02

Tepat pukul 2 dini hari Nyonya Tiwi bangun untuk melakukan sholat Tahajud bersama dengan Tuan Enggar, Setelah selesai melakukan sholat Tahajud keduanya kembali untuk melanjutkan tidur mereka sebelum masuk waktu subuh, tanpa membutuhkan waktu lama tuan Enggar sudah kembali terlelap.

Berbeda dengan Tuan Enggar, Nyonya Tiwi justru masih terjaga, sampai akhirnya dia memutuskan untuk membuka Al Qur'an dan membacanya sambil menunggu waktu subuh tiba, namun baru beberapa saat membaca ayat-ayat Al Qur'an dia merasakan mulas dan rasa sakit yang bersamaan pada perut dan pinggangnya, dia pun mengelus pelan perut buncitnya berharap bisa sedikit mengurangi rasa sakitnya.

" Mas...Mas... huft huft" bisiknya memanggil sang suami.

Tuan Enggar perlahan membuka matanya saat samar samar dia mendengar suara istrinya memanggil. menoleh kearah istrinya sambil masih berusaha mengumpulkan kesadarannya Tuan Enggar tersentak saat melihat istrinya memegangi perutnya sambil merintih.

" Mas...sakitt !" keluh Nyonya Tiwi.

" Astaga sayang,... apa yang terjadi? Mana yang sakit? kenapa duduk dibawah?apa kau tadi terjatuh?" Tuan Enggar bertanya sambil menghampiri sang istri.

" Huft,..huft.. sepertinya aku, huft.. sudah mau melahirkan mas,.. huft,.." jawab Nyonya Tiwi terbata.

" APA! tapi kan kata dokter masih 5 hari lagi sayang? jawab Tuan Enggar terkejut.

" Sakittt..." Rintih Nyonya Tiwi tanpa menjawab perkataan suaminya, dia sudah merasa sangat kesakitan.

" Baiklah ayo kita segera ke Rumah Sakit " kata Tuan Enggar sambil membopong tubuh istrinya, dia sedikit berlari saat keluar kamar.

Saat sampai dilantai bawah dia berteriak memanggil Pak Edi untuk segera mengambilkan tas berisi perlengkapan melahirkan sang istri dan meletakannya di mobil untuk dibawa ke Rumah Sakit.

Setelah menurunkan istrinya di jok belakang dan duduk di samping istrinya, Tuan Enggar menyuruh sopirnya untuk segera mengantar mereka ke Rumah Sakit.

Mobil mewah itupun mulai meninggalkan halaman depan kediaman Herlambang.

" Huh huft..." Suara Nyonya Tiwi sedang mengatur nafasnya.

" Sabar sayang sebentar lagi kita akan sampai di Rumah sakit. " Kata Tuan Enggar sambil menggenggam tangan istrinya. Jujur saja dia juga panik luar biasa tapi berusaha untuk tenang.Namun Tuan Enggar mulai meringis saat merasakan cengkraman yang cukup kuat ditangannya.

🌻🌻🌻

Tidak membutuhkan waktu lama, Kurang lebih 8 menit kemudian mobil mereka memasuki area Rumah Sakit yang cukup besar di Kota itu, karna memang jarak antara Rumah Sakit dan kediaman Herlambang tidak terlalu jauh.

" Dokter! Suster, tolong istri saya mau melahirkan." Teriak Tuan Enggar memasuki lobi Rumah Sakit sambil membopong istrinya.

"Silahkan baringkan disini Tuan." kata suster yang membawa brankar pasien.

Membaringkan istrinya di brankar pasien dengan hati-hati, lalu Tuan Enggar mengikuti istrinya yang dibawa perawat ke ruang bersalin, dia terus menatap wajah istrinya yang sudah pucat sambil menahan rasa sakit.

Sesampainya di depan Ruang bersalin langkah Tuan Enggar terhenti saat ada perawat yang mencegahnya masuk.

" Maaf Tuan kami harus memeriksa keadaan istri anda terlebih dahulu jadi mohon tunggu diluar. " kata perawat itu sopan.

Tuan Enggar hanya mengangguk sekilas sebagai jawaban. Tidak lama setelah itu datang dokter kandungan yang biasa menangani Nyonya Tiwi.

" Dokter tolong istri saya dia kesakitan." Kata Tuan Enggar menghentikan dokter yang akan masuk Ruang bersalin.

" Tuan silahkan tenang dulu, saya akan memeriksa keadaan Nyonya Tiwi terlebih dahulu, saya permisi." kata dokter itu sopan. Lalu dokter itu masuk dan memeriksa istri Tuan Enggar.

Sambil menunggu, Tuan Enggar mengambil ponsel yang ada di saku celananya dan mencari nomor Mama Tini mertuanya untuk memberi kabar bahwa Putrinya saat ini ada di Rumah Sakit.

" Assalamualaikum Ma." kata Tuan Enggar setelah telfonnya tersambung.

" Wa'alaikumsalam.., iya ada apa nak? tumben jam segini telfon, Apa terjadi sesuatu dengan Tiwi?." Tanya Mama mertuanya heran karna sekarang baru menunjukkan pukul 3 pagi.

" Em Enggar ingin memberi tau Mama, Tiwi sekarang di Rumah Sakit Ma tadi perutnya sakit sepertinya akan melahirkan." Kata Tuan Enggar.

" Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya mama mertuanya.

" Masih diperiksa Dokter Ma. " jawabnya

" Baiklah Mama akan membangunkan Papa dulu dan kami akan segera kesana, apakah Mamamu sudah diberitahu?." tanyanya lagi.

" Belum sempat Ma, jadi tolong sekalian Mama kabari mereka ya, sepertinya Dokter sudah selesai memeriksa aku tutup dulu telfonnya ya Ma?." jawab Tuan Enggar setelah melihat pintu Ruang bersalin dibuka dan muncul Dokter Aninda setelahnya.

Setelah memutuskan telfonnya dengan Mama mertuanya, Tuan Enggar bergegas menghampiri Dokter sambil bertanya,

" Bagaimana keadaan istri saya Dok? "

" Tuan apa anda yakin akan membiarkan Nyonya Tiwi melakukan persalinan secara normal? " Tanya sang Dokter sebelum menjawab pertanyaan Tuan Enggar.

" Kenapa Dok? bukankan kita sudah pernah membahas ini sebelumnya dan anda juga sudah tau kalau istri saya ngotot ingin melahirkan secara normal?." kata Tuan Enggar.

" Tapi keadaan Nyonya Tiwi sekarang tidak memungkinkan untuknya melakukan persalinan normal Tuan, saya takut Nyonya Tiwi tidak kuat mengejan karna kondisinya lemah saat ini" jawab sang Dokter.

" Baiklah saya akan bicara dengan Istri saya sebentar Dok." Kata Tuan Enggar.

" Baik, Silahkan ikuti saya Tuan!" kata Dokter.

Mereka bersama memasuki ruang bersalin dimana disana tampak Nyonya Tiwi yang terbaring dengan infus yang sudah menancap di tangannya dan wajahnya terlihat pucat.

" Sayang bagaimana keadaanmu sekarang? apa yang kamu rasakan? apakah masih sakit?" tanya Tuan Enggar sambil mengelus kepala istrinya.

Tersenyum tipis Nyonya Tiwi menjawab pertanyaan suaminya, " Masih sakit mas dan mulas."

" Sayang apa kau yakin masih tetap ingin melahirkan secara normal? aku takut terjadi sesuatu padamu dan calon anak kita." tanya Tuan Enggar memastikan keinginan istri tercintanya.

" Aku tetap ingin melahirkan secara normal mas." jawab Nyonya Tiwi.

" Tapi Nyonya ini sangat beresiko mengingat anda mengandung bayi kembar dan kondisi anda saat ini sangat lemah." kata sang Dokter menjelaskan keadaan pasiennya itu.

" Tidak Dok, saya tetap ingin melahirkan secara normal." jawabnya tegas.

Menghela nafasnya pelan, Dokter lalu mengangguk dan menyuruh suster untuk mempersiapkan peralatan untuk persalinan dan Dokter Aninda sendiri akan memeriksa Nyonya Tiwi sudah pembukaan berapa.

Setelah dirasa sudah waktunya karna pembukaannya sudah sempurna, mereka melakukan persalinan secara normal sesuai dengan yang diinginkan Nyonya Tiwi.

Tuan Enggar masih setia menemani Istrinya yang saat ini sedang berjuang melahirkan anak mereka, bertaruh nyawa untuk buah hati mereka.

Selama proses persalinan Tuan Enggar tidak berhenti berdoa meminta pada yang Maha Kuasa agar istri dan anaknya diberi keselamatan dan kesehatan. Dia ikut merasakan sakit dihatinya saat melihat sang Istri mengejan dengan sekuat tenaga sambil meremas tangannya yang digenggam istrinya.

Dia jadi teringat perkataan istrinya tentang alasan kenapa istrinya itu ngotot menginginkan persalinan normal.

" Mas menjadi seorang ibu adalah anugerah terindah bagi seorang wanita dan aku ingin merasakan apa yang mama Tini Rasakan saat melahirkanku dan lagi rasa sakit itu juga bagian dari anugerah mas , tidak semua wanita bisa merasakan sakit nya melahirkan dan menjadi ibu."

Kata-kata istrinya itu kembali terngiang diingatannya, sampai akhirnya dia tersentak saat mendengar suara tangis bayi yang cukup keras didalam ruangan itu.

~IP

Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41 Maaf dan Terimakasih
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147 ( Tamat )
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41 Maaf dan Terimakasih
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147 ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!