Delivery Of Love
Sekeras apa pun hidupmu tetap harus dijalani. Tak ada kata pantang menyerah, karena setiap orang memiliki kesulitan yang berbeda beda. Ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sejak remaja menjadikannya pria pekerja keras. Bagaimana tidak Johan harus menghidupi diri sendiri dan kedua adik perempuannya Jesika dan Julia. Mereka adalah segelintir dari sekian banyak orang yang hidupnya tidak beruntung.
Deru suara kendaraan di jalan raya adalah nyanyian penyemangat baginya, bekerja sebagai driver ojek online tidak lah mudah dia harus cepat tanggap dan gigih mencari orderan.
Seperti siang ini udara teramat panas, sudah dua jam lebih tak satupun orderan yang masuk. Johan sedang duduk di atas motornya yang terparkir sambil terus menatap layar ponsel di depan sebuah kedai minum tempat biasa dia dan Dika ,teman seperjuangan mencari nafkah mangkal.
" Biasa kalau panas panas gini rame orderan, sekarang kok sepi ya" Dika bersuara.
" Entahlah" Johan menanggapi dengan malas.
" Lo kenapa sih bro, kebanyakan melamun hari ini, lagi putus cinta," Dika berkata sambil tertawa dan menepuk - nepuk bahu Johan.
" Hah, kapan gue punya waktu buat pacaran, hidup aja udah susah" jawabnya.
Mereka kembali terdiam sambil menatap ponsel masing masing. Hidup juga tidak mudah bagi Dika, meskipun masih memiliki kedua orang tua tapi bukan berarti dia lebih beruntung. Ayahnya sedang sakit , sementara ibunya hanya ibu rumah tangga tanpa penghasilan. Dia memiliki seorang kakak laki laki namun hubungan keduanya tidak lah baik.
Tring...
Notifikasi ponsel Dika berbunyi, pria itu tersenyum lebar. Apalagi kalau bukan dapat orderan.
" Orderan ya, " tanya Johan.
" Yo yoi, gue duluan ya..mau jemput orang, siapa tau cewek cantik lumayan kan buat penyejuk hati," dia tertawa memamerkan sederetan giginya yang putih.
" Semoga aja beneran cewek cantik, " Johan ikut tertawa.
Johan menatap punggung Dika yg makin menjauh seiring pacu motornya. Johan kembali melihat layar ponsel masih tak ada notifikasi orderan. Sepertinya ia harus pindah tempat . Ketika baru saja mau menyalakan motor, sebuah notifikasi masuk. Johan mengurungkan niat untuk pergi dan memeriksa ponsel. Benar ada orderan yang masuk ,tapi Johan sedikit kecewa karena itu orderan makanan. Bukan apa apa sebab dia pernah ditipu, dan rugi seratus ribu lebih.
Tak ada pilihan lain selain menerima, karena memang belum ada satupun orderan yang dia dapat. Tanpa pikir panjang dia memacu motor, membeli makanan pesanan pelanggan pertamanya hari ini.
Karena tak terlalu jauh hanya 10 menit Johan sampai di tempat tujuan,. Dan seperti perkiraannya tempatnya rame dan antriannya panjang.
Demi memastikan dia tak akan ditipu lagi dia menghubungi costumer itu.
" Ya halo," jawab seorang wanita ketika panggilan telah tersambung.
" Halo mbak, ini saya sudah sampai di tempatnya, tapi rame mbak, gimana mbak?" tanya Johan sopan
" Apanya yang gimana" jawab wanita diseberang sana dengan nada ketus.
" Mbak jadi pesan atau gimana" Johan menjelaskan.
" Kapan saya mengajukan pembatalan, mas nya gimana sih, udah cepat pesan saya tunggu" kemudian sambungan terputus..
Johan menghela nafas panjang, kesal iya tapi mau gimana lagi ini orderan pertamanya. Johan memarkir motor dan ikut mengantri. Ada sekitar 7 orang di depannya yang mengantri. Jika untuk 1 satu orang butuh waktu 4 menit , Johan harus menunggu sekitar lebih kurang 30 menit.
Ternyata Johan salah, sudah lebih setengah jam masih ada 2 orang lagi di depanku. Sial..!!Dia mulai was was bagaimana kalau tiba tiba orderan nya dibatalkan sedangkan dia sudah lama antri.
Ponsel Johan berbunyi, sedikit ragu dia menjawab...
" Halo " Johan menjawab dengan suara hampir tidak terdengar. Dia pasrah kalau seandainya customer akan membatalkan pesanan, lagian uangnya masih aman di kantong.
" Mas, saya tambah satu porsi lagi ya..!! masih di sana kan? " suara di ujung sana terdengar lebih lembut dan sopan dari yang tadi.
" Tam.. tambah ya mbak, ba.. baik, ini udah mau giliran saya kok" jawab Johan tergagap. Dia mendengar suara tertawa kecil di ujung telepon.
" Ya udah mas, saya tunggu ya"
Tutt..tut.. panggilan berakhir Johan tersenyum lega . Selesai memesan dia langsung bergegas mengantar ke alamat si penerima.
Disinilah Johan berakhir di depan sebuah gedung tinggi yang terlihat seperti sebuah perusahan. Johan mencek kembali google map takut dia salah alamat ternyata ini memang benar ini tempatnya. Setelah memarkir motor Johan berjalan memasuki gedung ,seorang satpam menghentikannya.
" Ada yang bisa dibantu mas" tanya satpam itu ramah.
" Mau anterin pesanan pak atas nama Renata" jawab Johan tak kalah ramah.
" Owh, sebentar ya saya tanya resepsionis dulu" katanya sambil melangkah pergi.
Johan melihat satpam itu berbincang dengan 2 orang wanita di meja resepsionis sesekali mereka memperhatikannya. Salah seorang wanita menelpon , tak lama dia mengangguk kepada satpam tadi.
Satpam itu kembali menghampirinya.
" Langsung antar ke lantai 7 aja mas" kata satpam itu sambil menuntunnya ke sebuah lift.
" Sebentar pak, saya telepon orang yang pesan ini biar dia jemput kesini aja" Johan menghentikan langkahnya karena dia ragu untuk naik ke lantai 7.
" Ibu Renata minta diantar langsung sama kurirnya" satpam itu menekan tombol lift dan melambaikan tangan menyuruh Johan masuk.
" Ayok mas, " satpam itu tersenyum melihat wajah bingung Johan.
" Baiklah" Johan pun melangkah memasuki lift.
Sampai di lantai 7 dia tak melihat siapapun, dia melihat sebuah ruangan tak jauh dari tempatnya berdiri.
" Coba telepon orang nya aja, pada bingung kayak gini" baru mau memencet tombol panggil seorang wanita dengan pakaian rapi keluar dari ruangan itu. Johan mengurungkan niat dan memasukan ponsel ke dalam saku jaket. Johan berjalan menghampiri wanita anggun itu, dia yakin wanita itu adalah customernya. Wanita itu terlihat ramah karena dari kejauhan dia sudah tersenyum padanya.
" Ini pesanan nya mbak, semuanya 85ribu " kata Johan tanpa banyak basa basi.
" Ini,.. kembalian nya ambil aja" dia menyerahkan uang 100 ribu pada Johan.
" Terimakasih mbak," Johan sedikit membungkuk dan tersenyum.
" Ya" jawabnya singkat, kemudian dia pergi begitu saja sambil menenteng makanan yang dia pesan.
Johan pun berbalik dan menaiki lift, Jadi dia ibu Renata yang di bilang satpam tadi
Johan pikir dia seorang wanita paruh baya ternyata masih muda dan ya lumayan cantik. Lift kembali membawanya ke lantai dasar.
Johan bertemu lagi dengan satpam tadi, dia tersenyum ramah. Johan hanya balas tersenyum, dan pergi meninggalkan gedung itu.
Bagaimana kabar Dika ya...? Apa dia benar benar bertemu cewek cantik atau malah sebaliknya, Johan tertawa membayangkan nya. Johan kembali memacu motornya untuk melanjutkan perjuangannya hari ini.
Johan kembali teringat dengan wanita tadi, wajahnya ayu tubuhnya ideal dan dia juga ramah. Apa mungkin suatu saat nanti dia bisa menemukan yang seperti itu menjadi jodohnya??. Isshh,, khayalannya terlalu tinggi. Johan tergelak di dalam hati.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿
saling dukung yuk thor
2022-02-03
0
Nona Syerii
Done Like
2022-01-19
1
Gladis01
like kak..
2022-01-09
0