Kesetiaan Cinta

Kesetiaan Cinta

Perkenalan yang Manis

 

"Mampukan aku melupakan bayanganmu bang" doa Adhara dalam sujud malamnya.

Tak terasa air matanya meleleh lagi

mengingat perpisahan yg menyakitkan nya.

Sudah Satu bulan Kepergian Adam suaminya ke pangkuan ilahi masih saja menyayat hatinya. Masih tak percaya dg berita yang dia terima. Mau tak percaya namun sakit sekali kenyataan yang sedang di hadapi nya.

Memang dia belum melihat dan menerima jasad suaminya. Tapi pihak Tim SAR sudah menghentikan pencarian korban musibah jatuhnya pesawat yang di tumpangi Adam.

Sudah 1 bulan Penuh tim SAR bekerja semaksimal mungkin bekerja sama dengan Aparat terkait. Hati kecil Adara tetap yakin Adam masih hidup dan bisa bertemu kembali dengannya namun entah itu hanya harapan semu nya saja atau memang dia belum bisa menerima kenyataan hidupnya. Dia sangat mengharapkan dengan sangat keajaiban Allah SWT. Dia yakin Allah itu mengabulkan sesuai dengan prasangka hamba Nya Tak putus dia berdoa dan seluruh keluarga maupun rekan kerja Adam selalu datang mensupport Adara.

 

Sendu di peluknya pigura berisi foto pernikahannya dg Adam. Di cium nya foto itu sampai tak sadar dia tertidur pulas dengan foto yang masih di dekapnya. Dalam mimpi dia melihat Adam datang memakai baju koko putih kesayangannya dan tersenyum melambai. Lalu dia bisa menggenggam jemari Adam erat

"Abang... abang.. abang" hu.. hu. hu. hu tangis Adhara berderai kembali

"Tunggu aku bang, jangan pergi" rintihnya

sebuah elusan lembut mendarat di pipinya.

"abang... " sebutnya lirih

Ternyata tangan lembut itu milik ibunya.

"Bangun lah nak. kamu mengngigau ya" tanya ibunya lembut.

Adara bangun dan tak terasa matanya telah basah. Dia mengusap sudut matanya dengan tangan mungilnya

" Bunda, abang datang tapi dia pergi lagi" katanya sesenggukan. Ibu Khadijah seorang wanita berusia 60 tahun itu tersenyum penuh kesedihan. Ibu 3 orang anak ini membelai rambut putri keduanya dengan penuh kasih.

"Adhara sayang, Abang kamu sudah tenang di Surga nya Allah nak. kamu tinggal mendoakan nya agar dia disana diampuni segala dosa dan kesalahannya, Dan mendapatkan Surga Nya"

Adhara semakin mengeratkan rangkulannya pada kaki Ibu Khadijah.

" Adara hanya rindu bunda"

"sampaikan rindumu pada nya lewat doa nak, insyaallah pasti sampai padanya" Jawab ibunya lembut. Adara terdiam dan mengingat kenangannya bersama Adam Suaminya.

💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

1, 5 tahun tahun yang lalu Adara bertemu dengan Adam pada acara pernikahan Nayla. Adam adalah teman suami Nayla sahabat Adara semasa kuliah. Suami Nayla bernama Bram seorang lelaki dari pulau seberang. Yang bekerja pada perusahaan Kontraktor terkenal di Jakarta

Dia mempunyai Sahabat yang masih jomblo bernama Adam. Sama sama bekerja di perusahaan yang terkenal dan elit. Adam bagian Manager HRD. Sedangkan Bram sebagai Manager Operasional .

Mereka berdua bersahabat sejak SMU. Dan Sifat mereka saling bertolak belakang. Bram yang rame dan kocak, mampu menghidupkan suasana dimana saja.

Sedangkan Adam lebih pendiam dan cenderung introvert. Karena itu banyak orang beranggapan Adam seorang yang angkuh.Padahal kalau di ajak diskusi Adam orang yang sangat menyenangkan.

Wawasannya Luas dan selalu Up to date. Maklum sebagai Seorang HRD dia harus mampu menjaga wibawa dan tidak terlihat cengengesan di depan karyawan.

Untuk urusan Asmara Adam lebih tertutup dan pasif. Sedangkan Bram lebih romantis dan agresif. Bertolak belakang dengan sifat Nayla yang pendiam dan pemalu. Mungkin Tuhan mentakdirkan hamba Nya itu untuk saling melengkapi.

"Adara sini! " teriak Bram di depan nya sambil melambai. Adara menoleh dan bergegas menghampirinya. Karena acara belum di mulai maka masih ada jeda waktu untuk calon pengantin bercengkrama dengan kerabat dan sahabat. Mata nya celingukan mencari sosok Nayla.

" Mana Nayla Mas? " tanya Adara sambil membenahi kerudungnya.

" Ada tuh sama perias. ohya Ra (panggilan akrab nya Ara) kenalkan ini teman karibku. " Katanya sambil menepuk pundak lelaki tinggi tegap di sampingnya.

Entah kenapa pesona lelaki ini sangat kuat. Pancaran teduh kedua sorot matanya sangat menghanyutkan. Di tambah cambang tipisnya yang membuatnya nampak makin maskulin.

Wajah khas timur tengah makin menggetarkan hati Adhara. Adam Memakai batik coklat dengan motif parang dan celana bahan warna hitam. Perlahan di ulurkan nya tangan kanan nya untuk meraih tangan Adhara. Senyum nya mengembang terlihat menghanyutkan.

Seketika wajah Adara bersemu merah, dan di ulurkannya tangan kanan sambil menyebutkan namanya. Lama mereka berdua saling memandang dan Adara tertunduk malu.

" Ehem.. ehem.. awas tuh pipi kayak tomat" goda Bram cekikikan. Dengan malu kedua orang itu menarik tangan nya. Awal pertemuan yang manis.

Adam berinisiatif mengajak Adara duduk di bangku taman depan yang telah di sulap menjadi garden party.

Hilir mudik para pekerja WO ( Wedding Organizer) tak di hiraukannya. Sengaja Adam mengajak gadis itu duduk menjauh dari keriuhan agar bisa bercakap cakap mengakrabkan diri.

"Adara statusnya apa? Mahasiswa atau udh bekerja? " tanya Adam

"Aku udah bekerja di Sebuah perusahaan Farmasi di Surabaya." jawab gadis itu sambil menunduk.

" Hey. Gak nyangka ya kamu udah bekerja, aku kira kamu mahasiswa semester IV" kata Adam lagi.

Adara tersenyum malu. Ish bikin GR aja nih orang, emang aku se imut itu ya. Pikir Adara bungah.

Adam melirik gadis manis di depan nya sambil membatin sendiri.

'Aku harus lebih mengenal dia. Sepertinya dia juga merespon aku'

Adara melambaikan tangan nya di depan wajah Adam. Dia bengong melihat ekspresi laki-laki tampan di depan nya yg sedang tersenyum sendiri.

" Hai.. Mas kenapa kok senyum -senyum sendiri? mikirin apa? inget pacar nya yah? " goda Adara

Adam tergeragap lalu menggaruk kepalanya yg tak gatal

" Uhmmm... Gak kok aku gak punya pacar. Eh jangan panggil Mas ya, Geli kayak mas mas - tukang sayur di rumah Mama ku" Sahutnya sambil menutup mulut karena tertawa.

Adara mengedikkan bahunya. Merasa lucu dengan jawaban Adam yg menyatakan dia tak punya pacar.

" Lalu aku harus panggil apa dong? "

"Abang.. Abang aja ya? biar lebih akrab" jawabnya lagi.

"Baik lah Abang Adam. hehehe jadi kayak Abang-abang yg jualan Gorden di kampungku" ledek Adara lgi.

Adam mendelik keki lalu sedetik kemudian mereka tertawa terkekeh bersama. kemudian mata mereka berdua saling memandang. Adara segera memalingkan wajahnya yg malu dan merah karena bersitatap dengan mata elang milik Adam.

Awal yg manis semoga ke depan nya juga manis. Doa Adam dalam hatinya.

ADARA..... ( manis kan??) wajahnya hampir mirip artis sinetron.

Senandung rindu di hati Adam mulai bersemi detik itu untuk gadis yang pertama kali di jumpainya. Senyum malu-malu nya membuat tidur malam Adam gelisah. Rasa apakah ini Tuhan?

Episodes
1 Perkenalan yang Manis
2 Acara Malam Resepsi Pernikahan Nayla dan Bram
3 Rahasia Hati Adara
4 Rahasia Adam
5 Awal kedekatan Nesya Dan adam
6 Mulai kepikiran
7 Pendekatan Adam
8 Bertemu calon mertua untuk pertama kali
9 Bertemu Akmal dan ungkapan cinta Akmal
10 Akhirnya Resmi menjadi Nyonya Adam
11 Gelisah
12 Babak baru menjadi istri
13 Jakarta Oh Jakarta
14 Bertemu Dengan Lingkungan Baru
15 Diky dan wawan
16 Kedatangan Nesya
17 Flash back
18 Pulang kembali ke realita
19 pindah ke Apartemen Adam
20 Awal rutinitas sebagai istri
21 Perasaan cemburu
22 Sedih
23 Sebelum perpisahan
24 Mata itu mencintai mu sayang
25 Pamit
26 Awal Masalah
27 Siasat Busuk
28 Gelisah
29 Penculikan berencana
30 Tono Malang
31 Pesawat itu Jatuh
32 Aku akan menaklukkan kesombonganmu!
33 Hampa
34 Mawar yang terluka
35 Aku berjanji akan membebaskan mu!!
36 Janji
37 Rindu
38 Ada Hasil sedikit
39 Kumpulkan bukti fisik
40 Mencari Kesembuhan
41 Titik terang
42 Berobat
43 Tidak membaik
44 Aku akan Menunggu mu
45 Pertemuan yang mengharukan
46 Perlahan terkuak
47 Adam dan Bram
48 Penjahat itu
49 Copy Udara
50 Rencana meninggal kan Medan
51 Plaining pulang
52 Mencari pelaku
53 mencari cara
54 Kronologi tabrak lari
55 Kejutan dari Bos
56 Aku naksir kamu lho Ra!
57 perasaan bersalah
58 Percobaan pelecehan
59 Meeting
60 Curiga
61 Sial yang beruntun
62 Aksi Bram
63 POV BRAM
64 cerita bram
65 kerinduan dua orang
66 Membuat laporan ke kantor polisi
67 Tertangkap basah
68 Dapat bantuan Brian
69 melapor kejahatan Ronald ke big Bos
70 Andra pedekate
71 Pengakuan Andra
72 Penolakan Adara
73 Kedatangan Big bos awal yang baik
74 Memasang mata-mata
75 Teror keluarga Bramantyo imbas menyelidiki Ronald
76 Upaya menculik saksi
77 Menjebak Ronald
78 Merayakan berita baik
79 teror anak kucing mati pada keluarga Adara
80 Mawar memberikan saksi
81 Penangkapan Ronald
82 Penjara menanti mu
83 Sabar sayang bentar lagi aku pulang
84 Rejeki untuk orang baik dan jujur
85 Menyenangkan istri
86 POV ADARA
87 Di bekukan
88 Anthony jadi comblang
89 Hadiah tiket dari Pak Sanusi
90 Rindu nya udah tersampaikan
91 Seperti Malam pertama
92 Skip skip..
93 Malam indah serasa dunia ini milik berdua
94 Adam bertemu penggemar Adara.
95 Merajuk
96 Merenda rindu
97 Sakit tak berdarah
98 Pertemuan yang tak sengaja
99 Lunch
100 Maafkan aku Pa!
101 Penyesalan seorang Ayah
102 Syukuran di kantor
103 Kejutan Pak Sanusi lagi
104 Pilihan sulit
105 Sedih
106 Pamit
107 Penyusup
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Perkenalan yang Manis
2
Acara Malam Resepsi Pernikahan Nayla dan Bram
3
Rahasia Hati Adara
4
Rahasia Adam
5
Awal kedekatan Nesya Dan adam
6
Mulai kepikiran
7
Pendekatan Adam
8
Bertemu calon mertua untuk pertama kali
9
Bertemu Akmal dan ungkapan cinta Akmal
10
Akhirnya Resmi menjadi Nyonya Adam
11
Gelisah
12
Babak baru menjadi istri
13
Jakarta Oh Jakarta
14
Bertemu Dengan Lingkungan Baru
15
Diky dan wawan
16
Kedatangan Nesya
17
Flash back
18
Pulang kembali ke realita
19
pindah ke Apartemen Adam
20
Awal rutinitas sebagai istri
21
Perasaan cemburu
22
Sedih
23
Sebelum perpisahan
24
Mata itu mencintai mu sayang
25
Pamit
26
Awal Masalah
27
Siasat Busuk
28
Gelisah
29
Penculikan berencana
30
Tono Malang
31
Pesawat itu Jatuh
32
Aku akan menaklukkan kesombonganmu!
33
Hampa
34
Mawar yang terluka
35
Aku berjanji akan membebaskan mu!!
36
Janji
37
Rindu
38
Ada Hasil sedikit
39
Kumpulkan bukti fisik
40
Mencari Kesembuhan
41
Titik terang
42
Berobat
43
Tidak membaik
44
Aku akan Menunggu mu
45
Pertemuan yang mengharukan
46
Perlahan terkuak
47
Adam dan Bram
48
Penjahat itu
49
Copy Udara
50
Rencana meninggal kan Medan
51
Plaining pulang
52
Mencari pelaku
53
mencari cara
54
Kronologi tabrak lari
55
Kejutan dari Bos
56
Aku naksir kamu lho Ra!
57
perasaan bersalah
58
Percobaan pelecehan
59
Meeting
60
Curiga
61
Sial yang beruntun
62
Aksi Bram
63
POV BRAM
64
cerita bram
65
kerinduan dua orang
66
Membuat laporan ke kantor polisi
67
Tertangkap basah
68
Dapat bantuan Brian
69
melapor kejahatan Ronald ke big Bos
70
Andra pedekate
71
Pengakuan Andra
72
Penolakan Adara
73
Kedatangan Big bos awal yang baik
74
Memasang mata-mata
75
Teror keluarga Bramantyo imbas menyelidiki Ronald
76
Upaya menculik saksi
77
Menjebak Ronald
78
Merayakan berita baik
79
teror anak kucing mati pada keluarga Adara
80
Mawar memberikan saksi
81
Penangkapan Ronald
82
Penjara menanti mu
83
Sabar sayang bentar lagi aku pulang
84
Rejeki untuk orang baik dan jujur
85
Menyenangkan istri
86
POV ADARA
87
Di bekukan
88
Anthony jadi comblang
89
Hadiah tiket dari Pak Sanusi
90
Rindu nya udah tersampaikan
91
Seperti Malam pertama
92
Skip skip..
93
Malam indah serasa dunia ini milik berdua
94
Adam bertemu penggemar Adara.
95
Merajuk
96
Merenda rindu
97
Sakit tak berdarah
98
Pertemuan yang tak sengaja
99
Lunch
100
Maafkan aku Pa!
101
Penyesalan seorang Ayah
102
Syukuran di kantor
103
Kejutan Pak Sanusi lagi
104
Pilihan sulit
105
Sedih
106
Pamit
107
Penyusup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!