Kendil Jennar

Semenjak kejadian terong burik, ene'ng tidak mau lagi kerumah bu romlah. Walaupun bu romlah sudah memaafkan. Namun eneng takut khilaf kalau lihat pak somad pake sarung.

Hari ini eneng akan kerja di pasar. Dia diminta membantu mak ijah jualan hasil kebonnya. Mak ijah hidup sebatang kara. Dan eneng selalu membantunya.

"Neng sudah siap kan"

"Sudah mak. Emak bisa gak duduk diatas daunnya"

"Bisa neng. Loe hati-hati bawa si jecky. Jangan sampe emak jatuh lagi kayak waktu itu"

"Tenang mak. eneng yang jenius punya solusinya. Emak naik dulu sekarang"

"Okeh"

Mak ijah yang memiliki tubuh ramping langsung naik diatas boncengan seped eneng yang sudah dipenuhi daun-daunan hasil kebun. Nenek sudah duduk diatas daun dengan tenang. Eneng langsung mengeluarkan gulungan rapiah berwarna merah.

"Neng loe bawa si rapiahmat buat apaan"

"Buat ngiket emaklah biar gak jatuh"

"Gimana caranya emak loe iket. Loe iket kebadan loe gitu neng"

"Gak mak. Kalau kebadan eneng takutnya, emak jatuh saat eneng berdiri atau turun"

"Terus loe iket dimana neng"

"Mak tenang aja. Duduk diam ateng ya"

Eneng mulai mengikat simpul tali pada besi penyangga sepeda dan memutarkan tali keatas melewati badan emak ijah. Terus eneng ulang hingga memutari tubuh emak. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Bukan hanya mengikat emak ijah, daun-daunnan mak ijah pun juga aman.

"Nah kan beres. Gimana mak"

"Pinter kamu emang neng. Kalau gini emak gak akan jatuh. Dah yuk keburu siang"

"Jeckyyy lets go"

Eneng mengayuh sepedanya dengan semangat. Setiap orang yang dia temui melihat kearah mak ijah dan eneng keheranan. Bagi yang mengenal eneng pasti tau maksud eneng mengikat mak ikah dibelakang. Sedangkan yang tak kenal akan menganggap eneng menyiksa mak ijah.

Tiba dipasar, eneng menurunkan dagangannya dan juga mak ijah. Mak ijah sudah memiliki lapak dipasar tersebut. Jadi tak perlu mencari lapak lagi. Para pedagang juga sudah mengenal eneng dan mak ijah.

"Neng loe terik sono. Biar rame"

"Asyiapp"

Eneng mengambil ubi kayu ditangannya dan berteriak. Dengan gayanya sendiri. Sedangkan mak ijah pergi mencari makanan.

"Ayo ibu semua. Dibeli-dibeli singkongnya. Gede panjang mantab rasanya. Ayo dibelli-dibeli. Singkongnya yahut ibu-ibu. terong aja kalah"

"Pisang pun ada ibu-ibu. Pisang tanpa pestisida tanpa pengembang. Dia ngembang sendiri. Alami pokoknya. Mantap abiss"

"Yang butuh daun muda. Eneng punya banyak. Daripada daun tua pastinya alot. Daun mudanya gress ini coy masih segel"

Tak lama dagangan eneng habis. Mak ijah hanya duduk menonton sambil minum kopi hitam. Mak ijah juga merokok dengan tembakau yang dilintingnya sendiri.

"Mak uda beres ayo pulang gak"

"Bentar rokok emak belum habis"

"Ya dikunyah mak biar cepat habis"

"Ish kamu neng. Gak nikmat kalau ngrokok itu buru-buru. Perlu penghayatan"

"Kalau cuma dihisap tok gak seru mak"

"La terus"

"Pake gaya eneng makin mantab mak. Diputar, dijilat,dihisepin"

Neng memperagakan dengan gayanya. Bukan hanya emak ijah yang tersedak rokoknya sendiri, bahkan bapak-bapak yang sedang minum kopi ikut tersedak.

"Aduh mak jangan nabsu gitu dong. Masak langsung telan semua"

"Diem loe bocah sableng. Ayo pulang aja sebelum semua orang ikut sableng"

Eneng berjalan dibelakang mengikuti mak ijah. Eneng selalu digoda sama para pedagang pria. Memang beberapa diantaranya sudah mengutarakan niat melamar eneng, namun eneng selalu menolaknya.

"Neng loe gak pengen gitu kawin"

"Pengenlah mak. Tapi mau kawin sama siapa. Nikah aja belum"

"Ya maksud emak nikah neng"

"Siapa yang mau sama eneng mak"

"Banyak tuh dipasar tinggal loe pilih"

"Ck. Mak eneng mau cari yang bukan orang kampung sini. Biar eneng bisa perbaikan keturunan"

"Nah loe mau nikahnya sama orang kayak apa"

"Yang penting terongnya gak burik"

"Dasar bocah sontoloyo"

Eneng mengayuh sepedanya kembali kekampungnya. Dijalan eneng mengoceh menceritakan berbagai hal.

"Emak ijah marah sama eneng. Kok diam saja sih Mak"

"Eh tau gak mak kemarin ada berita piral. Katanya mang kosim nikah lagi loh mak. Padahal bininya uda sepuluh. Ruar binasa kan mak. Emang emak gak pengen gitu nikah. Bair ada temannya"

Masih tak ada jawaban dari belakang punggung eneng. Eneng kembali memanggil si emak. Hingga seseorang menyadarkannya.

"Emak ijah jangan ngambek dong. Ntar eneng panggilin odong-odong deh. Mak bisa naik bebas. Ya mak ya"

"Neng loe sarap ya. Ngomong sendiri dari tadi"

"Heh. Eneng sama mak ijah kok teh mila"

"Mana emakmya gak ada noh"

Eneng baru menengok kebelakang. Dan menyadari bahwa si penumpang tak ada ditempatnya.

"Hah emak, kemanakah dirimu. Mak"

"Cepet cari neng. Ntar diculik loh"

"Iya teh"

Eneng kembali mengayuh sepedanya menyusuri jalan yang sudah dilewatinya.

"Pantes kok ringan banget. Gue pikir emak gak ada dosanya jadi ringan. Seringan kapas"

Eneng terus mengayuh sepedanya dengan tergesa. Apalagi jaraknya kembali ketempat semula bukanlah jarak yang dekat.

"Duh mak jatuh dimana sih mak"

"Mak ijah dimanakah dirimu. Kok bisa jatuh sih mak"

Eneng melihat kekanan dan kekiri berharap menemukan si emak disana. Sudah setengah perjalanan eneng mencari namun belum menemukan hasil juga.

"Apa jangan-jangan emak diculik ya"

"Iya ini emak beneran diculik kayaknya. Kalau dipilem-pilem ntar penculiknya minya tebusan"

"Wah gue harus lapor pak rete ini"

Eneng sudah akan berbalik kembali ke kampung. Namun niatnya diurungkan karena mendengar perkataan beberapa orang yang melintas.

"Duh kasian ya tuh nenek. Kok bisa gitu kelurganya tega dibuang gitu aja"

"Iya durhaka bener tuh keluarganya"

"Dibuang. Siapa yang dibuang. Masa sih mak ijah kan gak dibuang. Dia glangsaran aja gak ada yang nemu"

Eneng akan kembali mengayuh sepedanya. Kembali terdiam saat ada orang melintas lagi.

"Itu nenek aneh ditolongin gak mau. Malah asyik ngrokok"

"Iya katanya nungguin orang yang bertanggung jawab datang"

"Korban tabrak lari kali ya"

"Bisa jadi"

"Fix mak ijah ini mah"

Eneng langsung mengayuh sepedanya kearah orang yang sedang berkerumun. Eneng turun dari sepeda dan berlari. Lokasi mak ijah jatuh diparit sawah. Eneng lupa jika sedang membonceng mak ijah. Biasanya jika dijalan turunan dia akan memelankan laju sepedanya. Namun karena lupa, eneng mengayuh dengan cepat dan tepat didekat sawah eneng menabrak batu cukup besar. Eneng bisa menguasai laju sepedanya namun tak tau jika mak ijah terjatuh dan masuk kedalam parit.

Eneng mengintip dari sela para warga yang menonton emak ijah. Banyak yang mencoba menolong mak ijah. Namun mak ijah selalu menjawab, tak mau disentuh siapapun. Eneng diam-diam maju kedepan. Pemandangan wow nampak disana. Kemben mak ijah melorot separoh dan dia masih didalam parit sawah. Walaulun sudah berumur, mak ijah tetap masih perawan ting-ting cuy.

Mak ijah yang melihat eneng melongo langsung berteriak lantang.

"Dasar bocah soak. Kenapa loe jatuhin emak disini. Dasar kampret loe neng"

"Wah kendil jennar nyemplung got"

______

Ayo geng gesrek...merapatlah..daripada mikirin copid gak kelar-kelar mending kita heppy heppy bareng markoneng

Happy reading

Terpopuler

Comments

Kirana di Nabastala

Kirana di Nabastala

aduh aduh aduh...pipi ma perutku sakit Thor, gara2 baca cerita othor yang luar biasa ini

2024-08-13

0

Siti Arbainah

Siti Arbainah

ini yg di cari🤣🤣🤣... cerita yg bisa bikin perut kram krna ketawa

2024-03-28

1

my name

my name

Ya Alloh sakit perut gue ngakak mulu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Terong Burik
2 Kendil Jennar
3 Mister Kempit
4 Pembuktian
5 Eneng Sableng
6 Pengen Nikah
7 Ke Ibu Kota
8 Tanggung Jawab
9 Jakartahhhh Eneng Datang
10 Tawa Salsa
11 Topeng Monyet
12 Janda Bolong
13 Dr. Gama
14 Tukang Terapi
15 Hulk vs Kolor Ijo
16 Bertemu Mantan
17 Dunia Eneng
18 Angel wes
19 Trio Sableng
20 Japri Datang
21 Undangan Gama
22 Ambyarrr
23 Bapak Baru
24 Ulah Kendil Jennar
25 Ulah Kendil Jennar part 2
26 Harus Berpisah
27 Dewa Yunani
28 Istana Para Dewa
29 Teman Bobrok
30 Ceker
31 Panas-panas
32 Pengakuan
33 Melihat Mu
34 Di Bandara Ada...
35 Celengan Rindu
36 Jeng jeng jeng
37 Ungkapan
38 Berita Heboh
39 Mencari Jalan
40 Akhir Sebuah Kisah
41 Awal Baru
42 Emak Hilang
43 Musuh Dalam Selimut
44 Persiapan Lamaran
45 Kendil Jennar
46 Duo Ancur
47 Kabar
48 Kambuh
49 Tak menyangka
50 Prasangka
51 Menerima
52 Setan Protes
53 Mantan
54 Sah
55 Setan Jones
56 Panas...
57 Au au au
58 Setan Takut Setan
59 Tamu Tak diundang
60 Menyusun Rencana
61 Keputusan Japri
62 Periksa
63 Ealah...
64 Daftar Belanja
65 Trio Gokil
66 Gara-gara Baju Perang
67 Meminta Restu
68 Restu
69 Ono oh ono
70 Berita Bahagia
71 Duh Gusti
72 Emak Hilang
73 Pernikahan
74 Ajudan Eneng
75 Emak Datang
76 KunNo Yang Panik
77 Emak...
78 Akhirnya....
79 11 12
80 Amazing
81 Ambyarrr
82 Fathian...
83 Poor KunNo
84 Senjata Fathan
85 Oh No
86 Besar kepala
87 Pesona Thian
88 Suekie
89 Tragedi
90 Generasi Eneng
91 KunNo kembali
92 Sisi Lain Duo F
93 Hadiah Terindah
94 Kembali Tertindas
95 Newbie...
96 Pembuat Onar
97 Keonaran Part 2
98 Pemes....
99 Limited edition
100 Hukuman
101 Jatuh Korban
102 Bintang Pilem
103 Geng Onar....
104 Huhhhh....
105 Berita Besar
106 Sepenggal Kisah
107 Lagi dan lagi...
108 Katakan Cinta...
109 The Somplak Family
110 Salah Alamat
111 Emak Umroh
112 Impian Eneng
113 Pulang Umroh
114 Newbie....
115 aku kembali
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Terong Burik
2
Kendil Jennar
3
Mister Kempit
4
Pembuktian
5
Eneng Sableng
6
Pengen Nikah
7
Ke Ibu Kota
8
Tanggung Jawab
9
Jakartahhhh Eneng Datang
10
Tawa Salsa
11
Topeng Monyet
12
Janda Bolong
13
Dr. Gama
14
Tukang Terapi
15
Hulk vs Kolor Ijo
16
Bertemu Mantan
17
Dunia Eneng
18
Angel wes
19
Trio Sableng
20
Japri Datang
21
Undangan Gama
22
Ambyarrr
23
Bapak Baru
24
Ulah Kendil Jennar
25
Ulah Kendil Jennar part 2
26
Harus Berpisah
27
Dewa Yunani
28
Istana Para Dewa
29
Teman Bobrok
30
Ceker
31
Panas-panas
32
Pengakuan
33
Melihat Mu
34
Di Bandara Ada...
35
Celengan Rindu
36
Jeng jeng jeng
37
Ungkapan
38
Berita Heboh
39
Mencari Jalan
40
Akhir Sebuah Kisah
41
Awal Baru
42
Emak Hilang
43
Musuh Dalam Selimut
44
Persiapan Lamaran
45
Kendil Jennar
46
Duo Ancur
47
Kabar
48
Kambuh
49
Tak menyangka
50
Prasangka
51
Menerima
52
Setan Protes
53
Mantan
54
Sah
55
Setan Jones
56
Panas...
57
Au au au
58
Setan Takut Setan
59
Tamu Tak diundang
60
Menyusun Rencana
61
Keputusan Japri
62
Periksa
63
Ealah...
64
Daftar Belanja
65
Trio Gokil
66
Gara-gara Baju Perang
67
Meminta Restu
68
Restu
69
Ono oh ono
70
Berita Bahagia
71
Duh Gusti
72
Emak Hilang
73
Pernikahan
74
Ajudan Eneng
75
Emak Datang
76
KunNo Yang Panik
77
Emak...
78
Akhirnya....
79
11 12
80
Amazing
81
Ambyarrr
82
Fathian...
83
Poor KunNo
84
Senjata Fathan
85
Oh No
86
Besar kepala
87
Pesona Thian
88
Suekie
89
Tragedi
90
Generasi Eneng
91
KunNo kembali
92
Sisi Lain Duo F
93
Hadiah Terindah
94
Kembali Tertindas
95
Newbie...
96
Pembuat Onar
97
Keonaran Part 2
98
Pemes....
99
Limited edition
100
Hukuman
101
Jatuh Korban
102
Bintang Pilem
103
Geng Onar....
104
Huhhhh....
105
Berita Besar
106
Sepenggal Kisah
107
Lagi dan lagi...
108
Katakan Cinta...
109
The Somplak Family
110
Salah Alamat
111
Emak Umroh
112
Impian Eneng
113
Pulang Umroh
114
Newbie....
115
aku kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!