2. Bayu Nugraha

Mbok Nah akhirnya selesai berbelanja setelah hampir seluruh pasar ia kelilingi. Via yang perutnya sudah lapar dan ingin segera mengisinya dengan Nasi Brongkos langsung bernafas lega.

"Akhirnyaaaaa..."

Kata Via.

Mbok Nah cekikikan.

Ia tahu nona mudanya tak suka ikut ke pasar bukan karena tidak suka dengan pasarnya, tapi tidak suka dengan kebiasaan Mbok Nah yang suka muter-muter dulu seperti obat nyamuk.

"Sudah lapar yah Non?"

Tanya Mbok Nah.

"Yah udah tahu pake nanya si Mbok mah, ngabisin suara aja."

Sahut Via.

"Ayuk Mbok, ntar cacing di dalam perutku pada demo."

Via mengambil alih beberapa kantong belanjaan di tangan Mbok Nah yang sudah tak muat masuk ke dalam tas belanja yang ia bawa.

Via berjalan cepat menuju parkiran, lalu memberikan satu lembar uang sepuluh ribuan pada tukang parkir.

Tukang Parkir sigap membantu Via mengeluarkan motor dari barisan motor lain yang sudah ramai berjejer, bersama dengan itu muncul pemuda yang tadi melayani Mbok Nah di lapak tempe.

"Eh Mas Bayu."

Sapa Mbok Nah.

Pemuda bernama Bayu itu tersenyum. Wajah Bayu tampak semakin mempesona dengan senyumannya.

Pemuda itu menghampiri Mbok Nah dan berbincang sebentar.

"Ini Non."

Tukang parkir tiba-tiba mengagetkan Via yang sibuk menatap bayangan wajah Bayu dari kaca spion motornya.

Tukang parkir memberikan Via kembalian,

"Oh, ngga usah Pak, buat Bapak aja."

Kata Via.

"Wah, maturnuwun Non."

Tukang parkir senang.

"Ayo Mbok, lapar kita."

Kata Via pada Mbok Nah yang masih saja berbincang dengan Bayu.

"Oalah, ini nona muda lagi kelaparan."

Mbok Nah terkekeh.

Jiaaah kelaparan, memprihatinkan sekali rasanya penggambaran Mbok Nah.

Bayu membantu Mbok Nah naik ke boncengan, lalu membantu menata kantong-kantong belanja di motor Via agar tidak sampai membuat Via kesulitan mengendarai motornya.

"Makasih."

Kata Via sok santai.

Lagi-lagi Bayu tersenyum.

Ah' kalau satu kali lagi Via melihat senyum itu, Via pasti akan klepek-klepek.

Via akhirnya cepat-cepat menstarter motornya. Ia harus segera melarikan diri karena jantungnya sudah mulai berdetak tidak normal.

"Monggo Mas Bayu duluan..."

Kata Mbok Nah.

Bayu mengangguk.

Via membawa motornya ke arah warung nasi Brongkos yang cukup terkenal dan letaknya tak jauh dari pasar.

Setelah sampai depan warung, ia langsung parkir, dan buru-buru mengajak masuk Mbok Nah.

"Saya makan soto saja Non."

Kata mbok Nah.

Via mengangguk.

Gadis ayu itu lantas memesan satu nasi Brongkos lengkap dan satu porsi soto, minumannya teh nasgitel pastinya.

Via memilih duduk tak jauh dari pintu masuk. Mbok Nah duduk di sebelahnya.

"Mas Bayu itu ganteng, baik, pinter lagi."

Tiba-tiba Mbok Nah seperti jubir partai.

"Apaan Mbok."

Kata Via.

"Itu, Mas Bayu, yang tadi ketemu di pasar, dia kan kerja jadi kuli tempe sekalian kuliah."

"Oh yah?"

Via membelalakan mata.

"Iya, Pak Dulah yang cerita, kalau Mas Bayu itu aslinya keponakan Bu Siti isteri pak Dulah, dia dapat beasiswa di kampus ternama, dia tinggal di rumah Pak Dulah, jadi dia sekalian bantu-bantu."

"Hmm..."

Via mantuk-mantuk.

Luar biasa, di jaman sekarang ternyata masih ada cowok baik yang tersisa. Batin Via.

"Kalau sama Non Via cocok deh. Non Via kan ayu, mas Bayu ganteng, kalau punya anak pasti cantik-cantik dan ganteng-ganteng."

Seloroh Mbok Nah.

"Lah Mbok Nah ini, kok nyampenya anak sih."

Via jadi tertawa.

**--------**

Bayu baru sampai di rumah Pak Dulah, pamannya yang menjadi juragan tempe. Pak Dulah aslinya orang Pekalongan, ia merantau ke Jogja dan cukup berhasil membuat usaha tempe asli kedelai tanpa campuran.

Sudah lebih dari dua puluh tahun Pak Dulah menjalani usaha produk rumahan tempe di Jogja. Bukan hanya memproduksi tempe mentah, namun juga Pak Dulah mengolahnya menjadi keripik tempe berbentuk bulat yang juga cukup digemari para pelanggannya.

Bulan ini sudah masuk tahun kedua Bayu tinggal di rumah Pak Dulah sebagai paman iparnya. Selain agar tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk tempat tinggal, Bayu juga justeru bisa menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja membantu Pak Dulah.

Selama tinggal di rumah Pak Dulah, Bayu sangat disayangi Paman dan Bibinya itu. Bukan hanya karena ia rajin, namun juga karena sejak ada Bayu penjualan tempe di pasar meningkat pesat.

Alasannya jelas, ketampanan wajah Bayu memikat sebagian pembantu rumah tangga atau tukang sayur yang masih gadis dan janda.

Bayu sendiri sebetulnya pemuda yang cukup pemalu, ia tak suka banyak bergaul, sepulang kuliah ia tak pernah ke mana-mana, selalu ia akan langsung pulang dan kembali bekerja di pabrik rumahan tempe milik sang Paman.

"Hey Yu, ada kiriman tuh."

Kata Triono.

Bayu mengerutkan kening saat turun dari motornya.

"Kiriman apa?"

Tanya Bayu bingung.

"Itu, biasa, Ratmi."

Kata Triono lagi.

"Ratmi anak Bu Darsih?"

Tanya Bayu.

"Iyalah dia, fans beratmu."

Triono terbahak.

Bayu hanya mengulum senyum.

Dia memang selalu setenang itu.

Tak terlalu peduli dengan urusan perempuan, kecuali...

Ah' kenapa tiba-tiba Bayu ingat wajah gadis yang bersama Mbok Nah tadi di pasar.

Gadis berwajah ayu dan manis itu, yang senyumnya terbit tak berlebihan.

Bayu menggotong beberapa tong kayu bekas wadah tempe ke dalam ruangan yang digunakan untuk mengolah kedelai.

Mesin giling kedelai sudah mulai beroperasi, dua orang teman Triono sudah mulai memindahkan kedelai yang sebelumnya sudah dicuci bersih dan di rebus ke dalam mesin penggilingan.

"Aku ada kuliah pagi, paling nanti aku akan pulang setelah masuk proses membungkus."

Kata Bayu.

"Kirimannya bagaimana ini Yu?"

Tanya Triono menunjuk satu kotak kue yang diletakkan di atas kursi kayu lapuk.

"Buat kalian saja, tadi aku sudah makan gorengan di pasar."

Ujar Bayu sambil berlalu masuk ke rumah.

Tentu saja Triono dan kedua temannya, si Cipto dan Slamet menyambut dengan senang hati.

Bayu masuk ke kamarnya untuk mengambil handuk, saat kemudian Bibinya melewati kamar Bayu. Wanita itu tampak rapih.

"Mau pergi Bi?"

Tanya Bayu.

"Iya, diajak Bu RT ke pesantren nengok cucunya."

"Ooh..."

Bayu mantuk-mantuk.

"Kamu kuliah pagi Yu?"

"Iya Bi."

"O ya sudah, kalau bensin motor habis, kamu ambil saja itu di tempat biasa, Bibi selalu sediakan uang untuk beli bensin motor-motor Paman."

"Ah sudah Bi, uang dari hasil bantu-bantu lebih dari cukup untuk beli bensin dan segala macam kebutuhan."

Jawab Bayu.

"Ah kamu ini, selalu saja begitu jawabannya. Uang dari Paman itu kan gajianmu kerja, kalo Bibi ngasih kan karena kamu keponakan Bibi."

Mendengarnya Bayu mengangguk.

"Matursuwun Bi, tapi memang masih cukup."

Bibi Siti menghela nafas.

Lalu tersenyum sambil menepuk lengan Bayu.

"Sudah Bibi pamit, kamu hati-hati berangkat dan pulang kuliahnya."

"Nggih Bi."

**---------**

Terpopuler

Comments

Hari Yatno

Hari Yatno

kalo wong jowo bibi jdi bulek lho .wkwkwkwk

2025-02-26

0

Fitra Ramdani

Fitra Ramdani

mau jadi tim Bayu TPI kok yg dijodohkan dgn via si rifaldi

2022-02-07

1

flori

flori

selalu sukaaakk deh sama karya nya othor... luv... luv...💗💗💗

2022-01-10

3

lihat semua
Episodes
1 1. Frelianavia
2 2. Bayu Nugraha
3 3. Rifaldi Reyhan
4 4. Dewi Rahayu
5 5. Absurd
6 6. Manja
7 7. Menantu Idaman Bu Darsih
8 7. Menantu Idaman Emak
9 8. Gadis Nasi Brongkos
10 9. Tugas Kuliah
11 10. Ribut VS Ribet
12 11. Rejeki Nomplok
13 12. Gadis Impian Bayu
14 13. Kepulangan Ayah Via
15 14. Via Manis
16 15. Undangan
17 16. Cemburu
18 17. Mengantar Pulang
19 18. Oh Ayah, Oh Ibu
20 19. Cinta itu Jingga
21 20. Tawaran Menggiurkan
22 21. Kebetulan
23 22. Jemputan Tak Terduga
24 23. Kejutan
25 24. Bertemu Ayah Via
26 25. Bunga Taman Hati
27 25. Bunga Taman Hati
28 26. Rencana Keluarga Rifal
29 26. Rencana Keluarga Rifal
30 27. Tak Ada Pilihan
31 28. Salah Sangka
32 29. Kenalan
33 30. Bohong
34 30. Bohong
35 31. Hari Yang Di Nanti
36 32. I'm Fine...
37 33. Tak Bisa Dipaksakan
38 33. Tak Bisa Dipaksakan
39 34. Gawat Darurat
40 35. Protes
41 36. Kabur Dari Rumah
42 37. Rusuh
43 38. Perjanjian
44 39. Mulai Akting
45 40. Kampus Biru Kelabu
46 41. Calon Ayah Mertua
47 42. Ibu Sakit
48 43. Ajakan Bayu
49 44. Jadi Banyak Buntut
50 45. Ikut
51 46. Gelisah
52 47. Menuju Kota Batik
53 48. Sederhana Itu Nyaman
54 49. Liburan Sederhana
55 50. Firasat
56 51. Kena Deh!
57 52. Bingung
58 53. Ya Sudahlah
59 54. Cita Cinta
60 55. Apes
61 56. Pasrah Sajalah
62 57. Sudah Mencoba
63 58. Entahlah Entah
64 59. Yang Terbaik
65 60. Haruskah Aku Menyerah?
66 61. Hari Lamaran
67 62. Pasangan Serasi
68 63. Kejutan Pagi
69 64. Rasa Aneh
70 65. Cemburu kah?
71 66. Peduli Tanpa Sadar
72 67. Dia Calon Isteriku
73 68. Mulai Gamang
74 69. Trauma
75 70. Masa Kelam
76 71. Membuat Heboh
77 72. Di Bawah Rintik Hujan
78 73. Sibuk
79 74. Hari Haru
80 75. Malam Midodareni
81 76. Gelisah
82 77. Akad Nikah
83 78. Malam Pertama
84 79. Pengantin Baru
85 80. Menantu-Menantu Kesayangan
86 81. Selamat Datang Lombok
87 82. Seperti Gerimis
88 83. Tak Seindah Senggigi
89 83. Tak Seindah Senggigi
90 84. Lembayung Senja
91 85. Mendung Di Jakarta
92 86. Tak Bisa
93 87. Blue
94 88. Mengalihkan Dunia
95 89. Menyerah
96 90. Maaf
97 91. Resah
98 92. Berjuta Rasa
99 93. Tragedi Jus Jeruk
100 94. Cinta Dan Rasa Bersalah
101 95. Senyummu Membawa Luka
102 96. Cinta Segitiga
103 97. Amarah
104 98. Frustasi
105 99. Arti Hadirmu
106 100. Yang Terbaik
107 101. Hati Yang Menjauh
108 102. Bunga Pernikahan Yang Direstui
109 103. Wejangan Untuk Bayu
110 104. Konser Kecil Via
111 105. I Love You
112 106. Kasih Putih
113 107. Mari Akhiri
114 108. Iklaskan
115 109. Berhasil Juga
116 110. Tentang Rasa
117 111. Pikiran Liar
118 112. Sesuatu
119 113. Rindu Ibunda
120 114. Si Charming Bayu
121 115. Cita Dan Cinta
122 116. Takashi Harumi
123 117. Ibu Utari
124 118. Cinta Seindah Jogjakarta
125 119. Harapan Dan Mimpi
126 120. Hati Yang Terbuka
127 121. Firasat
128 122. Hadiah Dari Tuhan
129 123. Sesal Selalu Diakhir
130 124. Yang Terpisah Lama
131 125. Tabur Tuai
132 126. Dua Pemuda Baik
133 127. The Perfect Moment
134 128. Pelangi Dalam Hidup
135 129. Muara Hati
136 130. Utsukushii Hana
137 131. Halo Bayu
138 132. Nyidam Kiwi
139 133. Belum Terganti
140 134. Masih Menikmati Waktu
141 135. Beri Kesempatan Hatimu
142 136. Masa Lalu Biar Berlalu
143 137. Ada Pelangi Di Matamu
144 138. Kabar Burung
145 139. Rindu Merindu
146 140. Bahagia Itu Simpel
147 141. Selamat Datang Di Jakarta
148 142. When U Say Nothing At All
149 143. Panggilan Tak Terjawab
150 144. Jangan Takut Memulai
151 145. Lebih Indah
152 146. Saatnya Pulang
153 147. Meminta Restu
154 148. Cinta Itu Telah Bermuara
155 149. Orang Dari Masa Lalu
156 150. Tak Ada Kesempatan Kedua
157 151. Jodoh Tak Akan Kemana
158 152. Haru Biru Kelabu
159 153. Kencan Dan Makan Malam
160 154. Sulit Memberi Restu
161 155. Keputusan Terbaik
162 156. Memberanikan Diri
163 157. Bahagianya Harumi & Via
164 158. Senyuman Dari Masalalu
165 159. Bonus
166 160. Othor Menyapa
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Frelianavia
2
2. Bayu Nugraha
3
3. Rifaldi Reyhan
4
4. Dewi Rahayu
5
5. Absurd
6
6. Manja
7
7. Menantu Idaman Bu Darsih
8
7. Menantu Idaman Emak
9
8. Gadis Nasi Brongkos
10
9. Tugas Kuliah
11
10. Ribut VS Ribet
12
11. Rejeki Nomplok
13
12. Gadis Impian Bayu
14
13. Kepulangan Ayah Via
15
14. Via Manis
16
15. Undangan
17
16. Cemburu
18
17. Mengantar Pulang
19
18. Oh Ayah, Oh Ibu
20
19. Cinta itu Jingga
21
20. Tawaran Menggiurkan
22
21. Kebetulan
23
22. Jemputan Tak Terduga
24
23. Kejutan
25
24. Bertemu Ayah Via
26
25. Bunga Taman Hati
27
25. Bunga Taman Hati
28
26. Rencana Keluarga Rifal
29
26. Rencana Keluarga Rifal
30
27. Tak Ada Pilihan
31
28. Salah Sangka
32
29. Kenalan
33
30. Bohong
34
30. Bohong
35
31. Hari Yang Di Nanti
36
32. I'm Fine...
37
33. Tak Bisa Dipaksakan
38
33. Tak Bisa Dipaksakan
39
34. Gawat Darurat
40
35. Protes
41
36. Kabur Dari Rumah
42
37. Rusuh
43
38. Perjanjian
44
39. Mulai Akting
45
40. Kampus Biru Kelabu
46
41. Calon Ayah Mertua
47
42. Ibu Sakit
48
43. Ajakan Bayu
49
44. Jadi Banyak Buntut
50
45. Ikut
51
46. Gelisah
52
47. Menuju Kota Batik
53
48. Sederhana Itu Nyaman
54
49. Liburan Sederhana
55
50. Firasat
56
51. Kena Deh!
57
52. Bingung
58
53. Ya Sudahlah
59
54. Cita Cinta
60
55. Apes
61
56. Pasrah Sajalah
62
57. Sudah Mencoba
63
58. Entahlah Entah
64
59. Yang Terbaik
65
60. Haruskah Aku Menyerah?
66
61. Hari Lamaran
67
62. Pasangan Serasi
68
63. Kejutan Pagi
69
64. Rasa Aneh
70
65. Cemburu kah?
71
66. Peduli Tanpa Sadar
72
67. Dia Calon Isteriku
73
68. Mulai Gamang
74
69. Trauma
75
70. Masa Kelam
76
71. Membuat Heboh
77
72. Di Bawah Rintik Hujan
78
73. Sibuk
79
74. Hari Haru
80
75. Malam Midodareni
81
76. Gelisah
82
77. Akad Nikah
83
78. Malam Pertama
84
79. Pengantin Baru
85
80. Menantu-Menantu Kesayangan
86
81. Selamat Datang Lombok
87
82. Seperti Gerimis
88
83. Tak Seindah Senggigi
89
83. Tak Seindah Senggigi
90
84. Lembayung Senja
91
85. Mendung Di Jakarta
92
86. Tak Bisa
93
87. Blue
94
88. Mengalihkan Dunia
95
89. Menyerah
96
90. Maaf
97
91. Resah
98
92. Berjuta Rasa
99
93. Tragedi Jus Jeruk
100
94. Cinta Dan Rasa Bersalah
101
95. Senyummu Membawa Luka
102
96. Cinta Segitiga
103
97. Amarah
104
98. Frustasi
105
99. Arti Hadirmu
106
100. Yang Terbaik
107
101. Hati Yang Menjauh
108
102. Bunga Pernikahan Yang Direstui
109
103. Wejangan Untuk Bayu
110
104. Konser Kecil Via
111
105. I Love You
112
106. Kasih Putih
113
107. Mari Akhiri
114
108. Iklaskan
115
109. Berhasil Juga
116
110. Tentang Rasa
117
111. Pikiran Liar
118
112. Sesuatu
119
113. Rindu Ibunda
120
114. Si Charming Bayu
121
115. Cita Dan Cinta
122
116. Takashi Harumi
123
117. Ibu Utari
124
118. Cinta Seindah Jogjakarta
125
119. Harapan Dan Mimpi
126
120. Hati Yang Terbuka
127
121. Firasat
128
122. Hadiah Dari Tuhan
129
123. Sesal Selalu Diakhir
130
124. Yang Terpisah Lama
131
125. Tabur Tuai
132
126. Dua Pemuda Baik
133
127. The Perfect Moment
134
128. Pelangi Dalam Hidup
135
129. Muara Hati
136
130. Utsukushii Hana
137
131. Halo Bayu
138
132. Nyidam Kiwi
139
133. Belum Terganti
140
134. Masih Menikmati Waktu
141
135. Beri Kesempatan Hatimu
142
136. Masa Lalu Biar Berlalu
143
137. Ada Pelangi Di Matamu
144
138. Kabar Burung
145
139. Rindu Merindu
146
140. Bahagia Itu Simpel
147
141. Selamat Datang Di Jakarta
148
142. When U Say Nothing At All
149
143. Panggilan Tak Terjawab
150
144. Jangan Takut Memulai
151
145. Lebih Indah
152
146. Saatnya Pulang
153
147. Meminta Restu
154
148. Cinta Itu Telah Bermuara
155
149. Orang Dari Masa Lalu
156
150. Tak Ada Kesempatan Kedua
157
151. Jodoh Tak Akan Kemana
158
152. Haru Biru Kelabu
159
153. Kencan Dan Makan Malam
160
154. Sulit Memberi Restu
161
155. Keputusan Terbaik
162
156. Memberanikan Diri
163
157. Bahagianya Harumi & Via
164
158. Senyuman Dari Masalalu
165
159. Bonus
166
160. Othor Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!