Unboxing
⚠️⚠️⚠️ Hai buat kamu yang baru bergabung di novel ini, salam kenal dari dionesia bukan Indonesia yaa..🤭
Meskipun karya ini sudah tamat mohon tetap kasih like, komentar,vote dan hadiah lainnya ya teman-temin. Dan jangan lupa masukkan ke favorite kalian yaa.. Makasih banyak🤗🤗
🔔Happy reading....🎉
*
*
*
*
Suara kecupan terdengar berkali-kali mengecup bibir Sandra. Tangan yang bergerak masuk kedalam bajunya meraba dua gundukan yang masih tertutup oleh bra.
Leon menurunkan bibirnya perlahan sambil memainkan lidahnya dileher Sandra hingga tulang selangkanya. Sementara tangan yang awalnya bergerak masuk kedalam baju telah berhasil melepas satu persatu kancing atasan yang Sandra kenakan.
Dalam hitungan detik jari tangan Leon masuk ke dalam bra dan mulai menari memainkan gundukkan yang sudah mengeras. Tubuh Sandra sontak menggelinjang saat Leon mengulum gundukan sental berwarna merah kecoklatan dan mengisapnya kuat. Sandra yang baru pertama kali merasakan dengan spontan meremas pundak Leon menahan gejolak ditubuhnya. Ia juga menggigit bibir bawahnya menahan *******.
Leon mengecup lembut belahan dada Sandra. Ia meneruskan kecupannya sampai ke leher Sandra.
"San....". Desis Leon mengangkat wajahnya melihat ke Sandra.
Leon mendekatkan wajahnya dan mempertemukan bibirnya dengan bibir Sandra. Ia pun mengecapnya dengan mata terpejam dengan m*lu**t bibir yang sedikit menganga. Sandra pun membalas dengan membenamkan lidahnya kedalam mulut Leon.
Ketika keduanya saling memagut dengan tubuh yang saling bergesekan dan tangan yang saling meraba , hape Sandra yang terletak tepat disebelah keduanya berdering.
Mendengar itu Leon dengan sigap melepas ciumannya. Ia bangkit dari atas tubuh Sandra dan menyandarkan tubuhnya di punggung sofa.
Demikian sebaliknya dengan Sandra yang juga bangkit duduk dan meraih hape miliknya yang masih berdering. Ia menghela nafas melihat panggilan suara dilayar hapenya.
"Frans?" Tanya Leon melirik ke Sandra. Sandra pun membalas dengan anggukan pelan.
"Kenapa gak diangkat?" Tanya Leon meraih hape ditangan Sandra. Panggilan itu pun berakhir ketika Leon hendak mengangkat panggilan.
Leon mengangkat wajahnya melihat ke Sandra yang juga melihat kearahnya. Ia tersenyum nakal mendapati baju Sandra yang masih terbuka memperlihatkan bra pink berenda menutupi dada yang baru saja ia eksekusi.
"Mau lagi gak?" Goda Leon diakhiri dengan kecupan lembut di pipi Sandra.
"Kak Leon masih mau lagi." Jawab Sandra dengan polosnya. Leon berusaha menahan senyum bahagia sambil mengkancing baju Sandra yang terbuka olehnya.
Keduanya kembali terdiam dan saling memandang satu sama lain membuat Leon menyatukan kembali bibir mereka dan menarik Sandra kedalam pangkuannya.
Ciuman liar pun memanas membuat Sandra kewalahan menghadapi Leon yang seperti hewan buas meraup bibir hingga mengulum lidahnya.
Suara dering hape Sandra dari orang yang sama berhasil menghentikan keganasan Leon. Sambil menarik nafas pelan usai terlepas dari Leon sambil meraih panggilan.
"Kenapa lama banget angkatnya?" Seru Frans dengan nada penekanan. "Anj---" umpat Leon terpotong oleh jari Sandra yang spontan menempel dibibirnya Leon.
"Halo?" Panggil Frans.
"Aku lagi dijalan kak." Sahut Sandra sambil menarik pelan bibirnya menjauh dari bibir Leon.
"Oh gitu. Kalau sudah sampai pencet belnya."
"Ya." Sahut Sandra mengakhiri panggilannya dengan Frans. Sorotan mata Leon menatap tajam membuat suasana diantara keduanya menjadi dingin. Dengan sigap Sandra langsung memeluk Leon erat. Ia melingkarkan tanganya dipundak cowok itu.
"Kak Leon jangan marah." Bisik Sandra ."Kalau marah pelukannya jadi dingin. Rasanya kayak Sandra masuk dalam kulkas." ucap Sandra menyindir Leon.
Leon mendorong bahu Sandra pelan untuk menjangkau pandanganya melihat ke wajah gadisnya itu. "Nggak nginap kan?" Tanya Leon dengan alis yang bertaut.
"Ngak kok." Jawab Sandra Bangkit berdiri dari pangkuan Leon. "Kalau urusannya dah kelar. Aku langsung pulang." Jelas Sandra Meraih paper bag yang terletak di meja.
Mendengar penjelasan itu senyum kecil merekah diwajahnya sambil melihat Sandra yang perlahan menghilang melangkah ke luar dari apartemennya.
Beberapa menit kemudian Sandra sudah berada didepan pintu apartemen lain. Ia berdiri menunggu seorang dari dalam membuka pintu akan kedatangannya.
Pintu terbuka seorang Pria dengan tubuh yang hanya dibalut oleh handuk ditemani oleh wanita berdiri disampingnya
"Sendirian?" tanya Frans.
"Iya kak." Jawab Sandra memberikan paper bag ditangannya.
"Mau tidur disini gak?" Tanya Frans menerima pemberian Sandra sekaligus menawarkan gadis itu tinggal bersama ia dan wanita disebelahnya. "Udah malam juga dan seperti yang Lo lihat Gue gak bisa antar." Lanjut Frans melirik sebentar ke wanita yang berdiri disampingnya.
"Ngak usah Kak." Melihat ke wanita yang memeluk tubuh Frans sambil merengek untuk segera masuk meniggalkan gadis SMA didepan mereka. "Masih ada taksi kok kak jam segini." Ucap Sandra tidak ingin mengganggu.
"O-Okey." Ucap Frans menyanggupi jawaban Sandra dengan pandangan curiga menutup pintu.
Sandra yang hendak berbalik melangkah ke arah lift, tiba-tiba merasakan dada bidang Leon menempel di punggungnya.
"Dia nyentuh Lo gak tadi?" Bisik Leon tepat ditelinga Sandra dengan tangan yang melingkar di pinggang.
"Nggak Kak." Mengelus punggung tangan Leon.
Leon membalik tubuh Sandra membuat dirinya dapat melihat jelas wajah gadis itu dan memberinya kecupan.
"Aku masih kangen." Ucap Leon meminta Sandra untuk tidak pergi. Sandra yang menangkap maksud ucapan Leon langsung mengulurkan tangannya untuk digendong.
"Bayi besarku." Bisik Leon mengangkatnya membuat kedua kaki indah itu melingkar disepanjang pinggang dengan tangan memeluk pundak Leon dengan erat.
Sampai dikamar Leon membaringkan Sandra di ranjangnya. Menarik selimut menutupi tubuh gadisnya itu. Ketika Ia membaringkan tubuhnya disamping Sandra suara panggilan masuk berdering.
"Frans lagi." Ucap Leon memberikan ponselnya ke Sandra.
"Kak..." Desis Sandra.
"Angkat aja." Ucap Leon diakhiri kecupan lembut di puncak kepala Sandra.
Sandra lalu mengaktifkan speaker hape membuat Leon yang merebahkan tubuh disampingnya tersenyum.
"Udah dimana?"
"Taksi kak." Jawab Sandra sambil mengusap lembut bibir bawah Leon yang terbelah seksi dengan telunjuknya.
"Oh gitu.Ya Udah salam buat Tante dan Om."
"Ya." Menutup telpon dan melemparnya jauh kemudian mendekap masuk kedalam pelukan Leon.
****
Leon dan Sandra baru saja meresmikan hubungan layaknya sepasang kekasih. Bukan suatu yang mudah bagi Leon untuk jujur akan perasaannya pada gadis yang usinya bertaut 10 tahun lebih muda darinya. Banyak hal yang harus ia pertimbangkan hingga akhirnya memutuskan untuk menerima resiko dimasa depan. Terlebih Sandra yang masih berada di bangku sekolah dan dirinya yang merupakan wajah perusahaan yang segala gerak-geriknya dipantau oleh pihak-pihak lawan.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan Sandra bahkan berniat melibatkan Sandra dalam misi balas dendamnya pada Sahabat dan pacarnya yang menghianatinya.
Tiga bulan yang lalu, Leon membatalkan penerbangannya ke Bali. Ia memilih check in di hotel terdekat untuk istirahat sejenak dari aktifitasnya yang padat.
"Gue batal pergi." Leon mendengus pada seorang yang sedang berbicara dengannya lewat sambungan telpon. "Dah dulu Gue tutup..Bye." balas Leon yang akhirnya menutup telpon memasuki lift.
Andai keberangkatan ke Bali tidak batal mungkin dirinya sudah berada di Bali menemani Jesika kekasihnya ke pesta pernikahan. Tapi Jesika tiba-tiba menolak Leon untuk ikut bersamanya dengan alasan ia tidak ingin merepotkannya.
Dengan langkah yang berat Leon keluar dari lift untuk mencari kamarnya. Namun hal yang sama terulang kembali. Leon melihat Frans dan Jesika berciuman didepan pintu kamarnya.
Membuat Leon yang hendak melemparkan tinjuan saat itu juga harus terhenti ketika seorang gadis yang masih lengkap dengan seragam sekolah bersembunyi dibalik tembok menutup mulutnya dengan paper bag dalam pelukannya.
"Sial!" Umpat Leon dalam hati meraih tangan gadis itu. "Ikut gue!" ujarnya dingin menyeret gadis itu masuk kedalam lift.
Di dalam lift Leon menatap dengan sorotan tajam seolah akan memakan gadis itu untuk menggantikan melampiaskan amarahnya.
"Udah berapa lama Lo disana?" Tanya Leon masih dengan sorotan tajam.
"B-Ba-Baru." Jawab gadis itu dengan mata terbelalak mendapati sorotan tajam mata Leon mengarah padanya. "K-Kak." Sambungnya dengan menundukkan wajahnya.
"Ngapain Lo disana?"
"Ngantar ini." Jawabnya menunjukkan paper bag.
"Untuk siapa?" Tanya Leon.
"Kak Frans." Jawabnya masih menundukkan wajah ketakutan. Namun jawabannya malah membuat Leon tersenyum sinis.
"Lo kenal sama Frans?" Tanya Leon mendekat pada gadis itu yang menjawabnya hanya dengan anggukkan kepala.
"Lo siapanya Frans?" Tanya Leon semakin dekat.
"Tunangan." Jawabnya. "Eh bu-bukan!" Sambung gadis itu lagi dengan gagap membuat Leon menyeringai. "Calon." Ucapnya masih menunduk. "Ya masih calon."
Tunangan ataupun masih Calon tunangan bukanlah suatu hal yang harus dicari tahu Leon akan kebenarannya. Baginya sudah cukup mengetahui bahwa gadis didepannya sekarang sudah pasti adalah aset masa depan Frans.
"Wanita yang akan menjadi istrinya dimasa depan." Gumam Leon dalam memperhatikan gadis yang menjadi jembatan untuk balas dendam pada Frans yang sudah dua kali menodai wanitanya.
"Nama Lo siapa?" Tanya Leon mengangkat dagu gadis itu. "Cantik." Ujar Leon tersenyum nakal. "Gue baru tahu Frans punya harta sebagus ini." Gumam Leon dalam hati penuh kemenangan.
"S-Sandra Kak." Jawab Sandra membuat Leon menyeringai dengan punggung jari tangannya mengelus pipi Sandra.
"Sandra ya." Gumam Leon dalam hati.
"Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui." Ujar Leon melepas tangannya dari wajah Sandra. "Pernah dengar pepatah itu gak?" Tanya Leon membuat Sandra bingung melongo.
Ting! Suara pintu lif terbuka.
🍁🍁🍁
Mampir juga di karya Author dionesia yang lainnya denganjudul Bukan Suami Pengganti,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
leon sandra
2024-01-29
0
Dwi Novianti
baru mulai baca nih seru ceritanya lanjut baca
2022-06-19
0
Sagara Banyu
openingnya gokil 😄😄😄
2022-03-15
2