Baby Twins Ummi
Melalui kaca jendela, Cahaya matahari mulai memasuki kamar sepasang suami istri yang ada di lantai dua sebuah rumah mewah.
Pasangan itu masih setia berada di atas kasur bukan karna masih ingin melanjutkan tidurnya, bukan juga karna enggan untuk memulai aktivitas , tapi karna sang istri dari Tuan Enggar Herlambang,meminta sang suami untuk mengelus pinggangnya yang terasa sangat nyeri.
Sedari tadi, tepatnya setelah sholat subuh berjamaah, wanita yang menyandang gelar sebagai Nyonya Herlambang itu mengaduh kesakitan di sekitar pinggangnya karna mengalami kontraksi palsu.
Ya nyonya Tiwi Herlambang tengah mengandung dan usia kandungannya sudah memasuki 9 bulan, hanya tinggal menghitung hari saja menuju tanggal HPL yang ditetapkan oleh Dr. Aninda spesialis kandungan.
" Kita ke Rumah Sakit saja ya sayang?" kata Tuan Enggar dengan wajah cemasnya.
" Tidak perlu mas, ini hanya nyeri biasa ini normal dialami oleh ibu hamil yang usia kandungannya sudah mendekati HPL. " nyonya Tiwi menjelaskan dengan senyuman tipis.
" Tapi sayang...."
Ucapan tuan Enggar terhenti saat istrinya meringis kesakitan.
" Emmm.. huh " keluh nyonya Tiwi seraya mengelus perut buncitnya.
" Ayolah sayang jangan keras kepala sepeti ini, aku takut terjadi apa apa padamu dan calon anak kita " kata Tuan Enggar, masih mengelus pinggang bagian belakang sang istri.
Perkataan tuan Enggar hanya dibalas dengan pelototan mata oleh nyonya Tiwi. jika sudah begini Tuan Enggar sudah tidak berani berkata apapun lagi pada istrinya.
🌻🌻🌻
Setelah pukul 8 pagi akhirnya mereka selesai membersihkan diri lalu bersama-sama turun ke bawah untuk sarapan.
Sepanjang perjalanan turun Tuan Enggar selalu memapah istrinya dan membantunya berjalan menuruni tangga dengan sangat hati hati.
" Mas aku ini hanya hamil bukan sakit, kenapa kamu selalu memapahku seakan aku sedang keseleo " keluh nyonya Tiwi pada suaminya.
Tuan Enggar hanya tersenyum lalu berkata, " Aku ngilu melihatmu berjalan menuruni tangga dengan perut buncitmu ini sayang "
" Terserah kamu saja lah mas " Kata nyonya Tiwi
" Hah tumben sekali istriku ini mau mengalah " Tuan Enggar menggoda istrinya sambil menunjukan senyum mengejek.
Bukan tanpa alasan dia mengatakan itu karena Nyonya Tiwi memang termasuk wanita yang keras kepala juga galak dan sensitif apabila menyangkut keluarga dan orang orang yang dikasihinya, tapi dia juga sangat manja pada suaminya.
" Selamat Pagi Tuan Nyonya " sapa pak Edi kepala pelayan di kediaman Herlambang.
Tuan Enggar hanya membalasnya dengan deheman sementara Nyonya Tiwi hanya tersenyum ramah.
Setelah duduk di kursi masing-masing dengan berbagai macam lauk yang ada di atas meja, mereka berdua sarapan dengan tenang tanpa ada percakapan apapun, hanya suara sendok dan garpu serta piring yang saling beradu.
🌻🌻🌻
Sore harinya di ruang keluarga yang cukup luas di kediaman Herlambang, Nyonya Tiwi sedang duduk bersantai sambil menonton TV ditemani secangkir Teh dan kue lapis buatannya sendiri.
Sedangkan disebuah ruangan kerja yang masih ada di kediaman Herlambang tampak Tuan Enggar yang sedang membicarakan mengenai perusahaannya dengan asistennya, Smith.
" Bagaimana dengan kontrak kerjasama kita dengan perusahaan X ,smith?" tanya tuan Enggar pada asistennya.
" Semua berjalan dengan lancar Tuan, mereka sudah menandatangani kontraknya kemarin." jawab smith.
" Baiklah kalau begitu " jawab Tuan Enggar.
Keduanya kembali terdiam dan serius pada berkas yang mereka pegang masing masing
Tok Tok Tok..
Suara pintu diketuk dari luar
" Masuk " sahut Tuan Enggar dari dalam.
Setelah mendapat izin, Pak Edi pun segera membuka pintu ruangan lalu melangkah masuk ke ruangan kerja majikannya tersebut.
" Ada apa Pak Edi? ". tanya Tuan Enggar.
" Mohon maaf Tuan ini sudah masuk waktu maghrib, Nyonya meminta anda untuk segera ke kamar untuk sholat Maghrib berjama'ah." kata Pak Edi.
Menghaela nafasnya pelan Tuan Enggar pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kearah pintu sambil berkata pada asistennya. " Kita bicarakan nanti lagi Smith pulanglah dan istirahat.!"
" Baik Tuan, setelah membereskan berkas-berkas ini saya akan pulang" jawab Smith.
Setelah mendengar Jawaban asistennya, Tuan Enggar buru-buru menuju ke kamar, sebelum Nyonya Tiwi memarahinya karena seringkali lupa waktu jika sedang bekerja.
Ceklek
Nyonya Tiwi menoleh saat mendengar Suara pintu dibuka dan bersaman dengan itu muncul Tuan Enggar yang tersenyum ketika melihat sang istri sedang duduk di sofa yang ada di kamar mereka dengan menggunakan mukena sambil memanyunkan bibirnya
Tuan Enggar menghampiri sang istri lalu mengecup sekilas kening istrinya dan berlalu untuk mengambil wudhu.
Setelah sholat Maghrib selesai Nyonya Tiwi dan Tuan Enggar memilih mengobrol di kamar sembari menunggu waktu isya.
" Mas kan aku sudah pernah bilang ingat waktu sholatmu saat sedang bekerja, jika memang selalu lupa maka pakai alarm adzan yang ada di hpmu mas." omel Nyonya Tiwi.
" Maafkan aku sayang " Jawab Tuan Enggar seraya mengelus tangan istrinya.
Pasangan suami-istri itu terus bercerita tentang banyak hal, salah satunya adalah mengenai rencana-rencana yang akan mereka lakukan demi masa depan anak mereka kelak.
🌻🌻🌻
Jam sudah menunjukkan pukul 19.45 , setelah sholat isya berjamaah tadi Nyonya Tiwi langsung mengambil Al Qur'an dan membacanya, itu sudah menjadi kebiasaanya sejak dulu apalagi saat dia dinyatakan positif mengandung dia semakin bersemangat untuk membaca atau mendengarkan tilawah Al-Qur'an karna dia yakin itu akan berdampak baik untuk janin dalam kandungannya.
Sedangkan Tuan Enggar kini sedang sibuk di dapur untuk membuatkan susu ibu hamil untuk istri tercintanya, apapun itu jika menyangkut istri dan juga calon anaknya dia akan melakukannya sendiri.
" Minum dulu susunya setelah itu istirahat " kata tuan Enggar setelah melihat istrinya selesai membaca Al Qur'an.
" Em baiklah " Jawab nyonya Tiwi sambil meletakkan Al Qur'an dan melipat mukenanya.
" Habiskan " kata Tuan Enggar sambil memberikan segelas susu pada istrinya.
Menerima segelas susu dengan tersenyum lalu mendudukkan dirinya di samping suaminya, Nyonya Tiwi pun mulai meminum susunya.
" Terimakasih mas " ucapnya setelah menghabiskan susunya.
" Apapun untukmu dan calon anak kita sayang " jawab Tuan Enggar sambil mengelus perut buncit istrinya.
Setelah itu mereka beristirahat karna keduanya sudah sangat lelah , Nyonya Tiwi yang memang mudah sekali lelah selama mengandung dan Tuan Enggar yang banyak sekali pekerjaan meskipun hanya dia kerjakan di rumah.
~IP
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
M Jaelani
sabonhabnyacw
2021-08-24
0
M Jaelani
p
2021-08-24
0