Hanin tersenyum puas begitu ia masuk ke dalam kelas barunya, karena ini hari pertama masuk sekolah jadi dia tidak usah berurusan dengan anggota kedisiplinan karena ia terlambat masuk hari ini.
" HANIIIINNN.... "
" CIAAAAAA.... "
Dua gadis remaja itu berpelukan seolah mereka berpisah sangat lama padahal mereka bertemu kemarin.
" gue senang kita akhirnya sekelas setelah sekian lama... " Cia mendramatisi suasana.
" bener. huaaa.... " Hanin dan Cia berpegangan tangan sambil melompat lompat.
" kita sebangku ya "
" sip... "
Mereka berjalan ke belakang pojok kanan, Cia sudah menyimpan tempat itu untuk Hanin. tapi belum sampai di sana langkah Hanin terhenti di bangku nomor dua di mana ada cowok kacamata rambut klimis sedang menatapnya
" terlambat lagi " ucap Afkar
" mau mau gue dong "
" kamu pikir ini sekolah nenek moyang lo, sampai seenak jidat begitu. " Afkar melipat tangan dan menatap menantang ke arah Hanin.
" Nin udah yuk " Cia menahan Hanin yang hendak menyerang Afkar " kalian ini akur sedikit kenapa? "
" dia yang mulai, Ci. lagian ngapain sih lo di sini "
" suka suka gue lah " jawab Afkar
Ciara menepuk keningnya dia sangat tau bagaimana antinya Hanin pada Afkar yang selalu mencatat namanya saat terlambat, dan sekarang mereka sekelas. Cia tidak tau apa yang akan terjadi.
" kalian kalau berantem terus akan gue daftarin ke kantor KUA biar di kawinin sekalian " kesal Cia
" nikah dulu baru kawin " cowok di belakang Cia menyaut " gue Zain, nama panjangnya Zayn malik " cowok itu menyodorkan tanganya
" Zayn malik dengkul Lo " ucap Hanin yang kebetulan sebelumnya menjadi teman sekelas si cowok " Zakir Imran "
" sudah ah, mending lo duduk. guru tidak lama lagi masuk " Cia mendorong punggung Hanin agar cepat menuju bangkunya.
seperti yang Cia bilang, tidak lama kemudian guru yang menjadi wali kelas mereka datang dan mengabsen dan berkenalan dengan para murid mengingat itu pertemuan pertama mereka.
" jadi siapa yang bersedia jadi ketua kelas? " Bu Ratna yang menjadi wali kelas mereka bertanya
" Afkar bu " suara Hanin terdengar nyaring, semua melihatnya
" kenapa Afkar sih Nin? " tanya Cia.
" supaya kalau gue terlambat gue tidak usah ngeliat muka dia " ketus Hanin " dia juga galak bu, bisalah ngatur kelas "
Hanin menjulurkan lidahnya saat melihat lirikan kesal Afkar dari bangkunya.
" Afkar bagaimana? " tanya bu Ratna
" baik bu "
" asikk.... " terdengar seruan teman sekelasnya membuatnya mendelik tidak suka, beberapa teman sekelasnya memang sering berhadapan dengannya karena terlambat ataupun karena ulah nakal lainnya. semua murid bermasalah akan berhadapan dulu dengannya sebelum ke ruang BK.
Hanin menyeringai penuh kemenangan tapi itu tidak berlangsung lama karena Afkar kembali bersuara.
" saya tidak akan mengundurkan diri jadi ketua patroli kedisplinan sekolah, jadi kalian yang suka terlambat tetap akan berurusan dengan saya "
" kampret " umpat Hanin pelan.
" sayang, di bawah ada Afkar jemput kamu " Ana masuk ke dalam kamar Hanin dan mendapati si pemilik kamar sibuk main PS.
" ngapain sih dia datang? "
" kaliankan mau cari undangan kalian "
" elah Bu... dia kan bisa pergi sendiri, lagi seru nih "
Ana menghela nafas panjang menatap putri semata wayangnya dia memilih pergi dari kamar itu.
" woi " Hanin yang mengunyah makanan hampir tersedak mendengar suara berat yang sangat di kenalinya dan dengan cepat dia menoleh
Di ambang pintu, Afkar bersedekap tentunya dengan pakaian yang sudah rapi serapi rambutnya
" kenapa lo belum ganti baju? " tanya Afkar yang melihat Hanin masih dengan baju seragam sekolahnya
" suka hatilah, pergi sana. lo merusak suasana " usir Hanin.
Afkar bukannya pergi dia malah melangkah masuk dan mengambil stick PS di tangan Hanin membuat gadis itu protes.
" lo pikir yang bakal nikah di sini cuma gue? ganti pakaian lo atau lo mau gue seret ke kamaar mandi? " ancam Afkar.
" balikin punya gue setan " Hanin berdiri dia akan merampas stick ps nya namun terlambat karena Afkar mengangkat tangannya tinggi tinggi, mengingat selisih tinggi badan mereka sangat mustahil bagi Hanin bisa mengambil mainannya. Karena kesal Hanin malah menendang kaki Afkar kuar membuat si empu meringis
" cewek apaan lo, kasar banget "
" lo yang minta, setan " amuk Hanin, Afkar mendengus dia kembali berdiri menatap Hanin dan menjitak keningnya keras " Woi "
" ganti baju, gue tunggu "
" lo siapa emang? gue ngak mau "
" ya sudah, kita pergi sekarang. " Afkar menarik tangannya keluar membuat Hanin meronta
astaga... Hanin tidak menyangka Afkar sekuat itu padahal dia terlihat lemah.
" fine, gue ganti baju " barulah Afkar melepas tangannya dan membiarkan Hanin masuk kembali ke kamarnya
" lo punya waktu 15 menit "
" setaann " kesal Hanin
Afkar kembali ke ruang tamu menunggu Hanin yang bwrganti pakaian
" Hanin mana? "
" masih ganti baju tante "
" wah... hebat kamu bisa memisahkan anak itu dengan dari PSnya. " salut Ana, Afkar hanya tersenyum tipis " apa hari ini kalian hanya melihat undangan? "
" kalau ada waktu sekalian dengan cincin tante, biar tidak membuang waktu banyak " jelas Afkar, Ana mengangguk.
" sudah gosipnya? buruan "
Hanin muncul tidak lama kemudian dengan pakaian yang apa adanya saja, dia tidak memakai dress yang. biasa dipakai para gadis, dia memakai celana jins pendek dengan hodie hitam sebagai atasan dan dibahunya ada tas slempang kecil. Afkar menatapnya aneh, apa cewek itu tidak kedinginan memakai celana sependek itu? tapi ya sudahlah...
" tante kami pergi dulu " pamit Afkar
" mrs. Ana.... see you. anak mu ini akan pergi dahulu jangan kau risaukan dan rinduk-"
" bawel banget sih ini anak, sana pergi "
" ck " decak Hanin kemudian menyusul Afkar. " mana motor butut lo? " tanya Hanin karena Afkar membawa mobil.
" rumah, buka sendiri pintunya. kamu punya tangankan? " ucap Afkar melongos ke kursi pengemudi.
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
susan_menik2
baca berulang-ulang gk pernah bosan krna emng semenarik itu ceritanya/Heart/
2024-05-25
3
Nirwana Asri
natural sih menurut aku
2022-06-24
1
𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻
Hanin cewek bar bar tp penurut... kangen banget sm keseruan kalian...
2022-06-19
1