Aku malah mengatakan bahwa itu adalah karma." Lintang menyeka air matanya.

"Aku memintanya memilih aku dan anakku atau wanita itu dan anaknya."

"Tapi kesabaranku habis, aku menyuruhnya pergi dan mengurus wanita itu."

"Mas Rezki marah besar, melemparkan guci dan jatuh tepat di depanku. Lalu ia pergi tanpa menoleh sedikitpun."

"Aku bergetar, aku mengalami kontraksi, kakiku lemas, aku berdarah. Tapi aku masih bersyukur belum lama mas Rezki keluar, mama dan papa datang. Membawaku langsung ke rumah sakit."

"Aku menahan sakit, sampai tak mampu menceritakan semuanya pada mama papa."

"Aku melahirkan Bintang lebih cepat dua bulan dari HPL (Hari Perkiraan Lahir). Aku harus berpisah sementara darinya karena saat itu keadaannya kritis, putriku butuh alat bantu kesehatan untuk menunjang hidupnya."

"Sebuah pukulan telak datang dua hari setelahnya. Suamiku dan wanita itu mengalami kecelakaan saat akan pulang dari klinik persalinan. Mereka meninggal di tempat. Tapi putri mereka masih dirawat di rumah sakit karena keadaannya yang lemah." Lintang kembali menyeka air matanya dengan sapu tangan yang ku berikan.

"Bintang kehilangan papanya bahkan saat mereka belum bertemu." Lintang menghela nafas berat.

"Tapi ada bayi lain yang kehilangan mama papanya dalam waktu bersamaan." Dia menutup mulutnya agar suara tangisnya tak keluar.

"Aku menyebutkan sakitnya wanita melahirkan sebagai karma, tapi lihat mas," dia kembali menatapku.

"Aku mendapatkan karma yang lebih menyakitkan. Anakku kehilangan papanya."

"Dan penyesalan paling dalam adalah, saat bayi tidak berdosa harus kehilangan kedua orang tuanya. Zoya, bayi itu bernama Zoya. Bayi yang butuh ASI dan naasnya dia alergi susu formula."

Aku belum bereaksi apapun. Sekarang aku tau sesakit apa luka itu.

"Ku tebus dosaku dengan memberinya ASI, menjadikan bagian dari diriku sebagai sumber kehidupannya. Menjadikanku pengganti mamanya."

Lintang menghapus air matanya berkali-kali dengan sapu tanganku, menghembuskan nafas berkali-kali. Mencoba menenangkan diri.

"Itu kenyataan terpahit dalam hidupku. Tidak ada yang kututupi sedikit pun."

"Apa kamu masih ingin kita bersama, mas?" Dia menatapku dengan mata sembabnya.

****

Terpopuler

Comments

kavena ayunda

kavena ayunda

wanita hebat bgt lintang besar bgt hatimu lintang nyesek bgt jd dia

2022-10-20

0

Fransiska Siba

Fransiska Siba

bukan salah mu Lintang kalau Suamimu dan selingkuhan mu itu mati krn kecelakaan, mungkin itu hasil perbuatan mereka atas sakit yg kamu rasakan.
Kalau Rezki masih mencintai mantan jgn berani memulai hubungan baru dgn yg lain bahkan menikah dgn nya kan kasihan org lain jadi korban krn keeogisan mu mau kembali ke Mantan. knp ga bicara baik2 sama Lintang kalau kau masih menginginkan mantan mu, kau malah bermain api dibelakang istrimu. lebih baik jujur daripada menyakitkan.
ini lah kalau org tua yg suka menjodohkan anaknya, apakah merek cocok atau tidak, disini keluarga Rezki menjodohkan Lintang bagus yaitu pengenalan tp Rezki goyah krn cinta bukan komitmen yg dia bangun dalam pernikahan dgn dtg mantan pacarnya.
Arumi kan mantan istri Akthar, aku yakin dia menghasut ke Mas Akthar kalau Akhtar mandul padahal dia bekerja sama biar bisa cerai dari suaminya dan bisa bebas main api dibelang pasangan halalnya. disini Salah dipihak keluarga Arumi menjodohkan Arumi dan Akhtar padahal kan Arumi sdh punya pacar mungkin tinggal nikah tp ya sdh lahh.
sekali3 org tua tidak boleh egois memaksa kehendaknya apalagi menyangkut pasangan hidup krn banyak akan ada korban tersakiti

2022-06-22

1

Muna Poenya

Muna Poenya

benar2 wanita hebat,, bukan hanya hanya bisa menerima bahkan rela memberikan asinya juga😔😣😣

2021-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lintang Alkhaleena
2 Bab 2 Akhtar Alvarendra
3 Bab 3 Moment Tak Terduga
4 Bab 4 Moment Tak Terduga (2)
5 Bab 5 Make me Crazy
6 Bab 6 Asistenku
7 Bab 7 Kita ketemu lagi om
8 Bab 8 Tentang Dia
9 Bab 9 Guardian Angel
10 Bab 10 Dilema
11 Bab 11 Perempuan hebat
12 Bab 12 Ada apa dengan Bintang?
13 Bab 13 Ada apa dengan Bintang (2)
14 Bab 14 Gelisah
15 Bab 15 Terima Kasih
16 Bab 16 Tentang Dia
17 Bab 17 Dia, Dia, Dia
18 Bab 18 Tanya hatiku
19 Bab 19 Lintang, apa kabarnya?
20 Bab 20 Membuka kisah lama
21 Bab 21 Menjadikanmu satu satunya milikku
22 Bab 22 Mengapa rasanya semenyakitkan ini
23 Bab 23 Ayah merestui kalian
24 Bab 24 Melamar pujaan hati
25 Bab 25 Bermain teka teki
26 Bab 26 Pertemuan dua keluarga
27 Bab 27 Kecelakaan yang direncanakan
28 Bab 28 Mencari pelaku
29 Bab 29 Panggilan papa
30 Bab 30 Akhirnya Sah
31 Bab 31 Secepat kilat
32 Bab 32 Kado teristimewa
33 Bab 33 Buka kado
34 Bab 34 Rumah baru dan kisah baru
35 Bab 35 Marah-marah
36 Bab 36 Wanna try?
37 Bab 37 Menjalani hari bersamamu
38 Bab 38 Sakit
39 Bab 39 Perang batin
40 Bab 40 Rahasia Arum
41 Bab 41 Double happiness
42 Bab 42 Besan sableng
43 Bab 43 Anti mainstream
44 Bab 44 Double jackpot
45 Bab 45 Badai besar
46 Bab 46 Umpan besar
47 Bab 47 Bukan Sinetron
48 Bab 48 Dalang dibalik semuanya
49 Bab 49 Berebut besan
50 Bab 50 Tujuh bulanan
51 Bab 51 Oke Deal
52 Bab 52 Permintaan
53 Bab 53 Rumah mama Hana
54 Bab 54 Shopping day
55 Bab 55 Ready stock
56 56 Kontraksi palsu
57 Bab 57 Dua malaikat
58 Bab 58 Puasa
59 Bab 59 Welcome home baby twin
60 Bab 60 Bunga
61 Bab 61 Manusia Sibuk are in the house
62 Bab 62 Kisah Cinta tak terlupa
63 Bab 63 Dilamar?
64 Bab 64 Hari yang menyenangkan
65 Bab 65 Romansa di Pulau Tidung
66 Bab 66 Curhatan Bunga
67 Bab 67 Bukan kakak, tapi kita
68 Bab 68 Permata
69 Bab 69 Kejutan gagal
70 Bab 70 Happy Wedding Satya Una
71 Bab 71 Lima tahun berlalu
72 Bab 72 Ke rumah Orion
73 Bab 73 Prewedding
74 Bab 74 Siapa Dia
75 Bab 75 Zoya sayang mama
76 Bab 76 Mencari kebenaran
77 Bab 77 Mama
78 Bab 78 Kita bahagia
79 Bab 79 Memaafkan
80 Bab 80 Happy Wedding Langit-Rara
81 Bab 81 Kode Rahasia
82 Bab 82 Nath gak mau punya adik
83 Bab 83 Bukan Akhir kisah
84 PENGUMUMAN
85 Pengumuman
86 Pengumuman Novel Baru
87 Novel Caraka Dan Chiara.
88 Pengumuman
89 Pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 Lintang Alkhaleena
2
Bab 2 Akhtar Alvarendra
3
Bab 3 Moment Tak Terduga
4
Bab 4 Moment Tak Terduga (2)
5
Bab 5 Make me Crazy
6
Bab 6 Asistenku
7
Bab 7 Kita ketemu lagi om
8
Bab 8 Tentang Dia
9
Bab 9 Guardian Angel
10
Bab 10 Dilema
11
Bab 11 Perempuan hebat
12
Bab 12 Ada apa dengan Bintang?
13
Bab 13 Ada apa dengan Bintang (2)
14
Bab 14 Gelisah
15
Bab 15 Terima Kasih
16
Bab 16 Tentang Dia
17
Bab 17 Dia, Dia, Dia
18
Bab 18 Tanya hatiku
19
Bab 19 Lintang, apa kabarnya?
20
Bab 20 Membuka kisah lama
21
Bab 21 Menjadikanmu satu satunya milikku
22
Bab 22 Mengapa rasanya semenyakitkan ini
23
Bab 23 Ayah merestui kalian
24
Bab 24 Melamar pujaan hati
25
Bab 25 Bermain teka teki
26
Bab 26 Pertemuan dua keluarga
27
Bab 27 Kecelakaan yang direncanakan
28
Bab 28 Mencari pelaku
29
Bab 29 Panggilan papa
30
Bab 30 Akhirnya Sah
31
Bab 31 Secepat kilat
32
Bab 32 Kado teristimewa
33
Bab 33 Buka kado
34
Bab 34 Rumah baru dan kisah baru
35
Bab 35 Marah-marah
36
Bab 36 Wanna try?
37
Bab 37 Menjalani hari bersamamu
38
Bab 38 Sakit
39
Bab 39 Perang batin
40
Bab 40 Rahasia Arum
41
Bab 41 Double happiness
42
Bab 42 Besan sableng
43
Bab 43 Anti mainstream
44
Bab 44 Double jackpot
45
Bab 45 Badai besar
46
Bab 46 Umpan besar
47
Bab 47 Bukan Sinetron
48
Bab 48 Dalang dibalik semuanya
49
Bab 49 Berebut besan
50
Bab 50 Tujuh bulanan
51
Bab 51 Oke Deal
52
Bab 52 Permintaan
53
Bab 53 Rumah mama Hana
54
Bab 54 Shopping day
55
Bab 55 Ready stock
56
56 Kontraksi palsu
57
Bab 57 Dua malaikat
58
Bab 58 Puasa
59
Bab 59 Welcome home baby twin
60
Bab 60 Bunga
61
Bab 61 Manusia Sibuk are in the house
62
Bab 62 Kisah Cinta tak terlupa
63
Bab 63 Dilamar?
64
Bab 64 Hari yang menyenangkan
65
Bab 65 Romansa di Pulau Tidung
66
Bab 66 Curhatan Bunga
67
Bab 67 Bukan kakak, tapi kita
68
Bab 68 Permata
69
Bab 69 Kejutan gagal
70
Bab 70 Happy Wedding Satya Una
71
Bab 71 Lima tahun berlalu
72
Bab 72 Ke rumah Orion
73
Bab 73 Prewedding
74
Bab 74 Siapa Dia
75
Bab 75 Zoya sayang mama
76
Bab 76 Mencari kebenaran
77
Bab 77 Mama
78
Bab 78 Kita bahagia
79
Bab 79 Memaafkan
80
Bab 80 Happy Wedding Langit-Rara
81
Bab 81 Kode Rahasia
82
Bab 82 Nath gak mau punya adik
83
Bab 83 Bukan Akhir kisah
84
PENGUMUMAN
85
Pengumuman
86
Pengumuman Novel Baru
87
Novel Caraka Dan Chiara.
88
Pengumuman
89
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!