Mr. Dev (CEO Of Seoul)
Seoul Incheon International airport..
Kedatangan CEO Wilantara Group membuat kegaduhan di bandara, pasalnya orang-orang berdesak-desakan untuk melihat wajah pemilik Wilantara Group, perusahaan terbesar di kota Seoul, yang rumornya memiliki wajah tampan dan dapat memikat hati setiap orang yang melihatnya.
"Sekertaris Kim. Kapan jetnya akan siap? Aku tak ingin berlama-lama di sini." Seru CEO Wilantara Group itu menoleh ke arah sekertarisnya yang berdiri di sampingnya.
"Sebentar lagi tuan. Ada pesawat yang sementara landing, karena itu keberangkatan kita sedikit tertunda. Kita belum bisa berangkat sekarang."
"Huh, kalau begitu suruh mereka bubar. Mereka sudah terlalu lama menikmati wajahku." serunya melirik singkat ke arah kerumunan orang-orang yang masih menatapnya dengan penuh kekaguman.
"Baik tuan." Sekertaris Kim membungkukan kepalanya singkat, lalu ia menyuruh beberapa ajudan Mr. Dev untuk membubarkan kerumanan tersebut.
Tak berselang lama, seorang Co-pilot datang menghampiri sekertaris Kim dan mengatakan jika Jet yang akan ditumpangi oleh Mr. Dev sudah siap.
"Tuan, Jetnya sudah siap. Kita bisa meninggalkan bandara sekarang." ucap Sekertaris Kim yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Mr. Dev.
Saat hendak meninggalkan ruang tunggu, tiba-tiba seorang wanita yang entah dari mana menabrak tubuh tegap Mr. Dev, hingga membuat wanita itu jatuh tersungkur ke lantai.
"Aww." pekik wanita tersebut mengusap sikunya yang sedikit tergores.
"Astaga." Mr. Dev mendengus kesal, ia hendak pergi dari sana namun merasa tak tega karena melihat wanita yang menabraknya masih tersungkur di lantai.
Mr. Dev mengulurkan tangannya, hendak membantu wanita itu. Namun karena keterkejutannya, wanita itu langsung menendang kaki Mr. Dev buru-buru ia beranjak berdiri.
"Ja-jangan mendekatiku." serunya menajamkan matanya seraya memasang kuda-kuda untuk melindungi dirinya.
Reaksi wanita tersebut membuat Mr. Dev mengerutkan dahinya bingung, "Aku hanya ingin menolongmu, kenapa kau malah menendang kakiku? Dasar wanita tak tahu diuntung!" cetus Mr. Dev menatap kesal wanita yang berada di hadapannya saat ini. Wanita menyebalkan dan tidak tahu berterima kasih. Bagaimana bisa dia menolak dan menendang kaki seorang pria tampan sepertinya. Pria yang dikejar-kejar oleh banyak wanita, tetapi kenapa wanita ini berbeda? Apa dia memiliki kelaianan? Apa dia wanita impoten yang tidak suka dengan pria tampan?
"Maaf." ucap Agya meraih kopernya kemudian pergi dari sana dengan sedikit berlari, sungguh androphobia yang dimilikinya membuatnya takut terhadap pria, untuk itu ia tidak menerima uluran tangan pria yang tidak dikenalinya itu, bukan tidak dikenali namun Agya tidak melihat dengan begitu jelas wajah pria yang telah ditabraknya.
"Berani-beraninya dia menolakku!" tangan Mr. Dev menggepal kuat menahan emosinya, 28 tahun ia hidup, baru kali ini ada wanita yang menolaknya dan bahkan berani menendangnya.
"Sekertaris Kim, cari tahu identitas wanita itu. Berani-beraninya dia mempermalukanku di depan banyak orang." cetusnya kembali melangkahkan kakinya dengan langkah panjang. Wajah masih terlihat sangat kesal.
Sekertaris Kim hanya bisa menggeleng, ia sangat tahu betul sikap tuan mudanya itu, Mr. Dev tidak akan melepaskan wanita itu begitu saja.
"Kenapa kau mencari masalah nona?" gumamnya. Kemudian ia menghubungi pengurus bandara yang bertugas diruang CCTV untuk meminta rekaman CCTV diruang tunggu pukul 14.25 dan menyuruhnya untuk segera menghapusnya sebelum orang-orang mempublikasikan ke media. Entah akan semarah apa nanti Dev jika ada media yang meberitakan kejadian memalukan itu.
***
Sementara itu diparkiran, Agya Artika Wardana memegangi dadanya seraya mengatur napasnya yang saling memburuh, kejadian yang baru saja terjadi membuatnya tidak dapat berpikir dengan jernih, ia juga mengutuki dirinya karena menendang pria tadi. Namun, ia tidak sepenuhnya menyalahkan dirinya karena kejadian tadi bukalah kesalahannya, tetapi bentuk refleksi tubuhnya. Aagght androphobia yang sudah banyak memakan korban.
"Gya." suara seseorang yang tidak begitu asing di pendengaran Agya membuat wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke sekitarnya, mencari asal suara tersebut.
"Della." Agya berteriak kegirangan melihat sahabatnya yang tengah berdiri di pintu masuk bandara, sedangkan dirinya sudah berada di parkiran.
"Gyaa." Della ikut kegirangan, sedikit berlari untuk menghampiri sahabatnya, dan langsung memeluknya.
"Del, aku sangat merindukanmu." ucapnya masih memeluk Della erat.
"Aku juga sangat merindukanmu." Della melepaskan pelukannya seraya merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan akibat memeluk Agya barusan. Ya, Della tipikal wanita yang menjaga penampilannya.
"Oh My God, Agya. What wrong with you? Kenapa pakaianmu berantakan seperti ini?" serunya menatap Agya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Sedikit bergedik melihat pakaian sahabatnya yang begitu kusam dan kotor.
"Ah, lupakan saja. Ayo kita pergi dari sini." Agya menarik lengan Della, lalu ia mencegat taksi. Dan menyuruh supir taksi tersebut untuk mengantarnya di daerah gawanak-gu, sekitar 45 KM dari bandara.
"Huh, perjalanan yang melelahkan." keluh Agya menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.
"Gyaa, apa kau tahu?" Della mengubah posisi duduknya untuk menghadap ke arah Agya, wanita itu terlihat sangat antusias dan kegirangan.
"Aku malas sekali untuk tahu, tetapi jika kau memaksa, katakanlah."
"Isshh, siapa yang memaksamu." cetus Della, "Tapi karena kau penasaran, aku akan mengatakannya padamu."
"Iyaa, katakanlah." Agya memejamkan matanya, merasa lelah dengan perjalannya yang cukup jauh dan memakan waktu hampir 8 jam.
"Tadi saat di bandara aku bertemu Mr.Dev, CEO dari Wilantara Grup. Gya apa kau tahu, ternyata dia sangat tampan sekali jika dilihat secara langsung dibanding di billboard itu." tunjuknya ke arah billboard yang terpampang lebar di depan salah satu gedung tertinggi di kota itu.
"Benarkah?" jawab Agya pura-pura tersanjung lalu ia tertawa. "Aku tidak perduli dengan ketampanannya, yang aku pikirkan saat ini hanya bagaimana caranya agar androphobiaku hilang. Aku lelah menghadapi penyakit terkutuk ini."
"Apa kau menendang pria lagi?" tanya Della menangkap perubahan raut wajah Gya. Wajah yang semula sumringah kini berubah menjadi lesu seolah tak bertenanga.
Agya menganggukan kepalanya, "Iyaa Del, tadi saat di bandara, aku tidak sengaja menabrak seorang pria. Dia hendak menolongku tapi aku malah menendangnya." penuturan Agya membuat Della menerka-nerka siapa yang telah menjadi korban androphobia sahabatnya kali ini.
"Apa kau ingat wajah pria itu? Kau sudah meminta maafkan?" Agya kembali mengangguk, "Aku tidak ingat persis wajahnya, tetapi pria itu memakai topi hitam dan memakai jaket berwarna abu-abu." jawab Agya berusaha mengingat kembali pria yang ditabraktanya tadi.
Sontak kedua mata Della langsung membola, merasa familiar dengan ciri-ciri yang dikatakan Agya barusan, "Tunggu Gya, aku akan menunjukan sebuah foto padamu." Della merogoh isi tasnya untuk mengambil ponselnya, sebelum kemudian ia menunjukan sebuah foto pada sahabatnya itu.
"Apa pria ini yang kau tabrak?" tanyanya kemudian.
Agya meraih ponsel Della, lalu mengamati layar ponsel sahabatnya itu dengan teltili. Layar ponsel yang sedang menampakan gambar seorang pria.
"Eh, iya pria ini yang tidak sengaja kutabrak. Kenapa bisa kamu menyimpan fot---." Agya mengalihkan pandanganya, menatap Della yang sudah tercengang.
"Astaga Gyaa, demi apaaa, kau menabrak dan menendang Mr. Dev." Della mengambil alih ponselnya, mata wanita itu masih belum lepas dari sahabatnya.
"Astaga, matilah aku. Aku tidak tahu jika dia Mr. Dev."
"OMG Gyaa, kenapa kau bisa seceroboh itu. Apa kau tidak pernah mendengar rumor jika Mr.Dev pria pendendam. Dia bisa membunuh musuhnya tanpa menyentuh." ucapan Della membuat bulu kuduk Agya merinding, pun wajahnya yang seketika memucat. Ia juga pernah mendengar rumor tersebut.
"Del, la-lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mau mati muda." ucapnya menatap Della takut.
Della mengedikan kedua bahunya, "Aku tidak tahu. Kenapa kau berani berurusan dengannya dalam masalah seperti ini? Ah, semoga saja dia tidak mengingat wajahmu." ujarnya mengembalikan posisi duduknya berusaha untuk tetap tenang.
"Huh, sepertinya dia tidak melihat wajahku dengan jelas. Syukurlah, aku masih aman." Hembusan napas legah keluar dari mulut Agya. Ya, semoga saja Mr. Dev tidak mengingat wajahnya. Namun ternyata anggapannya salah besar karena saat ini Mr.Dev telah mengantongi semua identitas Agya.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Happy Reading kak Readersss, have fun ya kaks. Hehe ❤❤
Visual Cast World Wide Handsome
Deva Andriano Wilantara
Agya Artika Wardana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Dewi Muchay
emang ada wanita impoten ya
2023-07-24
0
Sel-v
nah ini yang di cari cari latar korea,bosen latar barat mulu😂 baca juga ya novel aku judul nya the jerk is mine sama mr.actor 😍
2023-06-12
0
Maaaaaak"utun"..nie🍉
mmpir akoeeeh,,meski tlt😆😆😆😆
2022-11-04
0