AKU PULANG

Menjadi seorang dokter itulah impian Rani sejak kecil.Berawal ketika berumur 12 tahun, Rani dibawa ibunya berobat ke puskesmas karena menderita diare dan ternyata belum ada dokter yang bertugas di puskesmas itu,yang terdengar hanya panggilan ibu bidan dan pak mentri. Entah mungkin belum ada yang melamar untuk mengabdikan diri atau ada alasan lainnya,dan bila tidak bisa ditangani di puskesmas harus di bawa ke kota yang nota bene jaraknya lumayan sampai 1 jam perjalanan.

Rani dengan pikiran kekanakannya saat itu kemudian merasa kasihan dengan situasi saat itu,apa lagi diusia itu, di sekolah guru-guru sering bertanya soal cita-cita...dan kini Rani sudah meraih impiannya itu.

"Proficiat untuk kalian semua...jadilah dokter yang baik,bertanggung jawab dimanapun kalian bertugas...ingat bahwa yang kalian rawat nanti adalah sesamamu...dstnya...."sepenggal kalimat pengantar dari rektor kami.

Drt drt drt.

Bunyi handpone Rani saat ia lagi berselfi ria bersama teman dan keluarga. Rani lalu menjawab panggilan yang ternyata itu dari Bima.

"selamat sayang...peluk dari jauh...sukses selalu untuk kedepannya...maaf sekali tidak bisa mendampingimu...i love you..."

"Terima kasih sayang...tidak apa ada ibu dan ayahku juga di sini...nanti kita lanjut lagi telponannya yach...tidak enak sama lainnya...oke i love you too..."

"oke sayang...." Rani kemudian menekan tombol merah menghentikan panggilan dari Bima. "Terimakasih Bima...terimakasih cintaku" batinnya lirih dan bergabung kembali dengan teman-temannya meluapkan eforia kelulusan mereka. Melepaskan segala lelah selama kurang lebih 6 tahun menimba ilmu.

"Din...tidak sangka kita juga sudah harus kembali yach...kok aku jadi takut sih memasuki dunia kerja hahhahaha"ujar Rani tertawa sambil kedua tanganku sibuk mengepak barang-barang yang akan di bawa pulang. Yach dua hari lagi Rani dan Dina rencana mau kembali ke daerah kelahiran mereka. Daerah penghasil kopi dengan berbagai etnis budaya yang terkenal di NTT. Tepatnya kota Bajawa yang terkenal juga dengan julukan kota kabut karena cuacanya yang dingin.

"Dina...Rani...sepertinya terlalu cepat kalian kembali bersabarlah beberapa hari lagi biar kita bersamaan meninggalkan kos ini lah" Regina dari Batak seakan memohon mereka berdua untuk menetap beberapa hari lagi. Tidak kalah rame Ayu yang dari Samarindapun ikut memohon. Memang yang kuliah sekampus dan masuk fakultas kedokteran yang kos di sini hanya mereka berempat,selebihnya dari kampus lain. Kapasitas kos ini hanya 20 kamar,10 kamar di lantai atas dan 10 kamar dilantai bawah.

"Ehmmm....ada yang sedih nih ye...kapan-kapan main lah ke daerah kami kak..." Ani adik tingkat mereka yang adalah sepupuhnya Dina ikut nimbrung. Tadinya Rani meminta tolong Ani membeli lakban di warung sebelah buat ngepak barang.

"ini kak Rani lakbannya.."ia menyodorkan lakban ke arah Rani.

"Atau kak Regina dan kak Ayu lamar saja ke daerah kami...siapa tahu betah dan ketemu jodoh di sana hahahhaha.."cerewetnya Ani kumat .Ani memang anaknya supel dan kadang suka jahil,dan mereka berempat menyukai dia..

"Benar kata Ani Gin...Ayu...belum pernah kan ke daerah kami...meski tidak bekerja di sana bolehlah menikmati wisata alamnya...jamin is amazing..."Dina menambah seolah mempromosi wisata daerah.

"Apalagi danaunya wuh terkenal itu..."Rani ikut sumbang suara.

"iya...iya...percaya semuanya...tapi ngomong-ngomong beberapa hari lagi yach baru kembali...kita nikmati lagi jalan-jalan berempat di kota ini...biar ada kenangan...sambil menunggu tunangannya Ayu yang akan menjemputnya dari Samarinda..."Regina kembali berujar.

"Hmmm...aku dilupakan ni ceritanya...nasib anak kecil tak dianggap"Ani nyerocos tidak mau ketinggalan.

"yach sudah anak bawang ayo ikut...besok sore kita jalan-jalannya"

Tidak jelas arah ke mana,intinya mereka hanya mencoba mengukir kenangan...sekiranya itu indah buat mereka kenang...bahwa mereka pernah ada di tempat ini...entah bila masih ada umur yang panjang...cih sudah seperti pantun saja hahahha...Bila masih ada umur yang panjang, sekiranya nanti merekakembali tempat ini dan keadaanya sudah berubah, itu tidaklah soal bagi mereka. Berlima mereka berselfiria dengan gaya suka-suka mereka. Perduli apa bagi yang memandang mereka dengan sinis,yang penting mereka bahagia hahahhaha.

Mengukir kenangan sudah,mendapat jodoh di tempat ini juga sudah bagi Rani...apa lagi yach yang belum hahahhaha....pikirannya ngelantur dan diapun tertidur...puas menikmati saat-saat akhir di kota ini..entah kapan bisa kembali nikmati kota ini...

Dan merekapun berpisah di teras kos ini.Setelah berpamitan pada ibu dan bapak kos yang baik yang selalu membawakan mereka jatah makan, ketika bulan Ramadhan tiba..hahhaha...dan itu adalah syukur tak terhingga selain menghemat pengeluaran...

"Maaf yach ibu dan bapak atas semua salah dan kilaf kami dan terima kasih banyak sudah membantu kami selama kami di sini...sudah menegur kami saat kami salah...sudah menjadi orang tua bagi kami selama kami di sini...terima kasih karena kami betah di sini buktinya kami tidak pernah pindah kos selama di sini hahhaha..."ibu dan bapak kos hanya tertawa mendengar celoteh Rani.

"Satu lagi ibu dan bapak..kalau berniat mengunjungi daerah kami tolong hubungi kami yach...semoga tidak menghapus nomor Hp kami yach...biar kita bisa saling memberi kabar..."Dina menambahkan.

Taxi yang dipesan Rani dan Dina sudah datang.Ayu dan Regina sudah berangkat sejam yang lalu ke bandara...tentu saja setelah mereka bercipika cipiki.

Sopir taxi memasukkan barang-barang Rani dan Dina ke bagasi,setelah drama perpisahan usai taxi merekapun melaju meninggalkan kos-kosan mereka beserta segenap penghuninya.

"Dina...Rani...."terdengar suara panggilan yang tidak asing setelah mereka keluar dari bandara. Andre bergegas menghampiri mereka...mengecup mesra kening Dina kemudian mengacak rambut Ranj. Itù kebiasaan Andre yang sudah menganggap Rani sebagai adiknya. Tidak jauh dari mereka seseorang menatap intens keakraban mereka Tidak mau hanya menjadi penonton, iapun kemudian menghampiri Rani,Dina serta Andre.

"Maaf...kalah cepat dari Andre hahahhaha...tadinya rencana bareng mau jemput kalian hanya saja masih ada sedikit urusan jadi telat sedikit"Bimapun mengecup kening Rani lantas membawakan kopernya..

"Besok main kerumah ya Din..."ujar Rani sebelum masuk ke mobil Bima. Andre sudah bersiap dalam mobilnya menunggu Dina.

"Yoi Ran...salamku buat om dan tante ya..besok aku kerumahmu nanti gantian kamu ketempatku yach"

"ok sip" Rani mengacungkan jempol tanda setuju. Merekapun berpisah mengambil jalan masing-masing.

"Selamat datang kembali ke rumah sayang.."ujar ibunya Rani, saat Rani dan Bima masuk kerumahnya. Orang tua Rani memeluknya erat dan mendaratkan ciuman di keningnya...

"Jadi lupa..maaf nak Bima silahkan duduk dulu...makasih sudah mau menjemput Rani di bandara..."sementara Rani beranjak ke kamar membersihkan diri sebentar kemudian kembali menghampiri Bima dan kedua orang tuanya.

Bima sedang bersendagurau dengan ayah dan ibunya Rani.Jujur sampai saat ini Rani tak tahu apa kedua orangtuanya menyukai Bima atau tidak...yang mereka tahu Bima berpacaran dengan Rani, dan mereka tidak melarangnya hanya beberapa wejangan singkat intinya berpacaran yang sehat dan saling menjaga itu sudah cukup. Entah bila untuk kehidupan selanjutnya...Tapi satu hal yang pasti Rani mencintai Bima dan terlebih Bima mencintainya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!