Muara Hati

Muara Hati

1. Frelianavia

Bulan tampak menggantung di langit malam yang cerah hari ini, seolah tersenyum meski balutan cahayanya belum sempurna.

Via duduk di balkon kamarnya sembari memetik gitar, menyanyikan lagu lama dari Peterpan.

Waktu terasa semakin berlalu

tinggalkan cerita tentang kita

Akan tiada lagi kini tawamu

'Tuk hapuskan rasa sepi di hati

Salah satu lagu yang menurut Via paling asik dinyanyikan dengan gitarnya saat diri butuh asupan energi agar bisa lebih bersemangat.

Di dalam kamar, di atas meja belajarnya, laptopnya masih menyala, semula ia memang sedang mengerjakan tugas kuliah, tapi tiba-tiba malas menyerang dan walhasil Via menjadikan gitarnya sebagai pelampiasan.

Gadis manis dengan rambut panjang yang selalu di kuncir kuda itu tampak menikmati setiap petikan gitarnya, menyanyi dengan sepenuh hati seolah tengah disaksikan rimbun daun pohon Mangga yang tepat di depan balkon kamarnya.

"Non... Non Via."

Tiba-tiba terdengar suara Mbok Nah dari luar kamar, Via hanya melongok ke dalam kamar sembari berteriak...

"Engga di kunci Mboook..."

Tak lama pintu kamar dibuka, Mbok Nah muncul dengan nampan berisi sepiring kecil potongan buah apel dan pir.

"Katanya mau belajar."

Kata Mbok Nah sambil meletakkan piring potongan buahnya di atas meja belajar dekat laptop yang masih menyala.

"Otaknya ruwet Mbok, jadi nyari hiburan dulu."

Via nyengir.

"Hmm Non ini, nyari hiburan sambil duduk di balkon malam-malam begini yang ada masuk angin."

Kata Mbok Nah.

"Hihihi..."

Via cekikikan, lalu masuk ke dalam kamar sambil memeluk gitarnya.

"Ayah belum pulang yah Mbok?"

Tanya Via sambil meletakkan gitarnya di atas tempat tidur, lalu mencomot satu potong buah pir dan melahapnya.

"Paling lusa baru pulang, biasanya kalau ke Bali kan agak lama."

Jawab Mbok Nah.

Via mantuk-mantuk.

"Besok Via kuliah siang, Mbok Nah ada jadwal belanja ke pasar ngga? Apa ke mall saja yuk."

Ajak Via.

Mbok Nah menggeleng cepat.

"Malas Non kalau belanja di mall. Enak di pasar bisa nawar. Non mau ikut?"

Mbok Nah iseng bertanya.

Via duduk di kursi belajar dan mencomot satu potong pir lagi.

"Ngg..."

Via seperti mempertimbangkan. Lalu...

"Boleh deh, Via lagi pengen makan nasi Brongkos dekat pasar Mbok, yang biasa Mbok beliin, enak itu."

Kata Via.

Mbok Nah mengangguk.

"Ya sudah, teruskan belajarnya, biar bisa cepat tidur, jadi besok tidak kesiangan ke pasarnya."

Mbok Nah menepuk bahu Via.

Gadis manis itu mengacungkan ibu jarinya.

"Siap Mbok."

Mbok Nah tersenyum.

Tak terasa sudah dua puluh tahun Mbok Nah mendampingi Via, dari pertama ia lahir hingga akhirnya sekarang menjadi gadis yang begitu manis.

Di usianya yang menginjak dua puluh tahun, Via sudah mengalami banyak hal yang tidak mengenakkan. Orangtuanya yang bercerai saat Via berusia lima belas tahun, menjadi rebutan orangtuanya sampai akhirnya di usir dari rumah Ibunya oleh laki-laki yang menikahi sang Ibu.

Via yang semula memilih tinggal dengan Ibunya di Jakarta karena Ayah terlalu sibuk dengan pekerjaannya, akhirnya memutuskan tinggal bersama sang Ayah yang pindah ke Jogja dan tinggal bersama Ayah hingga saat ini.

"Tak apa ngga ada Ibu, yang penting ada Mbok Nah kan?"

Begitu Via menghibur diri sendiri.

**--------**

Pagi jelang jam enam, Via memanaskan motor jadul milik Ayahnya yang sesekali ia suka pakai jika ingin jalan-jalan sekitar Jogja. Motor bebek warna merah yang tanpa variasi tambahan itu masih cukup bagus karena Ayah Via memang pandai merawat kendaraan miliknya.

Bahkan dua mobil di garasi mereka juga adalah mobil keluaran tahun lama, yang satu sedan warna abu-abu yang jika suka nonton film era Bang Rano Karno pasti sering melihat sedan itu dan yang satu lagi mobil jeep yang juga keluaran tahun lama berwarna kuning.

"Mboook... Sudah siap nih."

Via berteriak dari arah halaman.

Mbok Nah tergesa-gesa keluar dari pintu samping pagar lalu mengancing pintu dan segera menghampiri nona mudanya.

Mbok Nah siap dengan tas belanjanya.

Via naik ke atas motor, Mbok Nah duduk menyamping di boncengan.

"Ngebut apa pelan-pelan nih Mbok?"

Tanya Via.

Mbok Nah menepuk punggung nona nya.

"Jangan ngebut Non, nanti Mbok Nah jantungan lagi."

Kata Mbok Nah yang kapok diboncengkan Via saat pergi ke Pasar Beringharjo malam hari karena nona mudanya ingin makan di luar rumah.

Via tertawa kecil, lalu menstarter motornya.

Seorang tetangga rumah yang baru keluar dari pagar rumahnya menyapa Via.

"Lha pagi-pagi sudah motor-motoran to."

"Hehe... Motor beneran kok Bu Jaya, monggo Bu, mau ke pasar dulu."

Kata Via ramah.

Via memang manis. Bukan hanya wajahnya, namun juga kepribadiannya. Ia bukan hanya murah senyum pada semua orang, namun juga santun.

Hanya saja, Via tak begitu senang bergaul di luar rumah, terutama sejak kedua orangtuanya bercerai. Ia lebih senang menikmati hari-harinya di dalam rumah. Bermain gitar atau sekedar membaca buku sambil mendengarkan musik-musik favoritnya.

Hanya sesekali saja Via keluar rumah untuk pergi kuliah dan jalan-jalan. Kadang ke alun-alun, atau ke pasar Beringharjo. Ada kalanya ia juga nonton film ke bioskop, tapi jarang sekali ia melakukannya dengan teman-temannya.

Orang bilang Via itu introver, dan mungkin itu ada benarnya.

Meski Via bukan tipe pemalu dan anti sosial, Via hanyalah penikmat kesendirian.

Ia ramah tapi tak senang terlalu bercampur dengan orang lain. Meskipun sempat ikut band, ia tetap bukan orang yang memiliki teman banyak.

Aneh memang, tapi begitulah adanya. Mungin benar Via adalah satu dari sekian manusia yang memiliki pribadi yang unik. Begitu kira-kira.

Via memarkirkan motornya di parkiran pasar. Lalu mengawal Mbok Nah masuk ke dalam pasar tradisional yang konon sudah berdiri dari tahun 1809 itu.

Dulunya di sana lebih terkenal dengan pasar burung, bahkan turis manca negara sering menyebutnya dengan Bird Market karena sejak tahun 1960 memang hampir semua pedagang Burung kumpul di sana.

Sebagai orang jawa, burung juga termasuk tolak ukur kesuksesan seorang laki-laki, dimana laki-laki Jawa itu harus memiliki lima macam kepemilikan jika ingin dikatakan sukses. Lima hal itu adalah, rumah, isteri, kuda, keris dan yang terakhir burung.

"Non Via mau makan apa nanti siang?"

Tanya Mbok Nah.

"Tumis kangkung saja Mbok, sama tempe goreng dan ayam goreng."

Jawab Via.

Mbok Nah kemudian berjalan ke arah pedagang sayur dimana di sana menyediakan macam-macam sayuran, dari Bayam, Kangkung sampai sawi.

Setelah sibuk memilih beberapa macam sayuran untuk di masak siang nanti dan sampai tiga hari ke depan, Mbok Nah kemudian menuju pedagang tempe.

"Mas Bayu, tumbas tempe."

Kata Mbok Nah.

Seorang pemuda yang wajahnya cukup tampan yang semula sedang sibuk menyusun tong kayu bekas wadah tempe, tampak tersenyum ramah menyambut Mbok Nah.

"Eh Mbok Nah, nggih Mbok, tumbas pinten Mbok?"

Via yang berdiri di sebelah Mbok Nah tampak memperhatikan Bayu yang kemudian memilihkan tempe untuk Mbok Nah.

"Putrine to Mbok?"

Tiba-tiba Bos tempe berperawakan besar namun wajahnya ramah itu muncul dari arah belakang Via dan Mbok Nah.

Sepertinya Bapak itu baru datang dari rumah.

"Eh Pak Dulah,"

Mbok Nah menyapa.

"Kasih imbuhan Yu,"

Kata Pak Dulah kepada Bayu.

Bayu menurut menambahkan satu papan tempe untuk Mbok Nah.

"Ini anak majikan, lagi mau mengantar Mbok belanja."

Mbok Nah memperkenalkan Via pada Pak Dulah yang mengangguk.

"Cah ayu mau pergi ke pasar yo jarang-jarang sekarang."

Pak Dulah dan Mbok Nah terkekeh.

Bayu sejenak mencuri pandang pada Via yang hanya tersenyum tipis saja dibilang ayu.

Hmm... Memang ayu kok. Batin Bayu.

**-----------**

Terpopuler

Comments

Lila Anggraini

Lila Anggraini

yuk kita ikutin deh kisah via n bayu

2022-09-04

0

kanaya

kanaya

haloo thoor
q mampir

2022-07-14

1

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

mampir lg nih thor

2022-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Frelianavia
2 2. Bayu Nugraha
3 3. Rifaldi Reyhan
4 4. Dewi Rahayu
5 5. Absurd
6 6. Manja
7 7. Menantu Idaman Bu Darsih
8 7. Menantu Idaman Emak
9 8. Gadis Nasi Brongkos
10 9. Tugas Kuliah
11 10. Ribut VS Ribet
12 11. Rejeki Nomplok
13 12. Gadis Impian Bayu
14 13. Kepulangan Ayah Via
15 14. Via Manis
16 15. Undangan
17 16. Cemburu
18 17. Mengantar Pulang
19 18. Oh Ayah, Oh Ibu
20 19. Cinta itu Jingga
21 20. Tawaran Menggiurkan
22 21. Kebetulan
23 22. Jemputan Tak Terduga
24 23. Kejutan
25 24. Bertemu Ayah Via
26 25. Bunga Taman Hati
27 25. Bunga Taman Hati
28 26. Rencana Keluarga Rifal
29 26. Rencana Keluarga Rifal
30 27. Tak Ada Pilihan
31 28. Salah Sangka
32 29. Kenalan
33 30. Bohong
34 30. Bohong
35 31. Hari Yang Di Nanti
36 32. I'm Fine...
37 33. Tak Bisa Dipaksakan
38 33. Tak Bisa Dipaksakan
39 34. Gawat Darurat
40 35. Protes
41 36. Kabur Dari Rumah
42 37. Rusuh
43 38. Perjanjian
44 39. Mulai Akting
45 40. Kampus Biru Kelabu
46 41. Calon Ayah Mertua
47 42. Ibu Sakit
48 43. Ajakan Bayu
49 44. Jadi Banyak Buntut
50 45. Ikut
51 46. Gelisah
52 47. Menuju Kota Batik
53 48. Sederhana Itu Nyaman
54 49. Liburan Sederhana
55 50. Firasat
56 51. Kena Deh!
57 52. Bingung
58 53. Ya Sudahlah
59 54. Cita Cinta
60 55. Apes
61 56. Pasrah Sajalah
62 57. Sudah Mencoba
63 58. Entahlah Entah
64 59. Yang Terbaik
65 60. Haruskah Aku Menyerah?
66 61. Hari Lamaran
67 62. Pasangan Serasi
68 63. Kejutan Pagi
69 64. Rasa Aneh
70 65. Cemburu kah?
71 66. Peduli Tanpa Sadar
72 67. Dia Calon Isteriku
73 68. Mulai Gamang
74 69. Trauma
75 70. Masa Kelam
76 71. Membuat Heboh
77 72. Di Bawah Rintik Hujan
78 73. Sibuk
79 74. Hari Haru
80 75. Malam Midodareni
81 76. Gelisah
82 77. Akad Nikah
83 78. Malam Pertama
84 79. Pengantin Baru
85 80. Menantu-Menantu Kesayangan
86 81. Selamat Datang Lombok
87 82. Seperti Gerimis
88 83. Tak Seindah Senggigi
89 83. Tak Seindah Senggigi
90 84. Lembayung Senja
91 85. Mendung Di Jakarta
92 86. Tak Bisa
93 87. Blue
94 88. Mengalihkan Dunia
95 89. Menyerah
96 90. Maaf
97 91. Resah
98 92. Berjuta Rasa
99 93. Tragedi Jus Jeruk
100 94. Cinta Dan Rasa Bersalah
101 95. Senyummu Membawa Luka
102 96. Cinta Segitiga
103 97. Amarah
104 98. Frustasi
105 99. Arti Hadirmu
106 100. Yang Terbaik
107 101. Hati Yang Menjauh
108 102. Bunga Pernikahan Yang Direstui
109 103. Wejangan Untuk Bayu
110 104. Konser Kecil Via
111 105. I Love You
112 106. Kasih Putih
113 107. Mari Akhiri
114 108. Iklaskan
115 109. Berhasil Juga
116 110. Tentang Rasa
117 111. Pikiran Liar
118 112. Sesuatu
119 113. Rindu Ibunda
120 114. Si Charming Bayu
121 115. Cita Dan Cinta
122 116. Takashi Harumi
123 117. Ibu Utari
124 118. Cinta Seindah Jogjakarta
125 119. Harapan Dan Mimpi
126 120. Hati Yang Terbuka
127 121. Firasat
128 122. Hadiah Dari Tuhan
129 123. Sesal Selalu Diakhir
130 124. Yang Terpisah Lama
131 125. Tabur Tuai
132 126. Dua Pemuda Baik
133 127. The Perfect Moment
134 128. Pelangi Dalam Hidup
135 129. Muara Hati
136 130. Utsukushii Hana
137 131. Halo Bayu
138 132. Nyidam Kiwi
139 133. Belum Terganti
140 134. Masih Menikmati Waktu
141 135. Beri Kesempatan Hatimu
142 136. Masa Lalu Biar Berlalu
143 137. Ada Pelangi Di Matamu
144 138. Kabar Burung
145 139. Rindu Merindu
146 140. Bahagia Itu Simpel
147 141. Selamat Datang Di Jakarta
148 142. When U Say Nothing At All
149 143. Panggilan Tak Terjawab
150 144. Jangan Takut Memulai
151 145. Lebih Indah
152 146. Saatnya Pulang
153 147. Meminta Restu
154 148. Cinta Itu Telah Bermuara
155 149. Orang Dari Masa Lalu
156 150. Tak Ada Kesempatan Kedua
157 151. Jodoh Tak Akan Kemana
158 152. Haru Biru Kelabu
159 153. Kencan Dan Makan Malam
160 154. Sulit Memberi Restu
161 155. Keputusan Terbaik
162 156. Memberanikan Diri
163 157. Bahagianya Harumi & Via
164 158. Senyuman Dari Masalalu
165 159. Bonus
166 160. Othor Menyapa
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Frelianavia
2
2. Bayu Nugraha
3
3. Rifaldi Reyhan
4
4. Dewi Rahayu
5
5. Absurd
6
6. Manja
7
7. Menantu Idaman Bu Darsih
8
7. Menantu Idaman Emak
9
8. Gadis Nasi Brongkos
10
9. Tugas Kuliah
11
10. Ribut VS Ribet
12
11. Rejeki Nomplok
13
12. Gadis Impian Bayu
14
13. Kepulangan Ayah Via
15
14. Via Manis
16
15. Undangan
17
16. Cemburu
18
17. Mengantar Pulang
19
18. Oh Ayah, Oh Ibu
20
19. Cinta itu Jingga
21
20. Tawaran Menggiurkan
22
21. Kebetulan
23
22. Jemputan Tak Terduga
24
23. Kejutan
25
24. Bertemu Ayah Via
26
25. Bunga Taman Hati
27
25. Bunga Taman Hati
28
26. Rencana Keluarga Rifal
29
26. Rencana Keluarga Rifal
30
27. Tak Ada Pilihan
31
28. Salah Sangka
32
29. Kenalan
33
30. Bohong
34
30. Bohong
35
31. Hari Yang Di Nanti
36
32. I'm Fine...
37
33. Tak Bisa Dipaksakan
38
33. Tak Bisa Dipaksakan
39
34. Gawat Darurat
40
35. Protes
41
36. Kabur Dari Rumah
42
37. Rusuh
43
38. Perjanjian
44
39. Mulai Akting
45
40. Kampus Biru Kelabu
46
41. Calon Ayah Mertua
47
42. Ibu Sakit
48
43. Ajakan Bayu
49
44. Jadi Banyak Buntut
50
45. Ikut
51
46. Gelisah
52
47. Menuju Kota Batik
53
48. Sederhana Itu Nyaman
54
49. Liburan Sederhana
55
50. Firasat
56
51. Kena Deh!
57
52. Bingung
58
53. Ya Sudahlah
59
54. Cita Cinta
60
55. Apes
61
56. Pasrah Sajalah
62
57. Sudah Mencoba
63
58. Entahlah Entah
64
59. Yang Terbaik
65
60. Haruskah Aku Menyerah?
66
61. Hari Lamaran
67
62. Pasangan Serasi
68
63. Kejutan Pagi
69
64. Rasa Aneh
70
65. Cemburu kah?
71
66. Peduli Tanpa Sadar
72
67. Dia Calon Isteriku
73
68. Mulai Gamang
74
69. Trauma
75
70. Masa Kelam
76
71. Membuat Heboh
77
72. Di Bawah Rintik Hujan
78
73. Sibuk
79
74. Hari Haru
80
75. Malam Midodareni
81
76. Gelisah
82
77. Akad Nikah
83
78. Malam Pertama
84
79. Pengantin Baru
85
80. Menantu-Menantu Kesayangan
86
81. Selamat Datang Lombok
87
82. Seperti Gerimis
88
83. Tak Seindah Senggigi
89
83. Tak Seindah Senggigi
90
84. Lembayung Senja
91
85. Mendung Di Jakarta
92
86. Tak Bisa
93
87. Blue
94
88. Mengalihkan Dunia
95
89. Menyerah
96
90. Maaf
97
91. Resah
98
92. Berjuta Rasa
99
93. Tragedi Jus Jeruk
100
94. Cinta Dan Rasa Bersalah
101
95. Senyummu Membawa Luka
102
96. Cinta Segitiga
103
97. Amarah
104
98. Frustasi
105
99. Arti Hadirmu
106
100. Yang Terbaik
107
101. Hati Yang Menjauh
108
102. Bunga Pernikahan Yang Direstui
109
103. Wejangan Untuk Bayu
110
104. Konser Kecil Via
111
105. I Love You
112
106. Kasih Putih
113
107. Mari Akhiri
114
108. Iklaskan
115
109. Berhasil Juga
116
110. Tentang Rasa
117
111. Pikiran Liar
118
112. Sesuatu
119
113. Rindu Ibunda
120
114. Si Charming Bayu
121
115. Cita Dan Cinta
122
116. Takashi Harumi
123
117. Ibu Utari
124
118. Cinta Seindah Jogjakarta
125
119. Harapan Dan Mimpi
126
120. Hati Yang Terbuka
127
121. Firasat
128
122. Hadiah Dari Tuhan
129
123. Sesal Selalu Diakhir
130
124. Yang Terpisah Lama
131
125. Tabur Tuai
132
126. Dua Pemuda Baik
133
127. The Perfect Moment
134
128. Pelangi Dalam Hidup
135
129. Muara Hati
136
130. Utsukushii Hana
137
131. Halo Bayu
138
132. Nyidam Kiwi
139
133. Belum Terganti
140
134. Masih Menikmati Waktu
141
135. Beri Kesempatan Hatimu
142
136. Masa Lalu Biar Berlalu
143
137. Ada Pelangi Di Matamu
144
138. Kabar Burung
145
139. Rindu Merindu
146
140. Bahagia Itu Simpel
147
141. Selamat Datang Di Jakarta
148
142. When U Say Nothing At All
149
143. Panggilan Tak Terjawab
150
144. Jangan Takut Memulai
151
145. Lebih Indah
152
146. Saatnya Pulang
153
147. Meminta Restu
154
148. Cinta Itu Telah Bermuara
155
149. Orang Dari Masa Lalu
156
150. Tak Ada Kesempatan Kedua
157
151. Jodoh Tak Akan Kemana
158
152. Haru Biru Kelabu
159
153. Kencan Dan Makan Malam
160
154. Sulit Memberi Restu
161
155. Keputusan Terbaik
162
156. Memberanikan Diri
163
157. Bahagianya Harumi & Via
164
158. Senyuman Dari Masalalu
165
159. Bonus
166
160. Othor Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!