Setelah selesai meminum air yang Indah berikan, Aku menghiraukan suara hati Indah yang semakin menjadi-jadi. Kemudian Indah duduk disampingku, karena Maja sengaja menggeser tubuhnya agar Indah bisa duduk disampingku.
“ Jadi gimana Pak masalah gangguan yang Bapak alami? “ Setelah merasa bahwa suasana hati si klien sudah tenang karena keakrabanku dengan anaknya, Aku memutuskan untuk langsung menuju ke permasalahan yang mereka alami.
“ Oh iya.. hampir lupa kalau kamu dari klinik ya. Jadi sudah lima hari ini Saya dan istri bermimpi bertemu wanita yang rambutnya panjang dan acak-acakan. Setengah dari wajahnya rusak.. dan … *glek* hidungnya rata, matanya kanannya keluar setengahnya. Waktu dia datang di mimpi kami, dia minta … diberikan darah segar. Kalau tidak, dia mengancam akan mengganggu dan membuat keluarga kami terkena bencana. “
“ Lalu akhir-akhir ini, tiap malam seperti ada suara karung atau benda berat lainnya yang jatuh ke atap kamar kami. “ Tambah Ibunya Indah sambil memeluk dirinya sendiri, dia terlihat panik dan gelisah.
“ Tapi untungnya Indah gak didatangi di mimpi dan cuma terkadang dengar suara benda jatuh itu saja.”
Aku mendengarkan cerita mereka semua dengan seksama. Pria paruh baya yang selalu mendampingi Indah pun hanya diam dan tertunduk, dia juga berkata dengan pelan-pelan kepadaku, ‘ Kuat… Tak bisa berbuat banyak.. ‘.
“ Hah… Baik saya sudah dengar ceritanya, sekarang Saya… “ Perkataanku terhenti karena dari tangga yang menuju lantai dua terlihat seorang wanita yang turun.
Wanita itu tersenyum menyeramkan padaku, senyumnya seperti ditujukan kepada orang yang bodoh saja. Dan sepertinya dia secara terang-terangan menunjukkan betapa kuatnya tenaga dalam yang dia miliki kepadaku.
‘ Pergi… atau kumakan kamu bocah kecil… ‘ Dia tertawa dan mengancamku sambil menjulurkan lidah panjangnya setelah dia mengetahui kalau aku sedang memandangi nya.
Aku langsung berdiri dari sofa dan menghentakkan telapak tanganku ke atas lantai keramik dengan sekuat tenaga. Aku mengalirkan tenaga dalamku untuk memperkuat perisai yang sudah kupasang sebelumnya.
‘ Ha.. ha.. ha.. berani juga kamu bocah kecil.. nantang ya.. ‘ Wanita itu tertawa dan seperti senang melihatku yang malah berani menantangnya.
“ Arya… “
“ Diam. Kalian semua duduk dekat Maja. “ Aku memerintah mereka semua untuk duduk mendekati Maja yang kini sedang memandangi wanita itu dengan mata tajamnya.
‘ Oh.. bukan kucing biasa.. menarik sekali.. ‘ Wanita itu menjilati bibirnya sambil melihat Maja, dia seperti telah melihat mangsa yang sangat lezat sekali.
“ Dari mana Kamu berasal ! Mengapa mengganggu manusia dan sampai meminta darah ! “ Aku berkata dengan suara yang lantang sekali. Meskipun Aku bisa berbicara dengan telepati, namun menurut Kakek, ketika berada didekat klien kita harus menunjukkan bahwa kita sedang berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata.
Agar klien bisa tahu apa isi percakapan kita dengan si makhluk. Kecuali klien kita memang sudah percaya dengan kemampuan kita, maka kita tidak perlu melakukan hal seperti ini.
‘ Tentu saja Aku harus mengganggu mereka agar mereka takut padaku.. lalu mereka akan melakukan apa yang kumau dan menyediakan darah segar untuk menyempurnakan ilmuku.. ‘
Wanita itu tertawa seperti orang gila, satu matanya yang masih menempel di wajahnya itu terbuka lebar-lebar sambil memelototiku.
Hmm.. sepertinya wanita itu menggunakan ilmu hitam dan menggunakan darah sebagai media untuknya agar ilmunya lebih kuat. Buhkan aura yang menyelimuti nya berwarna hitam bercampur merah darah.
“ Hah … Jadi kamu pindah dari tempat asalmu kesini untuk hal itu ya. “ Aku menggelengkan kepalaku, wanita ini sepertinya berpindah dari tempat asalnya untuk alasan menyempurnakan ilmunya.
‘ Jadi mau ngapain kamu boc… ‘ Perkataan wanita itu terhenti ketika tatapan mataku yang tiba-tiba menghancurkan ilusi wujudnya.
Kini wujudnya adalah seorang wanita yang berumur sekitar 60 tahun. Tubuhnya kurus dan kecil, dan dia mengenakan jubah kuning. Rambutnya di sanggul dan dia memakai tusuk konde yang berukuran cukup besar.
Wajahnya tidaklah menakutkan seperti sebelumnya, namun dari alis dan matanya yang tajam itu bisa dilihat bahwa dia memang terlihat mengintimidasi orang yang melihatnya.
‘ … Boleh juga… ‘ Wanita itu tersenyum sadis dan tiba tiba menghilang dari hadapanku dan berpindah kebelakangku, kemudian dia mengeluarkan tenaga dalam dari telapak tangannya yang dia arahkan ke pundakku.
Tubuhku terdorong kedepan dan Aku terjatuh, namun tanganku menahan diriku agar tubuhku tidak membentur lantai.
“ Aaaa !!! “ Ketiga orang yang tiba-tiba melihatku terjatuh berteriak histeris.
“ Diam ditempat “ Aku mengingatkan Indah yang akan berdiri untuk membantuku, kemudian dia langsung duduk kembali karena dipeluk oleh ibunya.
‘ Cuma segitu saja kemampuanmu bocah ! ‘ Wanita tua itu tertawa melihatku yang terjatuh ini, namun ini memang sesuai dengan rencanaku. Dalam instruksi Kakek, hal ini disebut mendramatisir keadaan agar pertarungan kita terlihat oleh klien.
Karena pertarungan tenaga dalam akan terlihat membosankan jika dilihat melalui mata manusia biasa, Kita hanya menggerakkan tangan seperti orang aneh dan tiba-tiba selesai begitu saja.
Jadi meskipun manusia tidak bisa melihat seperti apa tenaga dalam yang sesungguhnya, paling tidak kita harus menunjukkan beberapa efek spesial seperti terjatuh, terdorong, dan terlihat kewalahan.
Baiklah karena Aku tidak ingin bertele-tele dan Aku tidak ingin membuat Indah lebih khawatir, Aku harus segera menyelesaikan pertunjukkan ini. Aku khawatir Indah akan mulai menangis, karena saat ini matanya sudah sedikit berair dan suara hatinya pun sangat ketakutan sekali dengan keadaanku.
Aku berdiri dan melakukan gerakan tangan yang seperti mendorong sesuatu dan mengarahkannya kepada wanita itu. Dan dari tanganku keluar energi yang berwarna emas yang berukuran besar sekali.
Brug !!!
Energi berwarna emas itu seperti ombak berwarna emas yang menerjang wanita yang terlihat kaget itu, dia berteriak kesakitan dan tubuhnya terpental sangat jauh dan aku mendengar suara benda keras yang seperti membentur tembok.
“ Aaaa !!! “ Ketiga penonton berteriak karena kaget dengan suara keras yang berasal dari benturan wanita itu dengan perisai yang sudah kupasang di sekitar rumah ini.
Aku menghiraukan mereka dan mengedipkan mataku agar mataku masuk ke dimensi alam Jin. Dan hilanglah rumah ini dari pandangan mataku, yang berada di sekitarku hanyalah padang rumput dan pepohonan yang di selimuti oleh perisai yang sebelumnya telah kupasang.
Aku melihat wanita itu duduk di dekat perisaiku sambil memegangi pinggangnya, mata dan mulutnya terbuka lebar sekali. Dia menggelengkan kepalanya seolah tak percaya dengan apa yang terjadi,
‘ Tidak.. mungkin… kau hanya Benih… ‘
Aku melepaskan kalung yang selalu ku pakai di balik pakaianku. Kalung ini sangat simpel sekali, bentuknya seperti benang transparan, benang itu mengikat suatu permata berwarna putih.
Namun tentu saja manusia biasa tidak akan bisa melihat kalung yang kupakai ini.
‘ Kristal… Ampun… ! Ampun.. !! Ampuni Aku… !!! ‘
Wanita itu panik karena kini dia bisa melihatku yang sebenarnya, wajahnya ketakutan dan sangat histeris sekali. Dia merapatkan kedua tangannya dan memohon ampun kepadaku.
[ Pelanggaran pertama, menampakan diri kepada manusia lewat mimpi secara disengaja dengan maksud buruk ]
[ Pelanggaran kedua, meminta sesuatu kepada manusia disertai dengan ancaman kepada manusia ]
[ Pelanggaran ketiga, mengganggu manusia dengan secara fisik menggerakkan benda nyata untuk menakuti manusia ]
[ Pelanggaran keempat… menggunakan ilmu hitam sebagai dasar teknik tenaga dalam ]
[ Perilaku burukmu akan dihakimi oleh Tuhan ketika kau binasa, tapi di dunia ini kami selaku manusia akan memberikanmu hukuman karena telah melanggar hukum alam. ]
Aku mengulurkan tanganku dan telapak tanganku yang mengarah kepada wanita itu kukepalkan dengan perlahan-lahan. Lalu munculah tenaga dalam berwarna emas di sekeliling wanita itu.
‘ Ampun…! Ampun… ! ‘
Wanita itu menjerit-jerit ketika tenaga dalam itu menyelimutinya dan mengikuti kepalan tanganku. Wujud wanita itu mengecil seiring kepalan tanganku yang semakin rapat.
“ Maja, botol segel. “ Aku menyuruh Maja yang sedang menguap di kursi untuk mengambil sebuah botol kecil yang biasa digunakan untuk parfum yang berada di dalam tas yang kubawa.
Ketiga penonton itu hanya terdiam melihat Maja yang menggunakan mulutnya untuk membuka resleting tas itu dan meletakkan botol itu di mulutnya.
Maja berjalan ke arahku sambil membawa botol kaca yang kosong dan meletakkannya di dekat kakiku.
Aku berlutut dan mengambil botol itu. Aku membuka tutup botol itu dan menggerakkan tanganku yang masih mengepal.
Kemudian Aku menarik wanita yang sudah diselimuti oleh tenaga dalamku dan memasukkan wanita kecil itu kedalam botol kecil ini secara paksa.
Aku dan Maja bisa mendengar jeritan makhluk itu yang tidak rela bahwa dirinya kini akan terkurung dan kehilangan kebebasannya.
Aku menutup botol itu kembali dan menyelimuti botol itu dengan perisai yang kuat. Wanita ini tidak akan terkurung dan tidak akan bisa keluar dari botol ini.
Kemudian Maja mengeluskan kepalanya ke telapak tanganku sambil menguap dengan mata malasnya itu.
Ini merupakan instruksi dari Kakek yang selanjutnya, setelah berhasil mengatasi masalah klien, kita harus menunjukkan bahwa kita berhasil melakukan tugas kita dengan baik.
Tunjukkan kepada mereka situasi sudah aman terkendali dan perlihatkanlah pesona Maja yang merupakan… Maskot di kantor kita,
“ Me...Me… ong… “
Yap. Seekor Harimau Putih yang sangar dan buas terpaksa harus meniru suara kucing yang lucu.
“ Ah… lucunya… “ Mereka bertiga bergumam bersamaan ketika melihat dan mendengar Maja. Tubuh Maja yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan elegan itu seperti bersinar-sinar.
Mata hitamnya yang berkilauan membuat siapapun akan terpesona, dan suaranya yang terdengar malu dan aneh itu sesungguhnya membuatnya semakin menarik bagi siapapun yang mendengarnya.
Namun tentu saja Aku tidak akan tertipu dengan apa yang ditunjukkannya,
‘ Fak … harga diri gue… ‘
Yap begitulah isi hati Maja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Humaira Putri
/Angry//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
2024-03-08
0
charmy
.
2022-02-09
0