Kantor Urusan Gaib
Namaku Arya Wisesa. Aku adalah siswa SMA kelas 11 yang ingin terlihat biasa saja, meskipun terkadang orang lain beranggapan lain.
Saat ini Aku sedang duduk di bangku paling belakang yang ada di kelas, karena tubuhku yang tinggi ini akan menghalangi murid lainnya jika Aku duduk di depan.
Para murid lainnya sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya masing-masing, karena guru yang seharusnya mengajar Matematika berhalangan untuk hadir.
Para murid wanita sedang berbicara tentang keseharian mereka ataupun tentang drama Korea yang mereka tonton tadi malam. Meskipun ada sebagian murid wanita yang saling curhat dan bergosip.
‘ Hahaha.. Rasain lu dicuekin kakak kelas, genit banget sih jadi cewek ‘.
‘ Ah.. tembus… gawat.. tembus nih.. ‘.
‘ Hah… Kapan beresnya sih ni curhatnya, bosen gue ‘ .
‘ Asem jelek-jelekin Oppa gue! Sok pilih-pilih kaya cewek cantik sejagat aja, kalau ketemu nyata ya pasti klepek-klepek juga kok. Cowok lo aja petakilan gitu ‘.
‘ Ah.. pengen cepet-cepet pulang.. pengen boker..duh.. bisa cepirit nih.. mau ke WC sekolah tapi suka susah keluar.. ‘.
Ya, seperti itulah contoh yang mereka pikirkan ketika mereka saling mengobrol dan tersenyum. Namun hal itu masih termasuk normal, berbeda dengan para murid pria yang memiliki pikiran beragam.
‘ Ayolah buka dikit lagi pahanya.. asem! Malah ditutup, kampret ! ‘.
‘ Mantap, makin gede dan montok aja tuh semangkanya ‘.
‘ Sok ganteng dah lu, caper amat di kelas. Baru aja jomblo dah mau nyari korban lain ‘.
‘ Hmm.. minta bok*p ke siapa lagi ya, abis bahan..’.
‘ Hah.. b*kep gue dihapus si dia, resek banget sih ‘.
‘ Asem.. di read doang.. ‘ .
‘ ditolak? Mantap!. Masih ada harapan buat gue !. ‘
' Mabar gundulmu, gue yg capek ngegendong! '.
‘ Ah.. lega.. Semoga gak ada yang tau ane kentut ‘.
Ya, itulah salah satu contoh yang ada dipikiran para pria. Meskipun tentu saja masih banyak yang berpikiran normal dan biasa saja. Tidak semua orang memiliki pikiran yang macam-macam, ada juga yang tidak berpikiran apa-apa dan hanya fokus kepada buku pelajaran mereka.
Aku memandangi para murid lain sambil menguap karena merasa bosan, aku lebih memilih untuk diam dan tidak bergabung dengan mereka.
‘ Hmm.. seperti biasa diem sendiri di bangkunya. Dasar aneh, tapi ganteng sih .. coba kalau kaya, udah pasti pada direbutin si Arya. ‘
‘ Gak adil banget.. ganteng, tinggi, cool tapi kere !!! Pengen nembak tapi malu kalo nanti ditolak .. ‘.
Aku mengabaikan pikiran beberapa perempuan yang mencuri pandang, sambil menilai tentang Aku yang terkenal sedikit aneh dan berasal dari keluarga yang kurang mampu.
‘ Ah.. Ademnya liat Arya yang lagi ngantuk.. lirik sini plis.. ayo dong.. plis.. kasih aku tatapan tajammu. Ah! MANTUL, sadis banget matanya! tenang.. tenang.. harus jaim ‘.
“ Hehe, ngantuk ya Ar? “
Aku menatap mata Indah, dia adalah murid yang berprestasi dan terkenal karena kecantikan dan keramahannya.
Apapun yang dia lakukan selalu menarik perhatian orang lain di sekitarnya, dan sudah banyak yang menjadi korban 'kita temenan aja ‘ darinya.
“ Ya ngantuk Dah. “ Aku menjawab Indah dengan nada yang datar saja, karena memang seperti inilah caraku untuk menjaga jarak dengan orang lain.
“ Oh.. hehe..” Kemudian Indah yang duduk di bangku sebelahku pun harus menanggapi para murid lain yang mengajaknya mengobrol.
Aku memandangi seorang pria paruh baya yang tinggi besar, dia memasang wajah yang datar saja ketika teman Indah menabrak tubuhnya.
Namun pria itu menganggukkan kepalanya kepadaku dan memejamkan matanya kembali dan tetap berdiri seperti seorang penjaga saja.
“ Hei Dah, nanti makan bareng ya sama anak-anak ! “ Aku memandangi murid perempuan yang tak sadar bahwa kini tubuhnya bertumpuk dengan seorang Pria paruh baya yang gagah itu.
Aku yakin bahwa wanita itu akan berteriak jika dia melihat bahwa dia bisa menabrak pria paruh baya yang memakai pakaian seperti seorang prajurit itu.
Aku menghiraukan mereka dan kembali memandangi langit biru yang terlihat dari jendela di sebelahku.
‘ hihihi .. kamu tadi liat dia kan? Kamu pasti bisa liat aku juga kan? Ayo sini sama aku hihihi ‘
Wanita itu tertawa sambil mencoba mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepalaku.
Aku mulai merasa kesal dengan wanita berambut panjang dan memakai daster putih itu, apalagi terlihat beberapa bercak darah di pakaiannya yang membuatku tidak nyaman.
Kemudian Aku menatap wanita yang terus berbicara sambil melayang di depanku, kemudian Aku mengedipkan mataku dan hilanglah ilusi yang ditunjukkan wanita itu.
‘ Ah ..! Kamu.. bisa lihat wujud asliku..’ Wanita yang kini tidak terlihat menakutkan itu menutup wajahnya. Wanita itu berwajah biasa saja dan tubuhnya sedikit semok.
Wanita itu berambut panjang dan mengenakan gaun ungu yang cukup elegan. Namun sepertinya dia malu karena wujud aslinya telah terlihat olehku.
[ Hah.. Orang baru ya Mbak? ] Aku berbicara melalui telepati kepada wanita itu.
‘ Kamu bisa bicara langsung juga.. indigo atau orang pinter ya kamu.. tapi seharusnya mereka gak bisa lihat wujud asli bangsaku begitu saja..’
[ Hmm… kayaknya Mbak baru masuk alam manusia ya.. ] Aku menanggapi wanita itu dengan santai.
‘ iya.. aku baru sampai di gerbang pagi ini dan liat kamu jalan kesini. Jadi aku iseng pengen ikutin kamu ‘ Wanita itu mulai berbicara tanpa menutupi wajahnya lagi.
Kini dia terlihat senang karena Aku mau berbicara dengannya.
[ Terus kenapa mengambil wujud yang menakutkan buat manusia? ] Aku mengerutkan dahiku sambil memandangi wanita itu.
Mata tajamku membuat wanita itu sedikit bergetar, bahkan dia langsung turun ke lantai dan duduk bertumpukan dengan murid yang duduk di bangku depanku.
‘ Aku cuma denger di alamku, katanya kalau mau cepat terkenal dan diakui eksistensinya harus pake wujud menakutkan seperti yang tadi… dan kalau lagi beruntung, nanti ada manusia yang bisa saja kebetulan melihat ku ‘.
[ Hmm… itu aturan lama dan hanya berlaku di daerah lain, disini sudah ada aturan baru.] Aku berbicara dengan nada yang datar, namun mataku menunjukkan bahwa Aku mengasihani keberuntungan wanita itu.
Karena saat pertama nya tiba di alam manusia ini, dia harus bertemu denganku.
‘ Aturan… ‘
[ Ya. Kini dilarang memakai wujud yang menakutkan, dan dilarang secara sengaja menampakkan diri kalian. Kalian juga tidak boleh mengganggu manusia, karena kita memiliki dimensi yang berbeda. Dan kita harus saling menghormati sesama makhluk ciptaan tuhan ]
Aku menjelaskan beberapa hal yang harus diketahui oleh bangsa jin yang baru mengunjungi dunia manusia ini.
‘ Oh.. jadi daerah ini juga sudah memakai sistem baru.. ‘ Wanita itu tertegun karena baru mengetahui bahwa sistem yang baru diterapkan beberapa tahun lalu ini sudah sampai di daerah Sukabumi ini.
‘ Jadi.. aku harus lapor dulu..? ‘ Wanita itu bertanya kepada ku yang lebih mengetahui tentang peraturan baru ini.
[ Ya. Jadi Mbaknya harus registrasi dulu di markas kami biar situasi disini tetap aman terkendali. ]
‘ Markasnya dimana Dek.. terus petugasnya ada? ‘
[ Ya. Saya salah satu petugas disini, untuk lokasi pendaftarannya nanti Mbak akan dipandu rekan saya. ] Setelah berkata demikian, Aku memejamkan mataku dan berkonsentrasi.
[ Maja.. ! Ada kerjaan disini. Cepetan sini ya ] Aku melakukan telepati kepada rekanku, Tubagus Maja.
Dan tak lama kemudian, wanita yang ada di depanku terlihat kaget dan sedikit ketakutan. Karena kini ada sosok Harimau putih dengan loreng hitam yang berada di depan kelasku ini.
Harimau putih itu memiliki tinggi 3 meter dan panjang sekitar 6-7 meter. Harimau itu terlihat sangar dan buas sekali, dan dia membuka mulutnya untuk menunjukkan taringnya yang tajam dan menakutkan itu.
[ Udah dong Ja, kasian dia ketakutan. Dia baru sampai ke alam manusia jadi harus registrasi dulu. Anterin ya ke rumah. Terus kecilin badanmu tuh ]
Kemudian Maja memperkecil tubuhnya sehingga kini tinggi nya hanya 1 meter saja.
‘ Hmm.. kan sudah tugasku buat kelihatan gagah gini Ya. ‘ Maja berbicara dengan santai dan dia langsung menatap wanita itu dan memperhatikannya dengan seksama.
[ Iya iya. Silahkan ikuti rekan saya Mbak. Dia petugas disini juga kok, nanti Mbaknya bisa registrasi dan mengunjungi alam manusia dengan aman. Karena kalau ada bangsa anda yang belum registrasi dan malah mengganggu manusia, maka kita akan tindak langsung. Jadi mohon kerjasamanya selama Mbak ada disini. Info lebih lanjut bisa Mbak lihat di kantor kami. Terimakasih dan selamat siang. ]
Aku berbicara dengan formal dan menyuruh wanita itu untuk mengikuti Maja menuju Kantor Urusan Gaib yang merupakan kediamanku.
‘ Makasih panduannya Pak petugas, saya registrasi dulu. Maaf juga sudah.. berbuat seperti tadi.. ‘ Wanita itu berterima kasih dan meminta maaf atas perbuatannya tadi, dan aku menganggukkan kepalaku.
Akhirnya wanita itu mengikuti Maja yang menguap melihat interaksiku dengan wanita itu. Sepertinya tadi dia sedang tidur siang dan langsung menuju kesini ketika Aku memanggilnya.
‘ Ya, tuh si Indah masih kelepek kelepek loh haha ‘ Maja menatap Indah sambil menguap, bahkan ada sedikit air mata di matanya itu. Dia bahkan memulai candaannya tentang Indah yang sering memperhatikan ku itu.
[ Hah.. kerja, kerja sana Ja. Iseng aja sih kamu ] Aku menanggapi Maja dengan santai, kemudian dia pun langsung pergi karena bosan melihat Aku yang bersikap biasa saja.
Maja pun pergi meninggalkan kelas sambil diikuti oleh wanita tadi dari belakang.
Aku pun meletakkan kepalaku di atas meja dan berencana untuk tidur sejenak saja, karena nanti malam Aku harus pergi berpatroli bersama Maja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Hesa Sama
kaget saya
2022-04-07
1
JA Chrysant
e-eh?? saya terkejuut hahaha
2022-02-23
1
charmy
.
2022-02-09
0