ATIQAH
Atiqah
Terkadang memang untuk bahagia yang sesungguhnya harus merasakan luka, sakit dan kecewa. Seperti Atiqah. Namanya hanya satu kata ATIQAH. Nama yang memiliki arti "Wanita yang Cantik".
Memang wajahnya cantik tapi perjalanan cintanya, hidupnya. Apa akan cantik juga?
Gadis kelahiran tahun 2000 dengan tinggi badan 165cm, berat badan 50kg, berkulit kuning langsat. Putri sulung dari Bapak Bondan, seorang karyawan pabrik tekstil dan Ibu Asri yang membuka warung nasi di pasar, tidak jauh dari sekolah Atiqah.
Atiqah siswi SMA kelas 1 yang manis dan juga ceria. Memiliki adik laki laki yang terpaut 7 tahun lebih muda, namanya Robi. Layaknya seperti remaja pada umumnya, Atiqah memiliki cinta pertama. Namanya Fajar Adhiwilaga, laki laki berusia 5 tahun lebih tua darinya yang sudah membuat Atiqah tak bisa ke lain hati.
Konon banyak cerita, cinta pertama tak akan pernah berhasil alias bertepuk sebelah tangan.
"Mas Fajar..." Atiqah berlari ke arah mobil travel yang baru saja tiba di depan rumah Fajar. Fajar menghilang selama satu tahun setelah laki laki itu pergi untuk berkuliah di kota Kembang Bandung.
"Atiqah" ucap Fajar membalikkan badannya saat akan membuka gerbang rumah.
Langkah Atiqah terhenti. Disamping Fajar ada sosok wanita cantik, dewasa dan seksi menggapit lengan Fajar.
"Kok diem? sinih..." melambaikan tangannya agar Atiqah mendekat. Atiqah berjalan pelan sambil terus melihat wanita itu.
Cantik banget...pasti itu pacar mas Fajar. Aku jadi insecure. batin Atiqah.
"Mas Fajar dari Bandung?" Fajar mengangguk tersenyum manis seperti biasa yang ia lakukan. Lesung di pipinya semakin membuatnya terlihat sangat manis.
Sesaat pesona Fajar terbuyarkan dari pikiran Atiqah karena tatapan sinis dari wanita itu. Wanita itu semakin merapatkan tubuhnya ke lengan Fajar. Mengatakan secara tidak langsung kalau Fajar adalah miliknya.
"Maaf ya, mas gak ada kabar. Lagi sibuk sibuknya kuliah" mengusap kepala Atiqah. Atiqah selalu merasa nyaman dengan perlakuan Fajar.
"Sibuk kuliah apa sibuk pacaran" gumam Atiqah.
"Hah? Apaa?" Fajar tidak terlalu jelas mendengar gumaman Atiqah yang berdiri didepannya.
"Hah? enggak...enggak kok mas. Yaudah, aku pulang dulu. Selamat datang kembali. Juga...semoga langgeng terus ya mas. Bye..." Atiqah berbalik badan dan segera berlari ke rumahnya. Jarak rumah hanya beberapa meter, terjeda 5 rumah. Rumah Atiqah menghadap ke barat, sedangkan rumah Fajar menghadap ke arah timur.
Sialan!! tetangga tapi mesra udah pupus, cinta pertamaku kandas sebelum berlabuh. Hiks hiks...
Atiqah memukul mukul boneka beruang yang diberikan Fajar di ulang tahunnya 3 tahun lalu.
******
Ardi Danurdara
Siswa SMA kelas 2, kakak kelas Atiqah. Putra kedua dari keluarga konglomerat. Ayahnya pemilik beberapa perusahaan, termasuk pabrik tekstil dimana ayah Atiqah bekerja disana. Ibunya sendiri pemilik salon kecantikan, cukup terkenal di Jakarta.
Ardi adalah Ketua Osis yang digandrungi banyak siswi. Dari kakak kelas, seangkatan, juga adik kelas. Kecuali Atiqah.
Meskipun wajahnya tampan dan ramah, tidak membuat Atiqah mengidolakan ataupun tergila gila dengan sosok Ardi sang ketua Osis. Bagi Atiqah, Ardi hanya sosok kakak kelas yang menyebalkan dan playboy.
"Atiqah..." Ardi berlari menghampiri Atiqah yang sedang berjalan ke luar sekolah bersama Lala sahabatnya. Ardi menarik bahu Atiqah agar berbalik ke arahnya.
"Apa??" tanya Atiqah ketus, sambil menepis tangan Ardi di bahunya.
"Judes banget sih"
"Pulang bareng yuk?!" merangkul bahu Atiqah. Mengangkat kunci motor gedenya ke udara, menggoyang goyangkan kunci itu tepat didepan wajah Atiqah.
"Apaan sih. Minggir! aku gak tertarik naik motor gede kamu. Makasih! ayok La?!" menepis tangan Ardi di bahu kirinya lalu menarik tangan Lala pergi menjauhi Ardi. Ardi justru tersenyum.
Dua temannya datang, merangkul Ardi. "Ditolak lagi?" Ardi mengangguk lalu pergi ke parkiran bersama kedua temannya tadi.
"Ya ampun Atiq, kak Ardi ngajakin kamu pulang bareng kok ditolak sih. Rugi tau" ucap Lala yang masih mengikuti Atiqah berjalan menyebrangi jalan.
"Kamu mau? yaudah gih sanah. Mending juga naik angkot. Pak..pak..." melambaikan tangannya pada angkot berwarna hijau dari kejauhan.
Ardi yang ditolak Atiqah tidak merasa kecewa atau sedih, jiwanya tertantang untuk menaklukan Atiqah. Adik kelas yang menurutnya sangat manis dan jutek, berbeda dengan yang lainnya. Atiqah yang tidak menyukainya justru membuat Ardi semakin penasaran.
*****
Fajar Adhiwilaga
Seorang mahasiswa di kampus kenamaan di kota kembang, Bandung. Perawakan tinggi 180cm dan berkulit sawo matang itu memiliki kumis dan jenggot tipis. Laki laki yang sanggup membuatnya menjadi cinta pertama untuk Atiqah.
Berawal dari masa kecil mereka, selalu bermain bersama. Rumah yang dekat membuat mereka semakin akrab untuk saling mengunjungi. Bagi orangtua Atiqah, Fajar sudah seperti keluarga sendiri, begitu juga dengan Atiqah. Orangtua Fajar yang berprofesi guru sangat menyukai Atiqah, karena Fajar putra tunggal yang mereka miliki.
"Fajar, kamu udah dua tahun lulus SMA. Kamu janji sama ibuk buat kuliah. Kerja di cafenya di stop ya?! Ibuk pengen liat anak ibuk satu satunya juga jadi guru" ucap Ibu Siti di meja makan, saat mereka akan sarapan.
"Iya, bapak juga setuju sama ibuk. Kamu harus jadi guru seperti kami. Ya walaupun gajinya tidak terlalu besar, kamu bisa buka les dirumah atau kamu datangi rumah murid. Seperti bapak sekarang" Pak Aji ikut menimpali. Menerima satu piring berisi nasi goreng dari istrinya.
"Iya...iya pak, buk. Taun ini Fajar mau daftar kuliah. Tapi Fajar maunya di Bandung. Boleh?" tanya Fajar menatap orangtuanya bergantian. Ia ingin mandiri. Sejak lahir sampai sebesar sekarang, Fajar belum pernah merasakan keluar dari rumah. Ia juga ingin mencari jati dirinya, mencari pengalaman dan berteman dengan siapapun.
"Gimana pak?" tanya bu Siti. Sejujurnya ia berat untuk mengabulkan permintaan Fajar berkuliah di Bandung. Sudah pasti karena rasa rindunya. Baru kali ini, mereka akan berjauhan.
"Kalo bapak setuju setuju aja, gimana sama ibuk?" pak Aji tau istrinya berat melepaskan putranya untuk mengejar ilmu di luar kota.
"Kenapa gak di Jakarta aja? disini kan banyak universitas yang bagus. Ibuk bisa masakin kamu tiap hari. Kalo di Bandung nanti makannya gimana? Ibuk kepikiran" wajahnya pias, tidak ingin berpisah dengan putra satu satunya.
"Fajar udah dewasa buk. Soal makan kan banyak warung, tinggal beli. Biar Fajar mandiri buk" jawaban Fajar memang benar. Bu Siti akhirnya mengangguk menyetujui, walaupun hatinya masih tidak rela.
*****
Author :
Untuk bab pertama pengenalan dari masing masing karakter dulu ya. Semoga kisah mereka nantinya bisa diterima juga jadi pembelajaran untuk kita semua.
Disini latarnya masih di kota Jakarta tapi aku bikin percakapannya pakai kata "aku kamu" bukan "elo gue". Biar lebih menyentuh aja dengernya 😋😄
Yuk ah, siapin vote kalian buat bab pertama. Biar authornya seneng, makin rajin update 😁
Jangan lupa like, komen sama kasih gift buat Atiqah!
lope lope buat semua pembacaku 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
🍃gιмϐυℓ 📴
Aku hadir thor...visualnya mantep banget Kak Chico sama istrinya 😁😁😁
2021-08-12
1
Ajenk Hajra
mampir thor.. ketos vs guru😀😀
2021-07-24
0
JaneOrivile
putri marino,adipati dolken,chiko jeriko 😍
2021-07-13
0