Cinta Tanpa Syarat
Awal Mula
"Lupain semuanya tolong.. lupain semua yang pernah terjadi di antara kita di masa lalu." Ucap Ian dengan nada sedih menatap pria di hadapannya.
Rio menyugar kasar rambutnya ke belakang dengan memberi tatapan yang tidak bisa di artikan pada Ian.
"Gimana bisa kita lupain semua yang terjadi? Gimana bisa?." Rio frustasi.
Ian menggenggam tangan Rio dan berusaha tersenyum.
"Bisa.. Kita pasti bisa. Lo lihat gw? Gw udah menikah dan punya anak. Lo bisa mulai memiliki kehidupan lo sendiri juga, Rio. Tolong jangan buat gw semakin bersalah sama lo." Ucap Ian dengan memohon berharap Rio mendengarkan ucapannya.
Rio menatap dalam manik mata Ian sembari menghela napas. Ia tidak berpikir bahwa kehidupannya akan rumit seperti ini. Ia tidak pernah berpikir kalau masa depannya dengan wanita yang Ia cintai sejak belasan tahun lalu bisa kacau dan membuat wanita itu pergi dari hidupnya dan menikah dengan pria lain.
Rio seorang pria yang tampan dan mapan yg saat ini berusia 35 tahun. Lahir dari perpaduan Indonesia-Amerika membuat parasnya menawan dan dikagumi banyak wanita.
Ian seorang wanita yg cantik berusia 32 tahun. Netra matanya yang selalu memancarkan keteduhan bagi setiap orang yang melihatnya. Mempunyai karir yang cemerlang. Memiliki tubuh yg proposional dan menarik untuk dilihat. Ia saat ini adalah Ibu dari dua orang anak lelaki yang tampan.
Rio dan Ian telah mengenal sejak belasan tahun lalu. Mereka melalui masa remaja bersama-sama.Tawa riang gembira maupun kesedihan telah mereka lalui bersama.
Saat itu Ian yang masih remaja 15 tahun penasaran dengan seorang cowok asing yang berada di rumahnya. Ian tidak pernah melihat cowok asing itu sebelumnya.
Rio yang berumur 18 tahun saat itu adalah cowok yg dingin dan cuek. Menyapa Ian pun tidak padahal ian adalah anak dari sahabat kedua orang tuanya dan Rio akan tinggal di rumah Ian selama kuliah karena ia bersikeras tidak mau ikut pindah dengan orang tuanya ke Amerika sehingga orang tuanya menitipkan Rio selama kuliah untuk di pantau oleh kedua orang tua Ian.
Dan dari sinilah kisah mereka dimulai....
Flashback....
"Pa, dia siapa?" Tanya Ian pada papanya sembari memperhatikan cowok asing yang sedang duduk di ruang tamu.
"Dia Rio anaknya Om Gazy dan Tante Gaby." Jawab Imran, Papanya Ian.
"Terus mana Om Gazy dan Tante Gaby kok gak ada?". Ian mengedarkan pandangan ke segala penjuru rumah untuk mencari.
"Mereka sudah ke bandara. Tadinya mau tunggu kamu pulang sekolah tapi waktunya sempit. Mereka hanya punya waktu 4 jam sebelum keberangkatan." Jelas Imran. "Ayo papa kenalin dulu sama anaknya." Ajak Imran pada putri sulungnya.
Mereka pun berjalan menuju ruang tamu dimana Rio sedang duduk membaca majalah.
Imran dan Ian menghampiri Rio yang sepertinya tidak menyadari keberadaan mereka berdua.
"Rio, kenalin ini anak sulung om." Ucap Imran pada Rio.
Rio pun mendongak dan langsung berdiri mengulurkan tangannya pada Ian. "Rio". Ucapnya.
Ian menerima uluran tangan Rio dan menjabatnya dengan sumringah. "Ian". Rio pun menganggukkan kepala sembari tersenyum tipis.
"Rio akan tinggal bersama kita selama kuliah. Om Gazy dan Tante Gaby memutuskan pindah ke Amerika dan Rio bersikeras tidak mau ikut mereka kesana." Imran menjelaskan pada Ian.
Ian manggut-manggut mengerti seraya tatapannya tak lepas dari cowok tampan di hadapannya.
"Jadi papa harap kalian bisa berhubungan baik. Anggap Rio adalah kakak kamu ya, teh".
Ya.. Ian yang masih remaja 15 tahun itu senang bukan main ketika mengetahui bahwa cowok yg baru dilihatnya ini akan tinggal bersamanya dalam 1 rumah.
Ian sudah membayangkan hari-harinya pasti akan sangat berwarna mengingat Rio adalah cowok tampan dan terlihat baik. Mereka yg hanya terpaut usia 3 tahun tidak akan sulit untuk beradaptasi satu sama lain.
Rio yang memiliki postur tubuh tinggi, warna kulit yang putih dengan wajah bergaris rahang tegas. Hidung yang mancung dan pupil mata berwarna cokelat. Rambut yang berwarna hitam kecoklatan. Ian seperti melihat sesosok pangeran tampan di hadapannya.
Lalu Imran meninggalkan kedua remaja itu berdua di ruang tamu. Membiarkan saling mengenal lebih jauh.
"Berapa umur lo?" Tanya Rio tiba-tiba mengagetkan Ian yang terus menatap dirinya tanpa malu.
"15 tahun. Kalau lo?".
"Gw 18 tahun" Ucap Rio seraya tersenyum tipis.
"Semoga kita jadi teman akrab ya" Lanjut Rio lagi yang semakin membuat Ian terpesona dengan senyuman yang terukir di wajah tampan tersebut.
"Pasti". Ian menjawab dengan antusias.
"Tapi kenapa gw baru sekarang ya lihat lo? Tante Gaby dan Om Gazy padahal sering banget lho berkunjung ke rumah ketemu bokap gw". Jelas Ian. Ia memang penasaran mengapa dirinya baru melihat cowok tampan ini di saat kedua orang tua mereka sering sekali saling berkunjung.
Rio mengulas senyum tipis.
"Gw SMA nya di Bandung. Jelas aja lo gak pernah lihat gw hehee".
Oh tidak.. senyumannya penuh dengan sihir!!!!! Batin Ian yang terpana melihat Rio.
"Kenapa gak mau ikut ke amerika? Bukannya enak ya tinggal di sana?".
Rio mengedikkan bahunya. "Gak mau aja. Di sana gw gak punya teman sama sekali".
"Yaaa kan nanti juga bisa kenalan. Kayak kita sekarang nih. Tadinya gak kenal dan sekarang jadi kenal kan?".
"Hanya kenal nama aja belum bisa di bilang benar-benar kenal". Sahut Rio.
"Iya sih bener juga." Ian meringis memamerkan barisan giginya.
Rio tersenyum. Ian pun segera pamit dari hadapan Rio karena Ia sudah ada janji dengan teman-temannya.
Supir keluarga mereka pun sudah menunggu di garasi siap mengantarkan nona itu kemana saja. Pak Surya, sang supir keluarga memang sudah di percaya oleh Imran untuk mengantarkan dan menjaga putri sulungnya kemanapun putrinya mau. Tentu saja pada akhirnya Imran selalu minta laporan atas aktifitas putrinya di luar rumah.
Ian yang hendak masuk ke mobil di hadang oleh seorang pemuda tampan. Pemuda itu adalah Rivan. Teman kecil Ian yang berada di komplek perumahan mewah tersebut.
"Minggir ah gw mau cabut nih telat!". Omel Ian.
"Santai dulu dong.. Gw mau tanya tadi gw liat cowok asing masuk ke rumah lo. Itu siapa yan?".
Ian menoyor kepala Rivan. "Diihhh kepooo lo".
"Heh sembarangan lo noyor kepala yang lebih tua!".
Ian tertawa renyah. "Itu anak sahabat orang tua gw. Dia mulai sekarang tinggal.di rumah".
"Lah kok bisa tinggal di rumah lo?".
"Orang tuanya pindah ke amerika dan tuh cowok gak mau ikut. Jadi di titipin di sini. Di pantau sama orang tua gw".
Rivan manggut-manggut mendengar penjelasan Ian.
"Udah ah gw cabut! Bye!". Ian segera masuk ke dalam mobil.
Dan kisah mereka pun di mulai......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Uthie
Baru lihat ada yg lewat judul cerita ini.... Soo.. dari judul nya tertarik baca untuk mampir deh 👍🤗
2023-03-03
1
PrincessDY
baru nemu true story gini.. telat bacanya...aku izin baca ya thor😘
2022-10-29
1
Oh Dewi
Mampir ah mana tau seru.
Soalnya susah banget nemu novel bagus yang rapi penulisannya.
Buat yang senasib kaya aku, aku kasih rekomen aja ya. Terakhir yang bagus aku baca judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, kalo mau search jangan lupa pakek tanda kurungnya ya biar ga melenceng kemana mana😊
2022-09-14
0