NovelToon NovelToon

Aku,Kau Dan Luka

KISAH KITA

Berangkat ke kota lain dengan tujuan melanjutkan pendidikan adalah keputusan yang sulit bagi Rani.Bagaimana tidak sampai dengan umurnya yang sekarang belum sekalipun Rani berpisah dengan kedua orang tua serta Marni dan Viki adiknya

"Bagaimanapun kamu harus memutuskan nak...ambilah kesempatan beasiswa itu,setidaknya bisa sedikit meringankan beban kita nanti..."suara berat pak Adi bapakku mulai berpendapat.

"3 tahun lagi Marni lulus SMA artinya bapak dan ibu juga harus memikirkan masa depannya juga.."lanjut pak Adi sambil menyeruputi kopi buatan istrinya. Suasana kekeluargaaan malam itu masih teringat jelas di otaknya.

Dan kini Rani sudah dua tahun mengenyam pendidikan di kota S ini,artinya hampir setahun ia menjalin hubungan yah berpacaranlah dengan Bima. Rani berkenalan dengannya tidak sengaja saat menonton pertandingan sepak bola antar mahasiswa.

Ditengah teriakan penonton yang riuh ketika ada yang gawangnya kebobolan tak sengaja kaki Rani menginjak kaki seseorang di sampingnya.

"Maaf " hanya itu kata yang keluar dari bibirnya. cowok lesung pipit itu hanya mengangguk lantas melangkah seolah memberi jarak.

"Manisnya"batin Rani lirih dan tersenyum.Hanya itu.Seolah ada magnet yang membuatnya ingin selalu melirik ke arah cowok itu.Ah rasanya aku mulai halu hahahaha...

Dina teman seperjuangannya dari bangku SMP seolah bingung dengan tingkah Rani yang clingak clinguk tidak keruan.

"Cari siapa Ran"akhirnya suara Dina membuyarkan lamunannya.Gila bisa-bisanya dia melamun ditengah keramaian sorak sorai penonton hahhaha

"Tidak..tidak ada"ujarnya seolah menyembunyikan sesuatu.

"Ayo pulang..".Andre cowoknya Dina sejak SMA menghampiri mereka berdua, dan mengajak untuk pulang karena hari sudah senja ya..sudah pkl.17.00. Andre adalah kakak kelas setahun diatas Rani dan Dina,namun beda sekolahan. Rani dan Dina di SMA swasta yang terkenal dengan group bandnya sedangkan Andre di SMA Negeri.

Saat tiba di pintu gerbang Andre seolah mencari sesuatu.

"Rani kamu mau ya pulang diantar temanku..nanti aku kenalin,sorry aku mau ajak Dina temani ke suatu tempat ada yang mau di beli...jangan marah ya...nanti aku antar kembali Dina ke kos dengan aman dan damai"Andre terkekeh

"Ala sok resmi bilang saja mau pacaran hahhaha....teganya tinggalin aku hiks hiks "Rani pura-pura seperti menangis.

"Tenang saja temanku orangnya baik secara jarang sakit soalnya" kembali kami tertawa bersama.Andre orangnya selain pandai dan lucu mungkin itu yang membuatnya banyak teman.

Andre mengeluarkan handponenya kemudian dia mulai menekan tombol -tombolnya.

"Hallo bro...aku tunggu ya di depan gerbang"hanya itu yang sempat di dengar Rani. Rani mempercayai Andre karena selain berasal dari daerah yang sama Rani juga mengenal keluarganya,sama halnya Rani mengenal Dina.

Seseorang dengan motor ninja menghampiri mereka.Dia membuka helmnya dan tersenyum ke arah mereka bertiga.

"Ada pepatah tak kenal maka tak sayang...ayo kenalan"dia memajukan tangan kanannya ke arah Rani.

"Rani" ujar gadis itu saking terkejut karena orang itu adalah cowok yang tadi diinjak kakinya.

"Bima"sahut Bima sembari menggenggam erat tangan Rani.

"Jangan lama-lama bro..lepasin dulu"Andre mengejek Bima selanjutnya Bima tersenyum dan alihkan tangannya ke arah Dina. Rani dan Dina sudah mengenal beberapa teman Andre rata- rata mereka orangnya menyenangkan.

"Selanjutnya bro aku titip Rani ya antarkan ke kos...jangan macam-macam"Andre seolah mewanti-wanti Bima.

"Ran...sorry ya...cuma sebentar...percayalah sama Bima"ujar Andre selanjutnya.

"Ayo buruan naik"Bima menepuk belakang motornya dan memberikan helm buat Rani.

Bukan kebetulan tapi memang tadi dia boncengan dengan Tian sepupunya hanya saja Tian duluan pulang diajak temannya mau ke kampus.

"oke.."ujar Rani. Bima kemudian melajukan motornya meninggalkan gerbang lapangan.

Selanjutnya bisa dipastikan hari-hari Rani dan Bima menjadi berwarna.Hubungan mereka berduapun menjadi lebih akrab dan saling mengisi.

Hari berganti hari seakan terasa begitu cepat berlalu.Kini tibalah saatnya Bima dan Andre di wisuda...Rani dan Dina begitu bahagia...sebahagia hati pasangan mereka masing-masing.

"Selamat sayang...sudah memberi yang terbaik untuk kami.."ujar om Dani yang diangguki oleh tante Sisil di sebelahnya.Bima memeluk kedua orang tuanya dengan mata berkaca-kaca.

"ayah..ibu..kenalkan ini Rani...'Bima memegang tangan kanannya dan mengarahkan ke hadapan kedua orang tuannya ketika dilihatnya Rani ragu-ragu menyalami orang tuanya. Hari itu mereka lalui dengan kegembiraan.

"Ran....terima kasih sudah mendukungku dengan cinta dan sayangmu selama ini...aku akan kembali ke daerah kita minggu depan, setelah urusan di kampus selesai dan berniat mencari pekerjaan di sana.."Bima berkata sembari menggenggam erat tangannya. Dikecupnya keningnya seolah memberi kekuatan kepadanya.Bima tahu seperti apa Rani selama ini.Saat Rani butuh bantuan dialah orang pertama yang dihubungi Rani.

"Tetaplah menjadi Raniku...rasanya berat meninggalkanmu Ran..."lanjutnya lagi kemudian menatap Rani setelah dirasa Rani tak bicara apapun.

Rani merubah posisinya berada tepat didepan Bima. Temaram lampu taman ini rasanya cukup menutupi pandangan Bima padanya,berharap Bima tak melihat mata Rani yang asli sudah berkaca-kaca. Rani mencoba tersenyum padanya.

"Bima sayang...tidak mengapa ragamu jauh dariku yang penting hatimu jangan hahhaha..." Rani mencoba tertawa seakan memberi kekuatan balik pada Bima.

"Hmmm...aku takut kalau ada yang mencoba mengambil kamu dariku Ran"

"simpan rasa khawatirmu itu Bima...aku bisa menjaga hatiku...kau pun tahu seperti apa sikapku selama ini.Aku cuma berharap kau pun bisa menjaga hatimu untukku"kemudian mereka menghabiskan teh kotak..jemari mereka bertaut dan kemudian menuju parkiran.

"Aku ingin kita menghabiskan malam ini dengan berputar-putar kota Ran...aku ingin malam ini menjadi kenangan untuk kita sebelum aku kembali...yuk naiklah ke motor bututku ini hahhhahha..." Rani memeluknya erat dipinggang dan kemudian meninggalkan taman Bungkul,melaju menembus malam.

Setibanya di kos dekat kampusku.Kos-kosan berlantai dua itu terkesan mewah namun biaya sewanya tidak terlalu mahal-mahal amat. Namun satu hal yang membuat Rani dan Dina memilih kos-kosan ini adalah rasa nyaman dimana tuan kos tidak mengijinkan lawan jenis untuk ikut masuk ke dalam kamar kos serta tertib akan jam berkunjung. Tamu hanya boleh diruang tamu dan jam berkunjung hanya sampai pkl.22.00.

"Masuklah....aku takut diceramahi Dina karena telat mengantarmu pulang..." Rani tahu Bima hanya berkelakar karena dia tahu ini baru jam 21.30 malam, sedangkan aturan di kos ini tidak boleh lewat dari jam 10 malam karena bila ketahuan tuan kos tidak segan-segan akan marah begitu juga halnya dengan Dina, dan marahnya akan berkepanjangan.Yach..mereka memang sepakat untuk saling menjaga selama menimba ilmu di sini.

Cup...tanpa disadari ketika Rani berbalik Bima mencium bibirnya sekilas. Sejenak Rani terkejut dan tertegun

"Maaf..."ujarnya. Wajah Rani memerah...

Bima kembali menatapnya.Digenggamnya kedua tangannya dengan posisi masih diatas motornya.

"Aku mencintaimu Aryani Kristanti...dan akan selalu mencintaimu...tak perlu jawaban karena aku sudah tahu jawabannya..."

"Masuk dan istirahatlah...mimpi indah untuk malam ini...kalau boleh minta Tuhan mimpikan aku saja hahhahha" Bima kemudian mengacak rambut Rani. Gesit Bima turun dari motornya. Ketika Rani hendak berbalik arah masuk gerbang kos seketika tangan Bima menariknya masuk ke dalam pelukannya.

"Biarkan sebentar saja Ran..."

" Bima malu dilihat orang..." Memang suasana sepi tapi tetap saja Rani merasa malu.

"Oke masuklah..terimakasih untuk malam ini."Bima melepas pelukannya. Rani menutup pintu gerbang setelah Bima melajukan motornya meninggalkan kos-kosan.

AKU PULANG

Menjadi seorang dokter itulah impian Rani sejak kecil.Berawal ketika berumur 12 tahun, Rani dibawa ibunya berobat ke puskesmas karena menderita diare dan ternyata belum ada dokter yang bertugas di puskesmas itu,yang terdengar hanya panggilan ibu bidan dan pak mentri. Entah mungkin belum ada yang melamar untuk mengabdikan diri atau ada alasan lainnya,dan bila tidak bisa ditangani di puskesmas harus di bawa ke kota yang nota bene jaraknya lumayan sampai 1 jam perjalanan.

Rani dengan pikiran kekanakannya saat itu kemudian merasa kasihan dengan situasi saat itu,apa lagi diusia itu, di sekolah guru-guru sering bertanya soal cita-cita...dan kini Rani sudah meraih impiannya itu.

"Proficiat untuk kalian semua...jadilah dokter yang baik,bertanggung jawab dimanapun kalian bertugas...ingat bahwa yang kalian rawat nanti adalah sesamamu...dstnya...."sepenggal kalimat pengantar dari rektor kami.

Drt drt drt.

Bunyi handpone Rani saat ia lagi berselfi ria bersama teman dan keluarga. Rani lalu menjawab panggilan yang ternyata itu dari Bima.

"selamat sayang...peluk dari jauh...sukses selalu untuk kedepannya...maaf sekali tidak bisa mendampingimu...i love you..."

"Terima kasih sayang...tidak apa ada ibu dan ayahku juga di sini...nanti kita lanjut lagi telponannya yach...tidak enak sama lainnya...oke i love you too..."

"oke sayang...." Rani kemudian menekan tombol merah menghentikan panggilan dari Bima. "Terimakasih Bima...terimakasih cintaku" batinnya lirih dan bergabung kembali dengan teman-temannya meluapkan eforia kelulusan mereka. Melepaskan segala lelah selama kurang lebih 6 tahun menimba ilmu.

"Din...tidak sangka kita juga sudah harus kembali yach...kok aku jadi takut sih memasuki dunia kerja hahhahaha"ujar Rani tertawa sambil kedua tanganku sibuk mengepak barang-barang yang akan di bawa pulang. Yach dua hari lagi Rani dan Dina rencana mau kembali ke daerah kelahiran mereka. Daerah penghasil kopi dengan berbagai etnis budaya yang terkenal di NTT. Tepatnya kota Bajawa yang terkenal juga dengan julukan kota kabut karena cuacanya yang dingin.

"Dina...Rani...sepertinya terlalu cepat kalian kembali bersabarlah beberapa hari lagi biar kita bersamaan meninggalkan kos ini lah" Regina dari Batak seakan memohon mereka berdua untuk menetap beberapa hari lagi. Tidak kalah rame Ayu yang dari Samarindapun ikut memohon. Memang yang kuliah sekampus dan masuk fakultas kedokteran yang kos di sini hanya mereka berempat,selebihnya dari kampus lain. Kapasitas kos ini hanya 20 kamar,10 kamar di lantai atas dan 10 kamar dilantai bawah.

"Ehmmm....ada yang sedih nih ye...kapan-kapan main lah ke daerah kami kak..." Ani adik tingkat mereka yang adalah sepupuhnya Dina ikut nimbrung. Tadinya Rani meminta tolong Ani membeli lakban di warung sebelah buat ngepak barang.

"ini kak Rani lakbannya.."ia menyodorkan lakban ke arah Rani.

"Atau kak Regina dan kak Ayu lamar saja ke daerah kami...siapa tahu betah dan ketemu jodoh di sana hahahhaha.."cerewetnya Ani kumat .Ani memang anaknya supel dan kadang suka jahil,dan mereka berempat menyukai dia..

"Benar kata Ani Gin...Ayu...belum pernah kan ke daerah kami...meski tidak bekerja di sana bolehlah menikmati wisata alamnya...jamin is amazing..."Dina menambah seolah mempromosi wisata daerah.

"Apalagi danaunya wuh terkenal itu..."Rani ikut sumbang suara.

"iya...iya...percaya semuanya...tapi ngomong-ngomong beberapa hari lagi yach baru kembali...kita nikmati lagi jalan-jalan berempat di kota ini...biar ada kenangan...sambil menunggu tunangannya Ayu yang akan menjemputnya dari Samarinda..."Regina kembali berujar.

"Hmmm...aku dilupakan ni ceritanya...nasib anak kecil tak dianggap"Ani nyerocos tidak mau ketinggalan.

"yach sudah anak bawang ayo ikut...besok sore kita jalan-jalannya"

Tidak jelas arah ke mana,intinya mereka hanya mencoba mengukir kenangan...sekiranya itu indah buat mereka kenang...bahwa mereka pernah ada di tempat ini...entah bila masih ada umur yang panjang...cih sudah seperti pantun saja hahahha...Bila masih ada umur yang panjang, sekiranya nanti merekakembali tempat ini dan keadaanya sudah berubah, itu tidaklah soal bagi mereka. Berlima mereka berselfiria dengan gaya suka-suka mereka. Perduli apa bagi yang memandang mereka dengan sinis,yang penting mereka bahagia hahahhaha.

Mengukir kenangan sudah,mendapat jodoh di tempat ini juga sudah bagi Rani...apa lagi yach yang belum hahahhaha....pikirannya ngelantur dan diapun tertidur...puas menikmati saat-saat akhir di kota ini..entah kapan bisa kembali nikmati kota ini...

Dan merekapun berpisah di teras kos ini.Setelah berpamitan pada ibu dan bapak kos yang baik yang selalu membawakan mereka jatah makan, ketika bulan Ramadhan tiba..hahhaha...dan itu adalah syukur tak terhingga selain menghemat pengeluaran...

"Maaf yach ibu dan bapak atas semua salah dan kilaf kami dan terima kasih banyak sudah membantu kami selama kami di sini...sudah menegur kami saat kami salah...sudah menjadi orang tua bagi kami selama kami di sini...terima kasih karena kami betah di sini buktinya kami tidak pernah pindah kos selama di sini hahhaha..."ibu dan bapak kos hanya tertawa mendengar celoteh Rani.

"Satu lagi ibu dan bapak..kalau berniat mengunjungi daerah kami tolong hubungi kami yach...semoga tidak menghapus nomor Hp kami yach...biar kita bisa saling memberi kabar..."Dina menambahkan.

Taxi yang dipesan Rani dan Dina sudah datang.Ayu dan Regina sudah berangkat sejam yang lalu ke bandara...tentu saja setelah mereka bercipika cipiki.

Sopir taxi memasukkan barang-barang Rani dan Dina ke bagasi,setelah drama perpisahan usai taxi merekapun melaju meninggalkan kos-kosan mereka beserta segenap penghuninya.

"Dina...Rani...."terdengar suara panggilan yang tidak asing setelah mereka keluar dari bandara. Andre bergegas menghampiri mereka...mengecup mesra kening Dina kemudian mengacak rambut Ranj. Itù kebiasaan Andre yang sudah menganggap Rani sebagai adiknya. Tidak jauh dari mereka seseorang menatap intens keakraban mereka Tidak mau hanya menjadi penonton, iapun kemudian menghampiri Rani,Dina serta Andre.

"Maaf...kalah cepat dari Andre hahahhaha...tadinya rencana bareng mau jemput kalian hanya saja masih ada sedikit urusan jadi telat sedikit"Bimapun mengecup kening Rani lantas membawakan kopernya..

"Besok main kerumah ya Din..."ujar Rani sebelum masuk ke mobil Bima. Andre sudah bersiap dalam mobilnya menunggu Dina.

"Yoi Ran...salamku buat om dan tante ya..besok aku kerumahmu nanti gantian kamu ketempatku yach"

"ok sip" Rani mengacungkan jempol tanda setuju. Merekapun berpisah mengambil jalan masing-masing.

"Selamat datang kembali ke rumah sayang.."ujar ibunya Rani, saat Rani dan Bima masuk kerumahnya. Orang tua Rani memeluknya erat dan mendaratkan ciuman di keningnya...

"Jadi lupa..maaf nak Bima silahkan duduk dulu...makasih sudah mau menjemput Rani di bandara..."sementara Rani beranjak ke kamar membersihkan diri sebentar kemudian kembali menghampiri Bima dan kedua orang tuanya.

Bima sedang bersendagurau dengan ayah dan ibunya Rani.Jujur sampai saat ini Rani tak tahu apa kedua orangtuanya menyukai Bima atau tidak...yang mereka tahu Bima berpacaran dengan Rani, dan mereka tidak melarangnya hanya beberapa wejangan singkat intinya berpacaran yang sehat dan saling menjaga itu sudah cukup. Entah bila untuk kehidupan selanjutnya...Tapi satu hal yang pasti Rani mencintai Bima dan terlebih Bima mencintainya.

LAPOR DIRI

..Pagi yang indah...suasana kota yang dingin....sangat dingin malah. Terlihat jelas orang yang berlalu lalang dengan jaket dan topi dingin. Ranipun sudah terlihat siap dengan jaket bulunya. Sebuah tas ransel yang setia menemaninya sudah disandarkan rapih disofa ruang tamu dengan helm hello kittinya yang sudah lama dutinggalkannya sejak menuntut ilmu di kota S. Sesekali Marni adiknya mengenakannya ketika hendak bepergian dengan scoopy kebanggaannya.Sekarang Marni juga sedang kuliah di kota K.Rencana liburan panjang kali ini dia pulang selain karena liburan dia juga kangen kali dengan Rani kakaknya yang cantik itu hahhha...ngarep.com.

"Hallo ibu dokter....kapan-kapan aku di periksa yach..."suka sekali Marni menjahilinya kala Rani menelponnya. Adiknya itu mengambil jurusan arsitek..cocok lah dengan jiwa tomboynya itu...ah Rani jadi ingat dia..."cepatlah pulang biar rumah ini tidak sepi"...batinnya lirih.

"Pagi sayang...wih anak ibu pagi-pagi sudah rapih...cantik lagi...janjian sama siapa ni..."goda Ira ibunya Rani.

"Hmmm putri kecil ayah cantik amat..sudah siap yach di panggil bu dokter"ayah juga menghampiri Rani dan duduk di sampingnya sambil mengelus rambutnya.

"Ayah...rambut Rani jadi acak ni.." Rani pura-pura cemberut,dalam hatinya bersyukur untuk setiap cinta dan kebersamaan ini.

"Rencana ke mana nak pagi ini..." Pak Adi yang juga sudah rapih dengan pakaian kekinya kembali bertanya.

"Ayo kita sarapan bersama dulu" merekapun menuju meja makan.Ibu Ira sudah menyiapkan semuanya.Meski hanya dengan nasi goreng dan telur tapi mereka menikmatinya sambil bersyukur.

"Kak Rani...cieh cieh yang sudah jadi ibu dokter kapan-kapan ke sekolah Vicky yach biar Vicky kenalkan sama guru Vicky yang ganteng abis" Vicky datang duduk di samping Rani.

"Buruan makan ntar telat lagi...dihukum push up baru rasa" Rani menimpali omongannya biar tidak tambah ngelantur.

"Oh iya yah...aku. mau ke dinas kesehatan yah...biasa lapor diri...nanti berangkatnya sama Dina Yah...

"Aku duluan...."pamit Vicky kemudian menyalami kakak dan kedua orang tuanya. Vicky terbiasa jalan kaki ke sekolahnya selain dekat rumah dia ingin bisa barengan dengan gebetannya katanya...yang entah siapa namanya...ah dasar ABG labil...cinta kerbau eh salah cinta monyet...

"Ayah juga pamit ya Bu...Rani hati-hati bawa motornya jangan ngebut."ujar ayah pada ibu dan aku.Kamipun menyalami ayah.

"Hati-hati Yah...."ujar Rani dan ibu barengan. Ibu Ira mengantar pak Adi kedepan pintu. Kemudian pak Adi pun melaju dengan mobil kebesarannya.Meski mobilnya sudah lama dimakan usia tapi pak Adi tidak mau menggantinya dengan yang baru alasannya karena mobil itu menyimpan banyak kenangan...Dengan mobil itu pertama kali pak Adi mengapeli ibu Ira di masa pacaran mereka...aha nostalgia....mobil itu juga yang memperlancar segala urusan rumah tangga mereka. Itu yang membuat pak Adi tidak ingin menggantinya,yang dilakukannya hanyalah rutin merawat dan setia turun mesin.

Tit tit tit...

Rani beranjak kedepan rumah ketika terdengar bunyi klakson motor. Dina datang dengan Beat merahnya.Dia turun sebentar menghampiri ibu Ura yang juga sudah berada disamping Rani.

"Pagi Tante...apa kabar?"Dina menyalami ibu Ira dengan mencium telapak tangannya.

"Ibu baik nak Dina...ayo masuk dulu..."ajak ibu Ira.

" Ehm...nanti saja tante sepulang dari dinas...takut yang ingin ditemui keburu keluar kantor..."

"Baiklah nak...tante tunggu ya sekalian makan siang di sini ya..."

"oke tante...makasih ajakannya tante....kami berangkat ya" ujar Dina.

"Hati-hati ya berdua jangan ngebut"

Ibu Ira mewanti -wanti mereja setelah Rani pamit dengan mencium telapak tanggannya. Rani dan Dina mengangguk. Ia tidak jadi mengendarai motornya, karena Dina menyarankan memakai motornya saja lagian nanti mereka akan kembali lagi kerumahnya Rani untuk rencana makan siang hahahha. Maka lajulah mereka berdua menembus dinginnya pagi di kota kabut itu.

"Selamat pagi pak..maaf apa kami bisa bertemu kepala dinas pak"kami menyapa seorang bapak yang lagi berdiri dekat meja yang bertuliskan "piket"

"Selamat pagi juga...maaf boleh tahu ini nona berdua ni siapa ya...dan maksud bertemu dengan pak kadis kira-kira ada keperluan apa ya...biar saya bisa sampaikan sekretarisnya dulu...makasih"

"Kami berdua dokter yang baru selesai studi...dan kami berniat lapor diri pak"

" Oh ibu dokter ya...silahkan menunggu di kursi panjang dulu ya sambil menunggu pak kadisnya.

"oke terimakasih sudah kembali...sementara masih menunggu beberapa dokter lagi, ada yang dari medan,ada yang dari Jakarta dan Surabaya yang hendak mengabdi di daerah kita ini...semoga kalian bisa bekerjasama demi kemajuan khususnya dalam bidang kesehatan di daerah kita ini..nanti ada surat panggilan selanjutnya diikuti penandatanganan kontrak dengan pemerintah daerah...sekarang kalian boleh kembali..oh yach tetap masukan Curiculum Vitae kalian sebagai administrasinya dengan perlengkapan lainnya...nanti bisa ke bagian urusan kepegawaian biar lebih jelas..." Merekapun mendengarkan dengan seksama arahan dari pak kadis alias kepala dinas bapak Martinus Rani.

"Kalau begitu kami pamit pak..terima kasih untuk arahannya..." ujar Rani dan merekapun lantas berjabatan tangan.

Kini demi mengenang kegilaan mereka berdua dahulunya,mereka tidak langsung balik ke rumah malah memilih untuk jalan-jalan mengitari koya kecil mereka..

Mereka menikmati hari-hari mereka sebelum nantinya akan berkutat dengan banyak hal...

"Ran...kita beli ice krim dan beberapa cemilan kita nikmati duduk di taman kota sepertinya asyik ni...siapa tahu ketemu mantan..." Rani kaget bisa-bisanya Dina berharap ketemu mantan...seolah tidak tahu seposesifnya Andre padanya...mendingan Bima yang penting ada alasan jelas maka bisa diterima...ah Rani jadi ingin ketemu Bima.

"Hei...kamu Ran diajak ngomong malah bengong..."Dina melajukan Beatnya menuju toko roti .Dia sangat menyukai roti. Setelah siap dengan ice krim, mereka menuju taman kota. Tidak banyak yang berada di sana karena masih jam kerja dan jam sekolah. Hanya terlihat satu dua anak SD mungkin baru pulang dari sekolah.

Drt drt drt..

Suara handpone Dina berdering.

"Ya hallo sayang..."hmm pasti Andre yang menelpon tebakku."Aku sama Rani lagi di taman kota...hanya singgah habiskan roti sama ice cream terus nanti mau ke rumahnya Rani...diajak ibunya Rani makan siang bareng..kamu lagi dimana?"

"Masih di sekolahan Din...masih ada jam mengajar"

"Yach sudah biar nanti sore aku ke rumahmu ya Din..."

"Yoi sayang...sampai nanti sore..."Dina pun mematikan handponenya. Andre memang diterima mengajar di SMA X di kotaku sedangkan Bima dia lulus tes PNS dan ditempatkan di SMA B,yang letaknya di kota kecamatan dengan perjalanan sekitar 1 jam dari kota kabupaten.

"Ran...Bima apa kabar?kapan dia ke sini atau kamu yang mau main ke tempatnya?atau sesekali aku,kamu sama Andre kita main yuk ke sana"

"Kabarnya baik Din...semalam kami vidio call... nanti sabtu dia ke sini,kamu lupa ya ortunya satu kelurahan sama kamu"lanjut Rani sambil menghabiskan sisa roti ditangannya.Rani kemudian mengajak Dina kembali kerumahnya untuk makan siang bersama keluarganya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!