Mereka merasa kesal karna tidak mendapatkan jawaban dan yang ditanya justru malah tertawa. Melihat ekspresi kesal semua orang akhirnya Nyonya Tiwi kembali melanjutkan ucapannya tadi.
" Namanya Adam Putra Herlambang dan Lilhawa Putri Herlambang." Kata Nyonya Tiwi sambil tersenyum dan menoleh kearah suaminya. Tuan Enggar pun hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
Sedangkan yang lain mereka semua masih terdiam sejenak, beberapa detik selanjutnya mereka baru tersadar dan tersenyum sambil manggut-manggut karna mereka sekarang sudah tau siapa nama si kembar.
" Nama yang bagus." jawab mereka bersamaan.
" Hallo Adam cucu Opa." Kata Papa Hendra.
" Ah namanya secantik wajahnya ya." Kata Zazifa sambil mencubit pelan pipi Lilhawa.
" Kenapa ada Herlambang nya di akhir namanya, bukankah itu nama Om Enggar ya?" Tanya raditya yang sedari tadi hanya diam, kini dia mengajukan pertanyaan yang mampu membuat semua orang yang ada disana menatap ke arahnya. Mendapatkan tatapan dari semua orang secara tiba-tiba Raditya jadi merasa canggung dan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
" Tentu saja!, mereka kan Putra dan Putri ku." Jawab Tuan Enggar yang merasa kesal karna pertanyaan konyol ponakannya itu. Yang lainnya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Om dan ponakan itu, mereka sudah tau memang sejak dulu bahkan saat Raditya masih kecil sampai sekarang Tuan Enggar dan Raditya memang selalu saja bertengkar, namun meskipun begitu mereka tetap saling menyayangi dan peduli.
" OH!" Jawab Raditya singkat.
Merasa kesal dengan ponakannya yang satu itu Tuan Enggar bangkit dari duduknya dan berpamitan pada yang lain, dia memutuskan untuk masuk ke ruang kerja saja bersama Smith daripada harus meladeni ponakannya yang bisa bisa membuat tekanan darahnya tinggi, dia juga harus memeriksa dan menandatangani beberapa berkas penting.
" Sudahlah aku bisa darah tinggi jika terus meladeni mu, Ma Pa aku izin ke ruang kerjaku dulu ada beberapa berkas yang harus aku periksa, Ayo Smith." kata Tuan Enggar sambil berdiri.
" Baik Tuan." sahut Smith.
Mereka berdua segera beranjak dan pergi ke ruang kerja tanpa menunggu jawaban dari yang lain.
" Mereka selalu saja seperti itu." Kata Mama Asih sambil menggelengkan kepalanya.
" Kamu juga pergilah ke kamarmu nak! istirahatlah biar badanmu semakin pulih, biarkan Adam dan Lilhawa bersama kami, nanti jika mereka menangis Mama akan mengantarkan nya ke kamarmu." Kata Mama Tini.
" Baik Ma, aku titip si kembar ya Ma." jawab Nyonya Tiwi.
" Queen antar kakakmu!" Kata Tuan Hendra yang dijawab anggukan oleh Queen.
Nyonya Tiwi pun pergi ke kamarnya dengan diantar Queen, meskipun dirinya sebenarnya bisa jalan sendiri tanpa perlu dibantu tapi dia juga tidak melarang Queen untuk mengantarnya. Sesampainya didalam kamar Queen membantu kakaknya berbaring setelah menyelimuti kakaknya dia langsung pamit untuk kembali turun ke bawah.
🌻🌻🌻
Siang harinya mereka semua makan siang bersama di kediaman Herlambang hanya Nyonya Tiwi saja yang tidak ikut bergabung makan di Ruang makan, Sebelumnya Adam Hawa menangis dan diantar ke kamar ibunya agar diberi Asi, akhirnya Nyonya Tiwi meminta dibawakan makan siang ke kamar saja dia ingin menjaga Putra Putrinya yang kini sedang tidur dia juga masih merasa sedikit lelah.
Memandang wajah mungil kedua bayinya yang terlihat tenang saat tertidur membuat Nyonya Tiwi sangat bersyukur dan bahagia. Tangan nya terulur mengelus pelan kepala bayinya yang terlihat seperti guling bayi karna mereka saat ini masih dibedong.
Nyonya Tiwi senyum senyum saat membayangkan Putri kecilnya dipakaikan dres atau sejenis gamis mini dan juga jilbab pasti terlihat sangat lucu.
Ceklek
Suara pintu dibuka membuyarkan bayang bayang tentang penampilan Putri kecilnya. Nyonya Tiwi pun menoleh dan tersenyum.
" Makanlah dulu, tadi Mama masak sayur katanya khusus untukmu agar Asi mu lancar." Kata Tuan Enggar yang berjalan masuk dengan membawa nampan berisi makan siang istrinya dan juga segelas susu khusus ibu menyusui.
" Kenapa kamu yang bawakan mas, Apa kamu sudah makan.? Tanya Nyonya Tiwi.
" Sudah tadi di bawah bersama Mama Papa dan yang lainnya." Jawab Tuan Enggar sambil meletakkan nampan itu diatas meja dan mendudukkan dirinya di sofa.
Perlahan Nyonya Tiwi bangkit dari ranjangnya agar tidak menggangu tidur Adam Hawa karna pergerakannya, melangkahkan kakinya menghampiri dan mendudukkan diri disebelah suaminya Nyonya Tiwi segera menyantap makan siangnya.
" Mas tadi sudah sholat?" Tanya Nyonya Tiwi setelah menghabiskan makanan dan juga susunya.
" Sudah tadi jama'ah dengan yang lain." Jawab Tuan Enggar yang masih setia duduk di samping istrinya.
" Em oke baiklah." Kata Nyonya Tiwi.
Tuan Enggar bangkit dari sofa dan berjalan menuju ranjang, dia melihat Putranya yang sudah membuka matanya dan terus menggeliat seperti kepompong, lucu sekali.
" Jagoan Abi sudah bangun ya." Kata Tuan Enggar. Merasa aneh dengan wajah Putranya yang seperti ingin menangis dan terus bergerak gerak Tuan Enggar lalu berkata pada istrinya.
" Mungkin Adam haus dia seperti ingin menangis dan terus menggerakkan badannya." Kata Tuan Enggar.
" Coba akan ku lepas bedongnya mungkin dia hanya gerah dan tidak leluasa bergerak jika dibedong seperti ini." Kata Nyonya Tiwi yang sudah ada di samping suaminya.
Perlahan Nyonya Tiwi mulai melepaskan bedong Putranya dengan hati-hati. Setelah terlepas anaknya itu langsung menggeliat dan mengangkat kedua tangan nya ke atas sehingga terlihat sangat menggemaskan, keduanya pun tertawa melihat tingkah Putranya itu.
🌻🌻🌻
Pukul 16.45 Nyonya Tiwi memandikan bayi kembarnya, sedangkan setelah sholat Ashar tadi Tuan Enggar bergegas pergi ke ruang kerjanya.
" Karna yang lebih dulu bangun tidur Kakak Adam jadi kakak Adam dulu yang mandi." Kata Nyonya Tiwi pada Putranya sambil melepas baju anaknya itu dan menaruhnya di keranjang khusus pakaian kotor bayi.
Selesai memandikan Putranya dia lalu menggendongnya keluar kamar mandi dan melangkah menuju ranjang untuk segera dipakaikan baju agar tidak kedinginan, disana dia melihat sudah ada suaminya yang sedang mengajak Hawa berbicara sambil sesekali menggerak gerakkan tangan mungil Putrinya.
" Kamu disini mas?" Tanya Nyonya Tiwi setelah membaringkan Putranya diatas ranjang sambil memakaikan minyak telon dan bedak bayi di bagian perut dan punggung Adam.
" Kenapa kamu meninggalkan Hawa sendiri sayang? bagaimana kalau dia terjatuh." 'Tuan Enggar justru balik bertanya.
" Tadi aku memandikan Adam dulu mas karna yang lebih dulu terbangun dia, tadi Hawa juga belum bangun dia juga tidak akan terjatuh mas kan dia belum bisa jalan." Kata Nyonya Tiwi menjelaskan.
" Tapi tetap saja lagian kamu kan bisa panggil aku dulu tadi." Kata Tuan Enggar.
" Baiklah mas tidak akan ada lain kali." jawab Nyonya Tiwi karna dia tidak mau membantah suaminya bahkan dia merasa senang jika suaminya perhatian dan posesif terhadap kedua anaknya.
Selesai memakaikan pakaian, Nyonya Tiwi menyerahkan Adam pada Tuan Enggar dan beralih menggendong Hawa untuk dia mandikan.
" Aku mandikan Hawa dulu sebentar mas, tolong jaga Adam." Kata Nyonya Tiwi sambil berlalu.
" Tentu aku akan menjaganya." Jawab Tuan Enggar.
Saat tengah dimandikan Hawa menangis dengan sangat kencang, berbeda dengan Adam Hawa memang lebih rewel dan mudah sekali menangis mungkin karna dia bayi perempuan jadi sedikit lebih cengeng.
Membalut tubuh Putrinya dengan handuk kecil dan menggendongnya keluar kamar mandi, Nyonya Tiwi dibuat terkejut dengan tangisan Adam.
" Sayang biarkan aku yang pakaikan baju untuk Hawa dan kamu susui dulu Adam dia sepertinya haus dia menangis sejak tadi aku tidak tega melihatnya." Kata Tuan Enggar panik.
" Tapi mas apa kamu bisa memakaikan baju untuk Hawa?" Kata Nyonya Tiwi sambil meletakkan Hawa di atas ranjang.
" Mungkin akan sedikit sulit tapi aku pasti bisa melakukannya." Kata Tuan Enggar.
Setelah itu Nyonya Tiwi mengambil Adam dari gendongan suaminya dan menyusuinya. Sedangkan Tuan Enggar dengan hati-hati berusaha memakaikan baju pada Putrinya setelah sebelumnya dia mengoleskan minyak telon dan bedak bayi pada perut dan punggung Putrinya.
~IP
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Nindita Larasaty
Dsr lu Radit jelas lah Adam sma Hawa nama blkngnya nama dri ayahnya scra kan Enggar ayah kandung ya jelas jdi nama mrka naman dri ayahnya, dsr pertanyaan gk msk akal bngt
2021-08-25
1