..Pagi yang indah...suasana kota yang dingin....sangat dingin malah. Terlihat jelas orang yang berlalu lalang dengan jaket dan topi dingin. Ranipun sudah terlihat siap dengan jaket bulunya. Sebuah tas ransel yang setia menemaninya sudah disandarkan rapih disofa ruang tamu dengan helm hello kittinya yang sudah lama dutinggalkannya sejak menuntut ilmu di kota S. Sesekali Marni adiknya mengenakannya ketika hendak bepergian dengan scoopy kebanggaannya.Sekarang Marni juga sedang kuliah di kota K.Rencana liburan panjang kali ini dia pulang selain karena liburan dia juga kangen kali dengan Rani kakaknya yang cantik itu hahhha...ngarep.com.
"Hallo ibu dokter....kapan-kapan aku di periksa yach..."suka sekali Marni menjahilinya kala Rani menelponnya. Adiknya itu mengambil jurusan arsitek..cocok lah dengan jiwa tomboynya itu...ah Rani jadi ingat dia..."cepatlah pulang biar rumah ini tidak sepi"...batinnya lirih.
"Pagi sayang...wih anak ibu pagi-pagi sudah rapih...cantik lagi...janjian sama siapa ni..."goda Ira ibunya Rani.
"Hmmm putri kecil ayah cantik amat..sudah siap yach di panggil bu dokter"ayah juga menghampiri Rani dan duduk di sampingnya sambil mengelus rambutnya.
"Ayah...rambut Rani jadi acak ni.." Rani pura-pura cemberut,dalam hatinya bersyukur untuk setiap cinta dan kebersamaan ini.
"Rencana ke mana nak pagi ini..." Pak Adi yang juga sudah rapih dengan pakaian kekinya kembali bertanya.
"Ayo kita sarapan bersama dulu" merekapun menuju meja makan.Ibu Ira sudah menyiapkan semuanya.Meski hanya dengan nasi goreng dan telur tapi mereka menikmatinya sambil bersyukur.
"Kak Rani...cieh cieh yang sudah jadi ibu dokter kapan-kapan ke sekolah Vicky yach biar Vicky kenalkan sama guru Vicky yang ganteng abis" Vicky datang duduk di samping Rani.
"Buruan makan ntar telat lagi...dihukum push up baru rasa" Rani menimpali omongannya biar tidak tambah ngelantur.
"Oh iya yah...aku. mau ke dinas kesehatan yah...biasa lapor diri...nanti berangkatnya sama Dina Yah...
"Aku duluan...."pamit Vicky kemudian menyalami kakak dan kedua orang tuanya. Vicky terbiasa jalan kaki ke sekolahnya selain dekat rumah dia ingin bisa barengan dengan gebetannya katanya...yang entah siapa namanya...ah dasar ABG labil...cinta kerbau eh salah cinta monyet...
"Ayah juga pamit ya Bu...Rani hati-hati bawa motornya jangan ngebut."ujar ayah pada ibu dan aku.Kamipun menyalami ayah.
"Hati-hati Yah...."ujar Rani dan ibu barengan. Ibu Ira mengantar pak Adi kedepan pintu. Kemudian pak Adi pun melaju dengan mobil kebesarannya.Meski mobilnya sudah lama dimakan usia tapi pak Adi tidak mau menggantinya dengan yang baru alasannya karena mobil itu menyimpan banyak kenangan...Dengan mobil itu pertama kali pak Adi mengapeli ibu Ira di masa pacaran mereka...aha nostalgia....mobil itu juga yang memperlancar segala urusan rumah tangga mereka. Itu yang membuat pak Adi tidak ingin menggantinya,yang dilakukannya hanyalah rutin merawat dan setia turun mesin.
Tit tit tit...
Rani beranjak kedepan rumah ketika terdengar bunyi klakson motor. Dina datang dengan Beat merahnya.Dia turun sebentar menghampiri ibu Ura yang juga sudah berada disamping Rani.
"Pagi Tante...apa kabar?"Dina menyalami ibu Ira dengan mencium telapak tangannya.
"Ibu baik nak Dina...ayo masuk dulu..."ajak ibu Ira.
" Ehm...nanti saja tante sepulang dari dinas...takut yang ingin ditemui keburu keluar kantor..."
"Baiklah nak...tante tunggu ya sekalian makan siang di sini ya..."
"oke tante...makasih ajakannya tante....kami berangkat ya" ujar Dina.
"Hati-hati ya berdua jangan ngebut"
Ibu Ira mewanti -wanti mereja setelah Rani pamit dengan mencium telapak tanggannya. Rani dan Dina mengangguk. Ia tidak jadi mengendarai motornya, karena Dina menyarankan memakai motornya saja lagian nanti mereka akan kembali lagi kerumahnya Rani untuk rencana makan siang hahahha. Maka lajulah mereka berdua menembus dinginnya pagi di kota kabut itu.
"Selamat pagi pak..maaf apa kami bisa bertemu kepala dinas pak"kami menyapa seorang bapak yang lagi berdiri dekat meja yang bertuliskan "piket"
"Selamat pagi juga...maaf boleh tahu ini nona berdua ni siapa ya...dan maksud bertemu dengan pak kadis kira-kira ada keperluan apa ya...biar saya bisa sampaikan sekretarisnya dulu...makasih"
"Kami berdua dokter yang baru selesai studi...dan kami berniat lapor diri pak"
" Oh ibu dokter ya...silahkan menunggu di kursi panjang dulu ya sambil menunggu pak kadisnya.
"oke terimakasih sudah kembali...sementara masih menunggu beberapa dokter lagi, ada yang dari medan,ada yang dari Jakarta dan Surabaya yang hendak mengabdi di daerah kita ini...semoga kalian bisa bekerjasama demi kemajuan khususnya dalam bidang kesehatan di daerah kita ini..nanti ada surat panggilan selanjutnya diikuti penandatanganan kontrak dengan pemerintah daerah...sekarang kalian boleh kembali..oh yach tetap masukan Curiculum Vitae kalian sebagai administrasinya dengan perlengkapan lainnya...nanti bisa ke bagian urusan kepegawaian biar lebih jelas..." Merekapun mendengarkan dengan seksama arahan dari pak kadis alias kepala dinas bapak Martinus Rani.
"Kalau begitu kami pamit pak..terima kasih untuk arahannya..." ujar Rani dan merekapun lantas berjabatan tangan.
Kini demi mengenang kegilaan mereka berdua dahulunya,mereka tidak langsung balik ke rumah malah memilih untuk jalan-jalan mengitari koya kecil mereka..
Mereka menikmati hari-hari mereka sebelum nantinya akan berkutat dengan banyak hal...
"Ran...kita beli ice krim dan beberapa cemilan kita nikmati duduk di taman kota sepertinya asyik ni...siapa tahu ketemu mantan..." Rani kaget bisa-bisanya Dina berharap ketemu mantan...seolah tidak tahu seposesifnya Andre padanya...mendingan Bima yang penting ada alasan jelas maka bisa diterima...ah Rani jadi ingin ketemu Bima.
"Hei...kamu Ran diajak ngomong malah bengong..."Dina melajukan Beatnya menuju toko roti .Dia sangat menyukai roti. Setelah siap dengan ice krim, mereka menuju taman kota. Tidak banyak yang berada di sana karena masih jam kerja dan jam sekolah. Hanya terlihat satu dua anak SD mungkin baru pulang dari sekolah.
Drt drt drt..
Suara handpone Dina berdering.
"Ya hallo sayang..."hmm pasti Andre yang menelpon tebakku."Aku sama Rani lagi di taman kota...hanya singgah habiskan roti sama ice cream terus nanti mau ke rumahnya Rani...diajak ibunya Rani makan siang bareng..kamu lagi dimana?"
"Masih di sekolahan Din...masih ada jam mengajar"
"Yach sudah biar nanti sore aku ke rumahmu ya Din..."
"Yoi sayang...sampai nanti sore..."Dina pun mematikan handponenya. Andre memang diterima mengajar di SMA X di kotaku sedangkan Bima dia lulus tes PNS dan ditempatkan di SMA B,yang letaknya di kota kecamatan dengan perjalanan sekitar 1 jam dari kota kabupaten.
"Ran...Bima apa kabar?kapan dia ke sini atau kamu yang mau main ke tempatnya?atau sesekali aku,kamu sama Andre kita main yuk ke sana"
"Kabarnya baik Din...semalam kami vidio call... nanti sabtu dia ke sini,kamu lupa ya ortunya satu kelurahan sama kamu"lanjut Rani sambil menghabiskan sisa roti ditangannya.Rani kemudian mengajak Dina kembali kerumahnya untuk makan siang bersama keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments