Sesampainya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Ken dan Kei di sambut oleh seseorang yang telah menunggunya di bandara untuk menjemput mereka.
"Aku akan bawa mobilku sendiri, kamu pulanglah!!" ucap Ken kepada orang yang menjemputnya.
Ia mempersilahkan Kei untuk masuk kedalam mobil, barulah ia masuk kedalam mobil dan mengendarai kendaraannya, Ken membawa Kei makan malam romantis di daerah Ubud, namun sebelum sampai di restoran yang ia tuju, Ken menepikan mobilnya sebentar di pinggir jalan. Ia menutup mata Kei dengan penutup mata yang telah ia siapkan sebelumnya.
"Ken kamu mau apa?" tanya Kei heran.
"Percayalah padaku sayang!! Aku ingin memberikan kejutan special untukmu" setelah menutup mata Kei, ia mengecup keningnya kemudian melanjutkan perjalanan.
Sambil menyetir tangan kiri Ken memengang tangan Kei yang menggenggamnya erat "Jangan takut, aku akan terus berada sisimu" ucap Ken sambil mencium tangan Kei
Tiba di tempat yang dituju Ken menuntun Kei untuk sampai di meja yang telah ia pesan, Kei merasa penasaran sekaligus takut karena terdengar suara air yang begitu jelas terdengar di telinganya.
"Sayang kita di mana?" tanya Kei penasaran.
"Sebentar lagi sampai, sayang" Ken menuntun Kei dengan hati-hati.
Begitu sampai di mejanya, Ken menuntun Kei untuk duduk dan perlahan membuka penutup mata Kei.
Kei melihat di sekelilingnya, ia makan di sebuah anjungan kayu di tepi sungai dengan di temani ratusan lilin dan seorang pemaiman biola yang mengiringi makan malam mereka membuat suasana terasa sangat romantis.
"Gimana suka tidak?" tanya Ken.
Kei menganggukan kepalanya, ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia sangat bahagia dengan kejutan manis yang Ken berikan padanya, kemudian Kei memeluk Ken "Thank you baby" Kei mengecup bibir Ken.
Ken duduk di hadapan Kei, sambil menikmati hidangan yang telah di sajikan di hadapannya, sesekali Ken memandangi dan membelai wajah cantik Kei "Aku sangat menyayangimu Kei"
"Aku juga Ken" Kei menggenggam erat tangan Ken.
Setelah mengisi perut Ken mengajak Kei untuk berdansa, ia mengulurkan tangannya, Kei pun menerimanya dan beranjak dari tempat duduknya.
Kei mengalungkan tangannya di pundak Ken, sementra Ken memegang pinggang Kei, tak ada kata yang keluar dari mulut mereka, keduanya hanya saling tatap sesekali bibir mereka saling bertautan.
Ken mempererat pelukannya, ia mencium leher jenjang Kei dan memberikan gigitan kecil. Aroma tubuh Kei begitu memabukan Ken, ia membopong tubuh Kei menuju kamar hotel yang sudah ia booking sebelumnya.
Ken merebahkan tubuh Kei diatas tempat tidur yang telah di taburi bunga mawar merah segar. Ken kembali mencium bibir Kei sambil melepas satu persatu pakaian Kei, kemudian Ken membuka pakaian yang ia kenakan.
Ken mencumbui setiap inci tubuh Kei, dan memberikan tanda kepemilikan di seluruh tubuh Kei. Ken memainkan lidahnya di put*ng Kei hingga membuat Kei menggeliat kegelian.
"Arrgh... Ken geli..." erang Ken, ia meremas rambut Ken.
Melihat Kei menggeliat menikmati sentuhan yang ia berikan, membuat Ken semakin bersemangat melakukan hal yang lebih, perlahan ia mulai memasukan tubuhnya ke tubuh Kei.
Seketika wajah Kei berubah menjadi sangat tegang, ia meremas seprai dengan kencang sambil menggigit gigi bagian bawahnya.
"Aww..." ucap Kei dengan lirih, rasa perih menjalar di area sensitifnya, namun rasa sakit itu lama kelamaan berubah menjadi sebuah rasa kenikmatan.
Ken tersenyum kemudian ia mempercepat ritmenya, beberapa kali Ken mengganti gaya bercintanya dengan Kei hingga hampir mencapai klimaksnya, Ken mengelurakan tubuhnya dari tubuh Kei dan mengeluarkan lahar hangatnya di perut Kei.
"Maaf aku belum siap, aku perlu menyiapkan situasi kita agar lebih kondusif" bisik Ken sambil memeluk Kei.
"Iya sayang, tidak apa-apa, aku mengerti" Kei membalas pelukan Ken.
Ken membopong Kei ke kamar mandi untuk membersihkan diri mereka.
"Perih tidak?" tanya Ken, saat ia membantu Kei membersihkan area sensitifnya, ia sedikit khawatir karena adanya becak darah pada area sensiti Kei.
"Sedikit, tapi tidak masalah aku sangat menikmatinya" ucap Kei sambil tersenyum.
Ken kembali membopong Kei ke atas tempat tidurnya dan mendekapnya erat.
"Thank you baby girl, good night" Ken mencium puncak kepala Kei, Kei meringkuk seperti bayi dalam pelukan hangat Ken.
Keesokan paginya Ken dan Kei mengulangi adegan panas yang tadi malam mereka lakukan, bahkan lebih panas dari sebelumnya karena Kei sudah tidak merasakn perih di area sensitifnya dan beberapa kali ia memimpin permainan.
"Kei ayo cepat sedikit, nanti keburu siang" ucap Ken tidak sabar menunggu Kei yang sedang berdandan.
"Lima menit lagi sayang" ucap Kei dengan santai sambil mengeringkan rambutnya.
"Kei, ini udah yang kelima kalinya kamu bilang lima menit lagi" protes Ken.
"Ken kamu bawel sekali, kita kan mau liburan bukan mau ke kantor jadi santai sedikitlah" ucap Kei dengan kesal.
Tak ingin memperpanjang masalahnya dengan Kei, Ken memilih untuk menghubungi karyawannya untuk mengupdate perkembangan usahanya.
"Kok kamu malah kerja sih, kan kita lagi liburan. Harusnya kamu nikmatin moment kebersamaan kita dong Ken!" protes Kei.
"Tadi aku hanya menunggumu sayang"
"Kan aku bilang cuma lima menit, kamu jadi orang tidak sabaran banget..."
Ken mencium bibir Kei untuk menghentikan omelannnya, kemudian ia menggandeng Kei ke restoran untuk sarapan sambil menikmati pemandangan.
Usai sarapan Ken mengajak Kei keliling melihat area persawahan di desa jati luwih yang memiliki areal persawahan yang berundak-undak (terasering) dengan pemandangan alam yang sangat indah.
Mereka berdua menikmati panorama keindahan persawahan, dan melakukan kegiatan treking bersama menyusuri hamparan sawah, Sejauh mata memandang hanya persawahan hijau nan asri yang mereka lihat.
Kebetulan saat itu musim cocok tanam, Ken dan Kei disuguhkan dengan pemandangan para petani yang sedang melakukan aktivitasnya seperti membajak sawah, menanam padi, dan lain sebagainya.
Keduanya makan siang di restoran yang berada di area persawahan, Ken memperlihatkan hasil jepretannya kepada Kei di kameranya.
"Ken, kamu pernah bosan denganku?" tanya Kei.
"Tidak" jawab Ken singkat, sambil memasukan makanan ke mulutnya.
"Sekalipun?" tanya Kei kembali.
"Ehmm.." Ken menganggukan kepalanya.
"Memangnya kamu pernah bosan denganku?" Ken menatap Kei.
"Pernah, saat kamu menyebalkan. Tapi aku tidak pernah terfikirkan untuk mencari yang lain karena yang paling menyayangiku ya cuma kamu, yang bisa membuatku bahagia cuma kamu"
Di hari kedua ken mengajak kei ke kawasan pantai kuta, yang merupakan salah satu destinasi tempat wisata Indonesia terbaik di dunia.
Ken berburu ombak untuk melakukan olahraga surfing yang merupakan hobbynya dan juga hobby daddynnya.
"Kamu mau coba?" tanya Ken.
"Aku takut Ken."
"Ada aku yang akan menjagamu."
Dengan sedikit bujukan, Kei pun akhirnya mau mencoba olargara yang satunini, selama ini saat dirinya dan Ken liburan ke pantai ia hanya melihat Ken dari pinggir pantai, namun sekarang Kei mau mulai mencobanya.
Dengan sabar Ken mengajari teknik dasar olahraga surfing.
"Rasakan ombaknya" ucap Ken.
Perlahan Kei mulai merasa nyaman duduk di papan selancar, kei nampak bersenang-senang menikmati sensasi melayang-layang di atas papan selancar.
Satu minggu sudah mereka berdua menikmati liburannya di Pulau Dewata, saatnya mereka kembali ke Jakarta untuk melakukan rutinitasnya, karena tumpukan pekerjaan telah menantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
banyubiru
5 like done
2021-08-06
0
🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪
waduuuh duuh kok busa bgitu ya, blm nikah idah honey moob.....ga takut apa
2021-07-20
1
𝕽𝖍'𝖘༄Ida✨Dearhusband✨
aku kira setelah mereka menikah baru melakukan, ternyata enggak
2021-07-15
0