Ku Ingin Selamanya

Ku Ingin Selamanya

Prolog

Sebelum membaca kenalkan.. Ini adalah kisah nyata aku yang awal berkenalan dengan sang suami. Hanya nama saya sedikit samarkan agar tak mengandung unsur yang tak baik.

Ayunda Lestari gadis tomboy yang super cuek dengan penampilan dan jutek terhadap cowok. Ayunda tak ingin pacaran karena dia belum menemukan kriteria cowok idaman seperti apa dan bagaimana. Suatu hari sahabatnya Geri menitipkan sebuah salam dari teman cowoknya yang selesai bermain bola di lapangan dekat rumah.

"Ayunda, ada salam dari Rio. " Kata Geri yang masuk ke dalam gang yang menuju rumahnya.

Rumah Geri dan Ayunda yang berdekatan karena Ayunda dan Geri bersahabat sejak kecil, mereka satu sekolah dasar dan persahabatan mereka kian terasa hingga dewasa.

"Rio, siapa? Yang mana orangnya? Dari kemarin cuma titip salam terus. " Jawab Ayunda yang memukul kepalanya.

" Rio temanku main bola. Dia tadinya naksir sama mba Anti. Tapi aku bilang kalo mba Anti sudah tunangan. " Kata Geri.

"Terus, dia malah nitip salam buat kamu. " Imbuh Geri.

Ayunda hanya diam duduk di teras rumahnya dengan sejuta pertanyaan yang ada di kepalanya.

"Rio, hmmm yang mana orangnya? Orangnya saja aku gak tau tapi udah titip -titip salam. " Gumam Ayunda.

Malam hari Ayunda kumpul bersama teman cewek dan cowoknya di rumah Nina. Ayunda bicara berdua dengan Nina yang diantara teman yang lain hanya Nina yang bisa bersikap dewasa.

"Tadi Geri sore bilang ada yang titip salam buat aku, Rio Satrio namanya. Aku gak tau orangnya yang mana, Nin. " Kata Ayunda pada Nina yang sedang duduk memandang langit.

"Kamu tanya aja sama Geri yang namanya Rio yang mana orangnya. " Ujar Nina yang melirik Ayunda.

"Iya deh nanti besok kalo Geri main bola lagi aku coba cari tau yang mana orangnya. " Kata Ayunda.

"Sudah malam aku pulang dulu ya, hei kalian mau pada balik gak. Sudah malam nih. " Teriak Ayunda pada teman-temannya yang asik ketawa ketiwi.

Keesokan harinya seperti biasa di sore hari Ayunda bersihkan sampah sampah di halaman. Ayunda melihat di depan lapangan bola banyak yang sedang bermain bola. Tapi dia gak tau yang mana namanya Satrio.

Selesai bermain bola menjelang maghrib Geri lewat tapi dia gak bilang ada titipan salam. Apakah sudah cape tuh orang titip salam terus?

Lalu Abdul kakaknya Sinta mendekati Ayunda yang sedang duduk sendiri diteras rumah.

"Ayunda, ada salam dari Rio. " Kata Abdul.

"Tunggu, yang mana orangnya. Aku mau mau tau yang mana orangnya, Dul. " Kata Ayunda yang berlari menuju Abdul.

"Orangnya sudah pulang. Cuma tadi bilang salam buat Ayunda katanya. " Ujar Abdul.

"Ck.. Aku ingin tau yang mana orangnya soalnya di titip salam terus. Kaya lebaran aja salam-salaman terus. " Kata Ayunda yang memonyongkan bibirnya.

Abdul menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ayunda yang kebingungan mencari Satrio.

Ayunda di buat bingung oleh yang namanya Satrio laki-laki misterius yang setiap sore menitipkan salam untuknya. Ayunda yang terkenal jutek sama cowok bahkan cuek dengan penampilan nya tak ada bedanya.

Ayunda yang fokus nonton TV namanya di panggil ketika teman-temannya datang menjemputnya. Ayunda langsung matikan TV dan langsung keluar menemui teman-temannya.

"Bagaimana sudah tau orangnya yang mana? " Tanya Nina yang duduk di teras rumah Ayunda.

"Hmm. " Ayunda mengangkat kedua bahunya.

"Siapa? Ada yang suka sama Ayunda ya. " Tanya Fitri yang menggoda Ayunda.

"Cieee.. " Sorak teman yang lain.

Ayunda dan ke empat sahabatnya sudah sejak lama bersahabat bahkan sewaktu mereka masih sekolah. Walaupun usia mereka berbeda dan sekolah mereka tak sama. Persahabatan sejak kecil tak membuat mereka pisah. Di tambah teman-teman cowok yang selalu bersama sama seolah ada yang melindungi karena ada cowok yang setia dengan persahabatan dengan beberapa cewek.

"Tau tuh Geri gak kasih tau yang mana orangnya. " Kata Ayunda yang melotot pada Geri.

" Aku cuma sampaikan salam saja, Yunda. " Kata Geri.

"Kemarin dia nitipin salam lewat Abdul, kakakmu, Ta. " Kata Ayunda.

" Terus apa hubungannya denganku? " Tanya Sinta dengan polosnya.

"Hadeuuh, ini anak polos bener ya. " Kata Ayunda yang menepuk jidatnya.

" Lagian Sinta kan masih anak-anak mana ngerti dia. " Kata Dini.

" Coba kamu selidiki lagi yang mana orangnya bagaimana orang nya? Kamu harus lebih detail lagi jika besok dia titip salam lewat Abdul atau Geri. " Kata Nina.

" Hmm. " Ayunda hanya berdehem saja mendengar nasehat sahabat nya itu.

Setiap sore hari Ayunda masih di titipkan salam. Ayunda tidak tau mana dan bagaimana yang namanya Satrio itu. Laki-laki misterius yang sudah membuat Ayunda kebingungan setengah mati.

Seperti biasa Ayunda duduk menghadap ke arah lapangan bola. Ya rumah Ayunda pinggir jalan depannya sebuah alun alun yang di gunakan untuk bermain bola setiap minggu pagi dan sore hari. Ramai sekali apalagi hari minggu banyak yang berolahraga dan banyak yang jualan makanan.

"Ayunda, biasa ada salam dari Rio. " Kata Abdul yang berjalan untuk pulang.

"Yang mana sih orangnya, Dul. Dari kemarin salam-salaman terus kaya lebaran. " Ujar Ayunda.

"Orangnya udah pulang, Yunda. Besok lagi katanya dia mau langsung nemuin kamu. Dia laki-laki gentleman tau. " Kata Abdul yang ketawa.

" Dasar orang aneh. Titip salam kaya lebaran aja. Tau ah aku tunggu yang mana orangnya malah udah pulang. Dasar orang aneh. " Gumam Ayunda.

Malam harinya Ayunda sengaja tidak main bertemu dengan teman-temannya. Apa benar yang di bilang Abdul Satrio akan main kerumah Ayunda?

" Yunda, main gak? " Teriak Fitri dari luar.

" Aku gak main dulu, Fit. Lagi gak enak badan. " Kata Ayunda.

"Hmmm. Kamu sakit? " Tanya Fitri yang memegang dahi Ayunda.

" Gak cuma gak enak badan aja. " Jawab Ayunda.

"Mama papa kamu ada? "

"Ada mereka sedang nonton TV. Kenapa memangnya, Fit? "

"Oh, tidak apa hanya tanya aja. Tumben banget kamu gak main. Gak biasanya kamu bilang gak enak badan. " Kata Fitri.

" Ih,, nih anak di bilang aku gak enak badan ngeyel gak percaya. " Kata Ayunda yang kesal dengan sahabatnya yang satu ini.

"Ya sudah aku pergi kerumah Nina dulu ya. " Kata Fitri.

"Sudah sana... sana. " Ujar Ayunda yang mendorong tubuh Fitri. dan Fitri pun pergi sambil tersenyum melihat sahabatnya yang kocak.

" Huft.. Akhirnya pergi juga tuh anak. Terus katanya mau datang kok lama banget ya. Jangan- jangan Abdul bohong Satrio mau maen kerumah aku. " Gumam Ayunda yang melirik jam dan keluar rumah.

Ayunda masih menunggu kedatangan Satrio yang sore tadi Abdul bilang kalo Satrio akan main ke rumah Ayunda. Ayunda menunggu hingga malam pukul 9 dan sepertinya gak akan datang.

" Hmmm... Abdul bohong aja. Awas aja kalo besok ketemu. " Kata Ayunda yang marah dan kesal dengan Abdul.

Terpopuler

Comments

Rozh

Rozh

semngat kak

2022-07-07

0

Mayya_zha

Mayya_zha

hai.. kak.. FAKE LOVE hadir .. aku tap favorit dulu ya... baca merayap

2022-02-25

1

Ainaya Nadhifah

Ainaya Nadhifah

aku mampir kakak

2021-10-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!