Mantan Pacar

Sebenarnya, calon bos-nya itu adalah mantan pacar Bella tiga tahun yang lalu. Namanya Aksa Prayoga (28), Laki-laki tampan yang memiliki segudang pesona. Hingga banyak wanita-wanita cantik yang mengidolakannya. Tak hanya tampan parasnya, tetapi ia juga memiliki postur tubuh tinggi dan menawan. Warna kulitnya putih dan tubuh yang atletis. Selain itu, dia juga termasuk laki-laki yang beruntung dalam materi.

Empat tahun yang lalu, Aksa masih menjadi laki-laki yang kurang dalam segi materi dan itulah alasan Bella memutuskan hubungannya dengan Aksa. Bella lebih memilih laki-laki yang mapan dan sanggup membelikan apa saja yang ia butuhkan. Tetapi dengan kesuksesan yang didapat Aksa saat ini, Bella hampir tak percaya.

"Dengan menandatangani surat kontrak ini, itu artinya kamu bersedia untuk tinggal disini!" kata Aska tersenyum sinis.

"Hah! Memangnya ada poin yang mengatakan demikian?" tanya Bella dengan ragu.

"Baca poin nomer 20, disitu kamu menyatakan bahwa kamu bersedia tinggal denganku!" jawab Aska dengan tampang dinginnya.

Bella dan Linda segera membuka lembaran ke-dua surat perjanjian itu untuk memastikan apa yang dikatakan Aksa. Dan benar saja, bahwa calon Asisten harus tinggal dengannya. Tentu saja Bella memprotes dan menolak untuk tinggal dengan Aksa. Tetapi penolakan itu segera Aksa patahkan dengan poin berikutnya, yang isinya 'jika Asisten tidak mematuhi poin-poin di atas, Asisten harus mengganti rugi materi dengan nominal ratusan juta'. Dengan isi itu, Bella tak bisa membantah.

Dengan kesal Bella mulai menyalahkan Linda yang melarangnya untuk membacanya lebih dulu. Tetapi, menyalahkan sahabatnya bukan hal baik, karena Bella tidak ingin persahabatan mereka rusak gara-gara masalah itu. Karena sudah terlanjur menandatangani kontrak tersebut, Bella pun hanya bisa pasrah dan berharap Aksa tidak ingat dengan kesalahannya yang ia lakukan dulu.

"Sayang, kenapa dia harus tinggal disini?" tanya kekasihnya dengan heran.

"Karena, dia harus membersihkan apartemen dan juga menyiapkan makanan buat aku!" jawab Aska yang saat itu masih berdiri melipat tangannya.

"Berarti pekerjaan dia rangkap banyak dong?" tanya sang kekasih dengan mengerutkan keningnya.

"Wajar pekerjaan dia banyak, kan gaji dia bisa lima kali lipat gaji sopir. Yasudah, cepetan sana mandi dan pulang!" sahut Aska menyuruh sang kekasih untuk mandi.

Wanita cantik itu adalah Alexia Sander (24). Gadis cantik yang terlihat seperti seorang model. Dia adalah kekasih Aksa, anak dari pengusaha tambang batubara. Usia hubungan mereka baru berjalan tiga bulan. Bisa dilihat dari ekspresi Xia, kalau dia sangat mencintai Aksa. Kulitnya putih bersih, rambutnya panjang dan tinggi badannya sesuai dengan tinggi badan Aska. Mereka berdua tampak serasi, cantik dan tampan.

Aska tak berhenti melirik sinis kearah Bella, hingga membuat Bella merasa tak nyaman. Bella khawatir, kalau Aksa menyimpan dendam kepadanya. Sejauh ini, Linda tidak tahu menahu soal hubungan Bella dan Aska dimasa lalu, sehingga Linda tidak paham dengan perasaan Bella saat itu.

Tak lama kemudian, Xia pun sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Lalu Aksa meminta Bella untuk segera mengantarkan sang kekasih pulang. Tetapi Bella menolak, karena belum siap bekerja pada hari itu juga. Linda segera memberitahukan kepada Bella, kalau surat kontrak kerjanya efektif dari tanggal hari itu. Lagi-lagi Bella merasa terjebak dalam situasi itu. Dia mulai merasa, kalau apa yang terjadi saat itu tidaklah suatu kebetulan.

"Linda biar disini, kamu antar Xia dan ambil barang-barang mu yang kamu butuhkan!" suruh Aksa duduk di sofa sambil melipat tangannya.

"Baiklah!" sahut Bella yang tidak memiliki pilihan lain.

"Sayang, aku pulang dulu ya! Nanti aku telepon kamu kalau sudah sampai rumah," kata Xia berpamitan sambil mencium bibir Aksa di depan Linda dan Bella.

"Hmmmm...." respon Aska sambil mengelap bibirnya.

Entah kenapa Bella merasa kesal melihat Aksa dicium mesra bibirnya oleh Xia. Sementara dirinya saja belum pernah mencium bibir Aska. Jangankan bibirnya, pipinya saja Bella belum pernah. Memang Bella belum bisa melupakan Aksa, karena dia adalah cinta pertamanya. Dan mungkin memang dirinya masih menyimpan perasaan suka terhadap Aska, sehingga ia merasa sedikit kesal melihat Aksa bermesraan dengan kekasihnya. Apalagi Xia sangat cantik dan kaya raya, Bella merasa dirinya tidak ada apa-apanya.

Bella pun bergegas mengantar Xia pulang. Xia sama sekali tidak khawatir jika asistennya Aksa seorang wanita. Karena Xia merasa kalau dirinya lah yang paling cantik dan tidak mungkin kalau Aksa akan berpaling hati ke wanita lain. Apalagi Xia merasa Bella bukan tipenya Aksa, jadi Xia sama sekali tidak peduli siapapun yang akan menjadi asistennya Aksa. Baginya, yang penting Aksa perhatian sama dia dan hal itu sudah cukup baginya.

"Setelah antar aku, kamu ambil barang-barang mu dan balik ke apartemen!" suruh Xia sebelum keluar dari mobil.

"Baik Mbak!" sahut Bella melajukan mobil yang ia kendarai.

Sebelum balik ke apartemen pak bos, Bella lebih dulu pulang ke kontrakannya untuk mengambil barang-barang yang ia perlukan. Khawatir Linda menunggunya lama, Bella pun segera pergi setelah mengemasi barang-barangnya. Beruntung, jarak dari kontrakannya ke apartemennya Aksa tidak terlalu jauh. Bella hanya membawa baju yang ia perlukan saja, karena setiap seminggu sekali dia mendapat jatah libur dan akan kembali ke kontrakannya jika membutuhkan sesuatu.

Dengan kecepatan sedang, Bella segera meluncur ke apartemennya Aksa. Ia masih tidak percaya, kalau dia akan dipertemukan dengan Aksa dalam keadaan terburuknya. Sambil menyetir, Bella mencubit pipinya untuk meyakinkan, jika dirinya sedang tidak bermimpi. Bella pun menjerit kesakitan, atas cubitan yang ia lakukan sendiri.

Bella memencet bell pintu, sesaat setelah sampai di depan apartemen. Aksa membukakan pintu untuknya dan menarik tangan Bella masuk kedalam. Dengan kasar Aksa mendorong tubuh Bella ke tembok, Bella pun memberontak dan memperingati Aksa untuk tidak bersikap seperti itu. Karena ada Linda yang sedang duduk di sofa, sehingga Bella tidak berani berteriak. Beruntung saat itu Linda tidak melihat apa yang dilakukan Aksa terhadapnya.

"Bella sudah datang, kamu boleh pulang. Hari ini kan hari libur mu, istirahat saja di rumah, karena besok kita sudah mulai proyek baru," suruh Aksa kepada Linda dengan sopan.

"Baiklab, saya pamit pulang dulu ya Pak! Sampai bertemu besok di kantor, Pak!" pamit Linda beranjak dari duduknya.

Linda juga berpamitan kepada Bella dan memeluknya dengan erat. Sebelum pulang, Linda menasehati Bella agar bekerja dengan rajin dan tidak membangkang. Lalu Linda pergi keluar dari apartemen. Sesaat setelah Linda pergi, Aksa berjalan menghampiri Bella dan mendongakkan dagu Bella dengan jari telunjuknya. Bella memejamkan matanya, sedangkan Aksa tersenyum sinis menghempaskan dagu Bella dengan kasar.

"Aku pikir kamu sudah mendapatkan suami yang kaya raya. Tetapi melihat kondisimu, kenapa aku jadi malu sendiri!" kata Aksa tertawa terbahak-bahak meledek Bella.

"Apakah laki-laki yang kamu rayu tidak memberikan apa yang kamu mau, sehingga kamu memohon-mohon untuk bekerja denganku?" imbuh Aksa yang masih tertawa keras menertawai Bella.

Sementara Bella tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Rasa bersalah, malu dan kesal menyatu jadi satu. Tetapi Bella berusaha untuk tidak terprovokasi atas ucapan-ucapan kasar yang dilontarkan Aksa kepadanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Crypton

Crypton

kalau di dunia nyata pasti gak ada hm

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Mendapat Pekerjaan
2 Mantan Pacar
3 Harga Diri
4 Amarah Bella
5 Sebenarnya, Siapa Dia?
6 Ternyata Dia?
7 Mengalah
8 Aksa Mimisan
9 Masih Ada Perasaan
10 Sensasi tersendiri
11 Ke rumah Diky
12 Menikah?
13 Hampir Terjadi
14 Xia Brutal
15 Uang Cuma-cuma
16 Aksa Dan Gengsinya
17 Sama-sama Gengsi
18 Kegagalan Aksa
19 Sandiwara Bella dan Diky
20 Siapakah Dia?
21 Sandiwara Cinta
22 Mengumumkan Hubungan
23 Aksa Mabuk!
24 Hampir saja!
25 Di Rumah Sakit
26 Akhirnya Bersedia
27 Aksa Putus Dengan Xia
28 Datang Ke rumah Bella
29 Ke Rumah Bella
30 Berakhir Kontrak Kerja
31 Di Apartemen Diky
32 Drama Petir
33 Drama Petir part 2
34 Drama Aksa dan Bella
35 Hampir Ketahuan
36 SAH
37 Malam Pertama
38 Tragedi!
39 Bella Meminta Maaf
40 Xia Kembali
41 Handphone Baru
42 Pulang Ke Jakarta
43 Kemarahan Diky
44 Foto Aksa kah?
45 Ke Rumah Mertua
46 Bella Yang Egois
47 Ciuman!
48 Drama Ciuman
49 Makan Bersama
50 Bella Cemburu Berat
51 Akankah Berpisah?
52 Bella Sakit 1
53 Bella Menyusul
54 Di Hotel
55 Mimpi Dewasa
56 Suami-istri
57 Ketagihan Rasanya
58 Pulang Ke Jakarta
59 Aksa Gila
60 Ada Apa Dengan Xia?
61 Keliaran Di Kantor
62 Drama lagi
63 Bella Pergi
64 Xia Hamil
65 Xia kecelakaan, Bella baikkan
66 Ternyata Ayun
67 Ketakutan Bella
68 Visual Aksa
69 Visual Diky
70 Vidio
71 Aksa Menjelaskan
72 Kenapa Dengan Bella?
73 Mungkin Bella Hamil
74 Bella Periksa
75 Bella Pergi
76 Ayun Kecewa
77 Kebahagiaan Xia
78 Diky, Bella Baikan
79 Apa Yang Diucapkan Diky?
80 Linda Salting
81 What's wrong?
82 Karena Kecelakaan
83 Diky End
84 Sebulan Paska Kepergian Diky
85 Hasutan Ayun
86 Drama Xia dan Aksa
87 Complicated
88 Tidak apa-apa!
89 Aksa, Xia, putus!
90 Bella Melahirkan
91 Pasca Operasi
92 Aksa Yang Pro
93 Mulai Dari Awal
94 Sikap Aksa
95 Seperti Anak Kecil
96 Rencana Pernikahan
97 Perhatiannya Aksa
98 Akhirnya Menikah
99 Gairah Suami Istri
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Mendapat Pekerjaan
2
Mantan Pacar
3
Harga Diri
4
Amarah Bella
5
Sebenarnya, Siapa Dia?
6
Ternyata Dia?
7
Mengalah
8
Aksa Mimisan
9
Masih Ada Perasaan
10
Sensasi tersendiri
11
Ke rumah Diky
12
Menikah?
13
Hampir Terjadi
14
Xia Brutal
15
Uang Cuma-cuma
16
Aksa Dan Gengsinya
17
Sama-sama Gengsi
18
Kegagalan Aksa
19
Sandiwara Bella dan Diky
20
Siapakah Dia?
21
Sandiwara Cinta
22
Mengumumkan Hubungan
23
Aksa Mabuk!
24
Hampir saja!
25
Di Rumah Sakit
26
Akhirnya Bersedia
27
Aksa Putus Dengan Xia
28
Datang Ke rumah Bella
29
Ke Rumah Bella
30
Berakhir Kontrak Kerja
31
Di Apartemen Diky
32
Drama Petir
33
Drama Petir part 2
34
Drama Aksa dan Bella
35
Hampir Ketahuan
36
SAH
37
Malam Pertama
38
Tragedi!
39
Bella Meminta Maaf
40
Xia Kembali
41
Handphone Baru
42
Pulang Ke Jakarta
43
Kemarahan Diky
44
Foto Aksa kah?
45
Ke Rumah Mertua
46
Bella Yang Egois
47
Ciuman!
48
Drama Ciuman
49
Makan Bersama
50
Bella Cemburu Berat
51
Akankah Berpisah?
52
Bella Sakit 1
53
Bella Menyusul
54
Di Hotel
55
Mimpi Dewasa
56
Suami-istri
57
Ketagihan Rasanya
58
Pulang Ke Jakarta
59
Aksa Gila
60
Ada Apa Dengan Xia?
61
Keliaran Di Kantor
62
Drama lagi
63
Bella Pergi
64
Xia Hamil
65
Xia kecelakaan, Bella baikkan
66
Ternyata Ayun
67
Ketakutan Bella
68
Visual Aksa
69
Visual Diky
70
Vidio
71
Aksa Menjelaskan
72
Kenapa Dengan Bella?
73
Mungkin Bella Hamil
74
Bella Periksa
75
Bella Pergi
76
Ayun Kecewa
77
Kebahagiaan Xia
78
Diky, Bella Baikan
79
Apa Yang Diucapkan Diky?
80
Linda Salting
81
What's wrong?
82
Karena Kecelakaan
83
Diky End
84
Sebulan Paska Kepergian Diky
85
Hasutan Ayun
86
Drama Xia dan Aksa
87
Complicated
88
Tidak apa-apa!
89
Aksa, Xia, putus!
90
Bella Melahirkan
91
Pasca Operasi
92
Aksa Yang Pro
93
Mulai Dari Awal
94
Sikap Aksa
95
Seperti Anak Kecil
96
Rencana Pernikahan
97
Perhatiannya Aksa
98
Akhirnya Menikah
99
Gairah Suami Istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!