Mohon dukungannya dengan cara follow, vote dan komen
Terimakasih ^_^
🍁Hauqalah Cinta🍁
@cide1587
Flashback on
Pagi hari di pesantren Nurul Ulum. Ba'da Dzikir selepas shalat subuh berjamaah, para santri kini sedang mengkaji kitab Imriti di mesjid dengan seksama.
Pangersa akang dengan sangat telatennya mengajari para santri secara detail, mulai dari lugah, sampai dengan balaghnya.
Sebelum pengajian selesai, para santri dengan semangat menadzamkan bait perbait dari kitab 'imriti Karya Syekh Syaifudin Yahya.
Setelah menyelesaikan beberapa bait dari nadzam kitab Imriti yang mereka kaji pagi ini, Pangersa akangpun mengucapkan kalimat "Wallahu A'lam bissowab". Dan kalimat itulah yang berhasil menjadi mesin otomatis untuk membangunkan santri yang tidak sengaja tertidur dibangku maupun bersandar sambil menganga.
Kemudian santriyyin dan santriyyatpun berhamburan keluar mesjid untuk segera pulang ke asrama.
Seperti biasa, di pintu masing-masing, Ikhwan maupun Akhwat mereka berdesak desakan mencari sandalnya karena takut tidak kebagian.
Sudah kebiasaan memang, bahkan sudah menjadi tradisi santri itu sendiri. Terkadang mereka memakai sandal saat hendak ke mesjid, namun Tidak saat pulang ke asrama. dan sebaliknya, Saat ke mesjid tidak memakai sendal, tapi saat pulang memakai sandal. Sudah mending sama sekali tidak pakai, ada lagi yang lebih lucu. Kaki kiri memakai caw*l dan sebelah kanannya memakai swall*w. Ya... memang sudah tidak heran karena selalu seperti itu. sudah tidak asing lagi bagi mereka.
Di Pondok Pesantren modern Nurul Ulum selain diajarkan ilmu pengetahuan umum dan Ilmu pengetahuan Agama Para siswa santri juga dilatih agar bisa menjadi pribadi yang mandiri dan dituntut untuk mempunyai sikap leadership minimal untuk dirinya masing-masing. Maka dari itu, selain harus belajar, mereka juga diajarkan bagaimana caranya untuk bisa mandiri, seperti mencuci baju sendiri, memasak dan menjaga kebersihan lingkungan.
Cerita didapur
Saat terdengar riuh kebubaran para santri dari mesjid, Anak-anak patrol Santriyyin maupun Santriyyatpun semakin kesibukan, selain nasi yang belum matang sempurna, mereka juga harus segera mandi dan berangkat ke sekolah seperti siswa santri yang lainnya.
Mereka punya tugas patrol seminggu sekali. Di patrol itu ada beberapa tugas, diantaranya ialah menyapu halaman asrama, membuang sampah, memasak dan membersihkan kamar mandi. Sedangkan anggota patrol terdiri dari anggota perkamar gabungan MTs-MA.
Cerita di Asrama
Satu kamar memiliki 5 Anggota.
Kegiatan santri setelah pulang dari mesjid adalah mengantri di antrian panjang depan pintu kamar mandi.
Saat satu santri sudah masuk asrama menyimpan kitab dan mengambil handuk juga peralatan mandi lainnya, lalu keluar kamar menuju kamar mandi, dan yang lain belum sampai maka yang sembilan akan bilang
"Ba'dakii"
"Ba'dakii"
"Ba'dakii"
Walau akhirnya mereka tetap menunggu didepan pintu bercampur dengan anggota kamar lainnya.
"Terasa kesal memang. Tapi Percayalah.. itu adalah kenangan terindah saat kalian sudah lulus nanti." Ujar Masyitoh, Rois Am putri Ketika mengisi sambutan di Acara Muhadhoroh. .
Setelah selesai mandi. kemudian para santri bersiap-siap berangkat ke sekolah, yang jaraknya kira-kira 100 mtr dari asrama. dan mereka akan sampai kira-kira 5 menit disekolah.
Tepat diatas gerbang sekolah, terbeber luas spanduk ucapan 'selamat datang' bagi siswa santri baru yang satu persatu sudah mulai berdatangan walau belum pas pada tanggal nya.
Mazna Insyiroh Khoerusnnisa tertegun saat melihat teman-teman OSIS nya sudah pergi ke ruang rapat, ia berlari mengejar yang lain.
"Alya... " Dengan lantang Mazna memanggil seorang teman yang bernama Alya Syafira.
Alya menoleh kebelakang lalu ia menunggu nya dengan sabar. Setelah Mazna semakin dekat, Alya pun tak sabar dan lari menghampiri.
"Kenapa terlambat?" Tanya Alya
"Tadi aku nyuci dulu Yaya... lagian aku kan udah seminggu gak nyuci karena seminggu ini kan sibuk mempersiapkan acara Ta'aruf"
"Oh.. iya ya.. aku lupa kamu harus nyuci.. hihi " sahut Alya sambil tertawa kecil.
"Ya kamu enak, tinggal dirumah. Tinggal di asrama lagi napa ya.. " ajak Mazna
"Iya.. inshaa Allah" jawab sahabat nya itu sambil merangkul pundak Mazna.
***
Saat sebuah mobil Toyota Alphard mulai memasuki gerbang pesantren, sinar mentari pagi kian menembus kaca dimana pantulannya membidik seorang laki-laki tampan yang mengenakan jasko putih dengan peci hitam didalamnya. Ia terlihat duduk di jok belakang dengan wajah yang datar ia hanya memandang lurus ke depan.
Seorang ibu didepannya tiba-tiba menohok takjub saat melihat suasana hangat didalam pesantren yang akan putranya pondoki itu.
"Papa ternyata pesantren ini lebih bagus dari ceritanya" ucapnya dengan mata berbinar
"Ooh Disini juga ada MTs nya tooh.. Mama baru tau. " Lanjut Ibu Hilda saat dirinya melihat kerumunan siswa mengenakan rok biru didepan mading.
"Papa dari dulu tau... Tapi saat itu kan Dzikri belum buka Ilham buat nyantren" timpal papanya yang sedang menyetir mobil sambil melihat ke kaca spion. Lalu Dzikripun menghindari rasa kecewa orangtuanya itu dengan tatapan yang ia arahkan ke jendela.
"Harusnya dari dulu mau nak... Sekarang Pesantren seru kok gak ngebosenin seperti apa yang kamu bilang. Liat aja tuh... " Bu khilda menunjuk ke tempat dimana para santri sedang latihan marawis, bela diri, memanah dan basket dari lapangan utama sampai belakang.
Lalu dengan laganya yang Acuk tak acuh, Dzikri menjawab
"Iya mah... Iya.. " ucapnya.
Tiba-tiba
Terlihat seorang bidadari dengan seragam sama seperti yang lain. Wajahnya seakan menyaingi sinar mentari pagi yang cerah. Keberadaanyapun indah bak mawar yang sedang merekah.
Sontak saja matanya melebar saat menyadari keindahan semesta yang ia lihat dari jendela itu. Kemudian hanya dengan satu kedipan mata saja. ia membuat sikap acuh tak acuh nya itu kalah terbengkalai.
"Insha Allah mah.. pah.. Dzikri optimis sampai finish disini." Ujarnya sambil tersenyum, kian bersemangat mengiyakan keinginan kedua orangtuanya.
***
"Yuk.. yang lain sudah pada masuk tuh" lanjut Alya. menunjuk pintu ruang osis yang sudah sepi.
Mereka berdua masuk ke ruang OSIS, lalu mengambil kursi paling depan.
Setelah lama berbincang-bincang tentang persiapan Masa Ta'aruf (MOPD) mereka langsung mengerjakan tugasnya masing-masing.
"OSIS MTs... " Teriak salah satu Ikhwan dengan celana abu-abu didepan pintu.
"Iya ada apa kang?" Jawab Mazna.
Ikhwan itu menjelaskan sesuatu pada Mazna dengan suara pelan. lalu iapun segera kembali ke Gedung MA.
"Ada apa na?" Tanya Alya.
"Kita harus secepatnya kumpul di ruang OSIS MA. katanya ada rapat koordinasi, kasih tau Iqbal" seru Mazna
"Bal.. rapat sama MA" Teriak Alya seraya menggeleng kepala sambil menatap Mazna.
"Kenapa gak kasih tau langsung? udah tau Iqbal bakal dengar sendiri, orang kamu ngomong nya kenceng banget." Batinnya
M. Iqbal Firjatullah. Selaku ketua OSIS MTs yang merupakan mantan Mazna setelah 2 bulan yang lalu. Jadi, wajar saja bila hubungan diantara mereka masih canggung.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Alya. yang sebenarnya ia juga sudah dengar dari Mazna langsung. Kemudian Iqbal menutup layar leptop sambil mengambil Mapnya. Lalu mereka pergi meninggalkan Ruang OSIS.
"Siapa tadi yang jemput kita Na?" Tanya Janah menghampiri Mazna dan Alya penasaran
"Kang Rizal nah... "
"Mana kang Rizalnya sekarang?"
"Mungkin sudah kembali ke habitatnya" Ceteluk Mazna kemudian mereka bertiga tertawa.
Bersama dengan OSIS MTs yang lain. Mazna dan ke empat sahabatnyapun bejalan melewati beberapa lorong dan kelas yang sedang aktif belajar mengajar, sesekali dirinya melambaikan tangan kepada adik kelas yang akrab dengannya.
Setelah samoai di depan pintu, Rizal Ar-Rasyid selaku Ketua OSIS MA, dia mempersilakan duduk kepada para OSIS MTs yang baru saja sampai.
Lalu rapatpun dimulai.
"Mudah mudahan kegiatan kita ini, menjadi jalan dimana bertambahnya ilmu kita, pengalaman kita dan kemampuan kita dalam memanage dan menata diri sendiri agar menjadi lebih baik. Ammin ya lalu ya robbal Aaalamiiin.." ucap Rizal dengan penuh harap.
"Aaaaaaamiiiiin ya Allah" seluruh teman teman OSIS pun mengaminkan.
Setelah rapat selesai, kemudian Rizal menjemput rasa penasarannya.
"Gimana bal.. sudah banyak yang masuk?" Tanya Rizal yang melihat kearah Iqbal.
Namun, Iqbal malah menatap Mazna.
"Lah... Kok malah ngeliat Mazna.. " seru Rizal
"Cieeee .. " lanjutnya
"Bukan gitu kang.. kan karena Mazna yang tahu soal itu" jawab Iqbal terbata-bata.
Wajar saja memang Iqbal mengarahkan matanya kepada Mazna, karena Mazna adalah sekretarisnya.
"Aduh.. lucu sekali kalian ini. " Goda Aidah yang merupakan OSIS MA
Sementara itu Mazna sibuk menyembunyikan Wajah merahnya dibalik berkas berkas.
"Sudah berapa banyak na? " Tanya Rizal
"Sudah masuk 300 kang, " jawab Mazna
"Oh.. begitu ya. Iya gini... jadi, kita kan harus mempersiapkan konsumsi, peralatan dan yang lainnya agar situasi tetap kondusif hari H nanti."
"Lumayan kan 3 hari juga.." lanjut Rizal
"Sebisa mungkin, kita harus koordinasi, jangan ada Miss diantara kita" kata Rizal sambil tersenyum
"Siap kang.. " jawab adik adiknya serentak.
"Oh iya kang.. ada berapa Siswa yang sudah masuk? " Tanya Alya
"MA sih... Masih sedikit, baru dua ratusan laah" jawab Rizal.
"Boleh lihat daftarnya?" Goda Jannah mengedip ngedipkan matanya.
"Aduuh ini anak satu udah mulai deh" kata Aidah menyodorkan map berwarna biru sambil menggeleng kepala.
Lalu dengan sigap janah mengambil daftar peserta Ta'aruf itu dari Aidah. Dan tidak dipungkiri memang, semua Akhwat MTs yang ada disitu langsung berkerumun di kursi Janah.
Tidak mau dilihat temannya yang lain. Kemudian janah lari dari kursi yang didudukinya menuju pintu keluar untuk dapat melihatnya sendirian. Lalu teman temannyapun mengejar, sesekali mereka sedikit menggelitik punggung janah.
Akhirnya janah kalah ia telah terpapar kegelian. Lalu saat melihat mapnya telah berada ditangan Alya yang berlaga lenggak lenggok menertawakannya. ia berjalan lemah menghampiri Mazna yang masih duduk dikursi
"Maznaaaa tolong... " Ujarnya sambil berlari
Semua orang yang ada didalampun tertawa karena melihat tingkah Jannah yang lucu itu.
"Suuut jangan berisik, diruang sebelah lagi ada penguman hasil tes disebelah" Aidah menempelkan jari telunjuk dibibirnya.
🌿🌿🌿
Ada Jannah disini? 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments