Hey Kamu... Tuan Kevin

Hey Kamu... Tuan Kevin

Maukah kamu menikah denganku??

Matahari siang sangat menyengat dikulitinya. Lisa masuk kedalam rumah sakit dengan perasaan khawatir. Siang ini setelah pulang dari dinas keluar kota, Lisa mendapatkan panggilan yang memberikan informasi mamanya ada di rumah sakit. Lisa  Awalnya Lisa tidak mempercayainya, tapi setelah orang tersebut bisa menyebutkan dengan detail data mamanya. Lisa pun akhirnya pergi ke rumah sakit yang dituju.

Sampai diruangan 1010 sesuai dengan informasi yang diterimanya, Lisa berjalan hendak masuk kedalam ruangan. Namun langkahnya mendadak kaku mendengar suara lemah mamanya bicara kepada seseorang yang berdiri membelakangi pintu masuk.

"mama minta tolong sama Kevin, menikahlah dengan Lisa. Dia memang anak yang keras kepala, tapi sangat baik hatinya. Usia mama sudah tidak panjang lagi dan hanya kamu yang bisa mama percaya untuk menjaganya setelah mama tidak ada" Merry berkata kepada pria itu yang disebut mamanya sebagai Kevin . Hati Lisa seperti tersayat pisau yang tajam.

Lisa membeku didepan pintu. Kemudian berjalan perlahan bersandar di dinding kamar. Kakinya tidak mampu bertahan menopang berat badannya. Lisa terduduk dilantai rumah sakit sambil melipat kedua kakinya. Kepalanya memberat dan air matanya mulai tidak terbendung.

Lisa mendengarkan pembicaraan mereka berdua dari luar kamar, terdengar pria itu berkata :"mama akan baik-baik saja. Kevin akan membawa dokter terbaik untuk mama."

Merry berkata dengan suara lemah "Lisa dari kecil sudah sering menderita, mama takut ada orang yang akan menyakitinya."

Lisa mulai menyalahkan dirinya, harusnya ia paham mamanya sedang sakit. Belakangan ini berat badan Merry turun drastis. Ketika Lisa menanyakan kepada Merry kenapa berat badannya tambah turun, Merry hanya menjawab kalau saat ini dia hanya kelelahan. Jadi butuh istirahat saja. Lisa pun mempercayai perkataan Merry karena selalu mengkonsumsi vitamin yang dibelinya secara teratur.

Lisa menghapus air matanya, ia berdiri. Bagaimana pun tidak mungkin baginya menjadi seorang pengecut yang hanya diam menguping pembicaraan mamanya dengan pria itu.

Dalam hati Lisa mulai bertanya...

'siapa pria itu??'

'ada hubungan apa dengan mamanya?'

Semua pertanyaan belum selesai diajukan dalam hatinya, sesosok pria dengan tinggi  185 cm dengan kulit putih gandum berdiri disebelahnya.

Pria itu mengulurkan tangannya kepada Lisa. Tanpa berbicara apa pun.

Pikirannya masih penuh dengan pertanyaan, tapi pria itu sudah ada disebelahnya berdiri.

Lisa memandangi tangan pria itu, kemudian melihat wajahnya. Wajahnya sangat tampan, bermata tegas. Tidak ada senyum diwajahnya, hanya wajah tanpa ekspresi yang sulit diartikan apa maunya pria ini.

Ketika Lisa akan menyambut tangan pria itu, pikirannya segera menyangkal. 'bagaimana pun dia ada orang asing bagiku,jadi lebih baik jangan terlalu akrab' pikirnya. Lisa mengepalkan tangannya, dengan kaki gemetar memberanikan diri masuk kedalam ruangan.

Merry berbicara dengan lemah kepada Lisa "kamu sudah datang nak??"

"mama sakit apa?  Bukankah selama 3 hari ini kita video call masih sehat." Air mata Lisa keluar lebih deras sambil memeluk Merry

"stadium 4 kanker ovarium."jawab Kevin

Seluruh tubuhnya lemas, kehilangan tenaga. Sepertinya selama ini dia kurang memberikan perhatian kepada mamanya. Bagaimana mungkin ia bisa tidak mengetahui kalau mamanya sakit sudah separah ini. Rasa gagal sebagai seorang anak memenuhi hatinya.

Kevin menepuk lembut punggung Lisa. Berusaha memberikan tenaga agar dia bisa bertahan melewati semua ini.

Kevin memberikan kursi kepada Lisa  dan Lisa duduk sambil memegang tangan Merry. Pandangan Lisa tertuju pada jari tangan mamanya yang pucat.

"Maafkan Lisa selalu sibuk berkerja. Lisa tidak memperhatikan kesehatan mama."

"Tidak sayang, mama juga baru tahu mama sakit sebulan yang lalu. Waktu itu mama pingsan ketika sedang belanja di mini market diseberang jalan. Kevin lah yang mengantar mama ke rumah sakit. Dan saat itu mama juga baru tahu kalau mama sedang sakit.

"Kenapa mama tidak bicara sama Lisa,,,"

"Karena kamu sibuk dan mama tidak ingin menambah beban kamu nak."

Merry mengusap kepala Lisa dengan lembut sambil berkata "Mama bisa minta tolong sama kamu nak?"

Lisa mengangguk lemah "katakan saja apa yang mama inginkan Lisa pasti akan mengabulkannya."

"Menikahlah dengan Kevin nak". Lisa mengangkat kepalanya dengan cepat.

"Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan orang yang tidak aku kenal ma??"

"Dia adalah anak tante Caroline, orang yang selama ini mengirim biaya sekolah sampai kuliah kamu. Dan tidak pernah kamu gunakan ". Lisa terdiam mendengar perkataan Merry bagaimana pun ia memang tidak ingat sama sekali bagaimana wajah Caroline. Bagi Lisa hidup mandiri tidak bisa ditawar-tawar lagi, dari kecil sejak papanya meninggal ia sudah bekerja sambil sekolah. Diusia yang seharusnya bermain, tapi dia melakukan hal yang berbeda. Belajar dan bekerja hanya itu yang dilakukan Lisa. Ia pun tidak mempunya banyak teman, karena kesibukannya.

"usia mama tidak panjang nak, biarkan mama tenang bersama papa di alam sana." Merry ikut meneteskan air mata ketika berbicara kepada Lisa.

Lisa menggelengkan kepalanya dan berkata "mama akan sehat-sehat saja, tidak akan ada yang terjadi dengan mama. Lisa akan bicara dengan dokter yang merawat mama."

Ketika Lisa akan bergerak keluar, Merry memegang tangan Lisa  "tolong lah nak,,"

Hatinya hancur  saat ini, sulit mengungkapkan  dengan kata-kata. Lisa memejamkan matanya,sambil menarik nafas panjang.  Bagaimana bisa dia tidak memperdulikan permintaan mamanya. Jika memang ini adalah keinginan terakhirnya, terjun dari jurang demi menyelamatkan mamanya pasti akan Lisa lakukan.

Lisa mengangguk pelan, tidak ada pilihan baginya selain menyenangkan hati mamanya.

Merry membesarkan matanya "betul nak....kamu serius?"

Lisa memejamkan matanya lagi sambil menarik nafas panjang. Lisa berusaha keras menguatkan keputusannya.

"ayo kita menikah" kata Lisa dengan penuh kepercayaan diri kepada Kevin

"kamu sedang melamar ku?" tanya Kevin

Kevin mengerutkan keningnya, dia tidak menyangka lamaran pernikahan dihidupnya dilakukan oleh calon istrinya.

Lisa mengangguk penuh percaya diri. "mari menikah sekarang."

Kevin meyakinkannya "sekarang?"

"Ia" Lisa saat ini berada dilevel pikiran yang tidak bisa terjangkau oleh siapapun, baik itu oleh Kevin dan mamanya.

Memutuskan untuk menikah sama seperti  pertanyaan mau permen?? jawabnya "ya" atau "tidak"

Merry dan Kevin saling bertukar pandangan. Mereka berdua juga bingung dengan sikap Lisa.

"kamu mau nikah sama aku atau tidak?" ujar Lisa sambil menatap lurus ke Kevin

Kevin merasa tertantang, baru kali ini ada seseorang apalagi seorang wanita yang begitu berani mempertaruhkan kehidupannya dengan pernikahan. Wanita ini berani Menikah dengan seseorang yang belum dikenalnya dengan baik.

Kevin menatap mata Lisa, "kamu yakin?" Kevin bertanya meyakinkan Lisa

"ya." ujar Lisa penuh percaya diri.

"Dalam hidupku, menikah itu sekali seumur hidup."

"sama." ujar Lisa singkat.

"Tidak akan ada kata perpisahan."

"ya"

Merry memperhatikan mereka berdua, ia tidak berani menyela karena sepertinya mereka berdua masing-masing sedang berusaha menguatkan diri dalam ikatan suci pernikahan. Tapi memang keputusan Lisa diluar pemikiran Merry, ia tidak menduga kalau Lisa akan secepat ini menjawab keinginan Merry.

"sambil menatap mata Lisa Kevin berkata "ma, kami permisi. Kami akan mendaftarkan pernikahan kami hari ini juga.

Lisa terkejut dan membesarkan matanya  "hari ini???"

"Kamu ragu? Jika ragu kita batalkan saja?" kevin tersenyum tipis.

"tidak,,,,, hanya tiba-tiba.... hari ini.....bukankah??" Lisa berkata terbata - bata

"ya sudah jika kamu tidak mau."

"Tidak.... Menikah ya menikah, ayo pergi sekarang." Ujar Lisa sambil menarik tangan Kevin.

Dilangkah ke tiga Lisa menghentikan langkahnya, dan berbalik arah. "ma, Lisa permisi. Mohon doakan kami agar bisa hidup bersama selamanya."

Merry tersenyum lebar sambil mengangguk

"mama akan mendoakan kalian berdua, Semoga kalian berbahagia selalu sampai akhir hayat dan mempunyai banyak keturunan yang menyenangkan hati."

Lisa dan Kevin dengan mantap keluar dari rumah sakit menuju ke catatan sipil. Tidak ada yang dipikirkan Lisa saat ini, ia hanya berpikir mengikuti arus kehidupannya.

Mencoba lebih baik, dari pada tidak sama sekali.  Berjalan seperti seorang kesatria yang akan pergi berperang tanpa membawa senjata dan tameng untuk melindungi diri. Lisa mempercayai mamanya, karena bagaimanapun seorang ibu tahu apa yang terbaik bagi anaknya.

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

nyimak dulu

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Maukah kamu menikah denganku??
2 Menikah
3 Wanita Mandiri
4 Insomnia
5 kakak ipar,,, terima kasih.
6 Cemburu
7 Berdebat
8 Suami...
9 Xavier sang pembaca pikiran
10 Permintaan terakhir mama..
11 temani aku malam ini...
12 Foto Pernikahan
13 Mengundurkan diri
14 Mengundurkan diri 2
15 mengundurkan diri 3
16 desa bunga
17 hari yang menyenangkan
18 mama hilang
19 pergi dan tak kembali...
20 perpisahan
21 Keluarga baru
22 dokter cantik
23 psikolog yang menyenangkan
24 berkencan
25 cemburu dengan diri sendiri
26 Negosiasi
27 mencari dukungan
28 Bertemu dengannya...
29 cinta sejati
30 bermuka dua
31 sendiri dulu
32 percayalah padaku
33 penyuka sesama jenis
34 cincin pernikahan
35 bertemu sang mantan
36 makan siang bersama sang mantan
37 ciuman pertama
38 berbicara empat mata
39 menunggumu pulang
40 ketika sang istri marah....
41 berdiam diri
42 bulan madu
43 belajar menjadi suami yang baik
44 berenang
45 malam pertama
46 imbas dari malam pertama
47 bertanggung jawab
48 trauma malam pertama
49 kembali lagi ...
50 belajar mengungkapkan..
51 rasa itu masih ada
52 biarkan
53 menanti sebuah jawaban
54 pergi dinas
55 serangan di pagi hari
56 bahan pembicaraan.
57 menjauh darinya
58 Mr K ada dimana-mana
59 Leo dan Cindy
60 kursi kesakitan Leo
61 Lisa dan Cindy
62 kecelakaan
63 koma
64 nona kelinci
65 menanti jawaban
66 menanti jawaban.. 2
67 hanya Lisa yang tidak tahu
68 penantian itu berbuah manis
69 firasat
70 uji nyali
71 membiarkan mereka dengan dunianya
72 Jangan menyentuhnya.
73 sang penggoda
74 peraturan yang ketat
75 biarkan saja...
76 pemeriksaan
77 tidak ingin melihatnya tapi selalu mencarinya...
78 perayaan
79 merelakannya pergi
80 tetaplah bersamaku
81 sang nenek
82 paman kecil
83 keluarga yang tak dirindukan
84 keluarga yang tak dirindukan 2
85 pulang kerumah
86 sengaja menjauh
87 perasaan yang sama
88 kursi kesakitan Lisa
89 maaf...
90 jangan seperti ini.
91 kembalilah seperti dahulu
92 penjelasan
93 kalimat yang sangat ditunggu.
94 Menjadi Gila Karena Kamu
95 hadapi semuanya
96 luar biasa
97 masa lalu Kevin
98 bersama-sama menghadapinya
99 Patrick sadar
100 menyelesaikan masalah
101 bersenang-senang
102 kamu adalah jawabanya
103 kemana Frans 1
104 kemana Frans 2
105 ritual keluarga
106 hal tak terduga
107 malam yang panjang
108 malam yang panjang 2...
109 malam yang panjang 3
110 jawaban dari semuanya..
111 dia adalah orangnya
112 dialah orangnya 2..
113 bukan orang asing
114 jika...
115 yang terjadi
116 kenapa....
117 bukan seorang penakut
118 wanita perkasa
119 saudara kembar
120 jaga diri baik-baik
121 istri selalu benar
122 Kevin dan Patrick
123 bertemu dia lagi
124 jangan ganggu
125 harga diri
126 dia adalah seorang manusia biasa.
127 mohon bantuannya
128 bukan seperti itu
129 lepaskan dia
130 mencuri dengar
131 bertanggung-jawab
132 kembali lagi....
133 maafkan....
134 kembali dengan tenang
135 makhluk apa itu.....
136 pertanyaan yang belum terjawab
137 menemani istri lembur demi...
138 takut...
139 semua sudah selesai
140 dengan atau tanpa Khay
141 selamat bergabung
142 diluar logika
143 pacaran lagi
144 siapa wanita itu
145 bunga kampus
146 teman baru
147 mitos
148 mencari perhatian
149 jaga jarak
150 rambut baru, semangat baru
151 lebih...
152 curiga..
153 kebohongan yang tertutupi
154 milik ku
155 tempat persembunyian
156 Mr K mencari masalah
157 jangan mencari masalah
158 Mr K marah..
159 memanjakannya...
160 sibuk masing-masing
161 Tidak ada kabar dari Kevin
162 berita bahagia
163 bukan seperti itu..
164 terakhir tahu
165 kenapa....
166 melarikan diri
167 berbaikan
168 protektive
169 gemuk
170 bantuan
171 berkunjung ke makam...
172 seperti keluarga kedua
173 meminta bantuan
174 saling bekerja sama
175 menjalankan rencana
176 Dengan Persyaratan
177 hubungan mereka
178 menemui keluarga
179 demi istri
180 ketika rasa itu muncul.
181 jujur dengan diri sendiri
182 biarkan berjalan seperti air
183 ingin seperti mereka
184 diam...
185 menyesal
186 mengapa
187 berita bahagia
188 berita kelahiran
189 merasakan apa yang dirasakan
190 merasakan apa yang dirasakan 2...
191 merasakan apa yang dirasakan 3
192 rumah baru
193 kehidupan baru
194 perjalanan yang tidak mudah
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Maukah kamu menikah denganku??
2
Menikah
3
Wanita Mandiri
4
Insomnia
5
kakak ipar,,, terima kasih.
6
Cemburu
7
Berdebat
8
Suami...
9
Xavier sang pembaca pikiran
10
Permintaan terakhir mama..
11
temani aku malam ini...
12
Foto Pernikahan
13
Mengundurkan diri
14
Mengundurkan diri 2
15
mengundurkan diri 3
16
desa bunga
17
hari yang menyenangkan
18
mama hilang
19
pergi dan tak kembali...
20
perpisahan
21
Keluarga baru
22
dokter cantik
23
psikolog yang menyenangkan
24
berkencan
25
cemburu dengan diri sendiri
26
Negosiasi
27
mencari dukungan
28
Bertemu dengannya...
29
cinta sejati
30
bermuka dua
31
sendiri dulu
32
percayalah padaku
33
penyuka sesama jenis
34
cincin pernikahan
35
bertemu sang mantan
36
makan siang bersama sang mantan
37
ciuman pertama
38
berbicara empat mata
39
menunggumu pulang
40
ketika sang istri marah....
41
berdiam diri
42
bulan madu
43
belajar menjadi suami yang baik
44
berenang
45
malam pertama
46
imbas dari malam pertama
47
bertanggung jawab
48
trauma malam pertama
49
kembali lagi ...
50
belajar mengungkapkan..
51
rasa itu masih ada
52
biarkan
53
menanti sebuah jawaban
54
pergi dinas
55
serangan di pagi hari
56
bahan pembicaraan.
57
menjauh darinya
58
Mr K ada dimana-mana
59
Leo dan Cindy
60
kursi kesakitan Leo
61
Lisa dan Cindy
62
kecelakaan
63
koma
64
nona kelinci
65
menanti jawaban
66
menanti jawaban.. 2
67
hanya Lisa yang tidak tahu
68
penantian itu berbuah manis
69
firasat
70
uji nyali
71
membiarkan mereka dengan dunianya
72
Jangan menyentuhnya.
73
sang penggoda
74
peraturan yang ketat
75
biarkan saja...
76
pemeriksaan
77
tidak ingin melihatnya tapi selalu mencarinya...
78
perayaan
79
merelakannya pergi
80
tetaplah bersamaku
81
sang nenek
82
paman kecil
83
keluarga yang tak dirindukan
84
keluarga yang tak dirindukan 2
85
pulang kerumah
86
sengaja menjauh
87
perasaan yang sama
88
kursi kesakitan Lisa
89
maaf...
90
jangan seperti ini.
91
kembalilah seperti dahulu
92
penjelasan
93
kalimat yang sangat ditunggu.
94
Menjadi Gila Karena Kamu
95
hadapi semuanya
96
luar biasa
97
masa lalu Kevin
98
bersama-sama menghadapinya
99
Patrick sadar
100
menyelesaikan masalah
101
bersenang-senang
102
kamu adalah jawabanya
103
kemana Frans 1
104
kemana Frans 2
105
ritual keluarga
106
hal tak terduga
107
malam yang panjang
108
malam yang panjang 2...
109
malam yang panjang 3
110
jawaban dari semuanya..
111
dia adalah orangnya
112
dialah orangnya 2..
113
bukan orang asing
114
jika...
115
yang terjadi
116
kenapa....
117
bukan seorang penakut
118
wanita perkasa
119
saudara kembar
120
jaga diri baik-baik
121
istri selalu benar
122
Kevin dan Patrick
123
bertemu dia lagi
124
jangan ganggu
125
harga diri
126
dia adalah seorang manusia biasa.
127
mohon bantuannya
128
bukan seperti itu
129
lepaskan dia
130
mencuri dengar
131
bertanggung-jawab
132
kembali lagi....
133
maafkan....
134
kembali dengan tenang
135
makhluk apa itu.....
136
pertanyaan yang belum terjawab
137
menemani istri lembur demi...
138
takut...
139
semua sudah selesai
140
dengan atau tanpa Khay
141
selamat bergabung
142
diluar logika
143
pacaran lagi
144
siapa wanita itu
145
bunga kampus
146
teman baru
147
mitos
148
mencari perhatian
149
jaga jarak
150
rambut baru, semangat baru
151
lebih...
152
curiga..
153
kebohongan yang tertutupi
154
milik ku
155
tempat persembunyian
156
Mr K mencari masalah
157
jangan mencari masalah
158
Mr K marah..
159
memanjakannya...
160
sibuk masing-masing
161
Tidak ada kabar dari Kevin
162
berita bahagia
163
bukan seperti itu..
164
terakhir tahu
165
kenapa....
166
melarikan diri
167
berbaikan
168
protektive
169
gemuk
170
bantuan
171
berkunjung ke makam...
172
seperti keluarga kedua
173
meminta bantuan
174
saling bekerja sama
175
menjalankan rencana
176
Dengan Persyaratan
177
hubungan mereka
178
menemui keluarga
179
demi istri
180
ketika rasa itu muncul.
181
jujur dengan diri sendiri
182
biarkan berjalan seperti air
183
ingin seperti mereka
184
diam...
185
menyesal
186
mengapa
187
berita bahagia
188
berita kelahiran
189
merasakan apa yang dirasakan
190
merasakan apa yang dirasakan 2...
191
merasakan apa yang dirasakan 3
192
rumah baru
193
kehidupan baru
194
perjalanan yang tidak mudah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!