Happy reading !!
##
Dua hari lagi Alexa akan melaksanakan pertunangannya. Dan sampai saat ini juga ia belum menemukan cara untuk membujuk Papanya agar membatalkan perjodohannya dengan Nicholas.
Alexa hanya mondar-mandir di dalam kamarnya, dan tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari arah pintu.
"Lex, pinjem charger laptop dong. Punyaku ketinggalan di kantor." Ternyata itu adalah Anthony, kakak Alexa.
"Boleh, tapi ada syaratnya."
"Kakak cuma mau pinjem charger, Lex. Bukan mau pinjam duit di bank kenapa pakai syarat segala?" Gerutu Anthony.
"Terserah." Sahutnya dengan Singkat, padat dan jelas.
Anthony mendengus lalu kembali ke kamarnya. Beberapa menit kemudian ia kembali ke kamar Alexa sambil membawa laptop. Kemudian ia mulai melanjutkan pekerjaannya.
"Kenapa kakak kerja terus sih? di hari libur juga." Alexa menatap ke arah Anthony dengan tatapan heran.
Bagaimana Kakaknya ini mau menikah? Hidupnya saja ia gunakan untuk bekerja terus. Harusnya kan dia dulu yang harus menikah, apalagi dia sudah berumur matang.
"Nanggung soalnya." jawab Anthony dengan sangat simpel sekali.
"Jangan kerja terus lah, Kak. Nanti makin susah dapat istri." Anthony menaikan satu alisnya sambil menatap Alexa. Ia merasa ada nada mengejek keluar dari mulut adiknya itu.
"Ciye... yang mau nikah, sekarang bisa ngomong begitu." Anthony tersenyum meledek, membuat Alexa berdecak.
"Ck! Nggak usah mulai deh. Eh... kak?" Tiba-tiba Alexa menatap serius ke arah Anthony. Dari raut wajahnya sudah terlihat seperti akan ada hal serius yang akan ia katakan.
"Hm." Anthony masih sibuk dengan layar laptopnya.
"Kalo Alexa kabur ke negara lain, terus Alexa hidup di sana biar ini semua di batalkan. Kira-kira keren nggak cara Alex?"
"Keren sih ..." Anthony tampak mengelus-elus dagunya sambil berpikir sesuatu.
"Apalagi kalo kamu sampai jadi gembel, terus masuk berita, keren banget."
Alexa langsung memukul lengan Anthony. "Apaan sih? Jahat banget jadi kakak, kesel!" Alexa memukul lengan Anthony lagi hingga membuat pria itu terkekeh.
"Lagian mau acara kabur segala. Kamu pikir hidup sendirian di negara orang lain itu enak dan gampang."
Alexa terdiam sejenak. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Namun, wajahnya terlihat serius sekali.
"Kalo gitu sama kakak deh kaburnya." Anthony menatap Alexa heran. Ada saja isi kepala adiknya itu.
"Semua itu gak semudah yang kamu bayangin, Lex." Ucap Anthony sambil mengelus-elus pundak kepala adiknya itu.
"Jalani aja sesuai alur. Hidup itu mudah gak usah di persulit, paham?"
"Nggak, bagiku hidup itu sekedar kesenangan." Alexa berkata dengan nada polos sekali.
"Hidup itu berputar, Lex. Ada senang ada sedih." Anthony mulai gemas dengan Alexa.
"Makanya jangan kayak bocah terus, badan doang tumbuh gede. Pikirannya kapan ikut tumbuh?"
"Ah sialan! mulai deh." Alexa menggerutu sambil melipat kedua tangannya membuat Anthony terkekeh kembali.
Lalu Anthony membereskan laptopnya dan beranjak keluar dari kamar Alexa.
"Ingat kata-kata kakak, don't be stupid!"
Alexa hanya menatap kepergian kakaknya dari kamar nya.
##
Sementara malam hari di sebuah Klub terlihat tiga orang pria tengah asyik duduk dengan beberapa botol alkohol dan rokok. Mereka adalah Nicholas dan kedua teman nya, Eric dan Mike.
"Gila! lo beneran mau di jodohin." Ujar Mike sambil menegak minumannya.
"Seorang Nicholas man! gue kira hidup lo cuma sekedar kerja sama seneng-seneng doang." Eric dan Mike tertawa mengatai Nicholas.
"Satu lagi, main wanita." Imbuh Mike sambil tertawa.
Nicholas justru terlihat sangat acuh dan santai sambil menikmati rokok di tangannya.
"Terus ceweknya gimana?" Tanya Eric bersemangat.
"Gak kalah cantik dan seksi kan sama, Sofia. Awas aja lo kalo sampai kalah cantik, kita suruh lo nikahin juga si Sofia."
Nicholas justru terkekeh mendengar ucapan Eric.
Mendengar nama Sofia membuat Nicholas teringat percakapannya dengan Alexa kala itu.
"Gue mending gak nikah sekalian. Kalo di suruh nikah sama wanita seperti Sofia."
"Munafik lo, Nich! Mulut lo emang bisa bilang begitu, tapi kenyataannya lo doyan juga sama Sofia." Seru Mike.
"Perlu gue ralat omongan lo bangsaat! dengerin omongan gue karena gue gak suka di suruh ngulang kalimat yang sama." Ucap Nicholas serius,
"gue sama Sofia hanya sekedar saling membutuhkan gak lebih!" Nicholas menekan setiap kata nya.
Eric dan Mike malah tertawa dengan ucapan Nicholas. Tapi bukan Nicholas kalo dia mudah terpancing emosi dengan sikap kedua temannya. Dia justru malah terlihat santai dan cuek sambil kembali menyesap rokoknya.
"Eh... tapi gue serius deh, Nich. Kayak apa sih cewek nya?" Tanya Eric lagi.
Nicholas terlihat memperhatikan kedua temannya itu dengan wajah malas.
"Nanti kalian juga lihat pas acara tunangan sama nikahan gue."
"**** lo! jangan bilang kalo lo juga gak punya fotonya." Ujar Mike.
"Foto? kontaknya pun gue gak punya." Ucap Nicholas santai. "Lagian sebentar lagi juga jadi istri gue."
"Anjiir! gue baru tau kalo gue punya temen segoblok dan se pe'a lo." Mike dan Eric kembali tertawa lagi.
Nicholas hanya membalas dengan tersenyum. Memang deh Nicholas itu kelewat cuek dan cool.
"Gue bener-bener penasaran lho, gara-gara lo sih jadi calon suami gak peka. Kontak nomer aja sampai gak punya, lo cowok macam apa sih, Nich. Gue pepet juga dia ntar kalo cantik." Ucap Eric sambil menuang alcohol ke dalam gelas.
"Gue gak yakin itu cewek bakalan mau sama cowok jelek kaya lo. Udah jelek brengsek lagi." Ledek Nicholas, membuat wajah Eric seketika berubah masam
"Anjiir lo, Nich! Percaya deh situ handsome idaman para wanita gitu loh." Ucap Eric dengan nada meledek di ikuti tawa dengan Mike.
"Tapi lo juga brengsek, gak usah munafik lo anjiir! siapa di sini yang doyan check in kalo bukan lo."
"Bener, Ric. Itu orang cuma luarnya aja kelihatan baik dan ketolong sama tampannya." Mike sengaja menekan kata tampan itu sambil menatap Nicholas
"Coba kalo bisa di lihat dalamnya. Duh... Gue yakin busuk banget pasti."
"Kalian tau kalo cover itu mengalah kan segalanya."
"Terserah lo monyet!" Ucap Eric dengan wajah kesal.
Nicholas hanya terkekeh, mereka bertiga memang sering melempar cacian dan umpatan seperti ini. Walaupun kalo di pikir secara umur harusnya mereka bertiga sudah cukup dewasa untuk saling meledek seperti itu.
Umur mereka sudah di angka kepala 3 tapi entah mengapa mereka menolak tua. Bukannya memikirkan masa depan, membangun keluarga dan punya anak. Tapi, masih aja suka nongkrong dan bergonta-ganti pasangan.
Visual Nicholas guys...
salam dari penulis amatiran ini ya guys..
jangan bosen dapat salam dari gue 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Susilawati
kasian banget deh si Alexa, dapat yg bekas yg suka celap celup ke mana-mana. sementara Alexa nya msh orisinil. Untung si Nicholas dong.
2022-09-02
0
astri rory ashari
wahhh kalo Nicholas sama Sofia udah sering ena2 berarti Alexa dapet barang bekas dong...ohhh noooo kasima Alexa dong Thor😖😑
2021-02-11
0
ShanOh
Duh dulu ngefans banget sama robert pattinson di film twiligth ganteng banget😍😍😍
2020-10-03
2