Pertemuan Leon dan Frans diluar urusan pekerjaan pun terjadi untuk pertama kalinya setelah enam tahun berlalu.
YES! batin Gio.
Makan malam disebuah restoran elit dan mewah. Meja dengan lilin, gelas dengan anggur. Khusus malam ini restoran dipesan untuk mereka.
Gio melirik jam tangannya. Sudah dua puluh menit berlalu Leon,Frans,Jesika dan Gio menikmati hidangan. Dan tamu lain yang harusnya duduk diantara Leon dan Frans belum menampakkan diri.
"Hm..Sandra." lirik Gio sebentar pada Leon yang juga melihat kepadanya saat nama itu disebut. "Lo sudah coba hubungin dia?" Tanya Gio pada Frans lalu kembali fokus memotong steak dipiringnya.
"Sudah." Jawab Frans melihat ke Jesika. "Tapi gak ada balasan." Sambungnya lagi melirik ke Leon yang melihat layar hapenya.
LeonardoSanjaya
Lo udah dimana?🙄
BayiBesar
Bentar lagi sampai kak😁
Leon berdehem sebentar,lalu meletakkan hapenya disamping gelasnya. Ia melirik Frans yang melihat padanya.
"Cewek udah bela-belain dandan cantik." puji Frans melirik sebentar ke Jesika yang melihat kearahnya. "Tapi elo masih saja sibuk dengan urusan yang lain." Sindirnya pada Leon sambil memotong steak yang ada dipiringnya.
"Lo gak takut Jesika pergi kepelukan cowok lain." ucap Frans lagi sebelum memasukan potongan kecil steak kemulutnya.
"Lo mau cewek gue lagi?" Tanya Leon membuat Jesika terbatuk saat meneguk minumannya dan spontan Frans bangkit berdiri memberikan tissue.
Melihat pemandangan itu Gio hanya diam meneguk anggurnya.
"Makasih." Ucap Jesika menerima tissue pemberian Frans. "Ya." Melirik Leon sebentar dan kembali duduk.
"Lo gak pa-pa 'kan." Ujar Leon melihat ke Jesika yang sedang melap bibirnya dan disambut dengan anggukan.
Apa mungkin Leon sudah tahu hubunganku dengan Frans. Batin Jesika melipat bibirnya.
"Lo masih sama aja kayak dulu." Sindir Frans meneguk anggurnya. "Dingin dan Cuek." Meletakkan kembali gelasnya.
"Lo juga masih sama." Balas Leon melihat ke Frans. "Brengsek." Ucapnya dan Kembali melihat steaknya yang sudah terpotong kecil-kecil.
"Kalian ini kenapa sih kayak anak kecil?" Tegur Gio mencoba menjadi penengah meskipun sebenarnya gak pernah berhasil mendamaikan keduannya. "Bisa gak sih kalian sedikit dewasa." Mengunyah steaknya sambil ngomel.
Sementara Gio menyerocos dengan berbagai wejangan Leon teralihkan oleh kedatangan gadis kecilnya yang tersenyum padanya. Tubuh Sandra yang dibalut gaun berwarna navy memancarkan pesona dikulitnya yang putih dan serasi dengan warna jas dan celana yang dikenakan Leon. Sandra lagi-lagi memberikan senyumnya saat berjala kearahnya dari balik punggung Frans.
"Kak maaf." menarik kursi."Aku kejebak macet di jalan." Suara Sandra dari belakang lalu duduk diantara Leon dan Frans.
"Oh manisnya." Sahut Gio melirik Leon dan Frans secara bergantian.
Kenapa dua bocah brengsek ini selalu terjebak pada wanita yang sama. Batin Gio tak tahan melihatnya.
"Sandra,kamu suka steak juga 'kan?" Tanya Frans yang didahului Leon dengan menggantikan piring yang ada didepan Sandra dengan piring steaknya miliknya yang sudah ia potong-potong kecil sejak tadi. "Makannya pelan-pelan." Ucapnya dengan nada dingin.
Sikap Leon membuat Gio tercengang dan Jesika menahan kesal dengan tangan mengepal erat diatas meja.
"Leon." Panggil Frans menyandarkan tubuhnya dipunggung kursi. "Lo ngapain?" Tanya Frans.
"Gue sedang latihan." Memanggil pelayan dengan menjentik jarinya mengabaikan pandangan kesal Frans padanya. "Jadi Hangat dan perhatian." Melirik sebentar Sandra yang mengabaikan mereka dan memilih menikmati potongan steaknya. "Kayak elo." Melihat ke Frans.
"Gue mau lemon tea hangatnya satu." Pinta Leon pada pelayan yang menghampirinya.
"Sandra,steaknya enak ya?" Tanya Gio berusaha mengalihkan topik untuk memisahkan tatapan tajam Leon dan Frans yang saling beradu.
"Hm..Enak kak." Jawab Sandra. "Makasih ya kak." Memakan steaknya sambil tersenyum pada Gio yang juga mendapatkan tatapan tajam dari kedua sahabatnya itu.
"Apa Lo berdua?" Ucap Gio dengan gerakan bibir tanpa mengeluarkan suara.
"Lemon tea hangatnya,Tuan."
"Gue gak mau minum itu Leon." Ujar Jesika melihat Leon menerimanya dari pelayan.
"Gue tahu." Melihat ke Jesika. "Ini buat adik kecil disamping gue." Memberikan pada Sandra yang sudah menghabiskan setengah steaknya.
"Makasih kak." Meminumnya.
Dia hanya anak kecil aku tidak perlu mengambil hati. Batin Jesika memakan steaknya dengan raut wajah kesal terlihat jelas oleh Frans yang memperhatikannya.
Kekesalan berlarut tenggelam oleh melodi yang dimainkan oleh pianis menemani semua menikmati makan malam hingga akhir.
Dan tiba saatnya untuk Leon harus merelakan Sandra pulang bersama dengan Frans. Sementara Dia harus mengantar Jesika dan juga Gio yang hobi banget jadi obat nyamuk dari dulu.
****
Setelah menurunkan Jesika di Apartemennya Leon memutar setir berbelok mengantar Gio yang sekarang sudah duduk disebelahnya.
Melaju dengan kecepatan rata-rata di jalan raya yang masih saja ramai.
"Sandra benaran cantik ya." Ucap Gio Membuka percakapan dengan Leon. "Persis dengan apa ya Lo gambarin kalau cerita sama gue." Melirik Leon memutar setirnya.
"Dia lebih cantik kalau lagi berduaan di Apartemen gue." Ucap Leon.
"Tapi Lo belum tidurin dia kan?" Tanya membuat Leon menghela nafas panjang mengingat saat pertama kali menggodanya.
Malam itu Sandra yang pasrah saja ketika Leon m*lu**t bibirnya di dalam mobil. Namun harus terhenti karna posisi kepala Sandra yang tidak mendukung untuk memperpanjang lebih lama. Hampir saja kepala gadis itu kejedot pada setir yang menghalanginya.
Keduanya pun turun dari mobil dan berjalan ke arah Lift seolah tidak ada yang terjadi. Leon hanya bisa tersenyum nakal sepanjang langkahnya menuju apartemen.
Ah! Lembut dan kenyal. Tebakan gue emang gak salah. Batin Leon membuka pintu.
Leon kemudian menatap heran pada Sandra ketika keduanya berada didalam apartemen. Reaksi Sandra tidak seperti yang ditunjukan oleh cewek-cewek yang dia pernah bawa masuk ke apartemennya.
Leon menunggu Sandra melontarkan.Uwahh! Respon takjub akan apartemen dan segala isinya yang mewah.
"Kakak gak kesepian." Berdiri disampingnya.
Bukan uwahh?!Tapi malah kesepian. Batin Leon mengeryit.
"Hidup sendiri di apartemen sebesar ini." Ucap Sandra melihat sekeliling full dengan perabotan mewah.
Bukan kah harusnya yang keluar "Pengen deh punya apartemen kayak kamu ini." Batin Leon bergumam menirukan cara cewek-cewek biasanya. Namun kenyataannya Sandra gadis yang baru dia temui malah mengatakan sebaliknya.
"Enak tahu tinggal sendiri!" melepas jasnya dan melemparnya ke atas Sofa."Lo bisa melakukan apa yang Lo mau." Tambah Leon berjalan menuju kamar dekat ruang tamu. "Lo tidur di kamar ini." membuka pintu kamar.
Sandra langsung masuk kekamar dan mengabaikan begitu apa yang dikatakan Leon.
"Di lemari ada pakai aja yang bisa Lo pakai." ucap Leon spontan Sandra berlari dan membuka lemari yang pria itu maksud." Lo bisa pakai bu---"
"---Uwaahh!"Potong Sandra takjub melihat isi lemari. "Kakak melihara berapa banyak wanita disini?" Tanyanya.
Ini anak sebenarnya kagum apa lagi ngejek gue .Batin Leon
"Gak usah banyak nanya. Pakai aja buat ganti."
"Oke." Mengancungkan ibu jarinya ke Leon.
"Kalau lapar atau haus lihat kekulkas."
"Kakak mau kemana?" Menghampiri Leon
"Mau tidur."Jawabnya. "Kamar gue diatas." Menutup pintu dan pergi meninggalkan Sandra.
Setelah mandi dan berganti baju tidur Sandra berguling di ranjang dengan selimut yang membungkus tubuhnya.
Gak bisa tidur. Batin Sandra terduduk diranjang. Ia menurunkan kakinya menyentuh lantai dan berjalan dengan balutan selimut menapaki anak tangga menuju kamar Leon.
"Kak.." Membuka pintu."Sandra gak bisa tidur." Masuk kedalam.
Kak Leon dimana.batin Sandra melihat tidak ada orang diranjang yang besar itu.
"Lo mau tidur sama gue." Ujar Leon berdiri di belakangnya.
Sandra pun berbalik badan. "Iyaa." jawab Sandra polos melihat Leon berdiri mengenakan piyama.
"Oke." Leon langsung mengangkat tubuh Sandra yang dibalut selimut dan membawanya ke atas ranjang.
Salahkan calon istri Lo Frans yang datang sendiri ke kamar gue. Batin Leon yang menarik Sandra dalam rencana balas dendam pada sahabatnya itu.
Leon berdiri pada kedua lututnya diantara tubuh Sandra yang terbaring dihadapannya. Lalu membuka kancing bajunya satu persatu. "Kakak mau ngapain?"tanya Sandra. "Making Love" melempar bajunya kelantai.
"Gak mau." tolak Sandra bangkit duduk diranjang.
"Kenapa?" Mengambil posisi duduk juga. "Bukannya Lo yang bilang mau tidur sama gue." Ucap Leon memandang wajah Sandra.
"I-Iya." Menunduk menghindar dari tatapan tajam Leon. "Ta-Tapikan maksud Sandra itu bobo." Masih dengan posisi yang sama.
"Dikamus gue tidur bareng itu ya ngelakuin." Mendekatkan dirinya pada Sandra. "ngelakui itu." bisik Leon. "Kamu pahamkan?" Menangkup sisi wajah Sandra.
"Aku gak mau." tolak Sandra.
"Kenapa?" Tanya Leon.
"Levelnya terlalu tinggi." Jawab Sandra membuat Leon melipat bibirnya menahan senyum.
"Gue boleh meluk Lo gak?" Tanya Leon
"Eh?"
"Level meluk kan gak tinggi." ucap Leon.
Gemas banget sih ini bocah. Batin Leon yang melupakan niat balas dendamnya.
"Tapi efeknya tinggi loh Kak."
"Gue masih bisa nahan." Menarik Sandra masuk kepelukanya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Sagara Banyu
astoge Sandraaaa 😄😄😄😄
2022-03-15
2
Halimah Nst
lanjut
2022-02-04
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
klo bgini modelannya.... aku yg kagak bs nahan thor... nungguin lanjutan eps berikutnya.... buruan ya thor.... banyakin yg asyik2 😁😁😁😁😁
2021-07-10
2