Creator Hero : The Last Hero
Ini adalah sekuel kedua, diharapkan membaca sekuel pertama dengan judul The Legends Of Creator Hero.
...****...
Rigel dan Pahlawan lainnya memulai penaklukan mereka melawan malapetaka terakhir yang masih menghembuskan nafas di dunia ini. Monster terkuat yang belum pernah mereka hadapi, sang naga malapetaka sekaligus aib para naga, Acnologia.
Persiapan yang diperlukan sangatlah panjang dan diwajibkan untuk benar-benar matang karena mentah sedikit saja dapat mengantarkan mereka semua menuju dunia selanjutnya, yakni alam kematian. Tidak ada seorangpun yang hidup ingin mengunjungi alam kematian karena sekalinya mereka pergi ke sana tidak akan ada jalan kembali.
Rigel, para Pahlawan, Kandidat Kaisar, eksekutif Region serta tentara Kesatuan Tempur yang akan mewakili umat manusia dalam raid malapetaka terakhir dan membebaskan dunia dari malapetaka.
Harapan dan doa umat manusia terucap ramah, menuju langit dengan harapan akan dikabulkan. Sudah cukup bagi mereka hidup dalam teror malapetaka maupun Ragnarok, berharap semua ini diakhiri secepatnya dan mendapatkan kedamaian, kebebasan yang diimpikan.
Bersama dengan peri, serta naga yang bertekad membalas dendam, dia memimpin perang tanpa bergeming, menatap langsung jurang kematian, menantang dengan gagah berani. Gajah perkasa tidak akan pernah takut dihadapan seekor singa, setiap mahkluk di depan hanya seperti kotoran yang patut diinjak.
Terhadap kejadian ini, perang yang mencapai klimaksnya, kedua tangan yang berbeda satu sama lain terentang seakan-akan merindukan sebuah pelukan. Senyuman kegilaan, menantikan hari di mana permohonan terkabul terpancar dari bibir tipisnya. Rambut putih itu terbelai oleh angin hangat, menyapu daun yang hangus terbakar dan digantikan daun yang tumbuh secara misteri.
"Inilah kekuatan penuh mahkluk yang kau tinggalkan, mahkluk yang kau remehkan, mahkluk yang kau abaikan dan lepaskan! Lidi akan patah bila sendiri namun siapa yang tahu bila ada jutaan darinya!!"
Sendiri tidak akan menghasilkan apapun, sendiri tidak akan melahirkan apapun, sendiri tidak akan menciptakan apapun, sendiri tidak akan mendapatkan apapun, sendiri tidak akan membuat apapun. Gandum bergizi tidak akan pernah tumbuh sendiri, yang bergizi akan tumbuh bersama gandum lainnya.
Begitu pula manusia, yang pintar tidak akan bertarung sendiri, yang pintar akan bertarung bersama, memanfaatkan mereka yang barangkali bisa berguna. Tak masalahkah itu iblis, peri, monster, bahkan Dewa sekalipun.
Tangan yang terentang itu tak kunjung mendapat sebuah pelukan, hanya pelukan udara yang tak tersentuh ataupun terlihat. Seakan kecewa, tangan kanan yang terlilit perban memeluk jantungnya, menikmati ritmenya dalam memompa darah yang membuatnya tetap hidup.
"Ahh~, jantung ini tak lagi dapat menahan diri, memacu semangat terus menerus hingga akan meledak. Janganlah menjadi pengecut, maju dan hadapi kami, hadapi aku, ACNOLOGIA!!"
Atas tantangannya, deklarasi perang secara terang-terangan, seekor naga hitam yang berdiri layaknya manusia, tubuh bak zirah tebal dengan garis biru disertai sayap kelelawar hitam, taring tajam terekspos, bibir melengkung menggila, hati mencermin kejahatan abadi.
Penyebab raid besar-besaran ini, di mana tiga ras bergabung untuk menghapusnya dari dunia ini. Satu dengan tujuan membebaskan rasnya, satu untuk menyelamatkan gadis yang diculik, satu untuk menghapus masa depan kelam disertai penghalang besar sebelum hari akhir.
"Hahaha! Rendah, babi kampung! Jumlah pasukan kecil itu bahkan tidak mencapai setengah pasukanku! Rasa percaya diri itu akan melahirkan kematian bagimu!!"
Terlalu percaya diri akan mendapat kemenangan hanya karena memiliki tentara hitam menjijikan, benar-benar remeh dan menjijikan!
Untuk itulah dirinya membenci manusia, mengutuk manusia, mencela keberadaannya, menghina kehadirannya, mencerca kelahirannya, berharap akan kemusnahannya.
Atas alasan itulah, dirinya—Acnologia membuat tujuan mulia untuk melenyapkan segala kehadiran jelek di dunia ini.
"Bagi naga goblok yang mengurung diri di gua jelek sepertimu tidak akan memahami, betapa mengerikannya mahkluk yang kau anggap jelek keberadaannya. Lantas, kau juga tidak tahu apa yang terjadi ketika neraka dan dunia bersatu!"
Dia tidak akan pernah tahu, hanya Rigel seorang yang tahu. Lantaran dia pernah mengalaminya, merasakannya secara langsung. Neraka yang tidak pantas disebut neraka, tempat penderitaan, kebahagiaan, cinta menjadi satu kesatuan. Lebih pantas bila tempat itu gabungan dunia dan neraka.
"Apa katamu?"
Terprovokasi oleh kata-katanya, Rigel tersenyum tanpa menutupi rasa merendahkannya. Provokasi memang ditujukan kepada naga tolol itu, namun tatapan tertuju kepada pengecut yang menonton dari kejauhan. Pengecut itu jelas menatapnya balik, jelas dirasakan namun tidak ada tanda-tanda pergerakan yang berarti. Alhasil dirinya harus menyelesaikan masalah dengan kadal di depannya.
Tersenyum, tersenyum dan tersenyum. Yang dia lakukan hanyalah tersenyum, serempak dengan Pahlawan lain, jari tengah mereka acungkan. Tidak apa bila kadal itu tidak tahu maksudnya, selama tahu bahwa itu sebuah provokasi lain maka baik saja.
"Bangsatt! Akan kulumatkan kalian semua, PASUKANKU SERANG MAHKLUK RENDAH YANG GOBLOK DAN DUNGU INI!!"
Roaarrrrwwwrrr…
Ratusan, ribuan naga menghiasi langit biru dengan sayap, berniat membanjiri tanah dan udara dengan kesegaran serta aroma manis darah.
Tidak sedikit dari naga campuran yang tidak memiliki sayap, sehingga pertarungan di darat tak terelakkan. Udara tidak lagi perlu dipertanyakan, sudah seperti perang dunia kedua, dimana pesawat berjatuhan. Perbedaannya di sini seekor naga, bukan mesin yang dikendarai.
"Rigel! Aku akan membantu sementara selagi mencari cara menuju pengecut yang menonton dari kejauhan!"
Ratu peri, Sylph, dengan pakaian tempur lengkapnya yang bercahaya hijau berinisiatif menjadi pendukung sementara. Ini kali pertama baginya, melihat Sylph benar-benar serius dalam pertarungan. Demi putri yang bukan dari kandungannya sendiri, dirinya rela melakukan ini, bahkan mengambil langkah sulit bersama Rigel.
Sebelumnya dia mengatakan 'Pengecut yang menonton dari jauh' yang artinya dia menyadari bahwa penculik itu berada di gunung kejauhan, tempat Acnologia menghadang jalannya.
"Tidak akan menjadi hal mudah untuk melewati diriku, loh..."
Perkataan sombongnya itu, tidak seorangpun membantahnya. Lagipula dia yang menyebabkan ras naga dalam kekacauan, membawanya menuju kepunahan, mendekati kehancuran rasnya sendiri.
Kekuatannya itu nyata dan bukanlah sesuatu yang bisa dibantah atau dianggap remeh oleh siapapun, termasuk delapan naga termasuk Red.
"Meskipun setelah sekian lama tidak berjumpa, kau sama sekali tidak menyapaku, ya..."
Terhadap suara yang baru saja muncul, naga yang memimpin Red dan pasukan lainnya menatap dingin Acnologia. Jelas-jelas dia merasa sangat tidak senang karena dirinya diabaikan seakan-akan bukanlah sebuah masalah yang besar.
"Ahh~ naga badai atau begitulah para pasukan pengecut itu katakan. Terhadap sekelompok pecundang yang melarikan diri dari perang, tidak ada sambutan yang perlu kuberikan."
Mereka—naga yang berhadapan sebagai lawannya adalah sekelompok pengecut yang melarikan diri dari perang saat kekalahan mencapai mereka, meninggalkan mereka yang mencintai tanahnya.
Namun kini mereka kembali bersama manusia yang memiliki tujuan sedikit sama dengan mereka, yaitu membunuh dirinya, naga hebat Acnologia!
"Itu menyedihkan, ketika mengingat kau juga lari ketakutan saat serangan terakhir Lord Igor sang Kaisar naga dan menggunakan banyak naga lain sebagai tameng hidup."
Mata dibalas mata, provokasi dibalas dengan provokasi. Nyatanya hal itu sedikit berpengaruh ketika mengungkit sang Kaisar Naga, satu-satunya naga yang bertarung seimbang dengan Acnologia, sekaligus ayah dari naga badai itu sendiri.
Dalam pertempuran terakhir, dirinya menggunakan seluruh kekuatan hingga nyawa untuk melancarkan serangan terkuat yang benar-benar akan membunuh Acnologia dalam satu serangan itu.
"Namun disayangkan pak tua itu gagal, lalu mati konyol. Keberadaan bawahan sangat penting, terutama untuk menghindari serangan sekuat itu, butuh seratus naga untuk menjadi perisai hidupku."
"Mengorbankan jumlah yang tidak sedikit untuk melindungi dirinya sendiri, keparat ini benar-benar bajingan diantara bajingan," Marcel mengutarakan pemikirannya tanpa menyembunyikan rasa jijiknya sedikitpun. "Sebaiknya kita bereskan dia dengan waktu cepat! Berlama-lama hanya memberikan masalah tidak diperlukan!!"
Marcel memandang seseorang di depannya, pria berambut putih yang diam seribu bahasa. Bukan karena takut, melainkan tertarik dengan pembicaraan dua naga yang tengah berlangsung.
Tidak pernah sekalipun dia mendengar bahwa pernah ada sosok naga yang nyaris membunuhnya, maka naga itu pasti yang terkuat pada masanya. Mustahil tidak tertarik terhadap hal seperti itu, karena itu diam dan mengamati percakapan akan bagus selagi mencari tahu cara mengalahkan Acnologia secara pasti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ardianovich
yoyo! akhirnya sampe juga diriku ke sekuel kedua
2023-12-08
1
`Riki
Akhirnya nemu juga novel yang ceritanya mirip dengan novel yang baru ku tulis.
Cerita sangat manarik terlebih lagi ku cukup suka menggunakan "Monster Kuat" sebagai musuh utama dalam ceritanya.
Karena ceritanya sama jadi membuat ku betah setelah membaca chapter pertamanya! Walaupun belum baca sekuel pertamanya :V
2022-10-17
0
InSaf
mantabbbb. 👍👍👍👍
2022-10-15
0