Selama Kei di rawat dirumah sakit, dengan setia Kenlah yang menjaga dan merawatnya. Sedangkan kedua orang tua Kei sibuk bekerja dan sibuk mengurusi pesta pernikahan Alex dan Zee.
'Jika tidak ada dirimu, aku sama siapa Ken? cuma kamu yang aku punya' batin Kei sambil memandangi wajah Ken yang berada di sebelahnya.
"Kamu kenapa sayang?" Ken menjadi salah tingkah di pandangi terus oleh Kei.
"Tidak" jawab Kei sambil menggelengkan kepalanya "Ken kita tetap honeymoon ke bali ya" pinta Kei.
"Iya sayang , tapi setelah aku meeting dengan para mitra ya, aku sedang mempercepat pengeluaran produk terbaru perusahaan kita" ucap Ken sambil membuat konsep meetingnya dengan para mitra kerjanya.
"Meeting nanti aku boleh ikut ya" pinta Kei kembali, ia menempelkan wajahnya di punggung Ken yang sedang duduk di atas tempat tidurnya.
"Boleh tapi harus nurut jika aku suruh minum obat" Ken membalikan tubuhnya dan mencium bibir Kei.
"Ayo istirahat, besok pagi kamu sudah bisa keluar dari sini" Ken turun dari tempat tidur Kei "Good night" Ken menyelimuti Kei kemudian mencium keningnya.
"Kamu tidak tidur bersamaku?" Kei menepuk tempat tidurnya.
"Aku ingin menyelesaikan materi untuk meeting dulu, nanti aku akan tidur di sampingmu" sambil membawa laptopnya, Ken berjalan menuju sofa, ia ingin gerkonsentrasi menyelesaikan materinya.
Keesokan harinya setelah Ken menyelesaikan seluruh administrasi rumah sakit Kei, ia mengantar Kei pulang ke kediamannya.
"Ken aku tidak mau pulang" ucap Kei saat tiba di depan rumahnya, rumahnya sudah ramai dengan mobil-mobil milik saudara-saudaranya yang tengah mempersiapkan acara pernikahan Zee dan Alex, rasanya terlalu sakit atas pernikahan mereka berdua di tambah sejak ia di rawat tak ada satu pun keluarganya yang mengkhawatirkan kondisinya.
Ken menganggukan kepalanya, ia memutuskan untuk membawa Kei ke apartement miliknya, sudah setahun belakangan ini Ken memilih tinggal secara mandiri di apartementnya, hanya sesekali saja ia pulang ke rumah saat Zee atau Mommynya memintanya untuk pulang.
"Kamu mau tinggal bersamaku di sini?" tanya Ken saat ia memarkirkan mobilnya di basement apartementnya.
"Tentu saja aku mau sayang" Kei menggandeng tangan Ken masuk ke dalam unit apartementnya.
'Tapi kalau kamu tinggal bersamaku, aku yang tersiksa' gumam Ken dengan suara yang sangat kecil, namun Kei tetap bisa mendengarnya dengan jelas.
"Loh memangnya kenapa? apa aku sangat menyebalkan?"
"Aku tersiksa melihat tubuh sexymu setiap saat" Ken mempercepat langkahnya masuk ke unit apartementnya.
Sesampainya di unit apartement mereka, Ken kembali fokus ke laptopnya, ia juga menelepon beberapa karyawannya untuk memastikan kesiapan meeting besok.
Ken menghentikan telephonenya saat ia melihat Kei sedang mandi, ia dapat melihat tubuh polos Kei karena dinding kamar mandi yang berbatasan dengan area kamar tidur dibuat dari kaca transparan.
Ken memandangi tubuh sexy Kei dari dalam kamar, "Huft..." Ken menghela nafasnya dan mengusap wajahnya. Ia memutuskan untuk keluar dari kamar, berjalan ke dapur membuatkan makan malam untuk dirinya dan juga untuk Kei.
Tak lama kemudian usai membersihkan dirinya, Kei menyusul ken ke dapur, ia hanya duduk di meja bar sambil memandangi Ken yang sedang membuatkannya pasta.
"Ken, lalu sekarang hubungan kita apa?" tanya Kei.
"Terserah, yang pasti aku tidak akan pernah melepaskanmu dan aku akan bertanggung jawab atas hidup serta kebahagiaanmu" Ken mengecup bibir Kei.
"Jangan berbuat hal bodoh lagi ya, aku tidak ingin kehilanganmu" Ken menatap Kei dalam-dalam.
Usai makan malam Ken dan Kei meeting bersama karyawannya via zoom meeting , untuk mengecek persiapan meeting besok bersama dengan mitra kerjanya.
Mereka mendapat kabar jika hotel tempat mereka meeting esok hari akan ada acara pernikahan sehingga meeting di majukan ke jam delapan pagi agar tidak bentrok saat akan masuk ke dalam hotel.
"Apa sudah di email perubahan jamnya?" tanya Kei.
"Sudah Bu, sejak pagi tadi kami sudah email ke semua mitra" jawab Yogi.
"Lalu berapa jumlah mitra yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya?" tanya Kei kembali.
"326 Mitra yang sudah konfirmasi kepada kami, sisanya hanya tinggal 5 mitra yang belum memberikan kabar" jawab Ayu.
"Oke, kalau begitu sampai bertemu besok pagi. Jangan sampai ada terlambat karna ini adalah meeting yang sangat penting" Ken mengakhiri meetingnya kemudian mematikan laptopnya.
Ken menggendong Kei menuju tempat tidur, kemudian memeluknya dengan erat "Good night baby" bisik Ken sambil memejamkan matanya.
Keesokan paginya kehebohan pun terjadi karena Kei dan Ken bangun terlambat.
"Kei ayo cepat sedikit, nanti kita terlambat" teriak Ken dari lantai bawah.
"Iya sayang sebentar lagi" Kei kerepotan membawa alat make up, tas dan blazernya.
"Ken, pakai mobil ya... aku belum sempat make up. Rambutku juga belum jadi" pinta Kei.
"Macet sayangku, kita bisa terlambat jika pakai mobil"
"Please Ken, aku tidak bisa make up dan merapihkan rambutku jika kamu pakai motor"
"Ya sudah, ayo cepat!!" Ken mengambil kunci mobilnya, kemudian membantu Kei membawa barang-barang miliknya.
Di dalam mobil Kei mulai mengenakan make upnya, berkali-kali Kei protes kepada Ken karena make upnya berantakan.
"Ken, yang benar saja bawa mobilnya. Lihat alisku jadi begini!!!" Kei menunjukan alisnya yang tak sama antara yang kanan dan yang kiri.
"Ini lagi macet sayang, mana bisa aku tidak ngerem di depan ada mobil" elaknya, sebenarnya ia juga senang membuat Kei kesal.
"Iya tapi alisku jadi begini." Kei tak berhentinya mengomeli Ken.
'Dasar wanita' gumam Ken.
"Ngomong apa kamu ken?" Kei melirik tajam ke aran Ken.
"Mau bagaimana pun bentuk alismu, kamu tetap cantik sayang, tidak mengurangi rasa sayangku padamu"
'Dasar pria' gerutu Kei, Ken hanya tersenyum melihat Kei menggerutu.
Sesampainya di hotel, secara tak sengaja Ken dan Kei berpapasan dengan Alexa dan Livia, ibu kandung mereka berdua.
'Rupannya Alex dan Zee yang menikah di hotel ini' gumam Ken dalam hati.
"Ken apa kamu dan Kei tidak ingin menghadiri acara pernikahan adik-adik kalian?" tanya Alexa.
"Maaf Mom, kami ada meeting pagi ini" jawab Ken datar.
"Tapi adikmu akan menikah apa kamu tidak bisa menunda meetingmu?" tanya Alexa dengan kesal
"Maaf tidak bisa Mom, meeting ini jauh lebih penting. Maaf kami sedang buru-buru, permisi Mom, Tante" Ken membungkukkan badannya ke arah Alexa dan Livia kemudian ia menggandeng Kei berjalan menuju ruang meetingnya.
"Ken... Ken... Kenzie..." panggil Alexa, Ken tetap berjalan meninggalkan Mommy, hanya Kei yang menengok ke arah Alexa kemudian ia tersenyum dan menundukan kepalanya, ia tidak bisa berhenti karena Ken menarik tangannya dengan kencang.
Sesampainya di ruang meeting semua mitra sudah datang menunggunya, Ken pun langsung membuka meeting paginya dengan ia presentasi di atas panggung.
Ia mengumumkan produk baru yang akan ia resmikan pada hari ini juga, selain itu Ken juga menunjukan desain booth terbarunya dan yang terakhir Ken menjelaskan analisa perhitungan break even point serta mekanisme atau aturan terbaru yang ia dan timnya buat untuk bisnis franchise tersebut.
Setelah presentasi, Ken mempersilahkan para mitranya untuk mencoba menu-menu terbaru yang akan ia keluarkan.
Ken cukup puas dengan meetingnya hari ini, usai meeting ia bergegas menuju bandara.
Baik Ken mau Kei sama sekali tidak tertarik untuk datang ke araca pernikahan adiknya meskipun keduanya berada satu tempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Chundasah Cholil
Bagaimana Alea dan Rangga mendidik anak2 mereka? Kenapa Zee bisa kecolongan? Dan yg lebih parah lg bagaimana sikap kekeluargaan keluarga itu sehingga ketika Zee akan menikahpun Ken tdk mau menghadirinya? Ya walaupun Ken kecewa tp tdk seharusnya dia mengambil sikap begitu.
2021-07-12
1
Art Titi
lanjut thor
2021-07-03
0
Putri🌻
aku nunggu up selanjutnya kak 😍😘
2021-07-03
0