Aku,Kau Dan Luka
Berangkat ke kota lain dengan tujuan melanjutkan pendidikan adalah keputusan yang sulit bagi Rani.Bagaimana tidak sampai dengan umurnya yang sekarang belum sekalipun Rani berpisah dengan kedua orang tua serta Marni dan Viki adiknya
"Bagaimanapun kamu harus memutuskan nak...ambilah kesempatan beasiswa itu,setidaknya bisa sedikit meringankan beban kita nanti..."suara berat pak Adi bapakku mulai berpendapat.
"3 tahun lagi Marni lulus SMA artinya bapak dan ibu juga harus memikirkan masa depannya juga.."lanjut pak Adi sambil menyeruputi kopi buatan istrinya. Suasana kekeluargaaan malam itu masih teringat jelas di otaknya.
Dan kini Rani sudah dua tahun mengenyam pendidikan di kota S ini,artinya hampir setahun ia menjalin hubungan yah berpacaranlah dengan Bima. Rani berkenalan dengannya tidak sengaja saat menonton pertandingan sepak bola antar mahasiswa.
Ditengah teriakan penonton yang riuh ketika ada yang gawangnya kebobolan tak sengaja kaki Rani menginjak kaki seseorang di sampingnya.
"Maaf " hanya itu kata yang keluar dari bibirnya. cowok lesung pipit itu hanya mengangguk lantas melangkah seolah memberi jarak.
"Manisnya"batin Rani lirih dan tersenyum.Hanya itu.Seolah ada magnet yang membuatnya ingin selalu melirik ke arah cowok itu.Ah rasanya aku mulai halu hahahaha...
Dina teman seperjuangannya dari bangku SMP seolah bingung dengan tingkah Rani yang clingak clinguk tidak keruan.
"Cari siapa Ran"akhirnya suara Dina membuyarkan lamunannya.Gila bisa-bisanya dia melamun ditengah keramaian sorak sorai penonton hahhaha
"Tidak..tidak ada"ujarnya seolah menyembunyikan sesuatu.
"Ayo pulang..".Andre cowoknya Dina sejak SMA menghampiri mereka berdua, dan mengajak untuk pulang karena hari sudah senja ya..sudah pkl.17.00. Andre adalah kakak kelas setahun diatas Rani dan Dina,namun beda sekolahan. Rani dan Dina di SMA swasta yang terkenal dengan group bandnya sedangkan Andre di SMA Negeri.
Saat tiba di pintu gerbang Andre seolah mencari sesuatu.
"Rani kamu mau ya pulang diantar temanku..nanti aku kenalin,sorry aku mau ajak Dina temani ke suatu tempat ada yang mau di beli...jangan marah ya...nanti aku antar kembali Dina ke kos dengan aman dan damai"Andre terkekeh
"Ala sok resmi bilang saja mau pacaran hahhaha....teganya tinggalin aku hiks hiks "Rani pura-pura seperti menangis.
"Tenang saja temanku orangnya baik secara jarang sakit soalnya" kembali kami tertawa bersama.Andre orangnya selain pandai dan lucu mungkin itu yang membuatnya banyak teman.
Andre mengeluarkan handponenya kemudian dia mulai menekan tombol -tombolnya.
"Hallo bro...aku tunggu ya di depan gerbang"hanya itu yang sempat di dengar Rani. Rani mempercayai Andre karena selain berasal dari daerah yang sama Rani juga mengenal keluarganya,sama halnya Rani mengenal Dina.
Seseorang dengan motor ninja menghampiri mereka.Dia membuka helmnya dan tersenyum ke arah mereka bertiga.
"Ada pepatah tak kenal maka tak sayang...ayo kenalan"dia memajukan tangan kanannya ke arah Rani.
"Rani" ujar gadis itu saking terkejut karena orang itu adalah cowok yang tadi diinjak kakinya.
"Bima"sahut Bima sembari menggenggam erat tangan Rani.
"Jangan lama-lama bro..lepasin dulu"Andre mengejek Bima selanjutnya Bima tersenyum dan alihkan tangannya ke arah Dina. Rani dan Dina sudah mengenal beberapa teman Andre rata- rata mereka orangnya menyenangkan.
"Selanjutnya bro aku titip Rani ya antarkan ke kos...jangan macam-macam"Andre seolah mewanti-wanti Bima.
"Ran...sorry ya...cuma sebentar...percayalah sama Bima"ujar Andre selanjutnya.
"Ayo buruan naik"Bima menepuk belakang motornya dan memberikan helm buat Rani.
Bukan kebetulan tapi memang tadi dia boncengan dengan Tian sepupunya hanya saja Tian duluan pulang diajak temannya mau ke kampus.
"oke.."ujar Rani. Bima kemudian melajukan motornya meninggalkan gerbang lapangan.
Selanjutnya bisa dipastikan hari-hari Rani dan Bima menjadi berwarna.Hubungan mereka berduapun menjadi lebih akrab dan saling mengisi.
Hari berganti hari seakan terasa begitu cepat berlalu.Kini tibalah saatnya Bima dan Andre di wisuda...Rani dan Dina begitu bahagia...sebahagia hati pasangan mereka masing-masing.
"Selamat sayang...sudah memberi yang terbaik untuk kami.."ujar om Dani yang diangguki oleh tante Sisil di sebelahnya.Bima memeluk kedua orang tuanya dengan mata berkaca-kaca.
"ayah..ibu..kenalkan ini Rani...'Bima memegang tangan kanannya dan mengarahkan ke hadapan kedua orang tuannya ketika dilihatnya Rani ragu-ragu menyalami orang tuanya. Hari itu mereka lalui dengan kegembiraan.
"Ran....terima kasih sudah mendukungku dengan cinta dan sayangmu selama ini...aku akan kembali ke daerah kita minggu depan, setelah urusan di kampus selesai dan berniat mencari pekerjaan di sana.."Bima berkata sembari menggenggam erat tangannya. Dikecupnya keningnya seolah memberi kekuatan kepadanya.Bima tahu seperti apa Rani selama ini.Saat Rani butuh bantuan dialah orang pertama yang dihubungi Rani.
"Tetaplah menjadi Raniku...rasanya berat meninggalkanmu Ran..."lanjutnya lagi kemudian menatap Rani setelah dirasa Rani tak bicara apapun.
Rani merubah posisinya berada tepat didepan Bima. Temaram lampu taman ini rasanya cukup menutupi pandangan Bima padanya,berharap Bima tak melihat mata Rani yang asli sudah berkaca-kaca. Rani mencoba tersenyum padanya.
"Bima sayang...tidak mengapa ragamu jauh dariku yang penting hatimu jangan hahhaha..." Rani mencoba tertawa seakan memberi kekuatan balik pada Bima.
"Hmmm...aku takut kalau ada yang mencoba mengambil kamu dariku Ran"
"simpan rasa khawatirmu itu Bima...aku bisa menjaga hatiku...kau pun tahu seperti apa sikapku selama ini.Aku cuma berharap kau pun bisa menjaga hatimu untukku"kemudian mereka menghabiskan teh kotak..jemari mereka bertaut dan kemudian menuju parkiran.
"Aku ingin kita menghabiskan malam ini dengan berputar-putar kota Ran...aku ingin malam ini menjadi kenangan untuk kita sebelum aku kembali...yuk naiklah ke motor bututku ini hahhhahha..." Rani memeluknya erat dipinggang dan kemudian meninggalkan taman Bungkul,melaju menembus malam.
Setibanya di kos dekat kampusku.Kos-kosan berlantai dua itu terkesan mewah namun biaya sewanya tidak terlalu mahal-mahal amat. Namun satu hal yang membuat Rani dan Dina memilih kos-kosan ini adalah rasa nyaman dimana tuan kos tidak mengijinkan lawan jenis untuk ikut masuk ke dalam kamar kos serta tertib akan jam berkunjung. Tamu hanya boleh diruang tamu dan jam berkunjung hanya sampai pkl.22.00.
"Masuklah....aku takut diceramahi Dina karena telat mengantarmu pulang..." Rani tahu Bima hanya berkelakar karena dia tahu ini baru jam 21.30 malam, sedangkan aturan di kos ini tidak boleh lewat dari jam 10 malam karena bila ketahuan tuan kos tidak segan-segan akan marah begitu juga halnya dengan Dina, dan marahnya akan berkepanjangan.Yach..mereka memang sepakat untuk saling menjaga selama menimba ilmu di sini.
Cup...tanpa disadari ketika Rani berbalik Bima mencium bibirnya sekilas. Sejenak Rani terkejut dan tertegun
"Maaf..."ujarnya. Wajah Rani memerah...
Bima kembali menatapnya.Digenggamnya kedua tangannya dengan posisi masih diatas motornya.
"Aku mencintaimu Aryani Kristanti...dan akan selalu mencintaimu...tak perlu jawaban karena aku sudah tahu jawabannya..."
"Masuk dan istirahatlah...mimpi indah untuk malam ini...kalau boleh minta Tuhan mimpikan aku saja hahhahha" Bima kemudian mengacak rambut Rani. Gesit Bima turun dari motornya. Ketika Rani hendak berbalik arah masuk gerbang kos seketika tangan Bima menariknya masuk ke dalam pelukannya.
"Biarkan sebentar saja Ran..."
" Bima malu dilihat orang..." Memang suasana sepi tapi tetap saja Rani merasa malu.
"Oke masuklah..terimakasih untuk malam ini."Bima melepas pelukannya. Rani menutup pintu gerbang setelah Bima melajukan motornya meninggalkan kos-kosan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments