Kehilangan
Brrruuggg....
Tubuh Alex tersungkur ke lantai saat Kenzie memberinya pukulan keras ke wajah dan tubuh Alex secara bertubi-tubi untuk meluapkan amarahnya.
"Brengsek, beraninya kau menghamili adiku, Zee" Kenzie kembali meraih kerah baju Alex kemudian memberikan satu pukulan keras ke wajah Alex hingga mengeluarkan darah di sudut bibirnya.
"Sayang, aku mohon hentikan!!!" Keiza menahan tangan Kekasihnya, agar ia berhenti memukul adiknya, Alex.
"Kei, dia telah menghamili adikku dan karena dia pula kita batal menikah" ucap Ken dengan penuh amarah, matanya masih menatap Alex dengan tatapan membunuh.
"Iya aku mengerti sayang!!! tapi dengan kamu terus memukulnya, justru akan memperburuk keadaan" ucap Kei, ia menggenggam erat tangan Ken agar Ken tak kembali memukul Alex.
Keributan diluar rumahnya membuat Livia dan Randy, orang tua Alex bergegas menghampiri sumber keributan tersebut. Livia teriak histeris ketika melihat putra bungsunya tergeletak bersimbah darah.
"Alex kamu kenapa?" Livia menangis histeris sambil mengelus wajah putranya.
"Apa yang kamu lakukan Ken? mengapa kamu memukuli calon adik iparmu sendiri?" tanya Livia yang mulai murka dengan apa yang telah di perbuat oleh Ken.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Randy, ia mencoba untuk tetap tenang, pasalnya ia mengetahui jika Ken tidak akan berbuat seperti itu jika Alex tak memulainya.
"Anak tante yang bereksek ini telah menghamili Zee" ucap Kei tanpa menatap kedua orang tua Alex.
"Tidak mungkin, Alex tidak mungkin menghamili Zee" Livia menggelengkan kepalanya "Jangan asal bicara kamu Ken" ucap Livia seakan tak terima dengan apa yang Ken katakan, ia beranjak menghampiri Ken namun Randy mencegahnya.
"Alex apa benar kamu menghamili Zee?" tanya Randy dengan tegas.
Alex hanya terdiam tak maampu menjawab pertanyaan papanya.
"JAWAB ALEX!!!!" Randy menaikan nada bicaranya.
"I-iyaa pah" jawab Alex terbata-bata, tanpa berani menatap mata papanya.
Tangis Livia semakin menjadi-jadi mendengar pengakuan putra bungsunya. Rasa kecewa, marah, malu terhadap keluarga Alexa campur menjadi satu.
Tanpa berbasa-basi Randy langsung menarik paksa putra bungsunya masuk ke dalam rumahnya, Livia pun mengikutinya dari belakang ia sudah tidak bisa lagi membela putra kesayangannya karena kali ini kesalahan putranya benar-benar fatal.
Melihat Alex dan kedua orang tuanya masuk, Ken memutuskan untukmkembali ke kediamannya "Aku pulang dulu Kei" ucap Ken kepada kekasihnya, namun Kei menahan Ken untuk pergi dari kediamannya.
"Biar aku obati dulunlukamu sebentar ya" Kei tak tega melihat tangan Ken yang terluka akbiat memukul Alex terlalu kencang.
Ken menganggukan kepalanya, ia duduk di teras rumah Kei menunggu Kei mengambil kotak P3K.
Tak lama kemudian Kei datang dengan membawa kotak P3K, dengan hati-hati Kei membersihkan kemudian mengobati luka di tangan Ken.
"Awww... pelan-pelan sayang" Ken meringis kesakitan ketika Kei mengobati lukanya.
"Ini sudah pelan-pelan, tahan sebentar sayang" Kei mengobati luka tangan Ken dengan telaten, "Tadi saja terlihat garang, sekarang manja sekali" ledek Kei pada kekasihnya..
"Ini benaran perih sayang!!!" protes Ken.
"Iya, iya. Ini sudah selesai kok, cepat kan?!" setelah mengobati Ken, Kei menatap wajah Ken dalam-dalam ia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya karena batalnya rencana pernikahannya dengan pria yang sangat ia cintai.
Air mata Kei perlahan mulai menetes di wajah cantinya "Ken hiks..." Kei memeluk Ken dengan erat "Jika tidak sama kamu, aku dengan siapa? aku hanya mau kamu, aku hanya mencintaimu Ken. huhu..." tangis Kei dalam pelukan Ken.
"Maafkan aku yang tak bisa menjaga Zee dengan baik" Ken mengelus punggung Kei dengan lembut.
"Ini bukan salahmu dan juga bukan salah Zee, ini semua salah Alex. Dari dulu dia memang sangat brengsek, pasti Zee sudah kemakan oleh rayuan mautnya" ucap Kei.
"Jangan menangis lagi sayang, kamu tidak akan pernah kehilanganku, aku akan selalu ada di sisimu" Ken merangkum wajah Kei kemudian menghapus air matanya.
"Tapi Ken, aku tidak mau menjadi iparmu hiksss...."
"Percayalah Kei, aku akan mencari jalan keluar untuk hubungan kita. Aku pun sangat mencitai dan menginginkanmu Kei" Ken kembali membawa Kei kedalam dekapan hangatnya. "Jangan nangis lagi ya sayang, aku sedih melihatmu sedih" bisik Ken.
Kei menganggukan kepalanya dan berangsur menghentikan tangisnya, setelah Kei agak tenang Ken pun pamit kembali pulang ke kediamannya "Aku pulang ya, sudah malam" ucap Ken.
Kei kembali menganggukan kepalanya, ia mengantar Ken hingga pintu gerbang kediamannya.
"Masuklah sudah malam!" Ken menyalakan sepeda motornya, ia hanya membawa motor karena rumah Kei tidak jauh dengan rumahnya, hanya sekitar dua blok saja.
Kei menuruti perintah Ken untuk masuk ke dalam, di dalam rumah ia melihat Mama dan Papanya sedang habis-habisan memarahi Alex, bahkan Kei melihat Papanya berulang kali menamparnya. Kei tak perduli dengan rintihan Alex, ia memilih untuk naik ke kamarnya dan beristirahat.
Keesokan harinya Livia, Randy dan Alex datang ke rumah orang tua Zee untuk membicarakan pertanggung jawaban Alex terhadap Zee.
Tak ada sambutan hangat dari kedua orang tua Zee untuk Alex dan kedua orang tuanya.
"Alexa, maafkan aku. Maafkan aku yang tak bisa mendidik putra bungsuku dengan baik. Kami datang ke sini untuk bertanggung jawab atas perbuatan yang telah di lakukan Alex kepada Zee" ucap Livia dengan penuh penyesalan.
"Anakku juga bersalah Liv, aku juga merasa gagal dalam mendidik Zee" ucap Alea dengan tatapan kosong, karena belum bisa menerima jika putrinya tengah mengandung anak di luar nikah.
"Tapi jika Alex tidak terus merayu dan mendekati Zee, hal ini tak akan pernah terjadi" ucap Livia.
"Tidak ada jalan lain, kita harus segera menikahkan mereka. Kita terpaksa membatalkan pernikahan Kei dan Ken" ucap Randy
"Om tidak bisa seperti itu, rencana pernikahan aku dan Kei sudah rampung, kita tinggal menunggu hari H nya saja" protes Ken yang secara tak sengaja mendengar semua percakapan kedua orang tuanya dengan orang tua Kei di ruang tamu kediamannya.
"Ken kamu tidak bisa egois, adikmu Zee saat ini tengah mengandung. Janin dalam kandungan Zee membutuhkan legalitas dan tanggung jawab dari ayahnya, mengalahlah demi adikmu" ucap Alexa.
"Apa yang di katakan Mommymu itu benar Ken, kamu dan Kei harus mengalah. Kalian harus membatalkan pernikahan kalian demi adikmu Zee" ucap Nicholas, ayahanda Ken dan Zee.
"Tapi Mom, Dad..."
"Please Ken, kali ini saja demi adikmu dan calon keponakanmu yang berada dalam kandungan Zee" pinta Alexa dengan wajah memelas.
'****!!' Ken mengsap wajahnya kasar, ia pergi meninggalkan kediamannya.
Dengan menggunakan sepeda motorny Ken berkendara menuju Ancol Beach, Jakarta Utara untuk menenangkan hati dan pikirannya yang galau karena batalnya rencana pernikahan yang sudah ia susun dengan matang bersama wanita pilihan hatinnya.
Lama ia duduk di pinggir pantai merenungi nasib asmaranya yang di hancurkan oleh calon adik iparnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ᶯᵗ⃝🐍Ratu Anu👑
Dede hadir🌞
Krisar : Nama tokoh awalan huruf kapital othor🤗
2021-09-19
1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ
mampir othor aku favorit dulu yah
2021-09-19
1
Dini Amalia
mampir
2021-09-19
1