Keluar dari rumah sakit, sebuah mobil sedan putih sudah menunggu didepan pintu rumah sakit. Pria berkulit sawo matang dengan tinggi 180 cm. sudah berdiri membuka pintu untuk mereka berdua. Awalnya Lisa tidak menyadari kalau pria ini yang akan mengantarkan mereka, Kevin mengarahkan Lisa ke mobil itu.
"Ke catatan sipil" Kevin berbicara singkat
"Baik pak." Pria itu memperhatikan Kevin dan Lisa secara bergantian dari kaca spion mobil sambil menyetir.
Mata Lisa fokus pada pemandangan diluar. Tidak ada yang dipikirkannya saat ini. Hanya kesehatan mamanya dan rasa penyesalan kenapa bisa tiap hari bersama tidak mengetahui kalau mamanya sakit.
"Frans...."
"Maaf pak." Kevin menatap lurus kearah Frans
Frans kembali fokus menyetir.
45 menit perjalanan dari rumah sakit ke catatan sipil. Setelah sampai Frans membuka pintu untuk Kevin. Ketika Frans berjalan kearah pintu mobil Lisa, Kevin menahan langkahnya.
Frans menundukan kepalanya singkat dan masuk kedalam kantor catatan sipil tersebut.
Kevin membuka pintu untuk Lisa sambil mengulurkan tangannya. Lisa meraih tangan Kevin, didalam ada seorang pegawai yang langsung menyambut mereka dengan sangat ramah.
Seorang pria paru baya menyambut mereka dari dalam kantor "Pak Kevin selamat siang, maaf karena bapak tiba-tiba kemari kami tidak sempat mejamu bapak dengan baik."
"tidak masalah, saya disini untuk menikah. Perkenalkan ini Lisa, calon istri saya."
Pria paru baya tersebut langsung memberikan salam kepada Lisa. Lisa membungkukkan tubuhnya sebagi rasa hormat kepada yang lebih tua, pria itu merasa sungkan karena Lisa begitu sopan kepadanya.
"bapak ini bernama Pak Andi, dia adalah kepala bagian di kantor ini." ujar Kevin memperkenalkan Andi kepada Lisa.
"Selamat siang, senang berkenalan dengan anda." Lisa berkata sambil membungkukkan badannya.
Andi tersenyum melihat Lisa, seorang gadis yang cantik dan sangat sopan.
"Mari pak,,, silahkan kekantor saya".
Andi membawa Lisa dan Kevin keruangan kerjanya semua buku tertata rapi dan bersih.
Setelah berbincang beberapa lama, seorang karyawan wanita datang kedalam ruangan dan menyerahkan berkas untuk ditanda tangani kemudian sedikit wawancara singkat.
Karyawan wanita tersebut mengarahkan Lisa dan Kevin untuk mengambil pas photo dibuku pernikahan mereka.
Hanya membutuhkan 5 menit, buku pernikahan pun selesai. Lisa terdiam melihat buku nikahnya kemudian melihat kearah Kevin. Dia tidak percaya semudah ini mendapatkan buku nikah
Kevin memandangi Lisa yang sedang bingung dengan keadaan sekarang.
"sudah??"ujar Lisa tidak percaya
"sudah bu, kalian berdua sudah resmi menjadi suami dan istri" ujar Andi sambil tersenyum puas.
"waah,,,,,,aku tidak menyangka bisa secepat ini." mata Lisa membesar sambil membalik buku nikahnya.
"semoga anda berdua bahagia selamanya sampai tua nanti." ujar Andi.
"terima kasih doanya."ujar Kevin sambil tersenyum.
Frans datang mengetuk pintu ruangan kerja Andi. "maaf pak.."
Kevin mengangguk memberikan izin Frans untuk masuk. Frans berjalan kesebelah Kevin..
"kulkas 2 pintu sudah dikirim ke seluruh alamat rumah karyawan ini. Makan siang berserta Cofee and snack truck sudah disiapkan di kantin kantor. Khusus untuk pak Andy ini dari kami sebagai ucapan wedding gift "
Frans menyerahkan sebuah bungkusan.
"Seharusnya tidak usah repot-repot." Ujar Andi sambil mengeluarkan kotak dari bungkusan yang diserahkan Frans.
Mata Andi berbinar melihat jam tangan edisi limited edition diterimanya.
"ini barang sangat mahal. Saya jadi tidak enak menerimanya."Andi menyodorkan kembali bungkusan itu kearah Kevin
Kevin tersenyum dan menyerahkan kembali kepada Andi. "Tidak pak,apa yang kami berikan belum ada apa-apanya dibandingkan dengan yang bapak lakukan kepada kami. Kami yang harusnya berterima kasih kepada anda."
Andi tertawa senang "baiklah kalau begitu ini saya terima."
Kevin pamit kepada Andi "kalau begitu kami permisi dulu pak, selamat menikmati makan siangnya."
Andi mengantar Kevin dan Lisa sampai keluar kantor.
'apa yang dikatakan Frans tadi benar?'
'orang macam apa ini yang memberi wedding gift berupa kulkas dua pintu kepada semua orang?'
'apa pekerjaan pria ini..'
'jangan-jangan uangnya tidak ada serinya?' Pikir Lisa
Lisa menoleh lagi kearah Kevin.
Sadar Lisa memandanginya, Kevin menoleh kearah Lisa sambil tersenyum.
Lisa buru-buru mengalihkan pandanganya kearah yang lain.
'bahaya sekali pria ini mempunyai ketampanan yang luar biasa' batin Lisa
Kevin menggenggam tangan Lisa, Lisa melihat Kevin yang sedang menggenggam tangannya.
'ini mimpi atau bukan sih?'batin Lisa.
Lisa tidak mendengar lagi ketika Andi berbicara dengan Kevin dari dalam mobil. Pandangan dan pikirannya fokus kepada buku nikah yang dipegangnya disebelah kanan sedangkan tangan kirinya digenggam oleh Kevin.
Matanya bergantian melihat buku nikah, tangan dan Kevin.
Frans merasa lucu melihat Lisa yang terlihat bingung.
"kakak ipar??? kamu baik-baik saja?" tanya Frans.
"Tidak."jawab Lisa singkat
"Apa kakak ipar tidak enak badan?"
"Entahlah. Aku rasa ada yang salah dengan kerja otakku hari ini." jawab Lisa jujur dengan tatapan kosong.
Frans tertawa geli melihat Lisa.
Wanita berumur 25 tahun ini tampak sangat menarik, rambut hitam panjang sebahu dengan tinggi 165 cm berkulit putih gandum. Bulu matanya yang lentik, bibir berwarna pink dan bentuk badan yang padat berisi membuat Lisa termasuk salah satu wanita yang mempunyai banyak penggemar pria rahasia.
"nama kamu Frans kan???" tanya Lisa
Frans mengangguk
"kamu coba cubit aku,,"
Kevin segera menoleh kearah Frans, tatapan matanya yang lurus membuat orang takut melihatnya.
"kakak ipar, aku tidak berani. Nanti bos bisa-bisa menelanku hidup-hidup" Bisik Frans.
"apakah dia begitu menyeramkan???"bisik Lisa
"iya,,tidak juga." jawab Frans ragu.
Lisa merinding mendengar jawaban Frans. 'apa saat ini dia sedang melakukan kesalahan dalam hidupnya?'
Lisa menatap kearah Kevin yang ternyata sudah selesai bicara Andi.
Kevin membuka pintu mobil dan masuk kedalam.
Lisa hanya mengikuti Kevin tanpa memberontak sama sekali, benar-benar bukan seperti dirinya sendiri yang biasanya tidak pernah suka ada kontak fisik dengan pria mana pun.
Setelah menutup pintu mobil, Kevin berkata kepada Frans.. "Sepertinya hari ini kamu terlalu senggang."
Frans menelan ludah dan segera menjalankan mobilnya. Mobil sedan putih itu berjalan kembali kearah rumah sakit.
"Apa kita benar-benar sudah menikah?" Lisa bertanya kepada Kevin, saat ini Lisa merasa masih berada dialam mimpi.
"Ya, tentu saja. Kamu sekarang adalah istriku."
"ooh.." ujar Lisa datar
Kevin mengerutkan keningnya. 'kenapa wanita ini begitu datar menanggapi pernikahan mereka? Bukankah tadi dia yang bersemangat mengajaknya menikah.'
"kenapa? apa kamu menyesal.?" tanya Kevin.
"Menyesal pun tidak berguna, yang sekarang harus dilakukan adalah menjalani dan menghadapi semuanya dengan berani."
Kevin membuka dompetnya dan memberikan kartu ATM kepada Lisa. “Pin nya adalah 6 digit tanggal bulan dan dua angka terakhir tahun lahir kamu”
“Tidak perlu, aku bekerja dan bisa menghasilkan uang sendiri. Kamu simpan saja untuk kamu sendiri.” tolak Lisa.
“kamu pikir dengan kondisi mama sekarang, kamu masih bisa tenang dalam bekerja?” “sebaiknya berhenti bersikap keras kepala. Sebaiknya kamu berhenti bekerja saja. Rawat mama dengan baik.”
Lisa terdiam. Ucapan pria ini memang ada benarnya. Tidak mungkin dengan kondisi mamanya yang sudah sakit separah ini harus sendirian di rumah sakit. Tapi bagaimana pun juga ia harus bekerja, untuk biaya pengobatan mamanya.
Mata Lisa kembali menerawang jauh. Semua terjadi dalam waktu singkat sedangkan ia sendiri tidak ada kesempatan untuk mempersiapkan lahir dan batinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Fety Fatimah
org cina kali cuma ngurus surat doank ,ud nikah!!!
2021-09-27
2
Misqatul Jannah
agamanya apa, kok nikahnya gitu cuman ngurus buku nikah doang?
2021-09-26
1