Suara deburan ombak dan hembusan angin laut yang memberikan sensasi menenangkan, membuat Ken teringat saat ia meresmikan hubungannya dengan Kei.
Flashback on
Saat itu mereka masih sama-sama duduk di kelas sebelas sekolah menengah atas, Ken sangat murka ketika ada kakak kelasnya yang mencoba mendekati Kei.
"Dia milikiku!!" Ken mencium pipi Kei di kantin sekolah, di hadapan semua siswa yang sedang berada di kantin hingga membuat suasana kantin menjadi riuh.
Kemudian Ken menarik tangan Kei dan membawanya pergi menjauh dari dari hadapan Berry, kakak kelas yang mencoba mendekati Kei.
Ken membawa Kei ke belakang sekolah, ia menumpahkan kekesalannya kepada Kei yang mau di dekati oleh pria lain selain dirinya dengan memukul-mukul tembok belakang sekolah.
"Cukup Ken!!!" Kei menahan tangan Ken agar tangan Ken tak terluka.
"Aku minta maaf, aku tidak tahu jika kamu menyukaiku. Aku pikir selama ini kamu hanya menganggapku sahabat atau sekedar kakak adik, karena selama ini kamu tidak pernah mengutarakan persaanmu dan memperjelas hubungan kita" ucap Keo
"Kamu milikku, mulai sekarang jangan pernah dekat dengan pria manapun selain aku. Mengerti!!!" ucap Ken dengan tegas, Ken menatap tajam ke arah Kei sambil perlahan terus mendekatkan wajahnya ke wajah Kei.
Kei pun menganggukan kepalanya, ia terkejut secara tiba-tiba ken mencium bibirnya. Ken dan kei menikmati ciuman pertama mereka, hingga bel masuk menghentikan aktivitas mereka.
"Ayo masuk!" Ken menggandeng tangan Kei masuk ke dalam kelas.
Hubungan mereka berlanjut hingga mereka sama-sama kuliah di Jogja, keduanya bahkan mengambil jurusan yang sama yaitu ekonomi akuntansi.
Ken tinggal di rumah pakliknya yang sudah lama tidak di tempati, namun sebelum di tempati koleh Ken, orang tuan Ken telah merenovasi rumah tersebut agar terlihat lebih modern dan Ken nyaman tinggal di sana.
Sedangkan Kei tinggal di kostan khusus wanita yang lokasinya tidak jauh dari kampusnya.
Meski tinggal berjauhan namun setiap hari Ken selalu menjemput Kei sebelum mereka berangkat ke kampus, seperti biasa Ken menunggu Kei di depan kostannya karena pria tidak di perbolehkan masuk ke dalam kostan tersebut.
"Maaf ya membuatmu menunggu lama" ucap Kei sambil melepaskan rollan rambutnya.
"Setiap hari selalu begini" ucap Ken dengan wajah datar sambil memakaikan helm di kepala Kei.
"Iya, iya aku minta maaf" maafnya hanya sebatas ucapan formalitas saja karena keesoak harinya Kei pasti akan mengulanginya lagi.
"Ken boleh aku lihat tugasmu?" tanya Kei sambil menggigit bibir bawahnya, ia takut Ken marah karena ia lupa membuat tugas.
"Sudah aku buatkan" Ken memberikan paper kepada kei.
"Thank you baby" Kei memeluk Ken.
"Sudah ayo cepat naik, nanti kita terlambat!!" ken menyuruh Kei untuk naik, sambil ia menyalakan motornya.
Kei pun bergegas naik ke motor Ken, dan memeluknya dari belakang. Canda tawa mewarnai di sepanjang perjalanan mereka menuju kampus, saat berhenti di lampu merah Ken memasukan tangan Kei ke saku jaketnya agar tangan Kei tidak terkena sinar matahari yang menyengat.
Kei tersenyum melihat perhatian kecil yang selalu Ken berikan padanya, ia semakin memper erat pelukananya hingga mereka sampai di kampus.
Hari itu ada dua mata kuliah yang mereka jalani, pada mata kuliah kewirausahaan mereka mendapat tugas untuk membuat suatu usaha/bisnis yang nantinya akan di presentasikan.
"Kira-kira enaknya bikin usaha apa ya?" tanya Ken.
"Steak aja Ken, kamu kan pandai membuat steak" Keiza mencoba memberikan ide untuk tugas yang mereka akan kerjakan.
"Boleh" Ken langsung menyetujui ide Kei.
Sepulang kuliah Ken mengajak Kei untuk berbelanja di pasar Beringharjo, mereka membeli semua bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat steak.
"Ken jangan lupa beli sayurnya juga" Kei mengingatkan, ia kemudian menggandeng tangan Ken menuju tempat penjual sayur mayur. Kei memilih sayur-sayur segar seperti wortel, jagung dan buncis. Tidak lupa mereka juga membeli bumbu serta tepung yang mereka butuhkan.
Usai berbelanja Ken mengajak Kei untuk langsung mengerjakan tugas mereka di rumahnya, di tengah perjalanan menuju kediamannya tiba-tiba hujan deras mengguyur kota Jogja, Ken pun langsung menepikan motornya untuk berteduh.
Melihat tubuh Kei basah kuyup akibat terkena hujan, Ken langsung membuka jaketnya dan memakaikannya ke tubuh Kei."Maaf ya, mobilku masih di Jakarta" Ken mendekatkan tubuhnya ke tubuh Kei agar Kei tidak kedinginan.
"Tidak apa-apa kok ken, aku suka hujan-hujanan dengamu" ucap Kei sambil tersenyum
"Benarkah?"
Kei menganggukan kepalanya, Ken pun mengajak Kei melanjutkan perjalanan meskipun ujan deras masih mengguyur seluruh wilayah Jojga.
"Kei pegangan yang erat ya" Pinta Ken.
"Iya sayang" Keiza memeluk tubuh Ken dengan erat.
Tiba di rumah Ken, asisten rumah tangga Ken langsung membawakan dua buah handuk untuk Ken dan Kei yang basah kuyup sehabis hujan-hujanan.
"Masuk yuk!" ajak Ken, ia mengajak Kei menuju kamarnya dan menyiapkan air hangat untuk Kei.
"Kamu bilas tubuhmu dengan air hangat agar tidak masuk angin, lalu kamu pakai saja bajuku yang ada di lemari" ucap Ken kemudian ia pergi meninggalkan kamarnya, ia membilas tubuhnya di kamar mandi di dekat dapur.
Usai membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannnya, ken membuatkan teh hangat untuk Kei dan juga dirinya.
Tak lama kemudian Kei turun menghampiri Ken, Ken menelan ludahnya saat melihat Kei yang mengenakan kaos miliknya tanpa memakai bra sehingga put*ng payuda*anya menjiplak dengan sempurna, di tambah Kei mengenakan hot pants milik Zee yang tertinggal sewaktu Zee liburan ke jogja, membuat kaki jenjang Kei terekspos dengan sempurna.
"Bra ku basah" Kei menutup dadanya dengan kedua tangannya, ia sangat malu dengan tatapan mata Ken.
"Kemarilah di minum tehmu!!" Ken memberikan teh yang ia buat untuk Kei.
"Kamu tidak perlu malu, kan hanya aku yang melihatnya. Lagipula setelah lulus nanti, kita kan akan menikah'' Ken mencium kepala kei, kemudian ia ke dapur merapihkan bahan-bahan yang tadi mereka beli.
"Kei, tolong catat bahan-bahannya dengan detail ya" pinta Ken.
"Sebentar, aku ambil kertas dulu ya Ken" tak lama kemudian Keiza datang membawa buku dan pulpen.
Ken yang membuat steaknya sedangkan Kei yang mencatat semuanya dengan detail mulai dari bahan, ukuran, hingga cara membuat. Hal tersebut untuk mempermudah perhitungan harga pokok penjualan perporsinya.
"Udah pas belum kuahnya?" Ken menyuapi kei.
"Kurang lada sama garam Ken"
Ken pun menambahkan kembali sedikit lada dan garam ke kuah steak yang ia buat, kemudian ia kembali menyuapi Kei.
"Udah pas, enak banget Ken" ucap Keiza.
"Kamu kenapa Ken?" tanya Kei, ia merasa Ken sejak tadi terus memandanginya.
Tanpa aba-aba Ken mencium bibir manis Kei, tak hanya mencium bibir Kei, tangan Ken masuk kedalam kaos yang di kenakan Kei dan meraba dada Kei dengan lembut.
Alih-alih menolak perbuatan Ken, Kei justru memperdalam ciuman Ken, ia membiarkan tangan Ken menjelajah setiap inci tubuhnya, memainkan kedua puncak dadanya.
"Aku ingin tubuhmu, apa kamu akan memberikannya untukku?" tanya Ken, ia masih terus meremas dada Kei.
Kei menganggukan kepalanya, ia mempersilahkan Ken untuk memiliki tubuhnya.
"Haha... Aku hanya bercanda sayang, tugas kita masih banyak" Ken mengeluarkan tangannya dari pakaian Kei, kemudian ia fokus pada tugasnya.
Ken memplating steak buatannya kemudian memotret steak tersebut untuk bahan promosi.
"Gimana?" Ken memperlihatkan hasil jepretannya kepada Kei.
"Yang ini agak sedikit miring sayang" Kei mengatur posis steaknya agar Ken mudah memotretnya.
Ken yang mulai iseng malah memotret Kei "Kamu cantik sekali, biarpun setiap hari bertemu denganmu aku tidak pernah bosan"
Kei menutup wajahnya yang memerah karena pujian dari Ken.
Usai mengambil gambar steak, mereka menikmati steak tersebut sambil membuat rencana pemasarannya.
Dalam hal ini Kei banyak memberikan ide, jika penjualannya menggunakan booth semi container, kemudian Kei memberikan beberapa contoh desain banner yang ia buat.
Malam kian larut, Ken meminta Kei untuk menginap karena di luar masih hujan deras, Kei pun menuruti permintaan Ken.
Ken mengantar Kei ke kamarnya, kemudian ia menyelimuti tubuh Kei dengan selimut Manchester United miliknya.
"Good night" ucap Ken.
Saat Ken hendak keluar dari kamarnya tiba-tiba lampu padam dan bunyi petir menggelegar.
"Ken aku takut" ucap Kei ketakutan.
Ken kembali mendekat ke arah Kei kemudian memeluknya dengan erat, hingga Kei tertidur lelap dalam pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ
lanjut
2021-09-20
0
🇯ͩ🇮ͥ🇳ᷠ🇬ᷠ🇬ꙷ🇦ᴷ⃟²⁴ ☪
aku mampir semangat thor
2021-08-06
0
CebReT SeMeDi
jejak
2021-08-04
1