5. Pertama

Mengambil hati orang yang kita suka emang susah. Usaha mungkin bisa membantu kita meluluhkannya. Dengan bujuk rayu yang berisikan kata manis disertai ketulusan dan sedikit kebohongan.

"Mang Danu baik deh." Rayu Sandra."Anterin Sandra ya." Pinta Sandra mengambil kemoceng dari tangan Bi Ema pembantu dirumah Adityawarman Winata.

"Aduh non Sandra ini udah jam sebelas malam." Melirik jam ditangan.

"Emangnya non Sandra mau kemana lagi jam segini?" Tanya Bi Ema.

Ke apartemen Kak Leon. Kak Leon gak ada makan tadi. Batin Sandra

"Ke rumah teman Bi." Berjalan mendekat ke mobil. "Ada tugas kelompok. Kalau Sandra gak hadir ngerjain." Bohong Sandra. "Sandra bakalan dikeluarin dari kelompok." Bohong lagi meyakinkan Bi Ema dan Pak Danu supir pribadinya Rosa.

"Nu bantuin noh Non Sandranys" Pinta Bi Ema kepincut kebohongan Sandra.

"Sandra bantuin ya bersihinnya." Bujuk Sandra membersihkan kaca mobil dengan kemoceng.

"Yoweslah Non mamang anterin." Mengambil kemoceng dari tangan Sandra. "Ini ambil kemoceng kamu." Ucap Danu ke Ema.

"Em sekalian minta tolong bukakan gerbang Yoo."

"Beres." Sahut Ema mengiyakan.

Setelah menempuh perjalanan lumayan terhindar dari macet akhirnya Sandra sampai ditujuan.

"Mang masuk ke basemant ." Pinta Sandra

"Teman non benaran tinggal di apartemen ini?" Tanya Danu membuka pintu Sandra

"Iya." Melepas seatbelt." Kalau papa nanya bilang aja persis sama yang Sandra kasih tahu tadi ya mang." Keluar dari mobil. "Mang makasih ya sudah antar Sandra."

"Yaelah non itu mah udah tugas Mamang antar non." Sahut Danu menutup pintu mobil. "Non Mamang anterin aja ya sampe masuk lift." Berjalan di belakang Sandra.

"Gak usah mang. Sandra bisa sendiri."

"Hati-hati non." Ucap Danu.

Beberapa menit kemudian kembali masuk mobil dan pergi meninggalkan baseman setelah melihat anak majikannya masuk ke lift hingga lift itu tertutup kembali.

Setelah sampai di apartemen Sandra menyalakan lampu lalu melangkah kesetiap ruangan mencari keberadaan Leon. Ia berlari menaiki satu persatu anak tangga hingga tiba didepan pintu kamar Leon. Tangannya menyentak pintu dan membukanya lebar.

Kak Leon belum sampai. Batin Sandra bergegas melepas gaun ditubuhnya dan menggantikannya dengan kaos dan celana pendek miliknya yang ada di walk on closet. Setelah berganti pakaian Sandra keluar melangkah ke dapur. Disana dia mulai menyiapkan makan malam sebelum Leon pulang.

Jam dua dinihari pintu apartemen terbuka lagi. Sudah setengah jam yang lalu Sandra selesai memasak dan tertidur di sofa menunggunya pulang. Leon melangkah kedapur membuka kulkas dan meneguk sebotol air mineral dingin.

Tunggu. batin Leon melihat sekelilingnya. Ia tersentak melihat wastafel yang dia tinggalkan tadi pagi kering dan sekarang masih berair. Beberapa perkakas juga yang berpindah tempat. Lalu di meja makan ada sepiring nasi goreng dan segelas teh manis yang sudah dingin seperti dirinya.

Hanya dua wanita yang mengetahui kode masuk ke apartemennya. Pertama Nadin dan yang kedua Sandra.

"San..." panggil Leon terhenti mendapati Sandra dengan selimut tertidur di Sofa. Ia melepas jasnya dan melemparnya begitu saja.

Leon membaringkan tubuhnya disebelah Sandra mengangkat pelan kepala gadis itu dan membuat lengannya menjadi bantal untuk Sandra. Ia mendekap Sandra masuk dalam dada yang bidang itu dan menutupi tubuh mereka dengan selimut.

Bagi Leon gadis dipelukannya itu adalah hadiah yang manis dari sebuah penghianatan kekasih dan sahabatnya.

****

Tiga bulan yang lalu Leon yang memergoki pacar dan sahabatnya itu berci*m** tak sengaja malah dipertemukan oleh Sandra dan membawanya ikut ke apartemen.

Leon membuka matanya. Ia mengerjap kecil melihat ke Sandra yang berada disampingnya.

Gadis itu terbalut selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajahnya dengan mata yang masih terpejam dengan helaan nafas teratur.

Leon tak habis pikir mengapa dia tidak mengusir gadis ini dari kamarnya dan malah membiarkannya tidur diranjang yang belum pernah dinaiki oleh wanita manapun. Yang ia ingat dirinya memeluk Sandra hingga gadis itu malah tertidur pules dalam sekejab dipelukannya.

Tak ingin nafsu lebih awal menguasainya dengan sigap Leon menggulungnya dalam selimut dan membiarkan Sandra tertidur disampingnya semalaman.

Entah kekuatan apa yang dimiliki Sandra hingga mampu merobohkan dinding es yang selama ini menghalangi wanita lain masuk kekamar itu. Bahkan Jesika sekalipun tak pernah menginjakan kaki melewati pintu kamar Leon.

"Mungkin karna Lo belum jadi wanita masih gadis kecil." Gumam Leon terduduk menatap Sandra. Ia menyibak selimut ditubuhnya dan menjulurkan kakinya kepermukaan lantai melangkah berjalan ke kamar mandi.

Sementara Leon di kamar mandi Sandra pun menggeliat pelan membuat balutan selimut ditubuhnya terlepas. Kedua mata terbuka lebar bersamaan dengan kesadaran yang ikut kembali.

"Ooo! Bukan kah ini seperti gadis nakal." Gumam Sandra menyadari dirinya berada diatas ranjang orang asing dan menghabiskan malam dengan pria dewasa.

Pertama kali dihidupnya dan tak seharusnya ia begitu diusianya yang baru 18 tahun.

"Memalukan." Ucap Sandra beringsut dari kasur dan pergi meninggalkan kamar Leon.

Setelah selesai mandi dan memakai seragam sekolahnya kembali dikamar tamu. Ia mendekat ke meja rias yang ada disamping ranjang dan menemukan beberapa perlengkapan make up yang tertata di meja. Sandra menarik laci meja itu dan menemukan bingkai foto yang yang sengaja dibuat telungkup oleh pemiliknya. Ia mengambil dan melihat kebalik bingkai dan menemukan Foto Leon dan wanita didalamnya.

"Jadi ini kamar pacar Kak Leon." Gumam Sandra memperhatikan foto Jesika tersenyum disebelah Leon. "Cantik." Mengembalikan bingkai foto itu ke posisi semula dan menutup lacinya kembali.

Sandra mengambil ransel melangkah keluar kamar. Hidungnya menangkap aroma nikmat yang membawanya ke dapur. Ia pun menemukan Leon berdiri didepan mesin pemanggang roti.

"Kak.." panggil Sandra. Leon melihat padanya sekilas lalu kembali duduk kekursinya dengan membawa roti panggang kesamping laptop yang terbuka. "Jadi antar aku kesekolah kan?" Berdiri di samping pria dingin itu.

"Gak jadi." Sahut Leon fokus ke laptopnya. "Lo pergi sendiri aja gue--" melirik ke Sandra.

"--Makasih rotinya Kak." Mengambil roti Leon. "Ini punya gue." Mengambil kembali roti ditangan Sandra. "Kalau mau, panggang sendiri." Menggigit roti kembali fokus pada laptop yang ada didepannya.

"Gak usah deh." Mengambil segelas susu yang ada disamping laptop Leon." Aku minum---"

"Ini juga punya Gue." Menarik gelas dari tangan Sandra. "Buat sendiri sana." Meneguk susu dan kembali menatap laptop.

"Jahat!" Celetuk Sandra mengaktifkan hapenya dan melihat tidak ada satupun panggilan ataupun pesan baru.

"Kak..." Panggil Sandra pelan tapi masih bisa didengar Leon."Kak Leon." Panggilnya lagi disertakan kepalannya yang menyeruak kedepan layar laptop yang dari tadi Leon pantengin.

"Gue lagi sibuk." Mendorong pelan dahi Sandra dengan telunjuknya hingga keluar dari bawah lengannya.

Kenapa Papa dan Mama tidak mencariku?Kenapa satupun tak ada yang mempedulikan dan menyadari keberadaanku. Batin Sandra melihat Leon yang menikmati roti dan susunya sambil fokus pada pekerjaannya.

"Katanya bakal ngantarin aku pagi ini kesekolah." Gerutu Sandra memandangi layar hapenya.

"Lebih mementingkan isi perutnya daripada berbagi sedikit denganku." Gerutu Sandra lagi membuat Leon melirik kecil padanya. "Padahal semalam udah nyi----."

"----Mau rasa apa?" Potong Leon menutup laptopnya melihat ke Sandra.

"Cokelate." Jawab Sandra menyeringai membalas tatapan Leon padanya.

"Bawel." Ucap Leon bangkit berdiri kembali memanggang roti untuk Sandra. Selesai memanggang Leon membawa roti itu dalam piring dan mengangkat Sandra duduk di hadapannya.

"Kami mau susu coklat atau---"

"----Susu Kak Leon aja." Potongnya meraih gelas Leonnyang ada disebelahnya. Sandra langsung meneguk gelas bekas bibir Leon pada mulutnya. Ia mengeluarkan lidahnya menjilat tumpahan susu yang menetes disela bibirnya membuat pria 28 tahun itu bernafsu.

"Ini." Tangan Leon memasukan roti panggang itu kemulut Sandra menolak hasratnya.

"Kebesaran itu Kak." Ucap Sandra meraih tanga Leon yang menyuap roti kemulutnya dengan kasar.

"Jangan mancing lagi." Menarik roti dan merobeknya kecil-kecil menyuapi Sandra.

"Kerjaan kakak sudah selesai?" Tanya Sandra meletakkan gelas kosongnya. "Sudah." Melingkarkan tangannya dipinggang gadis itu sambil memandangi kecantikan Sandra dengan bibir yang belepotan selai coklat.

"Kakak masih ada rencana ngantar aku kesekolah gak?" Memegang pundak Leon. "Kenapa?" Tanya Leon menarik tissue. "Jam segini gerbangnya sudah dikunci kak." Melihat jam ditangannya dan kembali memegang pundak Leon.

"Lo bakal dihukum dong besok." Ucap Leon melap bibir Sandra. "Gak pa-pa." Sahut Sandra menyulut senyum.

"Lo gak takut sama gue?"Tanya Leon melingkarkan kembali tangannya dipinggang Sandra.

"Enggak." Pelan-pelan menarik tangannya dari pundak Leon.

"Lo gak takut gue apa-apain?" Tanya Leon yang sejak awal berencana merusak Sandra demi membalaskan sakit hatinya pada Frans.

"Emang Kak Leon mau ngapain aku?"Tanya Sandra polos turun dari meja dan memakai ranselnya.

"Gak ada." Memperhatikan Sandra. "Mau gue antarin gak?" Tawar Leon berjalan dibelakang Sandra.

"Gak usah kak." Mengambil paper bag yang hampir terlupakan di meja ruang tamu.

"Oh ya udah kalau gitu." Leon mengiyakan.

"Ini buat Kak Leon." Menyodorkan paper bag. "Didalamnya ada brownis."

"Lo bawa aja." Mendorong balik paper bag ke Sandra.

"Kenapa?" Tanya Sandra.

"Gue gak suka begituan." Jawab Leon kesal mengingat awalnya kue itu dibawa Sandra untuk Frans.

"Aku tadinya bermaksud mau berterimakasih sama kakak sudah ijinin aku tidur disini." Memeluk kembali browniesnya. "Kakak juga sudah buatin sarapan untuk Aku." Ucapnya lirih.

"Ya udah gue terima." Mengambil bingkisan dari pelukan Sandra. "Puas?" Tanya Leon yang dibalas anggukan oleh Sandra.

"Kak buat dikulkas."

"Iya."

"Jangan lupa dimakan ya kak."

"Iyaloh." Sahut Leon Membuka pintu cepat-cepat.

"Kalau kita ketemu lagi. Kakak harus kasih tahu brownisnya enak apa enggak ya kak."

"Iya Bawel." Mendorong Sandra keluar.

"Kak." Menahan pintu yang akan ditutup Leon.

"Apa lagi?". Tanya Leon geram.

"Itu brownis buatan aku sendiri loh." Menunjuk bingkisan yang dipegang Leon. "Jadi kakak harus makan."

"Oh jadi selama ini--." Membuka pintu

"---Itu kue pertama yang aku buat sendiri." Melihat ke Leon dengan wajah binar. "Belum ada yang nyobain. "Melepas tangannya yang menghalangi pintu tertutup. "Kak Leon yang pertama."

Pertama. Batin Leon menyeringai.

Terpopuler

Comments

Halimah Nst

Halimah Nst

seru nie..lanjut

2022-02-04

0

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

lnjut thor... otakku dh traveling nih... 😆😅

2021-07-12

8

lihat semua
Episodes
1 1. Ting!
2 2. Gue Mau!
3 3. Masih bisa tahan
4 4. Mengambil hati
5 5. Pertama
6 6. Rahasia
7 7. Sengaja
8 8. Pacar
9 9. Brengsek!
10 10. Maaf
11 11. Menginginkan Kamu
12 12. Peringatan!
13 13. Ancaman
14 14. Rencana
15 15. Bertahan
16 16. Stempel Kepemilikan
17 17. Kebohongan
18 18. Berubah
19 19. Bego!
20 20. Adek Gue
21 21. Malam Natal
22 22. Kedua
23 23. Kado Natal
24 24. Kucing
25 25. Ada Kamu disini
26 26. Pura-pura
27 28. Menunggu
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Seseorang
30 30. Saling mengenal
31 31. Masih Tertinggal
32 32. Gila!
33 33. Penghinaan
34 34. Dalam Ingatan
35 35. Melupakan
36 36. Dokter Cinta
37 37. Bangun
38 38. Tak Rela
39 39. Mine
40 40. Gak Mau Jauh
41 41. Belum terlambat
42 42. Rasa Yang Sama
43 43. Jatah di Malam Minggu
44 44. Diantara Dua Pilihan
45 45. Ada Yang Lain
46 46. Hanya Dia
47 47. Lagi
48 48. Oh No!
49 49. Aku Benci Diriku
50 50. Gak Akan Ada Lain Kali
51 51. Gue disini Sayang!
52 52. Selalu
53 53. Sial!
54 54. Luka yang lain
55 55. Tertahan Lama
56 56. Manja
57 57. Atasnya aja, Hm?
58 58. Sampai disini
59 59. Gak Ada Yang Lain
60 60. Gue Yang Salah
61 61. Orang Yang Sama
62 62. Sandra
63 63. Aku Menemukanmu
64 64. Peri kecil
65 65. Licik
66 66. Wah!
67 67. Bukan Cinderella
68 68. Dor!!
69 69. Hukuman
70 70. Tegangan Tinggi
71 71. Kak Leon ih!
72 72. Kebenaran
73 73. Aku Ibunya
74 74. Bukan Aku
75 75. Putus
76 76. Sakit yang tak berdarah
77 77. OK!
78 78. Hadiah
79 79. Eksekusi
80 80. Tak Bisa Berhenti
81 81. Hampir Saja
82 82. Byurr!
83 83. Gak Sengaja
84 84. Satu-satunya
85 85. Salah Gue
86 86. Frans?
87 87. Dia disini
88 88. Sepuluh Menit
89 89. Wanita Lo!
90 90. Malam yang panjang
91 91. Brukk!
92 92. Pewaris Tunggal
93 93. Good Luck
94 94. Thanks
95 95. Tunangan
96 96. Hai!
97 97. Jesika
98 98. Saingan
99 99. Wanita Lain
100 100. Fakta
101 101. Stela
102 102. Aku Goyah!
103 103. Hoek!
104 104. Minggu Depan
105 105. Everything
106 106. Berbeda
107 107. So Sweet
108 108. Kita di masa lalu
109 109. Salahkan dia!
110 110. Karna Lo Sahabatnya
111 111. Rahel
112 112. Kami hanya berteman
113 113. Percikan kasih sayang
114 114. Aku Mohon
115 115. Gue gak sebrengsek itu!
116 116. Hancur
117 117. Tercengang
118 118. Ssst!
119 119. I Love You
120 120. My First Love
121 121. Pria yang Jatuh Cinta
122 122. Unboxing
123 123. Selesai
124 124. Pengumuman
125 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Ting!
2
2. Gue Mau!
3
3. Masih bisa tahan
4
4. Mengambil hati
5
5. Pertama
6
6. Rahasia
7
7. Sengaja
8
8. Pacar
9
9. Brengsek!
10
10. Maaf
11
11. Menginginkan Kamu
12
12. Peringatan!
13
13. Ancaman
14
14. Rencana
15
15. Bertahan
16
16. Stempel Kepemilikan
17
17. Kebohongan
18
18. Berubah
19
19. Bego!
20
20. Adek Gue
21
21. Malam Natal
22
22. Kedua
23
23. Kado Natal
24
24. Kucing
25
25. Ada Kamu disini
26
26. Pura-pura
27
28. Menunggu
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Seseorang
30
30. Saling mengenal
31
31. Masih Tertinggal
32
32. Gila!
33
33. Penghinaan
34
34. Dalam Ingatan
35
35. Melupakan
36
36. Dokter Cinta
37
37. Bangun
38
38. Tak Rela
39
39. Mine
40
40. Gak Mau Jauh
41
41. Belum terlambat
42
42. Rasa Yang Sama
43
43. Jatah di Malam Minggu
44
44. Diantara Dua Pilihan
45
45. Ada Yang Lain
46
46. Hanya Dia
47
47. Lagi
48
48. Oh No!
49
49. Aku Benci Diriku
50
50. Gak Akan Ada Lain Kali
51
51. Gue disini Sayang!
52
52. Selalu
53
53. Sial!
54
54. Luka yang lain
55
55. Tertahan Lama
56
56. Manja
57
57. Atasnya aja, Hm?
58
58. Sampai disini
59
59. Gak Ada Yang Lain
60
60. Gue Yang Salah
61
61. Orang Yang Sama
62
62. Sandra
63
63. Aku Menemukanmu
64
64. Peri kecil
65
65. Licik
66
66. Wah!
67
67. Bukan Cinderella
68
68. Dor!!
69
69. Hukuman
70
70. Tegangan Tinggi
71
71. Kak Leon ih!
72
72. Kebenaran
73
73. Aku Ibunya
74
74. Bukan Aku
75
75. Putus
76
76. Sakit yang tak berdarah
77
77. OK!
78
78. Hadiah
79
79. Eksekusi
80
80. Tak Bisa Berhenti
81
81. Hampir Saja
82
82. Byurr!
83
83. Gak Sengaja
84
84. Satu-satunya
85
85. Salah Gue
86
86. Frans?
87
87. Dia disini
88
88. Sepuluh Menit
89
89. Wanita Lo!
90
90. Malam yang panjang
91
91. Brukk!
92
92. Pewaris Tunggal
93
93. Good Luck
94
94. Thanks
95
95. Tunangan
96
96. Hai!
97
97. Jesika
98
98. Saingan
99
99. Wanita Lain
100
100. Fakta
101
101. Stela
102
102. Aku Goyah!
103
103. Hoek!
104
104. Minggu Depan
105
105. Everything
106
106. Berbeda
107
107. So Sweet
108
108. Kita di masa lalu
109
109. Salahkan dia!
110
110. Karna Lo Sahabatnya
111
111. Rahel
112
112. Kami hanya berteman
113
113. Percikan kasih sayang
114
114. Aku Mohon
115
115. Gue gak sebrengsek itu!
116
116. Hancur
117
117. Tercengang
118
118. Ssst!
119
119. I Love You
120
120. My First Love
121
121. Pria yang Jatuh Cinta
122
122. Unboxing
123
123. Selesai
124
124. Pengumuman
125
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!