Ch. 5 — Lubang Kegelapan

"Terhadap kalian sosok jelek yang hadir di dunia, kujatuhkan hukuman langit untukmu!"

Taring tajamnya terekspos ketika dia membiarkan kekuatannya meledak-ledak dengan ganas. Rigel dan para Pahlawan menatap tanpa rasa takut, bersiaga tanpa lengah sedikitpun.

Jika terus seperti ini situasi akan semakin sulit, mungkinkah aku harus membagi kekuatan tempur dan membiarkannya menghadapi penculik itu bersama Sylph?

Bahkan dengan pemikiran otaknya yang dipercepat ratusan kali lipat tidak menghasilkan solusi yang bagus dalam kasus ini. Dia berniat mengirimkan seluruh Pahlawan lain ke tempat lain dan membiarkannya menghadapi Acnologia sendirian.

Meskipun presentasi kemenangan belum dapat dipastikan, setidaknya dia memiliki kesempatan yang lebih besar dari Pahlawan lain.

"Lebih baik mencoba saja, ya." menggumamkan sesuatu yang membuat orang yang mendengar terperangah, dia mengatupkan gigi kuat-kuat.

Mengumpulkan kekuatan pada kakinya, menghentakkanya sekuat tenaga dan bersiap untuk serangan habis-habisan yang ingin dia lontarkan.

"Karena kau mulai memuakkan, mari kita selesaikan berdua saja, Acnologia!"

"Baguslah jika kau ingin cepat mati!"

Bermanuver di udara, Rigel menciptakan hembusan kuat dari hentakkan kakinya yang memiliki tenaga.

"Dia menendang udara?!" Petra tertegun akan pemandangan yang dilihatnya.

Untuk mengubah arah lajunya dan bergerak ke segala arah, Rigel memanfaatkan kemampuan Creator untuk menciptakan tekanan angin super kuat sehingga dia dapat mengubah arah meskipun berada di udara.

Dengan kecepatan yang sama, Acnologia melesat dan mengayunkan cakarnya. Dunia seakan diperlambat di pengelihatan Rigel, segalanya bergerak dengan lambat.

Ini adalah sesuatu yang pernah dia gunakan saat menghadapi Lucifer yang bergerak cepat di zona waktu yang terhenti. Berbeda dengan yang dulu, Rigel kini telah menemukan cara menggunakannya tanpa banyak membebani tubuhnya.

Aku hanya perlu menggunakannya 0,1 detik saja, rentang waktu itu sudah cukup untuk menghentikan serangannya!

Rigel mengulurkan tangan kanan dan meraih cakar Acnologia dengan tangan kosong. Memfokuskan kekuatannya pada cengkraman tangan, dalam waktu singkat dia berhasil mematahkan cakar itu.

Acnologia tentunya tersentak namun dalam rentang waktu yang sangat singkat dan segera melancarkan serangan lain.

"Lubang Kegelapan!"

Lubang hitam yang nampak seperti Black hole terbang menuju Rigel. Tentunya dia berpikir untuk menghindari lintasan serangannya, namun sejatinya Lubang Kegelapan jauh berada dalam bayangannya.

!!

"Apa?!"

Dengan segera, Lubang Kegelapan menjadi sangat besar dan menarik segala benda apapun ke dalamnya dengan gravitasi yang kuat sehingga cahaya sekalipun tidak dapat lolos.

"Terbakar lah dalam pelukan kegelapan..."

Lubang Kegelapan yang diperbesar sedemikian rupa mulai mengecil hingga lenyap, bukan karena ulah Rigel atau siapapun karena memang seperti itulah cara kerjanya.

"Menjauh Rigel!" Hazama berusaha memperingati selagi bergegas mencoba untuk menahannya namun dia tahu dan berpikir 'Tidak akan sempat!' karena kekuatan itu aktif dalam waktu yang sangat cepat.

Lubang Kegelapan yang awalnya menghilang kembali muncul dan meledak dengan sangat kuat selagi menarik segala macam benda ataupun mahkluk hidup di sekitarnya.

Rigel menyilangkan tangan di sekitar wajah dan berusaha menjauh namun mustahil bahkan baginya mengalahkan gravitasi super kuat yang menariknya ke pusat ledakan.

"Semua berpegangan!" terhadap peringatan Merial, semua Pahlawan menurutinya untuk tidak ikut terhisap ke dalamnya.

Bahkan Hazama menggunakan perisainya untuk menolak daya tarik gravitasi. Seperti halnya Rigel, mereka tidak akan bisa melawannya, termasuk orang-orang dari Kesatuan Tempur.

"Uargh! T-tolong!"

Satu persatu dari mereka ikut tersedot ke dalam Lubang Kegelapan dan menghilang bagai ditelan bumi.

"Kergh, sialan!" Rigel ditarik semakin dekat dan semakin kuat sehingga tidak ada pilihan baginya. "Void Tahap Pertama : Kehampaan!"

Cahaya biru bersinar terang dan menelan Lubang Kegelapan lalu menghancurkannya seakan-akan memang tidak pernah ada. Penjelasan termudah, Lubang Kegelapan itu kembali menuju kehampaan.

Kekuatan aneh itu...—" sebelum menyerukan pikirannya, hantaman keras mencapainya.

Beruntung dia berhasil bereaksi dan menggunakan tangan kanannya sebagai perisai, alhasil menimbulkan rasa sakit yang sangat menusuk dari tinju manusia yang dia anggap remeh.

Rigel menatapnya bak hewan buas dan seakan mengatakan 'Pertarungan baru saja dimulai' melalui sorot matanya itu.

Acnologia kini telah menyadari bahwa manusia di depannya tidak bisa dihadapi setengah hati. Terutama bagian tatapan matanya itu yang mengingatkannya kenangan seribu tahun lalu. Jika dia perhatikan lagi, manusia ini memiliki kemiripan di beberapa bagian.

Perbedaan mereka terletak pada segala tindakan yang telah dia amati sampai kini. Manusia bernama Rigel yang kini berhadapan dengannya bertarung untuk melindungi, berbeda dengan orang itu yang bertarung untuk menghancurkan.

"Jika lengah kau akan kehilangan tanganmu, loh. Dominasi..."

Tangan kanan yang awalnya sebuah kepalan tinju kini berubah dan Rigel melebarkan jari-jarinya, membiarkan retakan biru mengalir dengan kecepatan mengejutkan dan memenuhi tangan Acnologia lalu menghancurkannya.

Acnologia yang terkejut meneriakkan "Keparat!" sementara Rigel sangat terkejut dengan kecepatan dominasi Void yang sekarang ini.

Meski begitu dia tidak bisa merayakannya dan dengan segera melancarkan serangan lainnya dengan cepat.

Pukulan demi pukulan dilontarkan, mereka saling berusaha melukai— membunuh satu sama lainnya dan pertarungan tanpa sadar menjadi hanya Rigel melawan Acnologia.

"Sial, aku merasa jika masuk dengan ceroboh akan membuat nyawaku melayang."

Takumi mencengkram tombaknya kuat-kuat dan menggigit bibirnya dengan kesal hingga menimbulkan luka kecil.

Dirinya terlalu percaya diri bahwa sudah cukup kuat untuk berdiri di sisi Rigel dan memberikan kontribusi besar dalam pertarungan. Namun kenyataannya begitu kejam, bahkan dengan dirinya yang sekarang, bayangan Rigel masih belum terkejar.

"Daripada berdiam diri, lebih baik kalian membantu tentara lain untuk membuka jalan menuju gunung di sana itu!"

Teriakkan yang tidak biasanya bergema datang dari gadis peri dengan sayap kupu-kupu yang anggun. Melihatnya berdiri di garda depan dan memimpin para peri untuk membunuh monster seakan melihat Dewi perang yang memimpin pasukannya.

"Musuh kita tidak hanya Acnologia, tetapi ada satu lagi yang diam dan menonton dari kejauhan!"

Mereka jelas sudah tahu keberadaan misterius yang pernah nyaris membunuh Rigel dan Asoka. Seringkali juga Rigel memperingati untuk tidak lengah dan kehilangan ketajaman sedikitpun.

"Tapi, bagaimana dengan Rigel?" Ray dengan khawatir melihat pertarungan Rigel dan Acnologia hanya untuk merasa frustasi.

Ray berpikir 'Aku bahkan sama sekali tidak bisa mengikuti pergerakannya!' dengan kesal akan kelemahannya. Masuk dengan ceroboh hanya mengundang kematiannya jadi itu bukanlah sebuah pilihan.

"Tenang saja, dia adalah keberadaan ganjil diantara kalian, bahkan bagiku sekalipun. Aku yakin Acnologia bisa dia kalahkan."

Tetap saja, Rigel juga seorang manusia yang dapat terluka dan mati, dia hanya sedikit berbeda dari kebanyakan manusia dan Pahlawan lain, hanya itu saja. Bukannya dia tidak terkalahkan, dia hanya tidak bisa menerima kekalahan dan terus melawan sampai akhir untuk kemenangan.

"Ini memalukan namun aku mengakui bahwa aku tidak akan bisa mengikuti pertarungan mereka berdua. Mungkin pilihan terbaik saat ini menyelesaikan urusan lain daripada diam dan memperhatikan." ujar Ozaru.

Bukannya benar-benar tidak bisa mengikuti, jika saja dia memfokuskan seluruh indranya untuk mengikuti pertarungan, dia tidak akan lagi perduli dengan sekitarnya dan boleh jadi melukai rekannya sendiri.

"Kalau begitu sudah ditentukan ya, mari kita bergegas!" Marcel memimpin pelarian dan menyerang monster dalam jumlah yang tidak sedikit.

Kebutuhan untuk menghemat stamina tidak lagi dibutuhkan karena mereka akan terpojok cepat atau lambat.

Rigel yang fokus sepenuhnya dalam pertarungannya menyadari bahwa Ozaru dan yang lainnya pergi ke medan pertarungan lain. Bukan keputusan yang buruk, malah dia berterima kasih dan memberikan senyuman kecil.

"Babak pertama baru akan dimulai." gumamnya dengan penuh arti.

Terpopuler

Comments

Siti Zubaidah

Siti Zubaidah

good

2022-03-26

1

NIGHT

NIGHT

mampirlah buat komen walau hanya secuil huruf itu tetaplah sebuah komen

2022-02-28

1

NIGHT

NIGHT

semangat thor

2022-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 — Kekuatan Penuh
2 Ch. 2 — Penghianat Di Dua Pihak
3 Ch. 3 — Meteor
4 Ch. 4 — Bentuk Kasih Sayang
5 Ch. 5 — Lubang Kegelapan
6 Ch.6 — Rasa Sebuah Kematian
7 Ch. 7 — Pertaruhan dan Masa Depan
8 Ch. 8 — Black Horizon
9 Ch. 9 — Bangkitnya Si Kebanggaan
10 Ch. 10 — Kutukan Dan Pertukaran
11 Ch. 11 — Ozaru Vs Acnologia
12 Ch. 12 — Ozaru Vs Acnologia II
13 Ch. 13 — Gunung Yang Kokoh
14 Ch. 14 — Benturan Tiga Raja
15 Ch. 15 — Benturan Tiga Raja II
16 Ch. 16 — Benturan Tiga Raja III
17 Ch. 17 — Benturan Tiga Raja IV
18 Ch. 18 — Babak Baru
19 Ch. 19 — Pohon Dunia
20 Ch. 20 — Last Juggernaut
21 Ch. 21 —Tahap Empat
22 Ch. 22 — Kekuatan Mengerikan
23 Ch. 23 — Supreme Angel
24 Ch. 24 — Sylph, Rigel Vs Lucifer Vs Michael
25 Ch. 25 — Pemberontakan
26 Ch. 26 — Warth Of Fairyqueen
27 Ch. 27 — Ambisi Zenos
28 Ch. 28 — Pertukaran Nyawa
29 Ch. 29 — Sylph & Priscilla
30 Ch. 30 — Reuni Tertunda
31 Ch. 31 — Mengapa?
32 Ch. 32 — Tangis Kesedihan
33 Ch. 33 — Hantu Dari Masa Lalu
34 Ch. 34 — Kondisi Ozaru
35 Ch. 35 — Kondisi Ozaru II
36 Ch. 36 Luka Yang ditinggalkan
37 Ch. 37 — Cerita Dari Masa Lampau
38 Ch. 38 — Pahlawan ke-13
39 Ch. 39 — Legion Of Liberation
40 Ch. 40 — Jangan Mati
41 Ch. 41 — Pria Yang Mencari Kematian
42 Ch. 42 — Niat
43 Ch. 43 — Menelantarkan Atau Ditelantarkan
44 Ch. 44 — Mengungkapkan Batu Ramalan
45 Ch. 45 —Mengungkapkan Batu Ramalan II
46 Ch. 46 — Mengungkapkan Batu Ramalan III
47 Ch. 47 — Mengungkapkan Batu Ramalan IV
48 Ch. 48 — Mengungkapkan Batu Ramalan V
49 Ch. 49 — Mengungkapkan Batu Ramalan VI
50 Ch. 50 — Amatsumi Aludra
51 Ch. 51 — Pria Yang Mencari Pengampunan
52 Ch. 52 — Kencan Pertama
53 Ch. 53 — Terangkatnya Tirai
54 Ch. 54 — Panggung Akhir Dimulai
55 Ch. 55 — Jangan Ada Perpisahan
56 Ch. 56 — Perang Besar Ragnarok
57 Ch. 57 — Perang Besar Ragnarok II
58 Ch. 58 — Perang Besar Ragnarok III
59 Ch. 59 — Perang Besar Ragnarok IV
60 Ch. 60 — Perang Besar Ragnarok V
61 Ch 61 — Benturan Besar! Nadia & Hazama Vs Kemuel
62 Ch. 62 — Bentrokan Besar! Ray Vs Regulus
63 Ch. 63 — Unlimited Prison
64 Ch. 64 — Bentrokan Besar! Akhir Gelombang Pertama
65 Ch. 65 — Gelombang Kedua
66 Ch. 66 — Tertawakan Kematian
67 Ch. 67 — Lawan Merepotkan
68 Ch. 68 — Genius Guren
69 Ch. 69 — Pertarungan Ozaru
70 Ch. 70 — Lullaby
71 Ch. 71 — Pesanan Yang Tabu
72 Ch. 72 — Pengaruh
73 Ch. 73 — Petra Vs Kalkydras
74 Ch. 74 — Situasi Perang
75 Ch. 75 — Hal-hal Yang Harus Diselesaikan
76 Ch. 76 — Hal-hal Yang Harus Diselesaikan II
77 Ch. 77 — Gelombang Tiga
78 Ch. 78 — Blood of Phoenix & Phoenix Tear
79 Ch. 79 — Akhir Pertarungan Blok Barat
80 Ch. 80 — Salazar D'arc
81 Ch. 81 — Komandan Tertinggi, Jahoel
82 Ch. 82 — Pertarungan di Sub-dimensi
83 Ch. 83 — Akhir Pertarungan Ray Vs Regulus
84 Ch . 84 — Keselamatan Ray
85 Ch. 85 — Tak Ada Kata Menyerah
86 Ch. 86 — Kematian Capella
87 Ch. 87 — Sihir Penghalang
88 Ch. 88 — Pesta Akan Dimulai
89 Ch. 89 — Konfrontasi Besar
90 Ch. 90 — Teknik Tombak Ganda
91 Ch. 91 — Kekuatan Penuh
92 Ch. 92 — Rigel vs Delapan Seraphim
93 Ch. 93—Rigel Vs Delapan Seraphim II
94 Ch. 94 —Kegelapan Samael
95 Ch. 95 — Takumi Vs Leviathan
96 Ch. 96 — Kemenangan Ozaru vs Leviathan
97 Ch. 97 — Arti Mendalam
98 Ch. 98 — Rigel Vs Kemuel
99 Ch. 99 — Rigel Vs Kemuel II
100 Ch. 100 — Bagian Yang Hilang
101 Ch. 101 — Bagian Yang Hilang II
102 Ch . 102 — Aku Mencintaimu, Matilah
103 Ch. 103 — Jangan Remehkan Orang Tua!
104 Ch. 104 — Kegelapan Itu Sendiri
105 Ch. 105 — Rigel Vs Samael
106 Ch. 106 — Tempat Sampah
107 Ch. 107 — Takumi Vs Samael
108 Ch. 108— Takumi Vs Samael II
109 Ch. 109— Masal Lalu Takumi
110 Ch. 110 — Yuri Vs Seraphiel
111 Ch. 111 — Yuri Vs Seraphiel II
112 Ch. 112 —Leo Vs Jahoel
113 Ch. 113 — Leo Vs Jahoel II
114 Ch. 114 — Leo Vs Jahoel III
115 Ch. 115 — Pertarungan Puncak
116 Ch. 116 — Pertarungan Puncak II
117 Ch. 117 — Pertarungan Puncak III
118 Ch. 118 — Void Tahap Lima
119 Ch. 119 — Takdir Yang Kamu Pilih
120 Ch. 120 — Jalan Yang Kamu Tempuh (END)
121 Ch. 121 — Epilog & Afterword
122 Pengumuman
123 New Series!
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ch. 1 — Kekuatan Penuh
2
Ch. 2 — Penghianat Di Dua Pihak
3
Ch. 3 — Meteor
4
Ch. 4 — Bentuk Kasih Sayang
5
Ch. 5 — Lubang Kegelapan
6
Ch.6 — Rasa Sebuah Kematian
7
Ch. 7 — Pertaruhan dan Masa Depan
8
Ch. 8 — Black Horizon
9
Ch. 9 — Bangkitnya Si Kebanggaan
10
Ch. 10 — Kutukan Dan Pertukaran
11
Ch. 11 — Ozaru Vs Acnologia
12
Ch. 12 — Ozaru Vs Acnologia II
13
Ch. 13 — Gunung Yang Kokoh
14
Ch. 14 — Benturan Tiga Raja
15
Ch. 15 — Benturan Tiga Raja II
16
Ch. 16 — Benturan Tiga Raja III
17
Ch. 17 — Benturan Tiga Raja IV
18
Ch. 18 — Babak Baru
19
Ch. 19 — Pohon Dunia
20
Ch. 20 — Last Juggernaut
21
Ch. 21 —Tahap Empat
22
Ch. 22 — Kekuatan Mengerikan
23
Ch. 23 — Supreme Angel
24
Ch. 24 — Sylph, Rigel Vs Lucifer Vs Michael
25
Ch. 25 — Pemberontakan
26
Ch. 26 — Warth Of Fairyqueen
27
Ch. 27 — Ambisi Zenos
28
Ch. 28 — Pertukaran Nyawa
29
Ch. 29 — Sylph & Priscilla
30
Ch. 30 — Reuni Tertunda
31
Ch. 31 — Mengapa?
32
Ch. 32 — Tangis Kesedihan
33
Ch. 33 — Hantu Dari Masa Lalu
34
Ch. 34 — Kondisi Ozaru
35
Ch. 35 — Kondisi Ozaru II
36
Ch. 36 Luka Yang ditinggalkan
37
Ch. 37 — Cerita Dari Masa Lampau
38
Ch. 38 — Pahlawan ke-13
39
Ch. 39 — Legion Of Liberation
40
Ch. 40 — Jangan Mati
41
Ch. 41 — Pria Yang Mencari Kematian
42
Ch. 42 — Niat
43
Ch. 43 — Menelantarkan Atau Ditelantarkan
44
Ch. 44 — Mengungkapkan Batu Ramalan
45
Ch. 45 —Mengungkapkan Batu Ramalan II
46
Ch. 46 — Mengungkapkan Batu Ramalan III
47
Ch. 47 — Mengungkapkan Batu Ramalan IV
48
Ch. 48 — Mengungkapkan Batu Ramalan V
49
Ch. 49 — Mengungkapkan Batu Ramalan VI
50
Ch. 50 — Amatsumi Aludra
51
Ch. 51 — Pria Yang Mencari Pengampunan
52
Ch. 52 — Kencan Pertama
53
Ch. 53 — Terangkatnya Tirai
54
Ch. 54 — Panggung Akhir Dimulai
55
Ch. 55 — Jangan Ada Perpisahan
56
Ch. 56 — Perang Besar Ragnarok
57
Ch. 57 — Perang Besar Ragnarok II
58
Ch. 58 — Perang Besar Ragnarok III
59
Ch. 59 — Perang Besar Ragnarok IV
60
Ch. 60 — Perang Besar Ragnarok V
61
Ch 61 — Benturan Besar! Nadia & Hazama Vs Kemuel
62
Ch. 62 — Bentrokan Besar! Ray Vs Regulus
63
Ch. 63 — Unlimited Prison
64
Ch. 64 — Bentrokan Besar! Akhir Gelombang Pertama
65
Ch. 65 — Gelombang Kedua
66
Ch. 66 — Tertawakan Kematian
67
Ch. 67 — Lawan Merepotkan
68
Ch. 68 — Genius Guren
69
Ch. 69 — Pertarungan Ozaru
70
Ch. 70 — Lullaby
71
Ch. 71 — Pesanan Yang Tabu
72
Ch. 72 — Pengaruh
73
Ch. 73 — Petra Vs Kalkydras
74
Ch. 74 — Situasi Perang
75
Ch. 75 — Hal-hal Yang Harus Diselesaikan
76
Ch. 76 — Hal-hal Yang Harus Diselesaikan II
77
Ch. 77 — Gelombang Tiga
78
Ch. 78 — Blood of Phoenix & Phoenix Tear
79
Ch. 79 — Akhir Pertarungan Blok Barat
80
Ch. 80 — Salazar D'arc
81
Ch. 81 — Komandan Tertinggi, Jahoel
82
Ch. 82 — Pertarungan di Sub-dimensi
83
Ch. 83 — Akhir Pertarungan Ray Vs Regulus
84
Ch . 84 — Keselamatan Ray
85
Ch. 85 — Tak Ada Kata Menyerah
86
Ch. 86 — Kematian Capella
87
Ch. 87 — Sihir Penghalang
88
Ch. 88 — Pesta Akan Dimulai
89
Ch. 89 — Konfrontasi Besar
90
Ch. 90 — Teknik Tombak Ganda
91
Ch. 91 — Kekuatan Penuh
92
Ch. 92 — Rigel vs Delapan Seraphim
93
Ch. 93—Rigel Vs Delapan Seraphim II
94
Ch. 94 —Kegelapan Samael
95
Ch. 95 — Takumi Vs Leviathan
96
Ch. 96 — Kemenangan Ozaru vs Leviathan
97
Ch. 97 — Arti Mendalam
98
Ch. 98 — Rigel Vs Kemuel
99
Ch. 99 — Rigel Vs Kemuel II
100
Ch. 100 — Bagian Yang Hilang
101
Ch. 101 — Bagian Yang Hilang II
102
Ch . 102 — Aku Mencintaimu, Matilah
103
Ch. 103 — Jangan Remehkan Orang Tua!
104
Ch. 104 — Kegelapan Itu Sendiri
105
Ch. 105 — Rigel Vs Samael
106
Ch. 106 — Tempat Sampah
107
Ch. 107 — Takumi Vs Samael
108
Ch. 108— Takumi Vs Samael II
109
Ch. 109— Masal Lalu Takumi
110
Ch. 110 — Yuri Vs Seraphiel
111
Ch. 111 — Yuri Vs Seraphiel II
112
Ch. 112 —Leo Vs Jahoel
113
Ch. 113 — Leo Vs Jahoel II
114
Ch. 114 — Leo Vs Jahoel III
115
Ch. 115 — Pertarungan Puncak
116
Ch. 116 — Pertarungan Puncak II
117
Ch. 117 — Pertarungan Puncak III
118
Ch. 118 — Void Tahap Lima
119
Ch. 119 — Takdir Yang Kamu Pilih
120
Ch. 120 — Jalan Yang Kamu Tempuh (END)
121
Ch. 121 — Epilog & Afterword
122
Pengumuman
123
New Series!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!