"Ayolah.. kita sama-sama belajar menjaga"

 Mohon dukungannya dengan cara follow, vote dan komen

Terimakasih ^_^

🍁Hauqalah Cinta🍁

@cide1587

Setelah selesai rapat koordinasi dengan kakak kakak OSIS MA. Iqbal dan rekan Rekan yang lainnya pun segera pergi meninggalkan gedung MA, lalu kembali ke Ruangannya.

"Kotak P3K"

"Kertas karton"

"Snowman"

"Hmmm"

Terlihat Mazna sedang menulis beberapa peralatan yang akan dibutuhkan untuk acara hari H nanti. Ia terkaget ketika surat dari Iqbal yang masih terselip di bukunya itu. Mazna langsung membuangnya ke dalam aq*a gelas yang masih terisi sedikit air.

"Aah.. sudah lah... " Ucap Mazna pelan

Tiba tiba dari luar terdengar suara teman temannya kegirangan.

"Berisik saudara... " Protes Mazna

"Ituloh na.. peserta MA katanya banyak Ikhwan yang ganteng" goda Alya mengedip-ngedipkan matanya.

"Ooh iya... " Jawab Mazna mukan kepalanya.

"Kamu mau lihat acaranya ke aula?" Tanya Alya

"Yuk?? " Ajak nya lagi

"Aku masih belum selesai Yaya... " Kata Mazna

"Nanti saja dulu, kan tinggal Maulana yang belanja.. ya .. ya.. ya .." rengek Alya yang segera menggandeng sahabatnya menuju aula pembukaan MOPD sekaligus perkenalan Peserta dan Panitia Ta'aruf.

Sesampainya di aula, tiba-tiba Rizal memberi sebuah Isyarat kepada Mazna yang masih berada di ambang pintu.

Mazna yang berada di ambang pintu, melihat kebelakang, kepinggir kanan kiri namun tidak ada siapa-siapa. Karena Alya sudah terlebih dulu masuk ruangan.

"Aku? " Mazna sambil menunjuk dirinya sendiri.

Kemudian Rizal mengangguk. Lalu tangannya menunjuk pada keberadaan Sarah yang sedang memandu acara.

"Oooalaaah..  kenapa harus aku" pikirnya sedikit keberatan. lalu iapun segera menghampiri sarah yang berada didepan para peserta Ta'aruf.

"Mau nemenin aku kan?" Tanya Sarah senang

"Kak Aidahnya emang kemana?" Mazna balik bertanya

"Aidah baru saja dipanggil pangersa eteh. nih" jawab sarah sambil memberikan 1 mic nya pada Mazna

Setelah ceremonial penyambutan dengan marawis, Hadrah dan sambutan sambutan, kini tinggal acara perkenalan panitia.

"Alhamduliilah acara telah selesai dilaksanakan, semoga acara ini menjadi wasilah diturunkannya rahmat dan diampuninya segala dosa-dosa kita. Amin ya allah ya robbal Alamiin" ucap Mazna

"Amiin.." Jawab seluruh peserta yang ada diruangan

"Acara selanjutnya adalah acara perkenalan, kepada para panitia dipersilahkan maju ke depan..." Sarah mempersilahkan.

Setelah para panitia berada didepan, Mazna memberikan mic nya kepada Rizal.

"Dari MC dulu dong.." Sergah Rizal. lalu  mau tidak mau Maznapun memberanikan diri untuk maju selangkah dari jajaran panita yang sedang  berdiri didepan.

Sesekali Mazna melihat ke arah peserta Ta'aruf.  Baru kali ini ia merasa gugup. Padahal Mazna sering tampil didepan orang banyak, mulai dari memandu acara atau Pidato dan dakwah saat acara class mitting maupun perayaan hari besar Islam.

"Assalamualaiku warahmatullahi wabarakatuh..."

"Untuk mempererat silaturahim, perkenalan memang perlu dilakukan. seperti pepatah mengatakan, tak kenal, maka ta'aruf" Ucapnya sambil tersenyum

"Well perkenalkan, Nama saya Mazna Insyiroh Khoirunnisa. bisa dipanggil Mazna saja."

"Saya punya motivasi bagus untuk kakak-kakak dan adik-adik semua. mengenai mondok atau nyatren, dan apapun itu Istilahnya. dan perlu hadirin sekalian ketahui, mondok itu bukan sesuatu yang menakutkan,.. atau membosankan. Justru mondok itu sendiri menimbulkan sebuah kebahagiaan. seperti saat kita saling berbagi dengan teman, membantu, dibantu. bukankah itu sebuah kebahagiaan?"

"Di Sekolah berbasis pesantren, selain diasah knowing,acting dan habbit, secara alami kita juga diajarkan menjadi manusia yang bermanfa'at bagi sesama.  bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya?"

"Baiklah memang... untuk dapat terbiasa mondok itu tidak semudah membalikan telapak tangan. teruslah berusaha bertahan dan berjuang, jangan pernah berputus asa pada rahmat Allah, Jika sekarang gak betah, coba besok, mungkin besok betah? kalau besok gak betah, coba lusa, mungkin lusa betah? kalau lusa belum betah juga, coba minggu depan, cobalah bulan depan, sampai tahun depan dan seterusnya."

"Semangat sampai tamat, Optimis sampai Finis, Fokus sampai lulus!!!"

"Selamat berjuang para mujahid, mujahidah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh" Jawab semua orang yang ada dalam ruangan. 

Tepuk tanganpun bergemuruh riuh menyambut semangat para siswa santri baru.

Setelah selesai perkenalan dan memberikan motivasi untuk siswa santri baru. Kini panitia memberikan satu permainan klasik untuk peserta. 

Saat mengestafetkan sebuah spidol snowm*an, para peserta menyanyikan satu buah lagu kebangsaan. dan panita membuat peraturan yaitu 'siapapun yang pegang spidol saat lagu berhenti, maka ia harus memperkenalkan dirinya didepan'

Lagu berhenti, spidol itu terhenti di salah satu peserta Ikhwan MA. Kemudian ia segera kedepan memperkenalkan diri. 

"Perkenalkan, Nama saya Dzikri Naqsabadii"

"Cita-citanya?" Tanya Rizal

"Cita-cita saya ingin menjadi seperti tiang listrik" Ucapnya Datar

Sontak satu ruangan tertawa saat mendengar pernyataan itu.

Walaupun teman temannya yang lain meneriakinya dari belakang, Dzikri masih terlihat santai saat berada didepan.

"Sebentar, kenapa kamu mau jadi tiang listrik?" Tanya Rizal 

"Bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya? seperti tiang listik, dengan gagah tanpa lelah ia berdiri setiap hari. tak kenal panas maupun hujan demi menyangga kabel-kabel yang tengah mengalirkan aliran listrik kepada setiap rumah. tentunya lisrik sangat bermanfaat bagi seluruh umat.." Jawab Dzikri singkat

Kemudian semua orang mengangguk-nganggukan kepala sambil tersenyum takjub.

"Oke... kang Dzikri cita-cita yang luar biasa.. silahkan boleh kembali ke jajaran peserta" Rizal mempersilahkan.

"Cieee... Diperhatiin Mulu tuh sama Iqbal" canda Alya menyiku Mazna yang tengah terfokus pada peserta yang bernama Dzikri yang sedang berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Apaan sih... " Ketus Mazna

"Ciee.. " ucap Alya lagi

"Gak lucu" jawab Mazna sambil keluar ruangan.

"Cie.. cie.. cie.. " lanjut Alya menggelitik Mazna.

Saat Alya dan Mazna bergegas meninggalkan pintu ruangan, terdengar suara gitar dan orang yang sedang bernyanyi dari ruangan.

"Na... Mazna.. tunggu" pinta Alya

"Ada apa lagi yaya" tanya Mazna

"Yakin mau pergi? Itu acaranya belum selesai. Ada suara gitar tadi.." Bisiknya

"Really?" tanya Mazna mengerutkan keningnya senang.

"Iya . Aku yakin kok" jawab Alya meyakinkan Sahabatnya yang menyukai music itu.

Kemudian mereka berdua pergi menuju ruangan, tapi sayangnya ternyata sekarang ruangan terlalu penuh, alhasil mereka tidak bisa memaksakan masuk.

Mazna dan Alya hanya bisa melihat dari jendela.

"keren nana.. suaranya bagus, main gitar nya juga lihai.. " bisik Alya

"Iya bagus.. maa ismuhu ya?" Suara Mazna terdengar oleh semua orang yang sedang melihat juga dijendela. Sontak semuanya senyum dan mengolok-olok Mazna.

"Ingat Iqbal Mazna... " Canda Sari pelan yang juga berada diapitan jendela.

"Yaya.. aku ngomong terlalu kenceng ya?" Bisik Mazna Sambil menutup mukanya dengan tangan.

Yaya mengangguk pelan sekali sambil nyengir dan mengekspresikan betapa malu sahabatnya itu. Mereka pelan pelan jongkok ke bawah lalu pergi dari jendela.

Mazna lari ke ruangan kosong lalu merengis ketakutan, tak ingin rasanya jika hal ini akan menjadi perbincangan semua orang seperti soal Iqbal 3 bulan yang lalu. 

"Sabar na... " Tawa Alya.

"Hmmm.. seandainya hal iyu tidak pernah terjadi" Ucapnya kemudian dudukk diatas kursi.

Flashback On

3 bulan yang lalu

Mazna dan Alya sedang mengahafal kitab Yaqulu di kamar asrama.

"Awwaluharruba'i mistlu akroma - wafa'ala... Wafa'ala... " Mazna berhenti terus disitu berkali kali.

Alya. Sebagai sahabat Mazna sejak pertama masuk Boarding school itu penasaran. Kenapa tiba tiba otak cerdas sahabatnya ini macet.

"Gitu sih emang, kalo udah punya pacar tiba tiba kecerdasan kita itu berkurang 70%"

Ucapan Alya itu Mengganggunya. Mazna berhenti mengingat. Kemudian dia bertanya

"Emang siapa yang pacaran?" Tanya Mazna heran

"Bukannya kamu pacaran sama Iqbal ya? Cieee . Akhirnyaaaaaa kamu jatuh cinta juga" goda Alya

"Pacaran? Sama Iqbal? Aku? " Tanya Mazna menunjuk mukanya sendiri

"Yaeelaah.. yang pura pura polos.. " kekeuh Alya

"Beneran ya. Aku gak ngerti maksud kamu apa. " Dengan muka datar

"Serius na?"

Mazna memperlihatkan dua jari Viss nya pada Alya.

"Lah.. lalu?" Tanya Alya sambil menarik tangan Mazna keluar kamar. Menghindari teman teman sekamarnya.

"Kamu serius na?" Tanya Alya lagi meyakinkan

" Kurang serius gimana perkataanku Yaya? Lagian kamu dapet informasi dari siapa?" Tanya Mazna penasaran.

"Ituloh.. aku tadi sebelum masuk kamar denger Rodiah bilang sama zeze. Katanya, jangan suka sama Iqbal lagi, ikbal katanya sudah jadian sama Mazna." Bisik Yaya

"Apa? kok gitu? " Mazna kesal

"Nah.. maka dari itu, kita cari tahu siapa dalang dibalik semua ini. Gitu. " Tegas Alya. yang emang pinter kalau masalah beginian.

Dan ternyata, setelah ditelusuri yang menerima surat dari Iqbal itu adalah Zeze, dan Zeze pulalah yang membalasnya.

Mazna diam. Bingung dirinya harus berbuat apa karena Zeze memang teman dekatnya bersama Alya, Rodiah dan Janah.

"Maafin aku Mazna.. " pinta Zeze

"Kenapa kamu gak bilang dulu?" Tanya Mazna kecewa

"Sebenarnya aku ngepans sama Iqbal sejak pertama kali masuk kesini. Tapi sepertinya Iqbal tidak demikian denganku. Pikirku, tak apa aku tidak memiliki Iqbal, asalkan dia menjadi milik sahabatku. Dengan begitu aku dan Iqbal akan lebih dekat." Tutur zeze menundukan kepala merasa malu dengan Mazna.

Kemudian Mazna menghela nafas panjang.

"Kita kan santri,.. ayolah jangan hiraukan hal-hal yang seperti itu... kita sama-sama belajar menjaga. belajar untuk bisa meredam keinginan yang belum memang belum pantas untuk kita"

"Yasudah.. tidak apa-apa. kita lupakan saja masalah ini ya" Mazna tersenyum pada Zeze yang sepertinya akan segera menangis sesal. Maznapun memeluknya.

🌿🌿🌿

Ada zeze di sini? 😅

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!