HAUQALAH CINTA

HAUQALAH CINTA

Mazna Insyiroh Khoirunnisa

Mohon dukungannya dengan cara follow, vote dan komen

Terimakasih ^_^

🍁Hauqalah Cinta🍁

@cide1587

Dibawah sinar senja yang perlahan meredup kemudian gelap. Saat kapal segera kembali di pelabuhannya. Orang-orang menutup pintu dan jendelanya rapat rapat. Perlahan gelap mulai turun menyelimuti langit. Bumi tak berkata, seraya mengajak Umat manusia untuk bersujud, bersimpuh pada yang maha Kuasa.

iupan angin semakin berhembus, tanah kering yang mulai tergores saat langit mengirim rintik hujan ke bumi. Tiada yang indah memang malam ini, walau begitu Semesta tak boleh begitu saja meninggalkan Tasbih.

Didalam kereta, terlihat seorang Wanita cantik berseri dengan balutan gamis syar'i berwarna hitam, kerudung berwarna senada yang terurai begitu Saja. bersama dengan Jemari lentiknya, gadis itu tidak berhenti bershalawat dengan khidmat. Sesekali ia menatap ke arah jendela yang kian lembab.

Mazna Insyiroh Khoerusnnisa biasa dipanggil Mazna. Alhamdulillah, tahun ini adalah tahun dimana dia telah menyelesaikan S2 nya di Universitas ternama Kota Bandung. Kini dia menjadi dosen di salah satu kampus Islam Negeri. Saat ini, dia sedang dalam perjalanan pulang seorang diri menuju Rumah tercinta.

Tiba-tiba suara ponsel membuyarkan pandangannya.

"Assalamualaikum Aby" Ucapnya dengan segera ia menggeser tombol berwarna hijau.

"Waalaikum salam, jadi pulang nak?"

"Insya Allah Aby.. Mazna sudah turun kereta Argo Parahyangan, ini sudah naik KRL, sebentar lagi sampai" lanjut Mazna.

"Alhamdulillah... Hati hati ya.. "

Dibawah rintik hujan, ia selalu berharap keajaiban akan perjodohan orang tuanya ini dibatalkan. Jika saja ia bisa menolak, mungkin keajaiban tak perlu dinantikan.

Iya. dia adalah seorang putri yang penurut, dia tidak bisa menolak jika Aby dan Umy nya yang meminta.

Mazna, kecantikan yang hakiki. Dia adalah seorang wanita cerdas dan Akhlaknyapun tak bercela. Ikhwan mana yang tak tertarik padanya? Saat ayat suci Alquran ia lantunkan dengan fasih dan merdu. Dan saat menyampaikan siraman rohani pun ia selalu berhasil menyejukkan hati.

Namun, sejak Usia Aliyah Mazna sudah menutup diri menjaga semua yang menjadi impiannya. Hingga perlahan hatinya terlalu percaya takdir. Dan tak pernah berikhtiar untuk mendapatkan apa yang ia harapkan.

Inilah penyebab orang tua Mazna Khawatir, dia seperti tidak menginginkan pernikahan. Di usianya yang sudah menginjak usia 27 thn, belum ada satu nama Ikhwan pun yang keluar dari lisannya.

Disaat peraturan keluarga besar maksimal Menikah wanita adalah 25 tahun, kini Mazna melaluinya begitu saja. Dia tidak ada hati untuk melirik dan menyapa Ikhwan lain, walaupun bukan hanya satu atau dua Ikhwan yang datang melamarnya.

"Mazna... Kamu tak apa apa nak?" Tanya pak Ahmad Syafi'i. Ayahnya, beliau merasa iba dengan sikapnya yang sedikit memaksa tentang menyegerakan pernikahan satu satunya putrinya itu.

"Iya Aby. Tak udah khawatir, Mazna baik baik aja " ucapnya menenangkan.

Diperjalanan, Mazna memejamkan mata, lisannya terus bershalawat dan berdzikir agar hatinya menjadi tenang.

20 menit kemudian,

Tibalah kereta di stasiun Bogor. Dengan hati hati Mazna menurunkan tasnya dari atas. Tapi dengan segala cara Mazna ternyata tidak mampu menurunkan tas karena terlalu berat.

Mazna berbalik ke belakang, ternyata semua orang sudah pergi keluar dan didalam sudah sepi sejak kereta berhenti, setelah itu ia berfikir untuk meminta bantuan petugas stasiun.

Namun, saat Mazna hendak pergi, ada suara bariton yang mengagetkan.

Seorang Pria tampan dengan Jas Abu-abu, seperti pulang dari berkerja.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" Tanya nya dengan sopan

Mazna menoleh ke belakang, sambil tersenyum kecil,

Sesaat, Tatapan mereka bertemu disatu titik .

"Alhamdulillah... Ada orang juga" Batinnya. lalu ia langsung mengalihkan pandangannya ke atas.

"Ini mas Tolong bantu saya turunin tasnya" pinta Mazna

"Dengan senang hati mbak... " Jawabnya pelan sambil tersenyum.

lalu Ikhwan itu membantu Mazna menurunkan sebuah tas besar dengan gagah.

"Alhamdulillah.. terimakasih mas.. " ucap Mazna

"Iya.. sama sama" Jawab Ikhwan itu sambil melihat Mazna yang sedang sibuk merapikan Tasnya .

"Mari mbak.. saya pergi dulu" lanjutnya

"I..iya.. " jawab Mazna, Sembari bangkit dari tempat duduk, dan saat Mazna melirik ke sebelah kanannya ternyata Ikhwan itu sudah tidak terlihat.

"Horor" batinnya.

Di stasiun, Mazna segera berjalan dengan cepat menuju mushola yang berada di taman topi untuk melaksanakan shalat magrib dan menunggu kedatangan Aby nya disana.

Setelah melaksanakan shalat magrib Mazna keluar mushola dan mengabari sopir Aby nya untuk segera menjemput.

"Mang.. Mazna sudah sampai di stasiun. " Ketiknya. Lalu mengirimkannya via SMS.

Sambil menunggu mang Koko, Mazna membuka pesan pesan Wa yang dari tadi berisik. Sembari membuka satu persatu pesan grup Alumni Nurul Ulum. Tiba tiba dia tercengang saat melihat dan tau siapa yang kirim pesan di grup alumni itu.

"Dzikri... " Ucapnya terkejut.

Iya. Dzikri Naqsabandy, cinta pertama Mazna sejak MTs kelas IX. Dia memang belum Move on dari mantanya ini .

Akhirnya, setelah 10 tahun hilang, tanpa kabar, tanpa cerita tanpa jejak. Kini Dzikri telah hadir kembali.

Tanpa ba bi bu dia langsung menyimpan no Dzikri ke kontak telepon nya.

Dzikri dan Mazna hanya beda satu angkatan. Saat Mazna duduk dibangku kelas X, Dzikri sudah duduk dibangku kelas XI. Namun saat Dzikri lulus dari Aliyyah, Dzikri memutuskan untuk menjadi santri salafi satu tahun, lalu ia meninggalkan pesantren saat Mazna masih duduk di kelas XII.

"Astaghfirullah... Dzikri" lagi dan lagi Mazna mengucap nama itu.

Di halaman Wa kontak dzikri, Jarinya greget ingin mengetikan sesuatu.

"Assalamualaikum" ketiknya

Eh tidak.. batinnya. Lalu menghapus lagi

Mengetik lagi, menghapus lagi

Seperti yang kebingungan, ya.. memang seperti itu kenyataannya.

"Bagaimana mungkin aku harus memulai, sedang dia sudah membuangku duluan" pikirnya.

"mungkin akan terlalu memalukan jika aku melakukannya."

"Ayolah.. jangan terlalu memperlihatkan apa yang kamu rasakan Mazna. Kamu perempuan. harus punya harga diri." Kukuh mazna dalam hati

"Nak... "

Suara Aby nya menyadarkan bahwa Mazna harus segera pulang.

"Aby? Kok ikut jemput" tanyanya sambil tersenyum lepas saat mencium punggung tangan Abynya yang sudah tidak muda lagi

Sambil menjinjing tas, Mazna menggandeng tangan Aby nya. Lalu masuk kedalam mobil.

Diperjalanan, ia tak henti hentinya memikirkan. Kemana aja Dzikri selama ini.

Walaupun sebenarnya dia tahu, bahwa Dzikri telah menyelesaikan pendidikan nya di Madinah. Tapi tetap saja itu tidak dari lisan Dzikri langsung.

Apakah harus aku WA.? Batinnya lagi dan lagi.

Raut wajahnya menampakan sekali bahwa dirinya sedang berfikir.

Pak Ahmad, yang memperhatikan putrinya mulai merasa cemas dan mulai berkata

"Aby tau.. kamu pasti belum siap." Ujarnya

" Tenang lah... Setelah acara selesai, kamu akan baik baik saja nak.. " ucap Abynya lagi pelan

"Iya. by? Oh iya by.. Mazna ngerti " jawabnya sambil menggigit bibir, sedikit bingung apa yang abynya coba katakan itu.

***

Sesampainya dirumah, Mazna disambut oleh Umy Khadijah di depan pintu.

"Maznaaaaa" sambut Umynya dengan bahagia

Mazna langsung mengambil tangan Umy dan memeluk nya.

"Maafin Mazna Umy " lirihnya

"Maaf untuk apa sayang"

"Untuk segalanya" jawab Mazna tersenyum sembari menatap wajah sang ibu yang juga sudah tidak muda lagi.

Lalu umy Khadijah mengecup kepala putri satu satunya itu. Dan langsung mengantar Mazna ke kamar.

Dibukalah pintu kamarnya. lalu Mazna terperangah saat menyadari. Ternyata umy sudah menyiapkan gamis indah untuk acara lamaran besok.

"Indah sekali Umy... Terimakasih.. " ucapnya lagi sambil memeluk dan menciumi Umy nya.

"Iya .." Umynya mengannguk pelan sambil tersenyum melihat reaksi Mazna yang walaupun sudah bukan anak kecil lagi tapi sifat manjanya belum juga hilang.

"Yasudah.. kamu segera bersih-bersih. udah itu kita makan, Umy tunggu di meja makan ya. " Pinta Umy.

"Iya Umy..."

Kemudian bu Khodijahpun keluar.

***

"Pas jadi juniorku dulu, Irhab itu anaknya pintar. Dan yang terpenting, dia itu sholeh. Hilman yakin, dia bisa jadi imam yang baik buat Mazna." Cerita Hilman kepada Aby nya saat berada di meja makan.

"Aaamin... Allahumma aaaaaaamiiiiin" ucap pak Ahmad Rifai mengaminkan.

"Aby awalnya kaget kalau ternyata dia pernah seasrama sama kamu, bahkan pernah main juga katanya ke rumah kita. Masya Allah... " Lanjutnya

"Iya by, pernah 2 kali. Masa Aby lupa"

"Iya Aby tau kalau ada temanmu yang main, tapi gak tau kalau ternyata temanmu itu adalah anak kiyai Anshor temen Aby dulu. "

"Subhanallah sekali ya. " Ucap umy Khadijah takjub

Beberapa saat setelah Selesai membersihkan diri, Mazna keluar kamar lalu menuruni anak tangga dan menuju meja makan.

"Ada kakak.. ??" Mazna terkejut saat melihat kakak sulung satu satunya yang sedang duduk di meja makan.

Hilman tersenyum kecil saat sang adik mencium tangannya.

"Gimana kerjanya na? Lancar? " Tanya Hilman.

"Alhamdulillah kak. Lancar " jawab Mazna yang kemudian duduk disamping Hilman.

"Pak dokter gimana? Lancar juga kan? " Canda Mazna.

"Alhamdulillah.." jawab Hilman

"kak Syiffanya kemana? Kok gak ikut? " Tanya Mazna lagi

"Kak Syiffa besok nyusul, katanya hari ini ada haul di pesantren nya. "

"Oh.. gitu " Mazna menganggukkan kepala

Tibalah bi Ida membawa makanan ke meja makan.

"Alhamdulillaah.. terimakasih bi " Ucap Umy Khadijah

Makan malampun berlangsung. Tak ada obrolan saat itu. Suasana hening. Hanya saja yang terdengar adalah suara dentingan sendok dan piring.

Setelah selesai makan malam. Mazna membereskan piring piring kotor dan mengangkatnya kedapur.

Ia berniat untuk mencucikan piring-piring kotor itu sendiri. Namun sesaat sebelum itu, ia dihentikan oleh Bi Ida.

"Non Mazna istirahat saja. Biar bibi yang cuci" suruh bi ida

"Gak papa bi... Mazna saja"

"Non Mazna itu capek, baru pulang loh.. masa harus nyuci piring. Sini bibi yang terusin. " geram bi Ida mengambil spons pencuci piring dari tangan Mazna.

"Yasudah... Terima kasih bi.." ucap Mazna.

Mazna Langsung manaiki tangga dan masuk ke kamar.

"Apa yg harus aku lakukan besok? " pikirnya. Selain butuh waktu untuk mempersiapkan mental

Setidaknya dia juga harus mempelajari apa yang harus dilakukan dan ia katakan saat acara lamaran.

Saat mazna membuka lemari buku dan kitabnya. Dia melihat Bingkai hijau yang terpampang dibelakang jejeran buku yang sengaja ia sembunyikan beberapa tahun yang lalu. Dengan semangat ia menurunkan buku-buku dan menarik bingkai itu. Lalu

dia berusaha membersihkannya dari debu.

"Puuh"

dilihatnya dalam dalam bingkai itu sambil tersenyum.

Bingkai itu berisi tumbuhan paku yang sengaja dikeringkan.

Herbarium namanya.

Lalu ia membalik bingkai tsb, yang ternyata disana tertulis nama seseorang

"Dzikri."

itu adalah satu satunya barang Dzikri yang masih tersimpan. Itupun bukan dari Dzikri langsung. Hanya saja, Mazna dulu sangat dekat dengan guru Biologi nya saat Aliyyah. Lalu ia meminta Bingkai herbarium hasil Dzikri itu untuk disimpannya.

Flashback ON

"Boleh ya bu... "

Bu Diana pun mengangguk pertanda mengizinkan Mazna untuk mengadopsi bingkai.

"Terimakasih ibu.. "

bu Diana kembali mengangguk sambil tersenyum

Flashback OFF

Saat dirinya menyadari bahwa hanya itulah satu satunya kenangan yang Ia miliki dari Dzikri.

Lalu hatinya berdialog.

"Apa ini harus dibuang?"

"Ah.. Sepertinya tidak. kenangan ini terlalu Indah untuk dibuang" Batinnya menatap bingkai itu dengan wajah bahagia. saat tangannya meraba setiap sudut dari bingkai, saat itu pula semua ingatan masalalu itu terurai dengan sendirinya dibenak Mazna.

🌿🌿🌿

Happy reading...

Semoga antum suka ya ^_^

Terpopuler

Comments

Haaimah Nurhaimah

Haaimah Nurhaimah

baru mampir. semoga betah 🤭

2022-10-27

0

Farul Ayang

Farul Ayang

berat banget cintanya mazna ke Dzikri...😎

2020-09-05

0

Papi Suho❤️💦

Papi Suho❤️💦

Semangat terus untuk authornya
mampir yuk ke ceritaku juga

"Jiwa baru Zhuge Liying"
"Apa? aku seorang pangeran"

2020-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!