03

Oooeeekkk...Ooeeek...Oooeeek...Ooeekk...

Suara tangisan bayi terdengar saling bersahutan bersamaan dengan suara Adzan subuh berkumandang ,membuat kelima orang yang kini sedang menunggu di depan ruang bersalin tersenyum lega, kini disana sudah ada Mama Tini dan Papa Hendra orang tua dari nyonya Tiwi, Papa Haris dan Mama Asih orang tua Tuan Enggar, dan juga ada Smith disana. Mereka semua langsung datang ke Rumah Sakit setelah mendapat kabar bahwa putri dan menantu mereka akan melahirkan.Papa Haris dan Mama Asih yang ditelfon oleh besannya dan Smith yang ditelfon oleh Papa Haris.

" Syukurlah bayinya sudah lahir." Kata Mama Tini dengan raut wajah bahagia.

" Iya aku sudah tidak sabar ingin melihat keadaan Tiwi dan juga cucuku." Kata Mama Asih.

Mereka merasa sangat bahagia apalagi Papa Hendra dan Mama Tini, karna ini merupakan cucu pertama mereka. Sebab Nyonya Tiwi adalah anak pertama mereka, Nyonya Tiwi punya dua adik perempuan yang saat ini masih kuliah dan bekerja.

🌻🌻🌻

Sedangkan di dalam Ruang bersalin tampak dua bayi mungil yang masih menangis sedang dibersihkan oleh suster.

" Silahkan di Adzani terlebih dahulu Tuan." kata suster itu sambil menyerahkan bayi laki-laki karna lahir lebih dulu.

Tuan Enggar pun mendekat sambil mengambil alih bayi laki-laki itu dari gendongan sang suster lalu mengadzani anak pertamanya. Setelah selesai mengadzani bayi pertamanya dia menyerahkan kembali bayinya pada suster yang tadi dan menerima bayi perempuan yang merupakan anak keduanya.

Saat sedang mengadzani tanpa terasa air matanya mengalir dia sangat bahagia karna mendapat dua bayi sekaligus apalagi melihat wajah kedua bayi itu yang sangat mirip dengannya. Setelah selesai di Adzani bayi kembar itupun dibawa keluar untuk dibawa ke Ruangan khusus bayi.

Tuan Enggar yang masih memperhatikan bayinya yang dibawa keluar oleh suster itupun dikejutkan oleh suara Dokter Aninda yang meminta suster lain untuk melakukan transfusi darah pada Istrinya.

Kembali menghampiri Dokter Aninda dengan wajah paniknya Tuan Enggar bertanya sambil melihat wajah pucat istrinya.

" Apa yang terjadi Dok? Bagaimana keadaan istri saya? Apakah semuanya baik baik saja?."

" Saya sudah jelaskan dari awal ini sangat beresiko untuk Nyonya Tiwi Tuan dan ini yang saya takutkan, Nyonya Tiwi kehilangan banyak darah pada saat proses persalinan tadi, sehingga kami harus melakukan transfusi darah untuknya sekarang juga sebelum semuanya terlambat, jadi tolong silahkan anda tunggu diluar Tuan biarkan kami menangani Nyonya Tiwi." Jelasnya Dokter panjang lebar.

Mau tidak mau Tuan Enggar berjalan keluar dengan wajah sedihnya, dia takut terjadi apa-apa pada Istrinya, dia belum siap kehilangan istrinya itu dan lagi sekarang ada kedua anaknya yang sangat membutuhkan ibunya.

Ceklek

Suara pintu terbuka dan menampakkan Tuan Enggar yang terlihat sangat sedih.

" Enggar! bagaimana keadaan tiwi? apakah dia baik baik saja? kami tadi sudah melihat anak kalian mereka sangat lucu." Kata Mama Asih dengan semangat.

" Iya bagaimana keadaan putriku apakah kami sudah..." ucapan Mama Tini terpotong saat mereka melihat seorang suster tergesa gesa masuk sambil membawa kantong darah.

" Ada apa ini Enggar? kenapa suster itu membawa kantong darah masuk kedalam ruang bersalin?." Kini giliran Papa Haris yang bertanya.

" Dokter bilang Tiwi kehabisan banyak darah Pa sehingga mereka harus melakukan transfusi darah untuknya." jawab Tuan Enggar dengan wajah sedihnya.

Raut wajah bahagia mereka kini berganti dengan kesedihan yang nampak jelas diwajah mereka terutama Mama Tini dan Mama Asih mereka menangis dipelukan suami mereka. Sedangkan Smith mendekati Tuan Enggar dan mengajaknya untuk duduk dikursi tunggu.

Setelah beberapa lama Dokter Aninda pun keluar.Tuan Enggar bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Dokter Aninda.

" Bagaimana kondisi istri saya Dok?"

" Apa kami sudah bisa menengok Tiwi?"

"Bagaimana dengan putriku Dok? saya ingin menemuinya."

Suara Tuan Enggar, Mama Asih dan Mama Tini yang bertanya secara bersamaan, menghela nafasnya pelan Dokter Aninda kemudian menjelaskan tentang keadaan Nyonya Tiwi.

" Alhamdulillah keadaan Nyonya Tiwi sekarang sudah lebih baik, Tuan dan Nyonya tidak perlu khawatir, setelah suster memindahkannya ke kamar rawat kalian bisa langsung menemuinya." jelasnya dengan senyuman.

" Ah syukurlah kalau begitu." kata Pak Hendra.

" Baiklah kami mengerti Dok, Terimakasih karna sudah menyelamatkan istri dan kedua anak kami." Kata Tuan Enggar dengan raut wajah bahagianya.

" Sama-sama Tuan..itu sudah menjadi tugas saya, kalau begitu saya permisi." jawab Dokter Aninda.

Setelah Dokter Aninda pergi suster membawa Nyonya Tiwi untuk dipindahkan ke kamar rawat, melihat keadaan putri dan menantunya yang sudah lebih baik meskipun masih sedikit pucat Mama Asih dan Mama Tini saling berpelukan dengan raut wajah lega sekaligus bahagia.

Mereka semua sudah sampai di ruang rawat Nyonya Tiwi.

" Sebaiknya kalian sholat subuh terlebih dahulu sebelum waktunya habis, biarkan aku yang menjaga Tiwi disini." Mama Asih berkata pada Suami, anak, besan, dan juga asisten anaknya itu.

Mereka berlima pun mengangguk setuju, sebelum pergi keluar Tuan Enggar menghampiri istrinya yang masih tertidur mungkin karna kelelahan dan mencium kening istrinya cukup lama sambil mengucapkan Terimakasih, lalu dia pun keluar menyusul yang lain untuk sholat subuh.

Di dalam ruang rawat Mama Asih duduk disamping ranjang pasien sambil mengamati wajah pucat menantunya, diapun mengusap pipi menantunya dengan lembut, merasa ada yang mengusap pipinya, perlahan Nyonya Tiwi membuka matanya dan dia tersenyum ketika melihat ibu mertuanya yang sedang tersenyum padanya.

" Kamu sudah bangun sayang? Apa kamu mau minum?." Kata Mama Asih dengan sayang.

Nyonya Tiwi hanya mengangguk singkat sebagai jawaban, Mama Asih pun mengambilkan minum dan membantu menantunya itu untuk minum.

Sedangkan diluar ruangan khusus bayi disana ada Papa Haris, Papa Hendra, dan Mama Tini, setelah sholat berjamaah mereka memutuskan untuk melihat cucu kembar mereka melalui kaca. Tuan Enggar sendiri sedang bicara dengan Smith dikoridor yang tidak jauh dari Ruangan itu.

" Smith urusan perusahaan aku serahkan padamu, aku ingin fokus dulu pada istri dan kedua anakku selama masih ada dirumah sakit, karna aku tidak mungkin meninggalkan mereka sendirian." Kata Tuan Enggar sambil menepuk pelan bahu asistennya itu.

" Baiklah Tuan anda tidak perlu khawatir tentang perusahaan, anda bisa fokus dulu pada Nyonya dan juga Putra Putri anda, dan saya ucapkan Selamat Tuan atas kelahiran bayi kembarnya." jawab Smith sambil tersenyum.

" Terimakasih smith." jawab Tuan Enggar sambil mengangguk pelan.

Setelah Smith pergi Tuan Enggar menghampiri Papa dan mertuanya di depan ruangan bayi, sebelumnya dia sudah bertanya pada suster apakah bayinya bisa dibawa ke ruang rawat istrinya segera, dan setelah diperbolehkan Tuan Enggar berniat membawa sendiri Putra Putrinya ke kamar rawat istrinya.

🌻🌻🌻

Ceklek

Suara pintu terbuka dari luar, Tuan Enggar masuk dengan membawa Putra Putrinya digendongannya, tadi saat di ruang bayi Mama mertuanya ingin membantu menggendong salah satu cucunya itu tapi Tuan Enggar mengatakan bahwa dia tidak ingin salah satu anaknya merasa iri jika hanya salah satu dari mereka yang digendongnya.

Menoleh kearah pintu senyum Nyonya Tiwi mengembang saat melihat suaminya mendekat dan menggendong putra putrinya.

" Aduh cucu Oma cantik dan tampan sekali." Kata Mama Asih setelah cucunya itu berada di gendongan Nyonya Tiwi.

" Iya kamu benar sekali Asih." jawab Mama Tini.

Mereka pun bergantian menggendong si kembar, saat si kembar mulai menangis mereka menyerahkannya pada ibunya. Merekapun keluar untuk pergi sarapan ke kantin rumah Sakit dan meninggalkan Tuan Enggar dan istri serta anaknya disana. Setelah semua orang keluar Nyonya Tiwi mulai menyusui Anak-anaknya.

~IP

Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41 Maaf dan Terimakasih
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147 ( Tamat )
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41 Maaf dan Terimakasih
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147 ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!