Terjebak Cinta Segitiga
Dilihatnya langit-langit kamar kontrakannya yang mulai berjamur karena rembasan air hujan. Bibirnya tersenyum tipis sambil menghela nafasnya dalam-dalam. Rasa jenuh menyerang nya, karena sudah lebih dari dua Minggu ia menganggur. Bukan karena ia malas bekerja, tetapi karena atasannya telah memecatnya. Pekerjaan yang sangat ia sukai, tetapi dengan sekejap ia kehilangan pekerjaannya, hanya karena berselisih dengan atasannya.
Namanya Bella Indriyani (24), gadis manis yang memiliki warna kulit eksotis. Walaupun dia tidak terlihat seperti gadis kota yang putih-putih, tetapi Bella memiliki daya tarik tersendiri. Dia gadis pemberani, mandiri dan tidak mudah putus asa. Tetapi, ada sifat buruk di dirinya, yaitu egois dan materialistis. Sering sekali ia memanfaatkan laki-laki playboy untuk ia mintai uang. Bukan berarti dia murahan, karena diusia yang ke 24 tahun, ia masih bisa menjaga kehormatannya.
Awalnya ia bekerja di sebuah bengkel mobil ternama di ibu kota. Walaupun dia seorang wanita, tetapi dia sangat ahli dalam memperbaiki mesin mobil. Tetapi, karena sifatnya yang sukar diatur dan tidak mau mendengar masukan, hal itu sering membuatnya bertengkar dengan atasannya, hingga akhirnya ia dipecat. Memang menyesal itu datangnya belakangan dan saat ini dia baru merasa menyesal, karena tidak mendengarkan masukan dari atasannya.
"Sayang, ngelamunin apa sih!" tiba-tiba seorang gadis seumurannya masuk kedalam kamarnya tanpa permisi.
"Ah kamu, ngagetin saja!" protesnya dengan lesu.
"Jangan lesu gitu dong, ayo semangat! Ada kabar gembira buat kamu loh!" kata gadis itu yang ikut tiduran di samping Bella.
Gadis itu bernama Belinda (24). Sahabat terbaik yang pernah Bella miliki. Persahabatan mereka sudah berlangsung kurang lebih tiga tahun sejak Bella putus dengan sang kekasih. Mereka berdua bertemu di sebuah minimarket. Saat itu Linda hendak membayar, tetapi dompetnya ketinggalan di rumah. Dari situlah persahabatan mereka berdua dimulai.
"Berita gembira apa?" tanya Bella mendekatkan tubuhnya kearah Linda.
"Kamu diterima kerja di kantor tempat kerjaku!" jawab Linda memeluk Bella dengan antusias.
"Kamu yakin Lin? Kamu sedang tidak becanda 'kan?" Bella meyakinkan perkataan Linda.
"Memangnya aku terlihat sedang becanda? Tapi, nanti tugasmu antar jemput Pak Bos dan mengatur jadwalnya," ujar Linda sedikit kecewa, karena dia paham dengan bosnya yang dingin.
"Tidak apa-apa! Yang penting aku dapat kerja dan bisa membiayai kuliah adikku!" sahut Bella memeluk Linda dengan erat.
Mereka berdua berteriak bersama dan saling berpelukan, meluapkan rasa senang mereka atas diterimanya Bella bekerja. Untuk merayakannya, Linda pun memesan makanan yang disukai Bella melalui aplikasi Online. Sedekat itulah persahabatan mereka berdua. Ketika Bella dalam kesusahan, Linda lah yang akan membantunya dan begitupun sebaliknya. Sungguh, persahabatan mereka berdua membuat iri banyak orang.
***
Keesokan harinya,
Pagi itu Linda menemani Bella datang ke apartemen pak bos. Karena, sebelum mulai bekerja, pak bos ingin melihat Bella. Dengan menggunakan jasa taksi online, mereka berdua pergi menuju ke salah satu apartemen mewah di ibukota. Dengan riasan tipis, Bella terlihat sangat manis dan menarik. Linda pun terpesona dengan kemanisan wajah Bella yang eksotis.
Butuh waktu kurang lebih tiga puluh menit untuk sampai di apartemen mewah itu. Sesampainya mereka sampai di depan apartemen, lalu mereka turun dari taksi. Sesaat setelah turun dari taksi, tiba-tiba Bella merasa gugup dan jantungnya berdebar. Perasaannya mulai tak tenang dan gelisah menyergapnya.
"Jangan gugup sayang, rilex! Walaupun sikapnya Pak Bos agak dingin, tetapi sebenarnya dia baik kok!" kata Linda menenangkan kegugupan Bella.
"Tidak tahu kenapa, tiba-tiba aku gugup kaya gini," sahut Bella mengelus dadanya.
"Sudah-sudah, ayo masuk kedalam!" ajak Linda menarik tangan Bella masuk ke Lobby apartemen.
Disaat mereka hendak masuk, seorang satpam menyambutnya dan menghentikan langkah mereka berdua. Karena penghuni apartemen itu kebanyakan orang penting, tentu saja tidak sembarang orang bisa masuk kesana. Penjaga pintu mengecek barang-barang bawaan mereka berdua dan menanyakan tujuan mereka berdua datang ke apartemen tersebut. Dengan detail, Linda menjelaskan kepada satpam penjaga.
Kemudian, satpam penjaga mengantar mereka berdua ke resepsionis. Dan benar saja, Linda dan Bella terdaftar di buku tamu yang akan berkunjung. Atas izin resepsionis, salah satu satpam mengantarkan mereka berdua ke apartemen yang mereka tuju. Mereka berdua terheran-heran dengan kemewahan di sana. Karena memang itu kali pertama mereka berdua melihat apartemen semewah itu.
"Ribet amat peraturannya!" gerutu Bella berbisik ke telinga Linda.
"Namanya juga apartemen mewah, keamanan paling utama," sahut Linda tersenyum geli melihat tingkah Bella.
"Tapi ini mah gak normal, mau masuk kedalam lift saja harus punya kartu," Bella melihat dirinya dari pantulan kaca lift.
"Sudahlah, jangan berisik! Apapun kalau bersangkutan dengan orang kaya, gak bisa dinalar!" tutur Linda memberi kode agar Bella tidak berbicara lagi.
Hanya butuh beberapa menit untuk sampai di lantai atas dan pintu lift pun terbuka. Pak satpam mengantar mereka berdua sampai di depan pintu dan membantu memencetkan bel pintu. Seorang pemuda tampan membukakan pintu untuk mereka dan pak satpam berpamitan untuk pergi. Melihat pemuda tampan itu, mata Bella terbelalak dan terkejut. Mungkin karena laki-laki itu sangat tampan, sehingga reaksi Bella terlalu berlebihan. Pemuda itu adalah calon atasannya Bella.
Pak bos mempersilahkan Linda dan Bella duduk. Mata Bella tak berhenti memandangi laki-laki itu, antara percaya dan tidak percaya kalau pemuda itu akan menjadi bosnya. Baru saja mereka duduk, tiba-tiba seorang gadis cantik keluar dari kamar dengan pakaian yang super seksi. Lalu, gadis cantik itu memeluk calon bos-nya dari belakang. Merasa malu, Bella dan Linda pun langsung mengalihkan pandangannya, pura-pura tidak melihat.
"Sayang, mereka siapa?" tanya gadis itu dengan manja memeluk mesra dari belakang.
"Dia nanti yang akan kerja jadi asistenku!" jawab laki-laki itu sambil mengelus lengan gadis cantik tersebut.
Tanpa rasa malu, mereka berdua memamerkan kemesraan dihadapan Bella dan Linda. Sehingga membuat Bella risih dan tersenyum kecut kearah dua sejoli yang sedang dimabuk cinta.
"Jadi kamu yang akan bekerja sebagai asistenku?" tanya laki-laki itu dengan ekspresi angkuhnya sambil menunjuk kearah Bella.
"Oh iya Pak, ini teman saya Bella yang akan bekerja dengan Bapak," jawab Linda memperkenalkan Bella kepadanya.
Sebenarnya saat itu Bella ingin sekali keluar dari sana dan tidak ingin bekerja dengan bos tampan tersebut. Entah atas dasar apa, tiba-tiba Bella tidak ingin bekerja di sana setelah melihat calon atasannya. Tetapi, karena Bella tidak enak hati dengan Linda, karena Linda sudah berusaha mencarikan pekerjaan untuknya, sehingga Bella pun terpaksa tetap menerima pekerjaan itu.
"Kalau kamu bersedia bekerja denganku, kamu baca surat kontrak itu dan segera tandatangan sekarang juga!" pinta laki-laki itu sambil menunjuk surat kontrak kerja.
"Tapi, tapi aku....." Bella ingin bicara tapi dihentikan Linda.
"Lihat ini nominal gaji mu! Tidak perlu dibaca, langsung ditandatangani saja!" suruh Linda menyodorkan bolpoin ke tangan Bella.
Tanpa membaca lebih lanjut, Bella pun terpaksa menandatangani surat perjanjian kontrak kerja itu. Perasaannya benar-benar tidak enak dan gelisah disaat menandatangani perjanjian kerja tersebut.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
kia
hadir
2023-06-18
1
Crypton
langsung suka banget loh
2023-04-02
0
Maulana ya_Rohman
mampir thor
2022-06-15
0